Tampilkan postingan dengan label Pejuang Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pejuang Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Oktober 2022

Hallo Generasi Z

"Dra, anak jaman sekarang suka banget nyautin gurunya yaa" tanya seorang rekan sejawat di sekolah.
"Namanya juga anak-anak, Bu" jawab saya singkat, hahahaha.
"Tapi anak jaman dulu jauh lebih sopan, tidak seperti itu, Ndra! " balasnya.
"Ya, gak bisa disamakan apel to apel, Bu. Beda generasi mungkin, Bu!" sambil ikut memikirkan dengan serius.

Dari obrolan singkat di atas, membuat saya ikut berpikir juga, kenapa ya?. Bahkan setelah diresapi lebih dalam obrolan tersebut, ternyata bukan hanya sikap anak yang suka nyauitin gurunya ketika sedang belajar. Namun ternyata ada juga anak yang masa bodoh dan susah diatur di dalam kelas. Bengong, sampai tertidur di kelas juga terkadang dapat ditemukan. 

Semakin dipikirkan menjadi semakin penasaran saja. Jika mundur ke belakang, serta memikirkan tentang perubahan generasi ke generasi sebelum saat ini, kira-kira apa yang akan kita temukan!. Menurut Graeme Codrington mencetuskan sebuah teori yang diberi nama Generation Teory. Agar tidak lagi penasaran dengan generasi saat ini, tidak salahnya kita mengetahui teorinya, let's go!

1. Baby Boomer

Generasi pertama sering disebut Baby Boomer. Generasi ini hidup pada rentanga tahun 1946-1965. Mereka memiliki jasa yang cukup besar, karena hidup pada masa perang. Kiprah mereka yang begitu besar melahirkan generasi pejuang kemerdekaan yang tangguh dan pantang menyerah, walaupun mengajar dengan segala keterbatasan. Namun, dibalik keterbatasan tersebut, generasi ini telah menjadi guru bangsa yang tetap menginspirasi sampai kini.

2. Generasi X

Mereka yang masuk ke generasi X, lahir dalam rentang 1965 - 1980. Generasi ini belum menikmati teknologi. Bahkan dalam mengajar, kebanyakan dari mereka masih menggunakan alat peraga seadanya. Namun, mereka sangat berdedikasi melahirkan manusia hebat untuk generasi selanjutnya.

3. Generasi Y

Sepertinya saya masuk ke generasi ini, hehehehe. Generasi Y atau bisa disebut generasi millenial, lahir pada rentang 1981 - 1993.  Generasi ini hidup di awal-awal teknologi belum sepesat sekarang. Ledakan internet sendiri merupakan salah satu indikator generasi Y disebut dengan generasi millenial. Guru yang masuk dalam generasi millenial, saat ini menghadapi tantangan yang lebih besar dari pada generasi sebelumnya.

Tantangan yang besar itu meliputi, materi pembelajaran yang lebih komplek. Karakter siswa yang beragam sesuai dengan perkembangan jaman. Belum lagi hantaman teknologi yang masuk lewat gawai yang digenggam peserta didik, menjadi kawan sekaligus lawan bagi guru millenial.

4. Generasi Z 

Hii Generasi Z, genarasi ini lahir dari rentang 1995 - 2015. Generasi ini sering disebut juga dengan generasi internet. Pada dasarnya generasi ini sebelas duabelas dengan generasi sebelumnya. Namun yang membedakan adalah multitasking, misalnya mereka bisa chatting sekaligus melakukan browsing tugas sekaligus mendengarkan musik dengan menggunakan gawai mereka. Mereka sangat dekat dengan dunia maya dan mereka tidak bisa jauh dari gawainya. Hal itu tidak bisa disangkat, karena mereka memang hidup disaat teknologi sudah berkembang sangat pesat. Generasi inilah yang sedang guru hadapi di sekolah.

5. Generasi Alfa

Generasi terakhir adalah generasi anak saya. Generasi ini lahir pada rentang tahun 2015 - 2025. Generasi ini masih belum memiliki dampak dalam kehidupan, karena sebagian besar dari mereka masih diusia balita. 

Dari kelima generasi yang dibahas, topik utama kita tertuju kepada generasi Z. Kenapa generasi Z, apa yang salah dengan gen Z? jawabannya adalah tidak ada yang salah, hanya saja kita sebagai guru sedang menghadapi atau mengajarkan generasi yang hidup di era digital. Oleh karena itu cara menghadapinya/mengajarinya/menanganinya juga perlu menggunakan pendekatan yang sesuai dengan mereka.

Susah donk! ya memang susah jika dihadapi dengan keluhan. Memang susah jika tidak mau belajar. Serta pasti akan susah jika generasi selalu dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Move On yuk!!

Berinteraksi dengan siswa generasi Z sangatlah labil. Gen Z terbiasa dengan sesuatu yang instan dengan kecanggihan teknologi yang serba cepat dan mudah. Kondisi seperti ini cenderung membuat gen Z terlihat malas. Gen Z yang dilahirkan di kota besar, tentunya mendapatkan fasilitas yang serba wah dan berbagai kemudahan. Mereka ingin menyelesaikan segala sesuatunya dengan cepat, walaupun hasilnya kurang maksimal. Lalu apa nilai positif dari Gen Z?

Dengan kecanggihan teknologi, maka tingkat pencarian ilmu atau pengetahuan akan lebih cepat. Gen Z dapat melakukan hal tersebut, terlebih Gen Z sangat terbuka dalam hal yang bersifat baru atau perubahan cepat. Gen Z juga disebut generasi multitasking yang memudahkan mereka untuk memproses beberapa informasi pada waktu yang bersamaan. Selain itu gen Z sangat up to date dengan tren yang ada. Oleh karena itu guru yang mengajar generasi ini dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi sesuai dengan perkembangan yang ada. 

Kemampuan yang dimiliki gen Z perlu diarahkan, oleh karena itu generasi Z perlu dibekali skill dalam mengarungi kehidupan. Keterampilan dalam bersosialisasi, tanggung jawab serta kepemimpinan perlu dimiliki sebagai skill utama bagi generasi Z. Disinilah peran guru dalam membimbing generasi Z ke arah yang positif.

Guru harus memiliki modal dengan cara terus belajar, sehingga dapat mengintegrasikan pembelajaran dan perkembangan jaman. Guru juga harus memaksakan diri untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran, serta mampu mendorong siswa agar terlibat dalam pembelajaran tatap muka di kelas. Di sisi lain, peran guru juga tetap menanamkan nilai-nilai karakter yang benar dalam diri gen Z yang tidak didapat dari dunia maya, agar mereka tidak terbawa arus hal-hal yang tidak baik dari dunia internet.

Kini waktunya kita bergerak, beradaptasi dan berusaha masuk menyesuaikan diri dengan kondisi jaman generasi Z. Semoga kita para guru tetap semangat, sehingga dapat memberikan modal kepada peserta didik untuk menaklukkan impian mereka di masa yang akan datang.

#salam kenal
#salam literasi
#salam indrakeren
#see you tomorrow 😉

Senin, 15 Maret 2021

Menulislah setiap hari dan lihatlah rezeki menghampiri

Awalnya Saya ingin memberi judul tulisan ini dengan judul Malam Selasa bersama Cang Ato. Namun diakhir materi belajar menulis Cang Ato menuliskan kalimat yang mengubah sudut pandang saya. Jadilah judul tulisan ini Menulislah setiap hari dan lihatlah rezeki menghampiri.

Judulnya memang sebelas dua belas dengan motivasi menulis dari Guru Blogger Indonesia, hanya berbeda dibelakang kata lihat saja. Walaupun berbeda dua kalimat motivasi tentang menulis tersebut memberikan pesan yang positif bagi siapa saja yang membacanya.

Kembali ke Cang Ato!

Awal menulis Cang Ato dimulai gara-gara ada yang ramai tentang literasi. Kata literasi seakan-akan mengusik beliau, sehingga beliau memberanikan diri berkelana ke dalam dunia maya untuk mencari apa itu literasi? beliau dapatkan postingan tentang pelatihan menulis PTK. beliau tidak sia-siakan dan ikut pelatihan tersebut. Di sinilah Cang Ato kenal dengan  bang Namin, om Jay, om Dedi, om Dian kelana, dan lainya.

Kegigihan Pria Betawi Cakung dalam berliterasi tidak sampai disini. Sekitar tahun 2015-2016  beliau mengikuti berbagai acara diantaranya, yaitu: penulisan PTK, public speaking, dan writing Camp bath 6.

Bahkan guru MTsN 5 Jakarta ini setiap liburan sekolah selalu mencari pelatihan walaupun berbayar dan jauh dari rumah serta harus meninggalkan keluarga berhari-hari. Pelatihan demi pelatihan yang diikutinya menghasilkan sebuah buku Antologi yang merupakan buku pertamanya. Buku Antologi tersebut diberi judul Bukan Guru Biasa.

Buku Antologi

Pada Desember 2017 Cing Anto ikut pelatihan Madia Guru di daerah Cipanas. Dari pelatihan ini beliau menghasilkan buku solo perdana "Mengejar Azan" buku yang bercerita tentang perjalanan hidup dalam menuntut ilmu.

Buku Solo Perdana

Saking bangganya hingga seorang teman pelukis dipinta olehnya untuk melukis buku ini. Hasil lukisannya dipajang di ruang tamu rumahnya, dijadikan bukti sejarah bagi hidupnya.

Badai Tornado bernama GBS

Namun untung tak dapat diraih, tetiba badai Tornado memporak porandakan kebahagiaan Cang Ato. Tepatnya tanggal 19 Juli 2018 Seluruh badan beliau lumpuh tak bisa bergerak bahkan napaspun tak bisa. Hanya menyisakan kepala dan kelopak mata yang bisa digerakkan.

GBS! Apa itu GBS? Guillain Barre Syndrome. Sebuah penyakit yang mematikan seluruh syaraf sampai napaspun harus dibantu dengan mesin ventilator dan oksigen. Satu tahun tubuh beliau lunglai, tidak bergerak sama sekali. pulang dari rumah sakitpun masih dalam kondisi sakit dan masih memakai oksigen. Dengan kepasrahan dan kesabaran istri dan keluarga, akhirnya mulailah tangan kiri beliau bisa kembali bergerak diikuti tangan kanan. Beliau butuh waktu 6 bulan tangan bisa menyentuh wajah, sementara jari jemari masih kaku.

Tidak banyak yang bisa Cing Ato lakukan dengan kondisinya saat itu, kecuali menunggu takdir dan keajaiban dalam hidup. Bayangkan satu tahun setengah beliau benar-benar putus dengan dunia luar.

Bunyi HP Istri

Suatu saat HP Istri Cang Ato berbunyi, beliau meminta perawat untuk meletakkan hp tersebut di atas dada beliau sementara tempat tidur ditinggikan hingga Cing Ato bisa melihat HP tersebut. Berawal dari situlah Cing Ato mulai menyentuh layar HP dengan jarinya, BISA!

Ketika istrinya pulang dari mengajar, Cing Ato meminta HP miliknya. Alhamdulillah HPnya masih ada, hanya saja nomornya sudah tidak aktif lagi. Saat itu juga istri beliau membelikan nomor HP baru untuknya. 

Hal pertama yang dilakukan Cing Ato ketika HPnya kembali aktif adalah mencari akun Facebooknya. Butuh waktu tiga hari untuk Cing Ato agar bisa menemukan kembali akun Facebooknya. Sejak itulah beliau menuliskan kisahnya dan diposting pada blog pribadi atau halaman Facebooknya. Dari postingan tersebutlah sahabat, teman serta muridnya mengetahui kondisi Cing Ato.

Tema Motivasi

Akhirnya sehari-hari Cing Ato dihabiskan dengan banyak menulis. Tulisan yang Cing Ato tuliskan bertemakan motivasi. Bukan tanpa alasan Cing Ato mengangkat tema tersebut, karena cerita yang Cing Ato tuliskan banyak direspon dan ditunggu oleh banyak follower beliau. 

Setelah Ba'da Subuh Cing Ato menuliskan kisahnya sampai pukul 07.00. Bahkan Cing Ato terkadang menulis karena memang tidak bisa berhenti menulis. Jika kehabisan ide, beliau membaca buku, melihat televisi, YouTube, tulisan orang lain, ikut mendengarkan pak Mario Teguh, pak Ari Ginanjar bahkan beliau mendengarkan topeng, lenong, lagu Betawi karena kebetulan beliau sedang  menulis cerita Betawi.

Semua tulisan beliau share ke Facebook dan blog. Alhamdulillah, banyak yang senang dan menunggu tulisan berikutnya. Bahkan banyak teman literasi berdatangan. Karena saya share keseluruh group guru. 

OmJay

Di tengah perjalanan menulis, tiba-tiba ada orang yang Cing Ato kenal menghubungi beliau lewat WhatsApp dan vicall. Siapa dia? Sudah tidak asing bagi beliau yaitu bapak Wijaya Kusuma (OmJay). 

Lalu OmJay memasukkan beliau ke dalam group pelatihan menulis gelombang 8. Walau dalam kondisi sakit belaiu mengikuti sebatas kemampuannya.  Ketika lelah, beliau berhenti untuk mengikuti pelatihan, tetapi materi beliau simpan saja di wordpress.

Cing Ato tidak setor resume, tetapi ilmunya beliau pakai untuk memperkaya tulisan. Maka lahirlah dua karya secara bersamaan.

Menulis itu mengalir begitu saja. Hingga beliau sendiri juga bingung dibuatnya. Ya, seperti dalam mimpi saja. Hingga terkadang bertanya pada diri sendiri, "ini tulisan saya apa bukan," ucap beliau.

Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Turunan dari kalimat sakti OmJay terbukti ampuh. Gara-gara menulis dalam kondisi serba keterbatasan para youtuber menghampiri. Mereka tertarik dan katanya apa yang Cing Ato lakukan sangat menginspiratif.

Tips Menulis dari Cing Ato

Dari pengalaman yang Cing Ato lakukan ada beberapa langkah yang harus diketahui sebagai penulis pemula. Di antaranya, yaitu:

  1. Tulis apa yang kita bisa dan kuasai Menulis apa yang kita bisa akan memudahkan kita untuk menulis. Mulailah dengan satu paragraf terlebih dahulu. Tidak usah terlalu panjang. Gunakan bahasa yang sederhana, yang terpenting bisa dibaca dan dipahami.
  2. Mulailah dari apa yang  pernah kita alami. Menulis yang pernah kita alami menulisnya lebih mudah tanpa harus mengeluarkan energi yang menguras pikiran. 
  3. Buat tema agar focus dalam tulisan.
  4. Kudu buat target dalam menulis.
  5. Kudu punya semangat. Jangan berharap apa yang kita inginkan akan tercapai. Jika tidak ada faktor semangat. 
Itulah sekelumit kisah inspiratif dari seorang Guru yang rajin mencari ilmu. Disaat liburan sekolah yang seharusnya dilakukan untuk rehat sejenak dalam aktifitas, Bapak Suharto malah mencari ilmu dengan mandiri. Bukan hanya mandiri, namun beliau rela mengeluarkan sedikit uang pribadinya untuk ilmu tersebut. Sampai akhirnya tubuh gagahnya diuji oleh Allah, tubuhnya tidak bisa bergerak. Lalu apa yang dilakukan beliau? Tetap mencari cara untuk menuntut ilmu, walaupun hanya dengan jemarinya belaiu mendapatkan ilmu dan membagikannya. Terimakasih sudah berbagi kisah Cang/Cing Ato, semoga apa yang dikisahkan ini merupakan sebuah ladang padala untuk Cing Ato. Sehat selalu Bapak Suharto. Aamiin

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren

Selasa, 09 Maret 2021

Akhirnya Datang Juga

Apa yang kita tanam, pasti akan berbuah manis, jika kita sabar dalam merawat dan menanti pertumbuhan benih yang kita tanam. Petani memerlukan waktu kurang lebih 120 hari agar dapat melihat benih padi yang ditanamnya menguning dan bisa dipanen. Peternak ikan lele jika ingin memanen ikan lele dengan ukuran 7 hingga 12 cm, memerlukan waktu untuk bersabar selama kurang lebih 3 bulan. Seorang peserta didik ingin melejit prestasinya, harus mau belajar, berusaha serta berdoa agar apa yang dicita-citakannya terwujud.

Beberapa contoh proses kehidupan tersaji pada baragraf di atas. Dimana segala sesuatunya harus dilewati secara bertahap. Bahkan untuk merasakan nikmatnya mie instan ternyata tidak langsung instan langsung bisa dimakan, harus melewati proses membuka kemasan, menyiapkan wadah, memasak air hingga mendidih, memasukkan bumbu ke wadah, memasukkan mie ke dalam panci yang berisi air mendidih, menunggu mie matang, memasukkan mie ke dalam wadah yang berisi bumbu, diaduk hingga merata bumbunya, ditambahkan air panas jika mie yang dimasak adalah mie rebus, saat hendak dinikmati ternyata mie yang sudah matang diminta oleh istri, akhirnya kita harus mengulang prosesnya dari awal, karena mie yang sudah matang sudah habis dinikmati oleh istri. Alhamdullillah!


Intinya adalah nikmati prosesnya, tentunya kita akan mendapat bahagianya. Walaupun kebahagian tersebut kita tidak tahu kapan datangnya, atau ternyata kebahagaian sudah kita dapat saat kita sedang melakukan prosesnya, Bisa jadi!

Kegiatan menulis juga harus melewati proses yang tidak sedikit. Namun sekali lagi jika proses tersebut dinikmati, tentunya akan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang memuaskan, membahagiakan serta dapat memotivasi diri pribadi serta orang lain (insyaallah).

Masih ingat september ceria, jika lupa tidak mengapa. September Ceria merupakan program menulis satu  minggu yang diprakarsai Prof Eko yang bekerjasama dengan Omjay, Penerbit Andi serta PGRI. Para peserta yang ingin menantang dirinya untuk menulis dan diterbitkan oleh Penerbit Mayor bisa ikut program ini. Program ini bisa ditemui pada saat para peserta belajar menulis di WAG belajar menulis bersama Omjay dan PGRI. 

Alhamdulillah saya memberanikan diri untuk menguji kemampuan menulis. Awalnya ikut-ikutan saja, namun ternyata dalam prakteknya tidak hanya ikut-ikutan saja. Peserta seakan-akan terbawa arus positif oleh semangat peserta lain, terpacu untuk memberikan yang terbaik dalam kesempatan menulis pada program September Ceria.

EDUTAINMENT! Itu merupakan judul yang saya pilih. Judul tersebut membuat saya tertarik tentang Pendidikan yang Menyenangkan. Akhirnya prosesnya saya jalani, prosesnya saya nikmati, prosesnya saya hadapi, prosesnya saya akhiri dengan harapan tulisan tersebut bisa dinikmati.

Alhamdullilah EDUTAINMENT berhasil selesai tepat waktu, dengan bantuan Prof Eko, Bung Roma, Ibu Santi Papua, Ibu Nur, Ibu Kanjeng, Ibu Nora serta teman-teman literasi yang selalu berbagi motivasi dalam setiap postingannya di blog atau WA Group menulis.



Finally! Kemarin sore draf EDUTAINMENT mendarat mulus dikediaman jarimisterindra dengan diantar oleh abang POS. Hampir setiap hari menunggu kedatangannya, bukan tanpa alasan saya menunggu, karena sudah hampir satu bulan setelah Ibu Dwinita (Pihak penerbit Andi) mengabarkan bahwa draf akan dikirimkan namun yang ditunggu belum kunjung datang juga. Akhirnya yang ditunggu datang juga, senang rasanya memegang draf buku tersebut.

Setelah ini apalagi? Setelah ini adalah nikmati proses menulis, seperti kita mengelarkan karbondioksida dan menghirup oksigen untuk tubuh. Serta yang tak kalah penting adalah mempromosikan EDUTAINMENT keseluruh penjuru nusantara, (sesuatu yang belum saya lakukan) Nikmati Prosesnya ndra!

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren

Senin, 08 Maret 2021

Tips Gigih Menulis Ambu Guru

- never too old to learn -

Tahu tidak arti kalimat pembuka dalam tulisan sederhana saya kali ini. Jika para pembaca tidak tahu silahkan klik google trasnlate. Jika sudah tahu artinya segera sebar luarkan kalimat tersebut. Serta jadikan motivasi penyemangat dalam segala aktifitas.

Ambu Guru, narasumber menulis kali ini mengawali sharing pengalamannya dengan menuliskan kalimat di atas.

Pada usia 50 tahun baru belajar menulis, Alhamdulillah! Hebat. Menjadi contoh nyata bahwa tidak ada kata terlambat dalam hidup, tergantung mau atau tidak kita mewujudkannya, memulainya sera mengkonsistenkannya.

Diawali tekad Ambu Guru untuk menulis 2 judul buku yang bisa diajukan untuk kenaikan pangkat. Maka dari itulah  beliau memacu diri untu mewujudkannya. Namun apa yang terjadi? Alhamdulillaah dalam waktu 5 bulan sosok yang katanya tidak pernah ikut lomba ini, bisa mencapai ekspektasi menulis 4 judul buku solo dan 4 antologi. Luar biasa!!!! WOW....

Mohon maaf paragraf di atas saya tuliskan dengan cetak tebal, tujuannya sebagai pengingat bahwa apa yang kita lakukan bisa menjadi kenyataan, bahkan bisa melebihi kenyataan yang kita bayangkan.

Hasil menulis Ambu Guru :

  1. Buku :Catatan Ambu Guru Ngeblog ( solo) :Desember 2020
  2. Cara Sukse Belajar Bahasa Inggris dengan Pendekatan CTL ( solo): Januari 2021
  3. Melejitkan Kompetensi Menulis Teks Recount (solo): Maret 2021 Proses terbit
  4. Haru-Biru Perjalannku (solo) Maret 2021 proses terbit.
  5. Jejak Digital Motivator ( antologi) Oktober 2020
  6. Patidusa Pujangga Wiyata (Antologi) Januari 2021
  7. Prahara di tengah Corona ( Antologi) Januari 2021
  8. Jejak Langkah Mengukir Prestasi (Antologi) Pebruari 2021

Tips Ambu Guru

Ibu Guru yang bertugas di Kota Cipanas ini berbagi tips bagaimana bisa menciptakan karya yang kuantitasnya banyak dalam waktu lima bulan. 

  1. Mulailah bergabung dengan WAG belajar menulis.
  2. Disiplin diri. Memang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dijalankan. Terlebih bila pekerjaan sesuai tupoksi sedang menumpuk. Sehingga badan lelah dan tak ada mood untuk menulis.
  3. Mulailah mengikuti komunitas bloger. Tujuannya agar rutinitas menulis terjaga. Karena dalam suatu komunitas bloger pasti ada tantangan2 menulis yang harus diikuti anggotanya. Selain itu kita bisa mendapatkan banyak ilmu ttg menulis dan juga ttg nge-blog. Sehingga kita bisa terus mengembangkan diri.
  4. Luangkan waktu untuk menulis, dan bukan hanya menulis di waktu luang. Jangan mencari waktu luang, tetapi ciptakan waktu luang. Bisa sebelum  tidur atau sesudah  bangun di pagi hari. Ternyata gak sulit  menginvestasikan sedikit waktu untuk impian kita.
  5. Seringlah melakukan blog walking
    Selain menambah wawasan pengetahuan dari posting-an teman kita, BW bisa menjalin silaturahmi dg sesama bloger. 
    Kita tulis komentar untuk penulis tersebut untuk terus merasa dihargai sehingga mereka akan terus berkarya. Karena kita juga penulis, suatu saat kita pun akan mengalami rasa senang ketika ada orang lain yang mengapresiasi karya kita.
  6. Perbanyak membaca.
Manfaat membaca
Menambah pengetahuan untuk referensi, sebagai bahan untuk tulisan kita.
    Menambah kosa kata; secara tidak disadari, dengan banyak membaca, perbendaharaan kosa kata semakin bertambah. Sehingga kita bisa menentukan diksi yang lebih beragam ketika menulis.
      Memunculkan ide untuk menulis

      Yukkk... Praktekkan tips dari Ambu Guru. Agar kita bisa terus rajin menulis. Konsiste memang yang utama, lakukan secara perlahan hingga menjadi kebiasaan. Selamat menulis kawan-kawan, Terimakasih Ambu Guru sudah berbagi. Jangan lupa para pengunjung blog sederhana ini, kunjungi juga blog Ambu Guru yaaa!

      Salam Kenal
      Salam Literasi
      Salam Indrakeren

       

      Berliterasi Bersama Ibu Mayor

       Seribu lebih pesan dalam WA Group menulis, banyak sekali yaa!!! Kesibukan yang sedang dijalani saat ini membuat saya menunda membuka pesan yang ada di dalam WA Group menulis. Niatnya ingin membaca nanti saat waktu senggang, ehhh... malah bablas malas membacanya hingga pesan di dalamnya ada seribu lebih. heheheh

      Malam ini saya paksakan untuk membacanya. Pesan dari narasumber hebat sudah saya beri bintang, salah satu bintang yang saya baca malam ini adalah yang memakai baju loreng. Baju yang biasa dikenakan oleh Tentara Negara Indonesia membuat saya membaca pesan tersebut dengan seksama.

      Siapa sosok berbaju loreng yang selalu berliterasi? 

      Apa yang diberikan beliau dalam kesempatan menjadi narasumber di WA Group menulis?

      Mayor Nani Kusmiyati , S.Pd. M.M. CTMP, itu nama narasumber berbaju loreng yang saya sebutkan tadi. Mayor yang sempat terbang ke Lebanon dalam menunaikan misi perdamaian ini sangat produktif dalam menerbitkan buku antologi. 

      Menulis adalah kegiatan yang dapat dilakukan siapa saja. Mengapa kita harus menulis? setiap orang memiliki alasan untuk menulis. Biasanya kita menulis karena kita ingin menumpahkan rasa kesedihan, kegembiraan, marah. Kita menulis untuk mengungkapkan ide kita ke orang lain atau publik atau untuk meyakinkan orang tentang visi dan misi kita.

      Wanita tangguh kelahiran 12 September 1966 ini menambahkan, "kegiatan menulis menjadi menarik tatkala kita telah menemui celahnya. Hal ini bisa didapatkan ketika kita sering menulis". Seperti dikatakan oleh Om Jay dan beberapa nara sumber sebelumnya, “Menulislah setiap hari dan buktikan hasilnya”.

      Masih menurut beliau, "Celah yang dimaksud yaitu kita bisa mengetahui kelemahan dan kelebihan kita ketika membaca lagi tulisan yang pernah kita buat. Apakah bahasa yang kita gunakan sudah tepat atau belum? Apakah tulisan kita sudah mengalir (dengan menggunakan kata penghubung yang benar)? Sebelum kita publish tulisan itu sebaiknya diendapkan terlebih dahulu dan dibaca, maka kita akan menemukan kata-kata yang kurang pas dan kesalahan ejaan".

      “Menulis adalah bekerja untuk keabadian” maka dengan menulis banyak sekali manfaat yang dapat kita petik untuk diri kita pribadi maupun orang lain. Untuk pribadi, kita dapat memperluas pengetahuan apa saja. Dengan menulis otak kita akan terus terasah walaupun kita bertambah usia sehingga kita tidak mudah lupa.

      Ibu yang pada tahun 1997 pernah menjadi pramugari haji ini mengatakan, menulis adalah sarana edukasi bagi diri pribadi dan orang lain. Kita dapat membagikan ilmu yang kita miliki melalui menulis. Jika kita seorang guru, kita menuliskan bahan ajaran untuk siswa kita di blog atau menjadikan sebuah buku maka murid-murid kita akan membacanya dan menyerap ilmu tersebut dan berguna untuk masa depannya. Walau kita telah tiada buku-buku kita masih ada, buah pikiran atau ilmu yang kita tuangkan ke dalam buku masih dapat dinikmati orang lain.

      Inilah salah satu manfaat bahwa menulis itu bekerja untuk keabadian. Manfaat lain dari hasil tulisan yaitu sebagai perantara kebaikan. Ketika kita menulis hal-hal yang inspiratif yang dapat memotivasi orang lain, yang dapat menenangkan hati orang lain maka kita sudah berbagi kebaikan dengan orang lain.

      Menulis mengabadikan cerita kehidupan kita atau perjalanan karir kita. Ketika saya tugas misi di Libanon seharusnya banyak yang bisa saya tulis. Namun saat itu saya hanya mengabadikan lewat foto-foto di tempat-tempat bersejarah. Foto-foto itupun jika hanya kita simpan di flash-disk bisa terkena virus. Beberapa foto yang sudah saya simpan di email masih bisa diselamatkan. Dari foto-foto itu yang mengingatkan saya untuk menuliskan kembali pengalaman-pengalaman selama misi. Sehingga anak cucu saya nanti dapat mengetahui sejarah saya, prestasi apa yang pernah saya dapatkan.

      Beberapa artikel yang sudah beliau tulis untuk mengabadikan pengalaman dan karirnya bisa dilihat pada artikel yang berjudul One Fine day dan Menata Hati, kedua tulisan tersebut merupakan kisah Ibu Mayor yang ingin beliau abadikan. Sehingga suatu saat nanti bisa dinikmati oleh orang banyak.

      Salam Kenal
      Salam Literasi
      Salam Indrakeren

      Kamis, 04 Maret 2021

      Saudara Baru, Para PNS Baru

      Malam ini jemari tiada mau berhenti merangkai kata menjadi sesuatu yang bermakna. Perlahan namun pasti sudah empat artikel berhasil mengudara dengan sempurna. Kali ini apa yang saya tuliskan sungguh berbeda. Kenapa berbeda? Karena ini pertama kalinya saya tuliskan tentang mereka.

      Mereka!! Siapa mereka? Mereka adalah saudara baru saya. Saudara yang dipertemukan dalam perjuangan yang sama. Perjuangan yang tidak mudah tentunya. Bayangkan saja, ada yang memerlukan perjalanan hingga tujuh kali kesempatan agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Walaupun ada beberapa saudara baru yang bisa LULUS pada kesempatan pertama, Selamat Sobat!

      Perbincangan pada group WA yang diberi judul CPNS Guru Kebayoran Lama ramai sekali malam ini. Setiap anggota cepat merespon informasi yang ditujukan untuk kepentingan bersama. Ada yang berinisiatif menjadi penggerak, ada juga yang merespon dengan menjadi bendahara "dadakan", yang tujuannya untuk mempermudah dan meringankan jika nanti memerlukan biaya tidak terduga. Bukan itu saja, bahkan ada yang selalu update info terkini tentang perkembangan administrasi CPNS. Tenang untuk yang hanya bertanya, pasti akan selalu ada solusi sebagai jawabannya.

      Saudara Baru, Sehat Selalu 😊

      Semoga segala lelah yang sedang diperjuangkan bersama, menjadi keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani. Aamiin.

      Sebuah Darik untuk kalian semua Sahabat Baru.

      Para PNS Baru

      Oleh : Indrakeren


      Perjuangan baru saja dimulai

      Dimulai dengan kekompakan, Pasti!

      Semua anggota saling bersinergi

      Untuk hasil yang dinanti.


      Perjuangan baru dimulai

      Semua tentang Adminisrasi

      Administrasi, banyak sekali.


      Lakukan sekali

      Dengan hati.


      Berseri.


      Pasti.


      Akan berarti

      Bagi pribadi.


      Persaudaraan baru ini

      Tentunya jangan terhenti

      Diikat erat sekali.


      Sampai kita berjumpa nanti

      Bercerita kisah hari ini

      Tentunya senyum di Pipi

      Terlihat semakin indah berseri-seri.


      Ciledug, 4 - 3 - 21


      Permulaan baik ini, semoga terus terjalin dalam keakraban dan kekompakan sampai waktu yang tidak ditentukan. Terimakasih sudah menjadi bagian perjalanan kisah dalam artikel sederhana ini. Sehat selalu sobat CPNS Guru Kebayoran Lama.

      Salam Kenal
      Salam Literasi
      Salam Indrakeren

      Kamis, 22 Oktober 2020

      MENERBITKAN BUKU GRATISS!!!! MAU....

      Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

      Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

      Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 


      Pasti kita semua suka dengan sesuatu yang GRATIS. Apalagi yang GRATIS kali ini adalah menerbitkan buku. Timbul pertanyaan bagaimana caranya bisa menerbitkan buku secara gratis? yang masih penasaran, silahkan pantengin terus tulisan ini sampai akhir dan jangan lupa tulis komentar pada kolom komentar.

      Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD)

      Ada apa dengan yayasan tersebut ? Yayasan didirikan atas inisiatif Bundo Kanduang (Almh) AKBP (P) Hj. Husna Darwis binti Hj. Dahlan, SH. Beliau seorang Mantan Polisi Wanita dan Notaris yang ber kantor di Bogor memiliki keinginan kuat untuk meningkat kan kegemaran membaca dan menulis keluarga besar Petokayo dan masyarakat.

      Niat tersebut diwujudkan dalam bentuk mendirikan Perpustakaan Kasidah di Jambi tempat dibesarkan untuk masyarakat umum Tempino dan sekitarnya. Almarhumah Bundo Kanduang memiliki koleksi buku yang cukup banyak terdiri dari berbagai Ensiklopedia dan Majalah Intidsari serta buku buku hukum serta buka agama.

      Semua buku tersebut disimpan di Perpustakaan Husna di Perumahan Taman Cimanggu Bogor. Sebelum wafat Uni Husna mewasiatkan dan mewakafkan sebagian dana untuk kegiatan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan yang fokus menerbitkan buku ber ISBN Tanpa Biaya.

      YPTD bergerak di bidang sosial kemasyarakatan khususnya bidang pendidikan. YPTD fokus membantu para penulis menerbitkan buku ber lisensi Barcode ISBN Perpustakaan Nasional Tanpa Biaya.

      Kegiatan ini dilakukan mengingat selama ini para penulis terkendala dalam menerbitkan buku karena tidak diterima oleh Penerbit Major (besar) sedangkan Naskah Buku sudah tersedia. Disamping itu keinginan menerbitkan buku secara indie (pribadi) melalui perusahaan jasa penerbit memerlukan biaya yang cukup besar.

      Oleh karena itu YPTD bertekad membantu para penulis memiliki master buku sebagai Mahkota seorang Jurnalis. Sejak kegiatan di canangkan pada tanggal 19 Agustus 2020 YPTD telah membantu menerbitkan 36 Buku para penulis. Tentu saja kegiatan ini merupakan bagian tak terpisahkan turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia.

      Orang Arab Tidak Suka Sendok

      Mukti Ali merupakan penulis pertama yang bukunya diterbitkan secara GRATIS oleh YPTD. Buku pertama ber-ISBN yang terbit tersebut berjudul Orang Arab Tidak Suka Sendok.

      Sejarah mencatata pada tanggal 19 Agustus 2020 berkumpul 20 orang penulis pada sebuah kafe di daerah Depok. pada hari tersebut berkumpul 20 orang penulis yang bertukar Ide untuk membuat gerakan menerbitkan buku ber-ISBN GRATIS.

      Para penulis segera mensosialisasikan Gerakan menerbitkan buku ber-ISBN GRATIS keberbagai media sosial. Seketika tanggapan dari para penulis yang telah memiliki sedemikian banyak tulisan cukup positif dan bergabung ke YPTD.
       
      Program Penerbitan Buku

      Untuk dapat menerbitkan buku GRATIS ada program yang harus dipilih para penulis, seperti :

      Program A : Penulis telah mempunyai naskah buku segera  kirim ke email thamrindahlan@gmail.com

      Program B : YPTD menerbitkan Buku dari Para Penulis posting di website terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.

      Program C : Penulis posting di website YPTD terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian buku diterbitkan YPTD


      Proses Penerbitan Buku

      Selain program menulis yang sudah ditetapkan, para penulis juga diharuskan melalui proses seperti yang telah diurutkan di bawah ini :

      1.   YPTD menerima Nahkah Buku Penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan Judul, Daftar Isi, Cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar.

      Ketentuan Standard baku Buku terbitan YPTD

      a.       Ukuran A5

      b.      Font 12

      c.       Margin 1.5/1/1/1

      d.      Huruf Times News Roman

      e.       Spasi 1.5

      f.        Ketebalan 150 – 200 Halaman 

      2.   Tahapan selanjutnya setelah naskah memenuhi standard baku, Admin YPTD setiap hari Senin mengajukan permohonan Lisensi Barcode ISBN (International Standard Book Number) ke Perpustakaan Nasional. 

      3.     Setelah Barcode ISBN di keluarkan Perpustakaan Nasional,  Admin meng - informasi kan kepada para penulis melalui  WA Group terbitkanbukugratis agar para penulis melakukan editing atau persiapan buku sebelum naik cetak. 

      4.     Admin YPTD menyiapkan Kata Pengantar Penerbit, Halaman Judul dan Nomor Urut terbit serta Barcode ISBN. 

      5.      Penulis memasukkan point (4) kedalam buku yang akan diterbitkan. 

      6.    Selanjutnya setiap hari Rabu 2 (dua) pekan sekali Admin YPTD mencetak buku. Seluruh biaya cetak ditanggung YPTD.  Rata rata biaya cetak buku Rp 250.000 (duaratus lima puluh ribu rupiah) per judul. Buku dicetak  di Buring Digital Print Jalan Magonda Raya 393 Pondok Cina Depok. 

      7.      Setiap Judul Buku dicetak 5 buah dengan aturan distribusi

      a.       2 buku untuk Perpustakaan Nasional

      b.      1 buku untuk Penulis berikut soft copy (flash disk)

      c.       1 buku untuk Penyandang Dana

      d.      1 buku untuk YPTD 

      8.   Buku untuk Penulis berserta soft copy dikirim by logistic transportation.  Secara resmi seorang Penulis memiliki Mahkota ketika telah memiliki Buku Perdana. Seandainya  ingin memperbanyak buku untuk dipromosikan kemudian dijual atau untuk hadiah Penulis bisa mencetak Buku secara mandiri menggunakan soft copy di percetakan mana saja. 

      9.     Buku buku untuk Sponsor akan dikirimkan ke alamat by Go Send sesuai  jumlah buku ke alamat Penyandang Dana berserta ucapan terima kasih telah mendukung Gerakan Menrbitkan Buku ber ISBN Tanpa Biaya. 

      10.  Setiap hari Rabu 2 bulan sekali YPTD menyerahkan secara langsung Buku Buku yang telah diterbitkan ke Perpustakaan Nasional sesuai Regulasi ISBN.  Buku buku para penulis menjadi milik dan koleksi Negara tersimpan abadi di Perpustakaan Nasional 

      11.  2 Pekan sekali YPTD minimal mencetak 10 buku sehingga target  menerbitkan 200 buah buku selama satu tahun sampai 29 Juli 2021 tercapai.


      Penutup


      YPTD Turut berperan Serta Mengorganisir Gerakan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Literasi Indonesia focus menerbitkan buku.  Buku adalah Mahkota seorang Penulis. Secerdas dan sepintar apapun seseorang apabila belum menulis apalagi menerbitkan buku maka ilmunya akan hilang sia sia.


      Komitment Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan membantu para penulis dari berbagai profesi untuk memiliki Buku ber Lisensi ISBN Tanpa Biaya perlu dukungan semua pihak.  


      Bersama kita bisa membantu Pemerintah Republik Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui profesi masing masing.  Membaca kemudian menulis  adalah kegiatan mulia, 


      Menerbitkan buku muara dari menulis.  Kehadiran penulis abadi sepanjang masa ketika Bukunya menjadi asset Negara tersimpan di Perpustakaan Nasional. 


      Terima kasih Om Jay dan Rekan Rekan Guru atas partisipasi. Silaturahmi menambah teman dan menambah wawasan serta memberikan kebahagiaan untuk kemaslahatan bersama


      Pengabdian Ikhlas Tak Perlu Tanda Jasa Bersebab Tidak ada jasa yang paling tinggi dan layak untuk sorang guru ketika  anak didik  menjadi Presiden.


      Thamrin Dahlan

      Ketua Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan

      Hp. 0815 9932 527

      Website YPTD :  terbitkanbukugratis.id

      Email : thamrindahlan@gmail.com


      Salam Literasi, Salam Indrakeren




      Selasa, 13 Oktober 2020

      Jadi Guru Content Creator

      Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

      Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

      Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 

      Media pembelajaran saat ini sangat beragam. Mulai dari media berupa tulisan, suara maupun juga video bisa dijadikan media pembelajaran saat ini. Bahkan sudah banyak guru yang bisa membuat media pembelajaran yang sangat kreatif seperti bapak yang satu ini.

      Putra daerah dari pulau Sulawesi ini merupakan seorang juara guru berprestasi tingkat provinsi pada tahun  2017 serta finalis guru berprestasi tingkat nasional pada tahun yang sama. Pada malam ini beliau akan membagikan pengalamannya dalam bidang konten kreator pembelajaran. Loh.... Kok bukan memberikan materi tentang bagaimana menjadi guru berprestasi ? hmmmm.... jadi penasaran ! Yuk, kita baca resume ini sampai selesai. Apa kisah juara gupres tingkat provinsi yang akan membagikan pengalamannya menjadi konten kreator. Kita sambut, inilah Bapak Hamzah Ramdhani dari SMPN 2 Bumi Kaya, Kab. Marowali, Sulawesi Selatan.


      Membuat konten kreator dalam bentuk video kemudian di unggah ke Youtube merupakan hal yang sedang digandrungi pada saat masa pandemi seperti sekarang ini, apalagi bagi para guru seperti kita ini.

      Bapak Hamzah memberikan tips dan trik nya dalam pembuatan konten kreator yang diunggah di channel Youtubenya pada malam ini di WAG Belajar Menulis bersama OmJay dan PGRI. Mari kita simak video Youtubenya disini. dan disini.

      Dalam video yang baru saja kita saksikan ada sesuatu yang berbeda dalam video pertama dan kedua. Jika dalam video pertama media pembelajaran dibuat dalam bentuk video yang didubber oleh pembuat konten kreator, namun dalam video kedua pembuat konten kreator mamasukkan objek (dibaca guru) dalam video pembelajaran yang bertujuan agar adanya social present antara guru yang sedang menjelaskan dalam video dengan siswa yang sedang menyaksikan video yang sedang disaksikan. 

      Bagaimana serukan menjadi konten kreator, menurut Pak Hamzah untuk membuat video pembelajaran dalam bentuk Video ada langkah-langkahnya, yaitu :

              Langkah-langkah membuat video pembelajaran

              1. Analisis KI-KD

              2. Memilih indikator yang akan dibuatkan video pembelajaran

              3. Mengumpulkan aset video

              4. Proses perekaman

              5. Editing video pembelajaran

              6. Review dan Revisi


      Nah itu langkah-langkah dari Pak Hamzah tentang pembuatan media pembelajaran dalam bentuk video. Beliau juga mengatakan dalam pengumpulan materi dalam pembuatan media pembelajaran bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

              1. Melalui google

              2. Melalui freepik.com

              3. Melalui Youtube

              Notes : Jika menginginkan Gambar yang resolusi tinggi, bisa menggunakan keyword             HD pada google. Atau bisa juga PNG


      Selain langkah-langkah dan cara mencari media untuk menunjang tampian video pembelajara. Pemilihan aplikasi editing juga sangat penting, agar video pembelajaran yang dihasilkan lebih ciamik lagi. Dalam pembuatan video pembelajaran Bapak Hamzah memilih menggunakan aplikasi Kinemaster, namun agar mudah dalam proses rendering dan editing beliau menggunakan Kinemaster yang berbayar atau full version atau resmi bukan free version.


      Selain aplikasi Kinemaster yang digunakan dalam pembuatan video pembelajaran, para guru bisa menyesuaikan aplikasi yang mudah atau biasa digunakan dalam pembuatan video pembelajaran, seperti : Filmora, Kinemaster, Olive, Ulead Studio atau yang lainnya.


      Tips yang paling penting dalam pembuatan video yang sangat perlu diperhatikan pembuatan naskah yang baik, sehingga dapat memudahkan dalam pembuatan video pembelajaran. Menurut beliau pembuatan naskah dapat dibuat pada sebuah tabel, seperti berikut :


      Bagaimana para guru Indonesia, siap menjadi GCC (Guru Conten Creator). Mari awali dengan kata MAU, memiliki MOTIVASI untuk membuat konten kreator, kemudian melakukan AKSI dalam pencarian aset atau materi dalam video pembelajaran, serta melakukan syuting dan sabar melakukan proses editing. Terakhir, selamat anda sudah menjadi guru UNGGUL sebagai kontek kreator. So.... Siap menjadi Konten Kreator !!!

      Salam Literasi, Salam Indrakeren

      Wassalamualaikum, Wr Wb.




      Jumat, 09 Oktober 2020

      Menulis itu semudah update status

      Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

      Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

      Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 

      Diiringi suara hujan yang jatuh dari siang tadi menimbulkan hawa dingin dipermukaan kulit, namun dinginnya udara tidak menyurutkan semangat untuk mengikuti kegiatan WAG belajar menulis bersama OmJay yang tetap dinanti. Diawali dengan kalimat "Belajarlah sampai ke negeri Cina" sebagai pembuka blog sederhana ini, mari kita belajar lebih banyak lagi . 


      Seringkan mendengar atau melihat kalimat Belajarlah sampai ke negeri Cina tersebut. Malam ini WAG Belajar Menulis kedatangan guru berprestasi dari Pontianak yang berhasil mendapat pengalaman belajar kilat di Cina selama tiga minggu. Penasaran apa yang akan dibagikan oleh guru SDN 11 Pontianak Timur yang bernama Dedi Suhendi atau bisa kita panggil dengan sebutan Ya'Dedi

      Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. 
      Semakin banyak ilmu, 
      kita tak akan menyalahkan orang lain.

      Keren yaa kalimat pembuka Ya'Dedi Suhendi, kalimat tersebut berjalan lurus dengan kalimat pembuka blog sederhana saya ini. Menurut Yak Dedi Kunci keberhasilan seorang penulis adalah menciptakan semangat, motivasi, kemauan, usaha, konsistensi, jangan lupa untuk berdoa memohon kemudahan, bimbingan, kesehatan, kecerdasan, dan seterusnya. Trik selanjutnya mencari teman yang bisa menginspirasi, mendorong, dan memberi semangat, seperti yang dicontohkan guru blogger Indonesia yaitu OmJay.

      Kunci menulis tersebut hanya akan menjadi motivasi bagi kita semua, jika tidak kita praktekkan dalam menulis. Jadi, latihan menulis buku dapat diawali dengan cara menuliskan tulisan pendek, kegelisahan, sesuatu yang disukai/hobi/minat, pengalaman, keahlian, impian, kebutuhan orang lain. Bisa berupa opini satu paragraf, dua paragraf atau tiga paragraf. Hari berikutnya, bisa ditambah satu paragraf lagi. Hingga menemukan identitas menulis dan menemukan apa yang ingin disampaikan ke dalam lembaran-lembaran yang nantinya bisa disatukan menjadi buku yang diimpikan.

      Menulis bisa kita lakukan dalam waktu senggang atau ikut latihan menulis secara kursus. Namun menulis sendiri/pribadi secara otodidak dan banyak bertanya kepada senior juga bisa dilakukan. Keuntungan menulis secara pribadi memberikan rasa kepuasan diri. Jiwa di dalam diri lebih bebas, terhindar dari rasa takut. Baik itu takut terhadap persaingan, ataupun rasa takut karena aturan baku dan ketat. Karena salah satu kunci sukses menulis buku menurut Ya'Dedi adalah mengabaikan segala aturan yang mengikat yang justru melemahkan semangat.


      Menulis itu semudah update status

      Ini yang menarik menurut saya, coba baca lagi judul tulisan saya! Sudah terbayang sekarang bagaimana mudahnya menulis, jika kita lakukan seperti kita menulis status di media social, tentunya mudah sekalikan.

      Ya'Dedi mengatakan untuk bisa menulis seperti mengupdate status, kita harus tanamkan dalam diri ini bahwa menulis mudah, semudah update status. Misalnya, dari sebuah pengalaman. Apa pun pengalaman Bapak/Ibu pada hari ini tulis saja. Gunakan teknologi untuk menyimpannya. Bisa di laptop, hp, blog, facebook, dan sebagainya.

      Masih menganggap menulis buku itu sulit? Barangkali kita gemar update status di media sosial. Saat kita menulis status, apa yang kita tuliskan berdasarkan apa yang kita rasakan. Entah itu perasaan tentang diri kita sendiri, tentang penilaian terhadap orang lain atau karena bacaan/tontonan yang baru saja dilihat.


      Menulis itu semudah kita mendeskripsikan apa yang kita lihat

      Mata merupakan salah satu modal kita untuk menulis bahkan untuk menjadi penulis, karena menurut Ya'Dedi lagi menulis itu tidak selalu muluk-muluk dan tidak selalu rumit. Menulis itu, sesederhana yang kita lihat. Menariknya, objek yang diperlihatkan hanya satu, namun sudut pandang penulisannya bisa berbeda dari penulis satu dengan penulis lain. 


      Menentukan Topik Tulisan Menulis Buku

      Hal ini yang masih menjadikan tulisan saya khususnya masih campur aduk, namun saya tidak khawatir, karena Ya'Dedi mengatakan saat memulai menulis, hal umum yang dirasa sulit adalah menentukan topik tulisan. Pemilihan topik bisa kita pilih berdasarkan “minat”. Anggap saja, penentuan topik kita ambil sesuai dengan minat kita. Bahkan, ketika kita membaca surat kabar, ada satu paragraf yang menarik hati. Hal yang menarik tersebut bisa dicatat, kemudian tambahi gagasan, ide, sanggahan, menambahi data lain yang diperoleh. 

      Dari data-data tersebut, cukup tuliskan per kalimat di bawahnya. Setelah semua gagasan, ide, dan yang ingin disampaikan sudah berbaris-baris, tidak ada salahnya untuk keluar sejenak. Minum kopi atau minum teh. Setelah merasa lebih rileks, bisa melanjutkan dengan menambahkan kalimat penjelas di belakang poin-poin yang tadi tertulis. Jika cara itu sulit, menentukan topik bisa dimulai dari menulis kehidupan diri kita sendiri. Barangkali, justru lebih menjiwai. Siapa tahu, hasil dari corat-coret curhat, bisa menjadi novel. Bukankah di dunia ini banyak ketidakpastian!! Bagaimana siap menulis..... ?


      Kreativitas dalam menulis

      Jika ingin menulis buku yang lebih serius. Maka, bisa dikemas agar tidak terlihat drama. Kunci dari semua itu, tergantung kreativitas kita mengarahkan tema dan topik bahasan. Misalnya, mencari paragraf yang menarik dari buku yang kita sukai. Kemudian tulis satu paragraf saja, kemudian lakukan pengembangan. Jika trik-trik di atas sudah dilalui, biasanya akan lahir dengan sendiri ulasan yang ingin kita sampaikan. 

      Teman-teman, jika ingin tulisannya ada roh, perlu penghayatan. Ide yang biasa-biasa saja jika dikemas dengan penghayatan dan penjiwaan pembaca akan muncul emosinya. Emosi, dalam menulis buku menjadi penarik rasa ketertarikan. Tulisan yang ditulis dengan pengahayatan, mampu menghidupkan sebuah tulisan. Perhatikan contoh berikut ini :


      Dari contoh tersebut, terlihat perbedaannya. Aturan penghayatan penting sekali selama pengarapan sebuah buku. Baik itu buku ajar, buku fiksi, buku motivasi, dan sebaginya. Butuh yang namanya impresi dan seni. Cara tersebut dapat diperoleh dengan banyak cara kreatif. Cara kreatif ada banyak, tidak terbatas. Di mana, setiap orang memiliki kreatif sendiri. Mungkin cara saya menulis kreatif dengan cara saya. Tentu, cara saya tidak bisa diterapkan dengan cara Bapak/Ibu. Hal tersebut dapat kita lihat referensi membuat tulisan yang penuh penghayatan dan bernilai seni yang baik dari blok Ya'Dedi yang bisa teman-teman lihat disini.

      Membangkitkan emosi diri bisa dengan mencari permasalahan, dengan permasalahan tersebut kita berusahan utk mencari solusinya. Permasalahan yang kita cari paling tidak masalah yg dekat dengan kita. Kemudian permasalahan tersebut kita analisis dan tuliskan sedikit demi sedikit, namun hal ini perlu kepekaan dan seni dalam mengembangkannya.

      Agar kreativitaas semakin terasah kita bisa mempelajarinya dengan banyak membaca karya orang lain, berlatih untuk melakukan karya seni seperti puisi, karena dengan latihan, kita akan terbiasa untuk membuat tulisan kita dengan seni dan penghayatan serta Jangan lupa untuk bergaul dengan orang-orang yang berjiwa seni.


      Tentukan tujuan Menulis

      Ya'Dedi menutup belajar menulis malam ini dengan mengingatkan kepada kita semua untuk menentukan tujuan menulis. Misalnya, saya menulis tujuannya untuk ekspresi diri, untuk naik pangkat, untuk hobi, dan sebagainya. Hal tersebut dimaksudkan dengan adanya tujuan diharapkan tulisan kita bisa lebih terarah.

      Ingat..... Menulis harus punya motivasi, tujuan, tekad, niat, kemauan, usaha, silaturahmi, dan doa. Eh ... satu lagi, harus punyai impian. Apa impiannya? Menjadi penulis hebat.

      Bagaimana teman-teman, bapak/ibu guru keren siap menjadi penulis hebat, siap menulis setiap hari, siap menulis untuk memberikan motivasi, mendorong, dan memberi semangat untuk kita dari kita.

      Salam Literasi
      Salam Indrakeren

      Wassalamu'alaikum Wr Wb