Tulisan ini disajikan untuk melengkapi penugasan Calon Guru Penggerak dalam bentuk Jurnal Refleksi.
Oleh : Muhammad Indra Wahyuddin - CGP 9 - SDN Cipulir 05 Jakarta
***
rogram yang dinanti-nanti akhirnya dimulai. Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 9 dibuka langsung oleh Kemendikbudristek Bapak Nadiem Makarim. Kegiatan yang dibuka secara daring dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2023.
Para CGP yang berjumlah hampir tiga ribu peserta dibagi menjadi beberapa pengajar praktik. Saya sendiri tergabung dalam grup Ibu Osda Ida Manurung sebagai pengajar praktiknya. Saya tergabung bersama empat CGP lainnya, yaitu Bapak Yayan Darmana (SMAN 29 Jakarta), Ibu Teguh Riani (SDN Keb Lama Utara 03), Ibu Dwi Widiowati (SMPN 19 Jakarta) dan Ibu Sripurwati (SMKN 15 Jakarta). Semoga kami semua dapat komitmen dan konsisten dalam menjalani program guru penggerak 9 ini. Aamiin
Rangkaian kegiatan CGP 9 berlanjut ketahap orientasi dan penjelasan teknis penyelenggaraan. Kegiatan ini masih bersifat daring menggunakan GMeet. Di dalam ruang GMeet, para CGP dibersamai oleh para Pengajar Praktik. Masa orientasi CGP dibagi menjadi dua hari, tepatnya tanggal 18-19 Agustus 2023.
Materi yang disampaikan dalam masa orientasi adalah salah satunya adalah syarat kelulusan CGP. Di mana setiap CGP harus memaksimalkan jumlah kehadiran sebanyak 34 pertemuan dari 38 pertemuan yang dijadwalkan. Selain itu nilai akhir (NA) yang harus didapat oleh CGP adalah minimal 70.
Masih di dalam masa orientasi, CGP diberikan soal Pre Test. Soal ini bertujuan untuk menilai sejauh mana materi yang akan disampaikan sudah dipahami oleh CGP. Pre Test berlangsung selama 60 menit dan ada beberapa soal di dalamnya. Disampaikan juga, nilai Pre Test tidak mempengaruhi dalam kriteria penilaian CGP.
Masa orientasi terlewati, kini adalah pertempuran sesungguhnya dalam program guru penggerak. Setiap CGP diberikan akses ke dalam LMS yang diselenggarakan oleh BBGP DI Yogyakarta. Pada LMS itulah segala materi diberikan dan dapat diakses oleh CGP. Dalam perjalanannya selama kurang lebih 6 bulan, para CGP harus aktif dan mandiri untuk membuka LMS yang sudah diberikan.
Modul 1.1.a.3 merupakan materi yang harus dilahap oleh para CGP. Mmodul pertama berjudul "Mulai dari diri". Pada modul ini materi yang diberikan kental dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Di mana Ki Hajar Dewantara memperjuangkan pendidikan bagi masyarakat Indonesia yang pada saat ini masih dalam bayang-bayang zaman kolonial.
Masih dalam modul 1.1.a.3, para CGP diberikan tugas untuk refleksi diri tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara. Selain itu CGP juga dilatih berfikir kritis tentang bagaiman relevansi filosofi Ki Hajar Dewantara dalam konteks pendidikan di Indonesia. Terakhir masih dalam modul yang sama, Calon Guru Penggerak menuliskan harapan dan ekspektasi terhadap filosofi Ki Hajar Dewantara dalam mempraktekkan materi dalam lingkungan sekolah.
Kegiatan berikutnya dalam LMS BBGP DI Yogyakarta yang diberikan kepada CGP adalah Eksplorasi Konsep. Dalam modul 1.1.a.4 banyak hal yang didiskusikan dalam ruang virtual. Kegiatan Eksplorasi Konsep diarahkan langsung oleh fasilitator Bapak Kanisius Bhoko. Beliau merupakan guru informatika yang bertugas di SMAN 1 Mauponggo, NTT.
Materi Eksplorasi Konsep diawali dengan pemutaran video secara mandiri. Video tersebut berisikan tentang perjuangan pendidikan di Indonesia yang diperjuangkan oleh pejuang pendidikan, salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan merupakan tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Selain itu Pendidikan juga menuntut segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang tinggi, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Membuat saya refleksi tentang apa yang saya lakukan selama dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran selanjutnya dalam program guru penggerak adalah Ruang Kolaborasi. Dalam ruang kolaborasi CGP akan berdiskusi dengan kelompoknya. Materi yang didiskusikan terkait tentang kekuatan sosial cultur setiap daerah dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Dalam ruang kolaborasi ini terdapat 3 pertanyaan yang harus dijawab dan diskusikan oelh CGP dalam kelompok tersebut.
Hasil diskusi yang telah disepakati dipresentasikan kepada fasilitator dan kelompok lainnya. Dalam diskusi tersebut diberikan waktu tanya jawab kepada kelompok lainnya terkait tentang materi yang dipresentasikan.
Setelah berdiskusi tentang sosial kultur di daerah masing-masing, para CGP diaja berselancar di LMS secara mandiri dalam modul 1.1.a.5 atau Elaborasi Pemahaman. Di dalam modul ini CGP kembali belajar dengan menggunakan GMeet. Materi kali ini diberikan oleh Bapak Warjianto, beliau adalah salah satu pemateri dari BBGP DI Yogyakarta. Bapak Warjianto menyampaikan beberapa hal tentang Refleksi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang modulnya dikembangkan oleh Simon P. Rafael.
***
Saya sudah tiga kali mencoba untuk ikut program guru penggerak dan akhirnya saya berhasil pada kesempatan kali ini. Terus terang saya amat beruntung dan gembira dapat bergabung dalam program guru penggerak. Banyak manfaat yang saya rasakan selama dua minggu saya berkolaborasi dan berdiskusi dengan teman-teman baru yang seprofesi.
Tentunya saya harus siap untuk mengerjakan tugas yang berbenturan dengan aktifitas mengajar saya. Sampai saat inipun saya masih keteteran atau curi-curi waktu untuk menyelesaikan tanggung jawab (tugas) saya dalam mengikuti rangkaian program guru penggerak.
Semoga saya dapat terus komitmen dan konsisten dalam mengikuti program guru penggerak ini. Tentunya selain itu saya dapat mendapat manfaat dari program guru penggerak serta dapat mengimbaskan kepada rekan sejawat di lingkungan sekolah saya bertugas.
Terimakasih.
#Salam Kenal
#Salam Literasi
#Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😊