Kamis, 25 November 2021

Peringatan hari guru bersama mereka

"Selamat hari guru Pak Indra. Selamat hari guru Mr. Indra." Aplikasi whatsapp hari ini sibuk menampung beberapa pesan yang masuk. Ucapan selamat datang dari beberapa rekan guru, orangtua murid dan tentunya dari para peserta didik. Ucapan terimakasih serta doa dan motivasi menjadi balasan yang saya kirimkan.

Yaa.. tahun ini hari guru jatuh pada tanggal 25 November 2021 tepat di hari kamis yang selalu manis. Dengan pakaian baju PGRI saya dan supra menuju sekolah. Sebelum puku 7 pagi saya dan supra sudah mendarat dengan selamat. 

Sepi, belum ada yang datang. Sepi karena hari ini jadwal work from home (WFH) bagi guru-guru. Saya saja yang kerajinan untuk datang kesekolah pagi-pagi. Pukul 8.30 satu per satu guru datang. Saling menyapa dan mengucapkan salam covid. Tau kan salam covid, salam yang hanya menyatukan kedua belah tangan di depan dada.

Tidak seperti biasa, hari ini banyak sekali orangtua murid yang hadir di sekolah. Pakaiannya pun senada, baju putih dipadukan jilbab berwarna merah, untuk bawahan dibebaskan dengan memilih warna sesuai selera.

Pukul 10.00 para Bapak dan Ibu Guru diajak ke lantai 2. Ternyata ada perayaan yang disiapkan oleh komite dan orang tua murid di hari guru tahun ini. Ruangan kelas disulap sedemikian rupa. Sebuah meja guru sudah pindah dari tempatnya, kini diletakkan agak ketengah dan di atasnya sudah ada nasi tumpeng dengan lauk yang mengitarinya.

Jepretan bang Dedi

Yuppp... Bapak dan Ibu Guru datang menjadi undangan saja, karena semua sudah disiapkan oleh komite dan orangtua murid. Bukan hanya nasi tumpeng yang disiapkan, namun rangkaian acara juga sudah tersusun rapih. 

Pembawa acara memulai acara, sambutan demi sambutan diucapkan. Sambutan Kepala Sekolah, Komite dan tidak lupa doa untuk ucapan rasa syukur dipanjatkan. Agar suasana menjadi lebih santai, komite dan orangtua murid mempersembahkan paduan suara dan juga menyiapkan doorprize untuk para guru yang beruntung. Tidak lupa Wakil Kepala Sekolah mengucapkan rasa terimakasih atas acara yang sudah diselenggarakan.

Jepretan bang Dedi

Tepat adzan zuhur berkumandang, rangkaian acara perayaan Hari Guru sampai pada akhir. Sesi bersalam-salaman membuat suasana menjadi haru. Ucapan terimakasih saling terucap dari guru dan orangtua murid yang hadir. Tidak ketinggalan para guru juga bersalaman serta saling menguatkan dan memberi motivasi untuk perubahan. Selesai sudah rangkaian acara yang disajikan. Kemudian acara ditutup dengan makan-makan serta foto bersama sebagai kenang-kenangan. 

Surprise dari mereka

"Pak Indra nanti ke kelas yaa" kode dari wali murid kelas 6B. "Siap Bun, Saya sholat zuhur dulu" jawab saya singkat dan turun ke lantai dasar.


Dor... Dor... Dorr... Dorrrrr. Letusan balon yang sengaja diledakkan menyambut saya selepas menyelesaikan sholat. Murid-murid datang untuk memberikan kejutan. Sebuah kue ukuran besar juga disiapkan. Foto bersama menjadi momen yang tidak bisa dilewatkan.

Sedikit nasihat saya ucapkan. Jujur adalah bekal yang harus dipertahankan untuk masa akan datang. Tanggung jawab merupakan modal untuk sebuah kepercayaan. Manejemen waktu yang tepat akan membuat kita menjadi unggulan. Terimakasih murid-murid dan orangtua murid kelas 6B untuk kejutan yang menyenangkan. Sehat dan sukses selalu untuk kalian, jangan lupa tugas di google classroom dikerjakan.

***

Ini cerita saya tentang hari ini. Hari Guru yang super meriah. Hari Guru yang penuh kejutan. Hari Guru yang menyenangkan. Ohh iya Sobat Lage sebagai akhir tulisan, ada sebuah tulisan tangan untuk diperlihatkan. Selamat Hari Guru Nasional Sobat Lage!

Untuk seluruh pembangun insan cendekia.
Bergerak dengan hati, pulihkan pendidikan.
Mengajar dengan hati, membangun negeri,
tak tergantikan oleh teknologi.

Bangkit Guruku
Maju Negeriku


Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉


Coretan untukmu dan untukku

Semua media sosial menyuarakan hal yang sama hari ini. Selamat Hari Guru Nasional katanya. Saya juga dapat ucapan dan menyuarakan  hal tersebut. Instagram, blog dan status whatsapp menjadi korban jemari lincah ini, merangkai kata. 

Semua ucapan dan tulisan terangkai. Inti yang disampaikan tentunya memiliki harapan yang lebih baik dimasa yang akan datang. "Bergerak dengan hati, pulihkan pendidikan" menjadi semangat yang disematkan disetiap postingan yang membanjiri media sosial.

Sedikit coretan yang saya tuliskan. Sebuah coretan yang disampaikan untuk pengingat diri. Sedikit sindiran dalam mengingatkan, agar diri ini tetap pada jalur yang sudah ditetapkan. Jujur merupakan pondasi yang dimiliki, tanggung jawab adalah teman yang selalu mengingatkan, malu adalah teguran untuk instrospeksi. Sedikit coretan jemari untuk Anda nikmati.

Dari Guru untuk Guru
Oleh : indrakeren

Selamat ulang tahun kamu
Iya kamu, bapak ibu Guru
Dedikasinya selalu digugu
Ilmu dan karakternya selalu ditiru

Terimakasih untuk kamu
Iya kamu, bapak ibu Guru
Yang selalu menyempatkan waktu
Memberi ilmu untukku, muridmu

Bapak Ibu Guru
Tahukah kamu? 
Ilmu darimu sangat membantu
Kasih sayangmu selalu kurindu

Bapak Ibu Guru
Tahukah kamu? 
Sekarang aku menjadi sepertimu
Seseorang yang siap digugu dan ditiru

Digugu karena pantas untuk digugu
Ditiru karena pantas untuk ditiru
Bukan digugu karena nafsu
Bukan ditiru karena obsesi semu

Bapak ibu Guru !
Ini sebuah pesan untukmu
Juga pesan untukku
Tapi janji yaa, amalkan selalu! 

Bapak ibu Guru 
Rezeki itu perlu
Jujur jelas lebih perlu
Tapi bohong tidak perlu! 

Bapak ibu Guru
Yuk kita datang dan pulang tepat waktu
Tempelkan presensi jempolmu
Dan pastikan itu ibu jarimu. 

Bapak ibu Guru
Dedikasikan ilmu dan waktumu
Niatkan untuk ibadah dan membantu
Please, jangan meminta sesuatu untuk itu!. 

Bapak ibu Guru
Membuat RPP, mengajar, mengoreksi, memberi nilai itu tugasmu
Tidak perlu menyuruh orang untuk melakukan itu
Ck.. Ck.. Ck.. Ck.. Ck lucu, gak tau malu!

Katakan seribu tetap seribu
Katakan dua ribu tetap dua ribu
Jangan tuliskan 10.000 tapi mengatakan 5000
Jangan laporkan 10.000 tapi digunakan 5000, malu malu!

Serius mau ambil keuntungan dari hal itu
Padalah Allah sudah menjanjikan kepadamu
Ilmumu akan kekal sepanjang waktu
dan Pahalanya mengalir untukmu.

Ingat, kita ini seorang Guru
Apapun itu, pasti digugu dan ditiru
Siapa yang akan menegur, jika bukan aku dan kamu
Saling instrospeksi untuk memperbaiki itu.

Bapak ibu Guru
Pada momen hari Guru
Ayo kembali mengatur waktu
Jujur, maka rezeki halal akan datang untukmu. 

Selamat ulang tahun bapak ibu Guru
Selamat ulang tahun orangtua murid yang selalu membantu
Selamat ulang tahun murid-muridku
Selamat ulang tahun untuk sesuatu yang baru. 

Selamat Hari Guru
Guru bergerak dan jujur selalu
Maka murid sukses, Indonesia maju
Wassalam, i love u untuk kamu guruku

Ciledug, 25 November 2021

***

Pada akhirnya peringatan hari guru akan terlewati. Aktifitas akan kembali mengiringi langkah Bapak dan Ibu Guru. Perlahan meninggalkan jauh hari ini. Namun, semangat untuk memberi dan tak harap kembali akan selalu ada setiap hari. 

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉

Kamis, 18 November 2021

Guru Masa Gitu

Anggap saja tulisan ini adalah fiktif belaka. Tokoh dan tempat kejadian mungkin sama namun "tidak" ada unsur kesengajaan di dalamnya. Jadi jika ada yang merasa tersinggung dengan tulisan sederhana ini, anggap saja Anda sedang membaca kisah fiktif belaka. Deal!

Kita mulai sekarang!

Guru, adalah seseorang yang memberikan ilmu. Guru adalah patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Jika tidak ada guru, maka hilanglah harapan untuk memajukan dunia. Guru tidak hanya harus memberikan ilmu pengetahuan dan pendidikan, tetapi seorang guru juga harus memberikan contoh sikap yang baik terhadap murid-muridnya. Dan bukan hanya itu, seorang guru juga harus memperlakukan muridnya dengan baik.

Guru sebentar lagi memperingati hari guru. Tanggalnya sudah ditentukan pada tanggal dua puluhan di bulan kesebelas. Maka gembiralah duhai para guru, kehadiranmu dihargai sangat tinggi. Jasamu tiada tara, sikapmu ditiru, kehadiranmu dinantikan dan ilmu berjalan disematkan dalam dirimu. Hebat yaa profesi guru! 

Sikap seorang guru merupakan cerminan sikap murid-muridnya. Sudah seharusnya seorang guru memberikan contoh sikap dan perilaku yang terpuji di hadapan murid-muridnya khususnya ketika berada di lingkungan sekolah. Meskipun demikian, tak sedikit guru malah melanggar tata tertib dan melakukan hal yang tidak terpuji. Amat disayangkan!

Guru Masa Gitu

Yakinlah guru juga manusia, sama seperti roker yang juga manusia. Tentunya seorang guru juga memiliki kesalahan yang perlu dikoreksi. Koreksi terhadap guru dapat berdampak baik terhadap guru itu sendiri. Bahkan koreksi tersebut dapat dijadikan contoh bagi guru lain. 

Guru masa gitu ditulis berdasarkan kaca mata seorang guru amatir. Saking amatirnya bingung mau mulai dari mana untuk menuliskannya. Sejak kata pertama sulit sekali mencari jembatan untuk mengaitkan materinya. Ngeri ada yang tersinggung!

Guru masa gitu akan saya tuliskan dari point pertama hingga selanjutnya, saya mulai yaa!

1. Guru datang terlambat sudah tidak ada

Guru datang lebih awal dari muridnya itu harus. Menyapa murid-murid ketika melewati pintu gerbang dan berjalan menuju kelas sungguh hal yang menyenangkan. Berdoa bersama siswa-siswa di dalam kelas dan mulai belajar bersama sungguh aktifitas yang menggembirakan.

Namun, saat bel pulang sekolah berbunyi pukul 12:00 gurunya juga ikut pulang. Padahal jam pulang guru sudah ditentukan pukul 15:00. Kenapa gurunya ikut pulang, sedangkan jam belum mengharuskan mereka pulang. Kenapa guru melakukan itu? mungkin ada hal yang mendesak, disikapi saja! 

2. Guru mencari tambahan rezeki, boleh kok!

Gaji guru memang belum merata. Ada ketimpangan antara guru PNS, GTY dan honorer, tentunya mencari rezeki tambahan menjadi solusinya. Memberikan tambahan belajar kepada peserta didik atau biasa disebut les menjadi pilihan terbanyak. Bahkan ada juga guru yang nyambi sebagai pengemudi transportasi online. Boleh donk gak masalah yang penting halal dan barokah! Aamiin.

Namun, bagaimana jika guru mencari rezeki dengan melakukan hal yang tidak terpuji. Seperti apa hal yang tidak terpuji? misalnya, ingat ini misalnya yaaa! berarti jika ini dimisalkan seharunya tidak ada yang melakukan. Ingat, seharusnya tidak ada yang melakukan yaaa!

Mark up anggaran belanja untuk kepentingan pribadi, tentunya hal ini tidak dibenarkan. Ada lagi nih, menolong mengharapkan akan mendapatkan komisi! sebenarnya tidak masalah mengaharapkan komisi, namun kalau sudah kelewatan, sepertinya boleh dijitak guru seperti ini. tuk! Atau yang lebih parah, memang ada yang lebih parah? ada yang lebih parah, saya sampai kesal dibuatnya! heheheh...

3. Guru wajib memberi nilai, pasti!

Ya iyalah wajib memberi nilai, masa guru tidak memberi nilai. Pemberian nilai biasanya dilakukan ketika seorang siswa menyelesaikan tugas, ujian, dan pada saat pengambilan rapor. Itu merupakan hal yang benar, bagaimana pemberian nilai yang tidak benar?

Tembak saja, dor.. dor.. ! Padahal guru tidak dibekali senjata api, namun dapat memberikan nilai dengan cara menembak, dor! Jika ada guru yang memberikan nilai dengan sistem dor, sungguh sangat tidak pantas menjadi guru, berhenti saja sebelum dipecat! Dor! Apalagi sampai ada guru yang memberikan nilai rapor dengan memasukkan nilai semester lalu yang di dor! hadeeehh cape deh.

4. Sssttt.. Guru absen online

Absen online kan enak yaaa, Absen dilakukan dengan cara komputerisasi tentunya akan mengurangi tingkat kecurangan. Kejujuran dapat ditingkatkan dan tentunya tanggung jawab dapat diraih.

Namun, absen online bukan tanpa celah. Setiap aturan dapat dilanggar dengan mencari titik lemahnya. Absen online tidak luput dari adanya titik lemah. Absen online berbasi sidik jari, seharunya sistem ini akan sangat sulit dimanupulasi. Namun, tetap saja ada celah yang dapat digunakan, tukeran jempol jadi solusinya. Jempolku bukan jempolku, jempolmu bisa menjadi jempolku! 

Absen online foto lebih gila lagi. Padahal tingkat keamanannya sudah cukup tinggi. Bayangkan seluruh data diri akan tampil pada absen foto tersebut, bahkan hari, tanggal dan lokasi akan tertera dengan jelas. Namun, lagi-lagi sedikit celah langsung digunakan sebagai bentuk kecurangan dengan menggunakan aplikasi edit foto! Parah curang, gak tau malu! 

 ***


Coretan untuk Guru
oleh : indrakeren

Beberapa hari lagi hari guru akan diperingati
Mari bersama instropeksi untuk mencari solusi
jadilah guru yang berbakti untuk negeri
Bukan guru yang selalu mensiasati.

Kesannya berbaik hati
Namun, itu hanya sebuah ilusi
Ilusi untuk menutupi kebodohan diri
Tertutup dengan nafsu yang tidak terkendali.

Ingat, guru juga akan dihisab nanti
Perbuatan baik dan buruk akan dieksekusi
Yang baik akan menyenangkan hati
Yang buruk akan amat disesali

Ayooo, saling mengingatkan rekan seprofesi
Agar guru selalu dapat menginspirasi
Bukan sekedar mencari sensari untuk kepentingan diri
jadilah guru yang berprestasi,, setuju! pasti!

Titimangsa:
Tempat : Masih di Bumi,
Tanggal mendekati hari guru!

***

Akhirnya sampai di akhir perjalanan. Anggap saja latar tulisan yang baru Anda baca berada di planet badut. Planet badut berjarak sangat random dari planet di luar angkasa, kira-kira jaraknya suka-suka para pembaca saja. Transportasi yang digunakan juga cukup dibayangkan saja, suka-suka. Ok!

Jadilah guru yang membanggakan. Paling tidak untuk diri sendiri, agar tidak malu. Masa guru pulang duluan, absen diwakilkan, nilai rapor ditembak dor! Jangan biarkan ego menguasai diri. Perbanyak istighfar agar tetap istiqomah dalam menjaga amanah yang diberikan.

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉

Inklusivitas di dunia digital

Pengetahuan saya terhadap kata inklusi masih sangat cetek. Pengertian inklusi yang saya tahu selama ini hanya dapat diterapkan dalam pengertian anak berkebutuhan khusus. Tidak salah memang, namun ternyata kata inklusi dapat diartikan secara luas. Luasnya penggunaan kata inklusi tergantung dengan kata/kalimat/suasana apa yang mengikutinya.

Inklusivitas sendiri berasal dari kata inklusi, kata ini diambil dari kata “inclusion” yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan kata inklusi adalah eksklusif atau eksclusion, artinya menegasi atau mengeluarkan. Dengan demikian inklusivitas merujuk kepada sikap menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam konteks sosial.

Sebagai sebuah sikap, inklusivitas senantiasa dikaitkan dengan sikap masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat digital. Mengapa kita harus bersikap inklusif di era digital?

Masyarakat digital identik dengan kebiasaan interaksi dengan media baru melalui konsep metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital dan memungkinkan orang-orang dari kelompok-kelompok kecil berkumpul secara online, berbagi, menjual, dan menukar barang serta informasi. 

Dengan banyaknya kemungkinan yang terjadi, maka ada beberapa alasan yang dapat digunakan mengapa masyarakat digital harus inklusif.

1. Internet bukan barang baru di Indonesia

Dari data yang ada, tercatat Indonesia sebagai salah satu pengguna smartphone terbesar di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah pengguna internet terbesar. Berdasarkan data internetworldstats, pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Sementara rata-rata waktu yang digunakan untuk mengakases internet adalah 8 jam 52 menit atau sekitar 75% dari waktu yang tersedia. Ini luar biasa, mengingat hampir 3/4 waktu dihabiskan hanya untuk mengamati perangkat digital yang ada. Sebagian besar pengguna memanfaatkan media sosial untuk berinterkasi, berkomunikasi, atau sekedar mencari informasi. Tercatat aplikasi yang paling banyak digunakan secara berturut-turut yaitu youtube, whatsapp, instagram, facebook, lalu twitter

2. Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan mempeluas keragaman.

Keberagaman baik dari aspek fisik maupun pandangan, sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. Oleh sebab itu, perlu disikap secara bijak dan benar, berbagai contoh perpecahan atau perkelahian antara warga terjadi hanya akibat penggunaan media sosial.

3. Keunikan yang hadir sebagai sebuah keniscayaan.

Dunia digital perlu mendapat perlakuan yang proporsional sesuai kondisi keunikannya sehingga mereka dapat menikmati layanan dan kebutuhan sebagaimana layaknya anggota masyarakat digital lainnya.

4. Hak untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan di dunia digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Masyarakat digital harus dapat mampu bersimpati dan berempati kepada berbagai keunikan akibat keterbatasan fisik atau mental yang diwujudkan dengan menyediakan instrument atau aplikasi yang ramah kepada penyandang disabilitas agar setiap orang dengan segala keterbatasannya dapat menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangan diri

Dari alasan pertama sampai keempat mengungkapkan bahwa kita tidak bisa menghindari era digital. Hanya ada dua pilihan ikut atau ditinggalkan.  Lantas bagaimana sebaiknya kita menghadapinya? Setiap anggota masyarakat berhak mendapatkan layanan internet untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusianya.

***

Dunia digital yang sekarang terus berkembang, mengharuskan kita dalam kehati-hatian dalam menerimanya. Jangan sampai kecanggihan teknologi yang didapat membawa kita kepada hal yang negatif. Banyak hal positif yang dapat didapat dalam dunia digital. Oleh karena itu hal laagi-lagi bijaklah bermain dalam dunia digital. Jari kita akan membawa kita dalam hal positif atau negatif, tergantung kita yang mengarahkannya.

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉



Rabu, 17 November 2021

Menyalurkan Hobi pada Platform Digital

Dulu sewaktu saya kecil, saya memiliki hobi bermain sepak bola. Selain bermain sepak bola, saya juga rajin menonton sepak bola, walaupun menontonya bukan di stadion. Waktu itu terbesit cita-cita untuk menjadi pemain sepak bola, namun apa daya skill di bawah rata-rata. hehehe. 

Beranjak dewasa bermain bola hanya menjadi kesenangan di sore hari bersama teman. Keinginan bermain bola berkurang, karena memang tidak ada perkembangan berarti. Disaat jarangnya bermain sepak bola, saya lebih banyak menghabiskan waktu membaca tabloid bola. Memang tidak jauh-jauh dengan sepak bola, bedanya hanya berpindah tempat dari lapangan ke media cetak.

Apakah kegiatan tersebut dapat dijadikan hobi? sepertinya iya. 

Hobi!

Apa sih hobi itu? menurut wikipedia, Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Tidak berbeda jauh dengan KBBI, Hobi adalah kata benda yang dapat diartikan sebagai kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan sebagai pekerjaan utama.

Dulu sewaktu teknologi belum berkembang, untuk menyalurka hobi bisa dilakukan dengan gila-gilaan. Contohnya hobi membaca buku, mengumpulkan kartu pos, mengumpulkan perangko, mengumpulkan surat (sahabat pena), membuat kliping, dan menulis buku harian. Hobi-hobi tersebut pernah eksis pada jamannya, sekarangpun tetap ada walaupun sudah mulai tergerus perkembangan teknologi

Hobi pada platform digital

Kini semakin majunya teknologi, perkembangan hobi pun berubah. Membaca buku sekarang tidak harus membeli buku, cukup download pdf (tentunya yang berbayar) kita dapat menikmati membaca buku secara digital. Menulis dapat dilakukan dengan menulis pada blog. Membuat kliping, mengumpulkan prangko dan kartu pos, mungkin sekarang sudah terganti dengan melakukan pencarian di mesin pencari. 

Untuk menyalurkan hobi, kita dapat menggunakan platform digital. Plaform bisa dikatakan sebagai wadah atau penampung hobi yang kita miliki. Jika kita memiliki hobi menulis, platform blog dapat dijadikan medianya. Bagi yang suka tampil di depan kamera untuk sekedar cuap-cuap, platform youtube bisa menjadi pilihan. Selain itu, ada pula platform yang sederhana seperti media sosial (WA, instagram, twitter dan telegram) juga dapat digunakan untuk menyalurkan hobi.

Manfaat menyalurkan hobi pada platform digital

Perkembangan teknologi memberikan dampak positif dalam menyalurkan hobi. Banyak manfaat  yang ditimbulkan, seperti :

1. Personal Branding

Personal branding merupakan memperkenalkan diri dengan sengaja untuk menciptakan citra publik. Seperti halnya sebuah produk yang dijajakan, personal branding juga akan mengangkat reputasi seseorang dalam memperkenalkan dirinya. 

2. Bermanfaat bagi orang banyak

Jika kontenmu bermanfaat, bukan tidak mungkin akan dipercaya oleh para netizen. Sebut saja konten hobimu mengangkat tentang jalan-jalan, tentunya netizen yang memiliki hobi yang sama akan senang dengan konten yang kita buat. 

3. Meninggalkan jejak digital

Apapun yang kita masukkan/upload/posting di platform digital tidak akan hilang. Konten yang positif akan terus bermanfaat untuk orang lain. Oleh karena itu jejak digital akan membantu orang lain menemukan konten yang kita buat.

4. Mulai dikenal dan terkenal

Ini yang seru. Jika kita dapat konsisten dalam membangun hobi di platform digital, sudah tentu kita akan dikenal. Perlahan-lahan personal branding yang dibangun akan membuahkan hasil. Diundang mengisi seminar/worshop secara online mungkin akan menjadi salah satu agenda yang akan menambah padat aktifitas kita.

5. Mendapatkan income tambahan

Siapa yang tidak mau mendapatkan income tambahan. Saya saja mau! Pasti tidak akan ada yang menolak. Namun, untuk sampai ketahap ini kita harus dapat konsisten mengembangkan hobi yang sudah kita tentukan ke dalam platform yang kita pilih.

Tunggu apalagi, yukkk manfaatkan platform digital untuk berbagi dan belajar dalam meningkatkan kompetensi. Hmmm... lalu bagaimana bagi yang tidak mampu memanfaatkan platform digital? jawabannya adalah gunakan saja apa yang sudah ada di internet. Masuk ke mesin pencari, cari apa yang kita butuhkan, tekan enter! 

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉

Hoaks, Senyumin aja!

Pernahkah Anda menerima pesan hoaks?  atau jangan-jangan Anda pernah meneruskan pesan Hoaks. Mungkin yang lebih ekstrim lagi, Anda yang membuat pesan hoaks tersebut. Hmmm... semoga tidak sampai seperti itu yaa. Ok, Paling tidak dari pernyataan tersebut, Anda pernah mendapatkan pesan hoaks.

Mendapatkan hadiah undian merupakan pesan hoaks yang sering kali tersebar. Jika tanpa adanya kehati-hatian maka akan terbuai dan mengklik sebuah tautan. Apa selanjutnya yang akan terjadi jika sudah terlanjur termakan informasi hoaks? jawabannya saya pernah tuliskan di blog sederhana ini dengan judul tangkal Hoaks dengan Hoax.

Jika Anda sudah mengklik link yang saya berikan, maka Anda sudah mendapatkan cara menangkal hoaks versi saya. Terus terang, kehadiran hoaks ditengah masyarakat sangat meresahkan, selain sulit untuk membedakan antara fakta dan hoks, juga dapat membuat masyarakat merasa tidak nyaman seakan ada ancaman yang sedia menghantui. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menerima setiap kabar yang beredar, kita harus mampu memfilter segala macam berita ada dan tidak dengan mudah menelan mentah-mentah tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.

Menjadi pejuang kebenaran dari berita Hoaks

Menurut narasumber cantik yang biasa disapa Ms Phia Hoax adalah tipuan yang kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada legenda dan desas-desus urban. Masih menurut Ms Phia, Di era digitalisasi saat ini hoax adalah hal sangat sering kita temui di media sosial baik dari Facebook, Whatsapp, Telegram, Blog dan Media sosial lainnya. Penyebaran berita atau info hoax adalah suatu hal yang sangat merugikan atau berdampak negatif bagi si penerima berita ataupun yang menjadi objek dari pemberitaan itu sendiri. 

Lalu bagaimana menyikapi gempuran hoaks yang beredar di masyarakat? salah satu cara menghindari berita hoax yaitu mencermati sumber berita dan mencari informasi lain melalui sumber berbeda lainnya guna mengetahui kebenaran berita yang didapatkan. Kita harus lebih bijak dalam mencermati berita-berita yang beredar di media sosial agar kita tidak menjadi korban berita Hoax. Kita juga dituntut untuk tidak asal menerima mentah-mentah berita yang ada.

Berpikir positif yuk!

Cara berfikir akan menentukan bagaimana kita bertindak dalam menyikapi sesuatu hal. Maka, senantiasa berfikir positif, dan menyikapi sesuatu dengan positif maka hasilnya akan memberi energi tindakan positif.

Membagikan energi positif yang kita miliki dalam platform digital sangat mungkin. Mengapa ? Teknologi digital mempermudah kita untuk dapat bertemu dengan banyak orang, meskipun secara daring, namun kita dapat membagikan energi positif dengan kesungguhan. Saling menyapa dengan  kesungguhan hati, mengucapkan simpati pada keadaan seseorangpun dilakukan dengan kesungguhan. Ingatlah bahwa kita harus memperlakukan orang lain dengan baik, sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain dengan baik pula.  

Hadapi dengan senyuman

Senyum itu ibadah, ya kan! Oleh karena itu, jika kita mendapatkan suatu informasi yang tidak benar, selain perlu kewaspadaan tentunya juga boleh diabaikan dengan cara berika senyuman terbaik yang kita miliki. Mengapa harus memberikan senyum, karena hasil jalan-jalan saya ke beberapa resume teman, Hoaks dapat menyebabkan penyakit. Jika tidak percaya teruskan membaca pada paragraf selanjutnya!

Hoaks dapat menyebabkan penyakit kepada orang yang mempercayainya jadi setelah yakin bahwa berita tersebut adalah hoaks dan saat kita sudah berusaha untuk menghindarinya namun tetap terus-terusan dihinggapi hoaks tersbut maka kita perlu menghadapi semuanya dengan senyuman, dewasa ini banyak kita temukan orang di jalan yang kadang senyum-senyum sendiri ketika sedang melihat HP namun kita tidak merasa aneh dengan hal tersebut justru kita sudah familiar karenatersenyum sendiri sekarang bukanlah hal yang aneh melainkan bagian dari literasi digital atau dengan kata lain bagian dari membangun tembok diri.

Karena di dunia digital semua orang memiliki dunianya tersendiri. Namun kadang hal ini membuat ambruk etika pergaulan misalnya ketika kita masuk toko atau swalayan, tak jarang para karyawan menyapa kita namun tetap fokus pada Hp/layar monitor komputer atau tetap melakukan pekerjaannya tanpa senyum dan eye contact dengan pengunjung tokp/swalayan.

Meski diakui bahwa hal yang paling menyenangkan dalam dunia digital adalah kita bisa menyapa siapa pun dan kapan pun rekan/sahabat/keluarga kita di seluruh penjuru dunia. Namun satu hal yang penting yang tidak bisa kita lupakan adalah kita harus memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana kita ingin dilakukan because every body is our client.

***

Pada akhirnya tulisan ini tidak bisa sempurna. Hasil dari jalan-jalan, comot sana-sini dari resume kawan, padu padankan dengan ide yang ada di kepala, jadilah resume sederhana yang dapat dinikmati. Ayooo.. jadi pejuang kebenaran ditengah gempuran hoaks. Memang tidak mudah, namun mulai saja dulu dan lihat perubahan yang terjadi. So, Hoaks! Senyumin aja 😉

#terimakasihkepadapenulisresume

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉

Jumat, 12 November 2021

Tangkal Hoaks dengan Hoax

Tulisan ini sudah tertunda beberapa hari. Rasa ingin untuk menuliskan ada, namun waktunya yang sering menjadi alasan. Sehingga ide yang harusnya dituliskan kembali hilang, berantakan entah bagaimana untuk menyatukan.

Rabu tanggal 10 November 2021, tepat di hari pahlawan. Yaa, tepat di hari pahlawan ada materi yang menarik perhatian. Materi yang dibawakan oleh seorang wanita kelahiran Cilacap benar-benar kontekstual dengan perkembangan zaman. Materi yang disampaikan oleh narsumber yang bernama Heni Mulyani adalah strategi menangkal Hoaks.

Seperti apa materinya, mari kita baca perlahan materi yang sudah saya resumekan!

***

"Saring sebelum sharing!" Pernah lihat, baca atau  pernah dengar kalimat tersebut? atau pernah membaca pesan seperti ini, "konten yang baik belum tentu benar, tidak semua konten yang benar pantas untuk disebar dan konten yang benar belum tentu bermanfaat". Tiga kalimat tersebut saya tuliskan kembali dari MUI sabagai sumbernya.

Sesuai janji saya, mari kita kenal lebih dekat tentang apa itu Hoax? bagaimana menghadapinya? dan apa dampaknya bagi kehidupan? Lalu bagaimana menangkal hoaks yang sekarang sering berseliweran di dunia digital. #tangkalhoaks!

HOAX apa sih?

Hoaks sendiri dari asalnya sudah digunakan abad ke-17. Asal kata ‘hocus’. Hocus pocus, mirip dengan sim salabim di sulap. Dari sisi pengertiannya, hoaks adalah infomasi yang sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar.

Mengapa masih ada yang percaya hoaks? Padahal dari segi pengertian sudah dinyatakan bahwa informasi yang disampaikan belum tentu benar. Lahh kok masih ada yang percaya! Berikut ini alasan mengapa hoax masih dipercaya :

  1. Kemampuan literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata
  2. Polarisasi masyarakat
  3. Belum cakap memilah informasi dan minimnya kemampuan periksa fakta

Ada banyak alasan seseorang menyebarkan hoaks. Salah satunya motif ekonomi. Ada orang-orang yang membuat situs tertentu yang isinya provokatif. Ketika orang mengunjungi situs tersebut, maka akan mendapatkan keuntungan ekonomi (click bait). Pembuat dapat uang, kita dapat perpecahan, debat, dan sebagainya. Ada banyak motif lain yang perlu kita waspada bersama.

Contoh Hoax

Berikut contoh hoaks yang mungkin bapak dan ibu pernah dapat. Ada yang namanya satire atau parodi, konten palsu, koneksi yang salah.

Contoh berikutnya konten yang menyesatkan, konten yang salah, konten tiruan, dan konten yang dimanipulasi. 

Jaman sebelum Hoax menyerang

Sekarang sudah tahu tentang Hoax, sebelum kita lanjut mari kita nostalgia sebentar ke era internet belum ditemukan. Media informasi saat itu sangat terbatas. Ada TV, radio, dan koran cetak. Saya pernah mengalami juga bagaimana antrinya telepon di wartel atau telepon umum yang koin. Dulu berkirim surat lewat pak pos dan menunggu berhari-hari balasannya.

Sekarang, Semua berubah. Siapa pun bisa menjadi pembuat, penyebar, dan pengguna informasi. Dulu kalau nonton acara, setel TV. Saya kecil di Cilacap, belum masuk listrik. Kalau mau nonton TV harus pakai AKI. Itu pun menumpang di tetangga. 

Sekarang, semua saluran TV apa pun ada di genggaman. Bahkan banyak juga sosok-sosok yang menjadi milyarder karena mempunya channel Youtube sendiri.

Perubahan teknologi juga berdampak pada masifnya informasi yang diterima. Banyak informasi yang beredar di grup percakapan, baik informasi yang serius ataupun tidak serius. Belum lagi banyaknya grup percakapan yang kita ikuti. Bisa jadi bagi beberapa orang situasi ini tidak nyaman. Ketika banyak informasi yang hadir pada satu waktu. 

Ciri-ciri Informasi Hoax

Untuk mengatasinya Hoax, ciri-ciri yang perlu diketahui ciri-ciri hoax, dan cara cek berita hoaks. Hal ini adalah perisai untuk membatasi diri dalam menerima informasi yang tidak valid. Dengan mengetahui ciri-ciri hoax, Anda akan lebih bijak dalam mempercayai suatu berita.Apa saja ciri-ciri informasi hoaks? 

  1. Sumber informasi tidak jelas,
  2. biasanya bangkitkan emosi,
  3. kelihatan ilmiah namun salah,
  4. isinya sembunyikan fakta, dan
  5. minta diviralkan.

Dampak Hoax, ngeri!

Apa dampaknya? Akan timbul perpecahan dan saling curiga antara kita. Selain itu muncul kebingungan bedakan mana yang hoaks dan bukan. Dapat pula membuat meninggal seorang karena terlalu percaya dengan informasi yang didapat. Karena percaya hoaks akhirnya terlambat penanganan medis.

Tangkal Hoaks dengan Hoax

Periksa Fakta merupakan hal wajib yang harus dilakukan untuk menghindari serangan hoax. Hal yang perlu kita lakukan agar dapat terhindar dari Hoax adalah kehati-hatian. Pertama yang harus diperhatikan dalam periksa fakta yaitu teliti judul dan situsnya. Jangan terbuai dengan kata-kata ajakan untuk mengklik link. Sering ganti password pada media sosial. Hindari notifikasi yang terkoneksi dengan email. Terakhir adalah saling peduli untuk saring berita hoax.

Saya pribadi terus memikirkan bagaimana solusi menagkal hoaks yang sudah menjadi konsumsi warnga digital. Pagi, siang, sore dan malam berita haoks tidak bisa dihindarkan. Oleh karena itu, saya coba meramu menangkal hoaks dengan informasi yang saya dapatkan di dunia digital.

Saya merangkai penangkal jitu hoaks dengan hoax. Lohhh... kok ditangkal dengna hoax??? Tenang saja, ini bukan hoax yang sebenarnya, walaupun dengan penggunaan kota yang sama. Hoax yang dapat menangkal hoaks merupakan sebuah akronim dari hal yang akan saya tuliskan dalam bentuk infografis di bawah ini.


***

Mari harus saling peduli tentang informasi hoaks. Agar terjaga masa depan anak bangsa. Mulai untuk memahami, sharing informasi kemudian hentikan dimulai dari diri sendiri jika mendapatkan informasi hoax. Ayo bijak bermedia sosial! Tangkal hoaks dengan hoax!

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉

Kamis, 11 November 2021

Dia (she) pahlawanku

Wanita yang saya jadikan judul tulisan ini merupakan sosok yang memberikan saya kesempatan menjadi seorang guru untuk pertama kalinya.

Awal berjumpa

Saya mengenal sosok Ibu Melani Quintania dari (Alm) Abdullah Ubaid. Beliau memperkenalkan saya lewat aplikasi SMS saat itu. “Kak, ada tawaran jadi Operator Sekolah. Minat gak?” Bapak menawarkan lowongan pekerjaan lewat SMS. Sempat saya abaikan SMS itu, karena menurut saya nanti juga ketemu di rumah setelah saya pulang bekerja. 

Sesampainya di rumah, kemudian dilanjutkan bersih-bersih dan beristirahat, mulailah saya membuka obrolan bersama bapak. Sebenarnya Lebih tepatnya bapak yang membuka obrolan pada malam itu terlebih dahulu, “Bagaimana Kak? Tanya bapak”. Masih ada keraguan dalam hati untuk pindah bekerja dilingkungan sekolah, namun jawaban saya saat itu “Kakak coba deh Pak, kemana kakak kirim lamarannya” sambungku.

SDS KeenKids, Jl. Ciputat Raya No. 2, Kebayoran Lama-Jakarta Selatan. Itu alamat yang bapak berikan kepada saya malam itu. Saya buka laptop dan memulai menuliskan lamaran yang ditujukan kepada kepala sekolah tersebut.

Beberapa hari kemudian setelah surat lamaran dikirim, ada panggilan untuk melakukan interview pertama. Saya datangi sekolah tersebut, dan bertemu dengan kepala sekolah yang bernama Ibu Melani Quintania. Seperti halnya interview lamaran pekerjaan banyak hal yang ditanyakan. Namun yang saya suka dari interview tersebut berjalan mengalir seperti sedang mengobrol yang membuat suasana terasa cair saat itu.

Dari awal bertemu untuk pertama kali dengan sosok yang saya tuliskan dalam tulisan ini, saya menyimpulkan bahwa Ibu Melani Quintania merupakan sosok yang berpendidikan yang merangkul. Terlihat dari caranya berbicara yang santai tertata namun berkharisma. 

Hasil dari pertemuan pertama tersebut hanya sebatas “nanti dikabari lagi ya untuk tahap selanjutnya”. Harapan standar bagi pelamar kerja pada pertemuan pertama interview. “Terimakasih Bu, atas kesempatan yang diberikan kepada saya hari ini” kata saya sambil pamit untuk melanjutkan perjalan ketempat kerja dikawasan Glodok, Kota Tua – Jakarta Pusat.

Diterima Namun di Malaysia

Dua minggu setelah interview pertama saya. Saya dikabari lagi lewat SMS untuk melakukan interview kedua. Berbeda dengan pertemuan pertama yang dilakukan di sekolah, pada pertemuan kedua saya diberikan alamat sebuah restoran pizza sebagai lokasi interview kedua.

Pada pertemuan kedua suasanya lebih santai lagi. Ibu Lenny (sapaan Ibu Melani Quintania) terlihat casual dengan pakaian yang dikenakannya. Pada pertemuan kedua ini ada sosok baru yang dikenalkan Ibu Lenny kepada saya. Sosok tersebut adalah pemilik yayasan tempat saya melamar pekerjaan. 

Obrolan kami sore itu sudah mengarah bahwa saya diterima bekerja. Terkadang bahkan obrolan bisa berkembang menjadi obrolan yang personal. Tujuannya mungkin untuk mencairkan suasana agar obrolan lebih santai. Sambil menikmati pizza yang tersaji dimeja menambah situasi menjadi kekeluargaan.

Hasil dari pertemuan sore itu adalah saya diterima sebagai karyawan  di sekolah tersebut. Namun, ada hal yang mengganjal dihati karena saya diterima untuk dikirim ke cabang sekolah tersebut yang ada di Malaysia. Dengan berat dan menyesal saya harus menolak tawaran tersebut.

Kesempatan kedua

“Ndra,masih minat kerja di sekolah” SMS dari Ibu Lanny.

Beberapa bulan berselang kesempatan untuk pindah kerja datang lagi. Datang dari sekolah yang saat  itu saya pernah interview. Kabar tersebut datang langsung dari Ibu Lenny lewat aplikasi SMS yang isinya “Ndra,masih minat kerja di sekolah” SMS dari Ibu Lanny. Kabar SMS tersebut saya balas dengan sebuah pertanyaan “Masih mau Bu!, namun saya bisanya di Jakarta?” balasan saya terhadap SMS tersebut. 

Diawali dari SMS tersebut saya berjumpa lagi dengan Ibu Lenny di Sekolahnya. Lamaran yang saya kirimkan saat itu sebagai operator sekolah tidak berlaku lagi, karena dalam pembicaraan pada saat itu saya ditawarkan untuk menjadi seorang guru di sekolah tersebut. Tawaran yang berat, karena saya tidak ada background pendidik. Saya hanya anak dari seorang guru Sekolah Dasar. Namun pada akhirnya tawaran tersebut saya terima dengan tekat harus memantaskan diri dalam menjalankan tanggung jawab serta amanah yang diberikan sebagai pendidik. 

Pada saat itu saya ingat terjadi pada tahun 2013 bulan April. Sehingga saya bergabung menjadi guru untuk tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan kelaender pendidikan tahun ajaran akan dimulai pada bulan Juli. Saya siap menjadi pendidik, Bismillah.

Proses yang berharga

Proses menjadi guru benar benar saya alami jatuh bangun di sekolah ini. Semenjak dari awal diterima sampai saya menuliskan kisah ini, saya masih dalam tahap belajar menjadi guru. Jika bukan karena support dari rekan sejawat serta arahan yang tegas dari Ibu Kepala Sekolah, mungkin saya sudah mengibarkan bendera putih sejak awal awal menjalani profesi ini. 

Ibu Lenny yang saya kenal sebagai sosok yang bersahaja berubah drastis dalam dunia profesional. Ketegasannya serta ketelitiannya dalam hal-hal kecil membuat saya bekerja dalam presseur tingkat tinggi. Bahkan sampai-sampai untuk bertemu saja dengan Ibu Kepala Sekolah saya jiper. 

Dalam prosesnya sebagai guru saya mendapatkan pengalaman yang membentuk saya seperti sekarang. Amanah yang diberikan kepada saya benar benar saya pelajari dan saya praktekkan. Diawali saya diberikan tugas sebagai main teacher kelas VI, diberikan tugas tambahan menjadi guru ekstra kulikuler science dan membantu menjadi operator sekolah. Semua saya lakukan dengan berat hati pada awalnya. 

Benar kata orang terdahulu, jika kita melakukan sesuatu dengan menjadikannya sebagai beban, kita tidak akan mendapatkan keberkahannya. Hal itu pula yang saya alami saat itu. Bukannya pekerjaan selesai namun pekerjaan yang berantakan dan mendapatkan omelan pedas dari kepala sekolah.

Lagi-lagi mengeluh menjadi sahabat disaat kita sedang terpuruk. Menyalahkan keadaan dengan menunjuk orang lain sebagai kambing hitamnya jadi menjadi hal yang mudah, Tentunya hal tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah apapun, malahan jika diteruskan hal tersebut bisa menambah masalah menjadi lebih besar.

Sosok Ibu Lennylah yang manjadi pemecah kebuntuan dari keruwetan yang saya hadapi. Beliau terus memberikan arahan dengan gayanya yang dapat berganti peran. Berganti peran ibarat siluman ular yang dapat berkamuflase mimik wajah, emosi, serta sikap terhadap seluruh karyawannya. Arahanya yang tersirat membuat saya harus berfikir apa yang beliau inginkan. Terkadang jika tidak dipikirkan dengan kepala dingin, arahan beliau bisa menjadi masalah baru yang menambah keruwetan dari masalah yang sudah ruwet.

Perlahan namun pasti, saya bisa mengikuti irama yang ada di sekolah. Saya bisa menempatkan diri sebagai main teacher  yang mampu beradaptasi dengan sifat peserta didik. Saya juga harus bisa menunjukkan keramahan dan ketenangan saat bertemu dengan parents. Tentunya yang penting adalah saya bisa juga bersikap profesional disaat saya menjadi rekan sesama guru. Saya juga belajar untuk siap menerima masukkan serta kritik tajam yang tersirat dari kepala sekolah.

Disaat kita sudah dapat mengikuti irama yang tenang, pasti kita akan kembali bertemu dengan gelombang. Bahkan jangan kaget kita akan bertemu gelombang yang belum pernah kita temui sebelumnya. Saya mengalami hal tersebut, disaat satu persatu rekan sejawat yang lebih senior dan pengalaman mengajukan resign dengan berbagai keperluan. Mengakibatkan saya secara perlahan menjadi sosok yang dituakan. Tanggungjawab pun sedikit demi sedikit diemban, mulai dari ketua kegiatan di sekolah maupun kegiatan di luar sekolah. Saya jalani sebagai bekal belajar dan pengalaman yang berharga. 

Tanggungjawab yang diemban tentunya akan membawa kita terhadap proses belajar yang lebih besar juga, serta kemungkinan terjadi kesalahan atau kekeliruan juga sangat besar terjadi. Kesalahan dan kekeliruan tersebut saya alami juga. Sebagai ketua dalam sebuah kegiatan tentunya harus dapat mengambil keputusan, keputusan yang diambil atas kesepakatan bersama. Namun jika keputusan tersebut berdampak buruk dalam kegiatan tersebut. Ketua harus bisa mempertanggungjawabkannya tanpa menunjuk orang lain untuk disalahkan. Hal ini merupakan salah satu pelajaran kepemimpinan yang saya dapatkan dari Ibu Kepala Sekolah yang paling saya kenang.

Tahun ke Delapan

Delapan tahun saya sudah mengabdi di SDS KeenKids. Dimulai saya tidak mengetahui banyak hal tentang dunia kependidikan. Sampai sekarang saya bisa sedikit berbagi pengalaman dengan rekan sejawat, bahkan saya bisa mengajarkan rekan sejawat dengan sekedar memberikan masukkan.

Tanggungjawab dan kesempatan yang saya dapatkan tidak akan bisa saya rasakan jika tidak adanya kepercayaan dari Ibu Melani Quintania. Banyak hal yang saya pelajari dimulai menjadi main teacher, guru ekstra kulikuler, ketua berbagai kegiatan, koordinator kesiswaan, kesempatan mengenal aplikasi sekolah seperti Dapodik, E-Raport, PMP, dan berbagai website pendukung berjalannya roda pendidikan di sekolah. Pada tahun ajaran 2020/2021 ini saya mendapatkan kepercayaan baru untuk menjadi Koordinator teacher, mungkin jika di sekolah negeri bisa dikatakan sebagai wakil kepala sekolah

Pengalaman yang berharga ini yang membentuk saya menjadi guru yang insyaallah bisa digugu dan ditiru oleh peserta didik serta rekan sejawat. Hal tersbut tidak akan bisa terwujud jika mental saya tidak ditempa dengan baik oleh Ibu Kepala Sekolah SDS KeenKids, Ibu Melani Quintania, S.E, M.Pd.

Hanya ucapan terimakasih dan doa yang tulus agar apa yang Ibu Lenny berikan kepada saya bisa saya jadikan sebagai bekal pengalaman yang akan saya tularkan kepada rekan sejawat. Sehat terus Ibu Lenny, Semangat dalam menjalankan segala aktivitas serta Bahagia dalam mengarungi kehidupan yang istimewa ini. 

Salam Literasi, Salam Indrakeren. 

Sehat, semangat dan bahagia dalam setiap aktifitas. 

Aamiin


Bersama Kepala Sekolah

Rabu, 10 November 2021

Mengenal Rapor menjadi e-Rapor

Anda berada di blog sederhana ini bukan suatu kebetulan, melainkan ada rencana indah yang dipersiapkan Allah untuk Anda. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-sebaiknya untuk membaca tulisan sederhana ini hingga titik terakhir dan berikan komentar pada kolom komentar. Nuhun... I'm waiting for your comment.

***

Perlu sobat Jamira ketahui, sebagai seorang guru tentunya sudah sangat dekat dengan benda yang bernama rapor. Delapan tahun lalu saat saya pertama kali menjadi seorang guru, rapor masih berbentuk buku yang ditulis oleh guru kelas. Namun, seiring perkembangan teknologi dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang rapor berkembang. perkembangan rapor menjadikan penilaian akan lebih sistematis, komprehensif, lebih akurat, dan cepat dilakukan apabila didukung dengan perangkat aplikasi komputer.

Menurut wikipedia buku rapor adalah suatu cara pengukuran kinerja siswa. Umumnya laporan ini diberikan oleh sekolah kepada siswa atau orang tua siswa dua kali hingga empat kali dalam setahun.

Lebih mengenal dengan Rapor

Rapor berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Rapor merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal ini adalah hasil ulangan harian, tugas harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, kepribadian, ekstrakulikuler beserta data yang diperlukan yang berkaitan dengan rapor.

Rapor setiap semester adalah sesuatu yang dinantikan oleh setiap siswa di sekolah. Bagi sekolah, proses menghasilkan rapor adalah agenda besar dan rutin di setiap semester. Proses penginputan nilai, perhitungan nilai, hingga penggabungan nilai dari berbagai guru mata pelajaran menjadi proses yang harus presisi dan terkadang memakan waktu.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar dimulai dengan merencanakan penilaian, menyusun instrumen, melaksanakan penilaian, mengolah dan memanfaatkan, serta melaporkan hasil penilaian.

Rapor menjadi e-Rapor

Seperti yang saya bilang di awal, tiga tahun lalu pemerintah memberlakukan penggunaan e-rapor bagi sekolah negeri dan sekolah swasta. E-rapor merupakan sebuah aplikasi web base yang dapat mempermudah kinerja guru dalam pengolahan nilai siswa.

Aplikasi E-Rapor diluncurkan oleh Kemendikbud untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA maupun SMK, dengan tujuan memudahkan cara kerja guru. Selama ini penilaian dilakukan secara manual, yaitu guru menuliskan rapor dengan menggunakan tinta pulpen.

Setelah E-Rapor diluncurkan, penilaian rapor dilakukan dengan digital, di mana guru harus merencanakan penilaian dan melakukan penilaian secara semi online. Kenapa dikatakan semi online? Karena penilaian tidak serta merta langsung dikirim ke server Kemendikbud, melainkan disimpan sementara di server sekolah. Nilai dikirimkan ke server Kemendikbud setelah stake holder yang berkompeten melakukan pengisian nilai dari guru bidang studi dan wali kelas.

E-Rapor di harapkan dapat memberikan manfaat untuk dunia pendidikan dan dapat memberikan efek positif terhadap dunia pendidikan untuk lebih berkembang dan maju terhadap dunia digital.

Melalui E-Rapor diharapkan orangtua dan siswa nantinya dapat melihat hasil belajar anaknya tidak harus dalam bentuk hardcopy atau rapor konvensional melainkan dapat melihat hasil dengan hanya mengakses halaman tertentu yang diinformasikan pihak sekolah.

***

Permendikbud Tahun 2016 - Nomor 23
Dikdasmen tentang pengisian nilai

Sumber 1
Sumber 2

***

Tulisan ini didedikasikan untuk Mas Olix on the master mix, yang menanyakan perihal e-Rapor semalam. Semoga tulisan ini tidak membuat Anda puas. Silahkan cari referensi lain untuk menguatkan apa yang saya tuliskan.

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉