Tampilkan postingan dengan label Pesan Bapak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pesan Bapak. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 April 2021

Al Fatihah untuk Bapak

Al Fatihah ...


Bapak pernah memberikan amalan kepada kami bertiga. Amalan yang ringan namun syarat manfaat. "Cukup kirimkan Al Fatihah yang dibacakan sehabis sholat, insyaallah terkirim kepada Almarhum dan Almarhumah" seperti itu kira-kira pesan Bapak kepada kami bertiga saat itu.

Memang apasih kehebatan Al Fatihah yang dipesankan Bapak kepada kami bertiga?

Al Fatihah yang dibaca minimal 17 kali dalam sehari semalam dalam shalat lima waktu, menurut Amin Aziz, mustahil kalau tidak memberikan dampak baik yang bersifat psikis maupun fisik kepada yang membaca dan yang mendengarnya.

Berdasarkan pengamatan Amin Aziz terdapat sekitar 70 persen tidak menguasai keseluruhan arti surah Al Fatihah, dan hampir 90 persen tidak menguasai doa iftitah yang mereka baca di awal sholat. Secara keseluruhan tidak mengetahui selengkapnya arti dari kalimat istighfar dan tahlil yang berulang-ulang dilafalkan. Demikian pula dengan doa-doa yang dibaca dan diulang-ulang saban hari oleh para imam sholat.

Sementara itu, dengan mengerti arti lafal yang kita baca berulang-ulang dalam sholat dan wirid, maka pikiran kita akan berkembang. Pikiran kita tidak hanya berhenti pada arti lafal itu, tetapi kita terdorong untuk terus mempertanyakan apa yang kita ucapkan itu, untuk apa kita ucapkannya, kemudian apa implikasi dari bacaan-bacaan itu bagi kehidupan kita sehari-hari.

Lalu kenapa Al Fatihah ditunggu oleh Almarhum dan Almarhumah ?

Menurut KH. Quraish Sihab, ada sedemikian banyak keutamaan (fadhilat) surah Al-Fatihah, sampai-sampai dinyatakan dalam sebuah riwayat bahwa pahala membaca surah Al-Fatihah adalah “sebagaimana niat pembacanya”.

Seseorang yang membaca surah Al-Fatihah untuk orang yang meninggal biasanya mengajukan permohonan pengampunan dan ganjaran bagi orang yang didoakan.

Al-Qur’an memerintahkan kita untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia dan bahkan mengajarkan teks doa itu (baca QS. Al-Hasyr [59]: 10) dan mengajarkan bagaimana mengakhiri sebuah doa sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, … Akhir doa mereka adalah “Alhamdulillah Rabb al-‘alamin” (QS. Yunus [10]: 10).

Terus bagaimana Al Fatihah dikirimkan bagi Almarhum dan Almarhumah

Ini menarik, setelah saya mencari referensi jawaban dari pertanyaan yang saya buat. Saya menemukan jawaban yang sangat menarik, jawaban tersebut dari 4 Madzhab. Keempat Madzhab tersebut memiliki perbedaan tentang Al Fatihah bagi Almarhum dan Almarhumah. Sebenarnya agak berat saya menuliskan ini, namun saya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi perihal hal tersebut.

Pertama, madzhab hanafi

Ulama hanafiyah menegaskan bahwa mengirim pahala bacaan al-Quran kepada mayit hukum dibolehkan. Pahalanya sampai kepada mayit, dan bisa bermanfaat bagi mayit.

Sesungguhnya pahala adalah hak orang yang beramal. Ketika dia hibahkan pahala itu kepada saudaranya sesama muslim, tidak jadi masalah. Sebagaimana dia boleh menghibahkan hartanya kepada orang lain ketika masih hidup. Atau membebaskan tanggungan temannya muslim, yang telah meninggal.Imam Ibnu Abil Izz – ulama Hanafiyah

Kedua, madzhab Malikiyah

Imam Malik menegaskan, bahwa menghadiahkan pahala amal kepada mayit hukumnya dilarang dan pahalanya tidak sampai, dan tidak bermanfaat bagi mayit. Sementara sebagian ulama malikiyah membolehkan dan pahalanya bisa bermanfaat bagi mayit.

Selayaknya orang tidak meninggalkannya. Bisa jadi yang benar, pahala itu sampai. Karena ini masalah ghaib. (Minan al-Jalil, 7/499).

Ada juga ulama malikiyah yang berpendapat bahwa menghadiahkan pahala bacaan al-Quran  tidak sampai kepada mayit. Hanya saja, ketika yang hidup membaca al-Quran di dekat mayit atau di kuburan, maka mayit  mendapatkan pahala mendengarkan bacaan al-Quran. Namun pendapat ini ditolak al-Qarrafi karena mayit tidak bisa lagi beramal. Karena kesempatan beramal telah putus (Inqitha’ at-Taklif).  (Minan al-Jalil, 1/510).

Ketiga, Pendapat Syafiiyah

Pendapat yang masyhur dari Imam as-Syafii bahwa beliau melarang menghadiahkan bacaan al-Quran kepada mayit dan itu tidak sampai.

Keempat, Pendapat Hambali

Dalam madzhab hambali, ada dua pendapat. Sebagian ulama hambali membolehkan dan sebagian melarang, sebagaimana yanng terjadi pada madzhan Malikiyah.

Ada 3 pendapat ulama madzhab hambali dalam hal ini,

  1. Boleh menghadiahkan pahala bacaan al-Quran kepada mayit dan itu bisa bermanfaat bagi mayit. Ini pendapat yang mayhur dari Imam Ahmad.
  2. Tidak boleh menghadiahkan pahala bacaan al-Quran kepada mayit, meskipun jika ada orang yang mengirim pahala, itu bisa sampai dan bermanfaat bagi mayit. Al-Buhuti menyebut, ini pendapat mayoritas hambali.
  3. Pahala tetap menjadi milik pembaca (yang hidup), hanya saja, rahmat bisa sampai ke mayit.

Setelah mengetahui alasan, cara dan beberapa pendapat tentang Al Fatihah untuk Almarhum dan Almarhumah. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut boleh dilakukan dan ada yang berpendapat tidak boleh dilakukan. Jika hal tersebut yang terjadi maka, keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan tergantung individu masing-masing.

Intinya adalah kegiatan yang dilakukan baik, maka akan dibalas dengan kebaikan pula.

Seperti yang saya lakukan malam ini, Setahun Bapak sudah dipanggil oleh Allah. Banyak kenangan yang tidak bisa terucapkan dengan kata. Hanya doa yang bisa dipanjatkan oleh keluarga, istri, anak-anak, cucu dan kerabat. Semoga segala amal ibadah diterima oleh Allah serta dilapangkan kuburnya, diterangi kuburnya, dan diampuni segala dosa-dosa. Aamiin.
Al Fatihah

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren

Jumat, 26 Maret 2021

Khatam!

shodaqallahul adzim

Belum mulai menulis, namun sudah berakhir. 😁


Kalimat pertama yang saya tulis dengan bahasa arab (tapi latin) memiliki arti "Maha Benarlah Allah yang Maha Agung". Ucapan tersebut biasa diucapkan setelah seseorang mengakhiri membaca Al Qur'an.

Terkait dengan judul artikel khatam. Saya pernah mendapatkan pesan dari (Alm) Bapak untuk selalu membaca Al Qur'an setiap hari. "Bacalah walaupun satu ain (ع)/ ruku'" begitu kira-kira pesan Bapak saat itu. 
Menurut beberapa pendapat para ahli tentang Al Qur'am memiliki 30 Juz, 114 Surat, 554 ruku (ain (ع)), 6.666 Ayat. Angka-angka yang tertulis tersebut masih sering diperdebatkan oleh beberapa kalangan, namun hal itu tidak sampai menimbulkan pertikaian antar umat. 

Berat sekali rasanya saya menuliskan paragraf di atas, karena kedangkalan ilmu yang saya miliki. Hal tersebut saya tuliskan karena terkait dengan ilmu dari Bapak terkait cara menghatamkan Al Qur'an yang pernah diberika kepada saya.

Bapak memberikan ilmu menghatamkan Al Qur'an dengan cara satu tahun sekali, satu tahun dua kali, dan satu bulan sekali. Walaupun hal tersebut akan berpengaruh dengan semangat kita membaca Al Qur'an. Jika membaca dengan konsisten dan mengikuti cara yang diberikan Bapak, niscaya pasti hal akan bisa khatam minimal satu tahun sekali. 

Hatam satu tahun sekali

(Alm) Bapak kebetulan seorang guru Pendidikan Agama di Sekolah Dasar. Oleh karena hal tersebut Bapak mengajak peserta didiknya untuk berusaha menghatamkan Al Qur'an minimal satu tahun sekali. Cara yang diberikan Bapak kepada siswanya sangat mudah, jika dilakukan secara konsisten.

Caranya sebagai berikut : 
Dalam satu tahun kalender memiliki 365 hari. Jika 365 hari menjadi pembagi jumlah 554 ruku (ain (ع)) yang ada pada Al Qur'an, maka bisa dipastikan untuk bisa menghatamkan Al Qur'an satu tahun sekali, kita harus membaca minimal satu hari dua ruku (ain (ع)).

Satu hari membaca dua ruku (ain (ع))

Hatam satu tahun dua kali

(Alm) Bapak juga mengajak menghatamkan Al Qur'an setahun dua kali. Caranya masih mirip dengan cara menghatamkan Al Qur'an satu tahun sekali. Hanya saja kita harus mau membaca lebih banyak setiap harinya. 
Terbaru : Pak D
Untuk bisa menghatamkan Al Qur'an satu tahun dua kali. Kita harus membagi jumlah hari dalam satu tahun menjadi dua, kemudian hasilnya dijadikan pembagi jumlah ruku (ain (ع)). Hasilnya kita harus membaca +/- 4 ruku (ain (ع)) setiap hari agar kita bisa menghatamkan Al Qur'an dua kali dalam setahun.

Satu hari membaca 4 ruku (ain (ع))

Hatam satu bulan sekali

(Alm) Bapak memberikan tantangan kepada kami untuk menghatamkan Al Qur'an dalam waktu satu bulan. Wooow!!! Apa bisa yaa? (Alm) Bapak menjawab BISA. Walaupun harus siap super konsisten membacanya. 

Secara teori untuk menghatamkan Al Qur'an satu bulan sekali sangat bisa. Kita hanya perlu membagi jumlah juz dengan jumlah hari dalam satu bulan. Jadi bisa disimpulkan kita harus membaca sau hari satu juz.

Cara membacanya simple saja, mulai membaca satu hari satu juz. Namun ada rasa bosan saat membaca satu juz sekaligus (ini yang saya rasakan, semoga tidak terjadi oleh orang lain). 

Cara yang saya lakukan agar tidak merasa bosan membacanya, maka saya cicil jumlah halaman yang ada pada satu juz Al Qur'an dengan jumlah lima waktu sholat fardu. Biasanya jumlah halaman setiap juz dalam Al Qur'an 25 - 30 halaman, maka untuk bisa menuntaskan membaca Al Qur'an satu hari satu juz minimal sehabis sholat fardu kita perlu membaca enam halaman Al Qur'an.

Satu hari membaca +/- 6 halaman

Untuk membaca Al Qur'an satu haru satu juz bukan perkara mudah. Harus memiliki niat yang kuat untuk dapat melakukannya. Tips pribadi yang biasa saya lakukan jika ingin menghatamkan Al Qur'an dalam satu bulan, bisa dilakukan saat datangnya bulan suci Ramadhan. Pada bulan Ramadhan keimanan kita secara otomatis meningkat, hal tersebut bisa kita gunakan untuk mencoba menghatamkan Al Qur'an dalam satu bulan

Penutup

Tentunya apa yang saya tuliskan ini bukan cara baku dalam membaca Al Qur'an. Setiap individu boleh mencari caranya masing-masing. Yang terpenting adalah membaca setiap hari walau satu ayat. Hal yang lebih keren lagi adalah mengamalkan isi Al Qur'an walau satu ayat. 

Terakhir semoga kita selalu istiqomah dalam menjalani kehidupan ini dengan melakukan hal-hal yang positif. Terimakasih!

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren




Selasa, 08 Desember 2020

Pesan Bapak sudah jadi TOC-nya

Pesan Bapak merupakan tulisan yang diangkat dari kisah Orangtua yang memberikan nasihat kepada putra pertamanya. Penyampaian pesan bapak kepada anaknya tidak selalu dalam kondisi yang serius, namun pesan tersebut muncul saat ada peristiwa didalamnya.

Cover-nya 😊

Tulisan tentang Pesan Bapak muncul saat tantangan menulis dari AISEI Writing Club. Tantangan tersebut telah dimodifikasi dari tantangan sebelumnya. Tantangn kali ini berupa menulis setiap hari dengan jumlah 100 kata, namun dengan tema yang sama. 

Pesan Bapak : Proses Harus dilalui

Kerja sambil kuliah itu malas, malas, semangat. Berbeda saat kita kuliah sambil kerja. Bagaimana tidak malas, perkuliahan yang dimulai jam 4 sore setiap jumat, sabtu dan minggu, Hari tersebut seharusnya bisa digunakan untuk santai bersama keluarga atau bisa melakukan aktifitas bersama teman, ini malah digunakan untuk kuliah lagi.




Kuliah hari jumat membuat kaki ini berat untuk melangkah menuju kampus. Hari terakhir kerja yang pasti diisi dengan berbagai kegiatan di sekolah, dimulai dari mengajar sampai jam 12 siang, yang dilanjutkan dengan sholat jumat dan istirahat. Setelah itu dilanjutkan

Rabu, 02 Desember 2020

Pesan Bapak : Proses Harus dicoba (8)

Selamat Pagi Bapak!

Saran bapak agar saya kuliah lagi dengan mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar sudah saya ikuti. Saya yakin bisa menyelesaikannya dengan cepat, karena saya menggunakan jalur konfersi nilai. Kok, bisa konfersi nilai! Yaa.. bisa karena sebelumnya saya sudah pernah kuliah mengambil jurusan yang berbeda.

tiga generasi!!

Perkuliahan yang dilakukan sambil bekerja bukan yang pertama saya lakukan. Sebelumnya saya juga pernah melakukannya, namun dengan goal/fokus yang berbeda. Saat itu saya kuliah sambil bekerja, kalo sekarang saat mengambil jurusan PGSD, saya kerja sambil kuliah. Kerja sambil kuliah itu luar biasa, kuliah menjadi prioritas kedua dalam list keutamaan, bahkan bisa menjadi yang ketiga, keempat, kelima dan seterusnya sesuai dengan keadaan. (hehehehehe maaf)

Belum lagi saat ketika sudah bertemu jodoh dan memutuskan untuk menikah. Semakin dinomor kesekiankan kuliah saat itu. Ditambah memiliki momongan, Alhamdulillah saya termasuk yang diamanahkan memiliki momongan cepat. Semakin dan semakin tertinggal kuliah PGSD. Hanya  tertinggal yaa, bukan untuk dilupakan atau ditinggalkan. Namun memang berat saja menjalankannya.

Lulus gak ya PGSD nya Pak?

Pesan Bapak :

Jika niat awalnya Lulus
Pasti akan Lulus!!
Kapannya saja yang belum tau.... Semangat Kak!!!!

#Day26NovAISEIWritingChallenge

Senin, 30 November 2020

Pesan Bapak : Ilmu Kudu!


Ruang tamu sangat berantakan sekali di sore hari. Banyak benda bertebaran disana-sini, mulai dari kertas koran, lem, gunting, cutter, serta isolasi, belum lagi alat tulis berupa pensil, penggaris dan juga penghapus yang sudah tidak presisi. Tidak lupa hasil guntingan kertas yang berserakan membuat pemandangan sangat ngeres tidak enak dipandang sekali. Kakak memang membawa tugas sekolah ke rumah, tugas yang harus dikumpulkan keesokan hari. "aduuhh... bagaimana ini! hari sudah sore namun mereka belum datang juga kemari" gumam kakak yang terus mencoba menyelesaikan tugas rumah tepat pada waktu kali ini.

"Sholat dulu kak" suruh Ibu kepada kakak yang hanya ditanggapi dengan deham-an. Butiran keringat yang menetes dari dahi kakak mengisyaratkan kakak sedang berkonsentrasi penuh. Bagaimana tidak, projek membuat miniatur gunung meletus dari bubur kertas yang harus dikumpulkan besok belum bisa terlihat gundukan gunungnya. Bahan-bahan yang sudah dicampur memang sudah menyerupai bubur, namun masih terlalu cair membuat kakak gelisah. Pasti tidak akan jadi tepat watu tugas rumah kali ini. Teman-teman yang dinanti juga belum menampakkan batang hidungnya, membuat kakak bertambah kesal saja. "Tiinnn...tiiinnn" malah suara klakson motor bapak yang sama sekali tidak diharapkan kakak saat itu terdengar. "Mana sih mereka!!!, lama sekali datangnya" gumam kakak dalam hati yang sedang kesal

"Mau dibantu Kak!" sapa bapak saat jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Tanpa bertanya sedang membuat apa dan sudah sampai mana pembuatannya, bapak langsung duduk dan mengambil alih pekerjaan. Seakan-akan bapak tahu apa yang sedang kakak pikirkan dan apa yang ingin kakak buat. Diraihnya botol bekas berukulan kecil, kemudian diletakkannya di tengah-tengah papan yang dibawanya dari luar rumah tadi. Bubur kertas yang masih belum jadi karena masih cair diabaikannya. Mata bapak memandang langit-langit rumah seraya sedang memikirkan solusi lain tentang bahan alternatif untuk membuat tugas rumah kakak. "Kak, bisa tolong ambilkan kardus bekas mie instan di atas lemari" pinta bapak. Setelah kardus sudah didapatkannya bapak langsung menggambar pola dan kakak disuruhnya untuk menggunting pola tersebut. Pola berbentuk krucut yang kakak gunting sekarang sedang diusakan dipasang pada botol bekas dengan bantuan selotip besar berwarna bening. Beberapa lilitan selotip berhasil merekatkan kardus di botol sehinggga menjadi mirip lereng gunung. Pasti gunungnya akan basah jika terkena air letusan jika nanti dipraktekkan. "Namanya juga ilmu kudu kak, nanti kalo temanmu jadi datang, kamu buat lagi yang ebih bagus. Sekarang kamu sholat dulu sana!!" Ucap bapak seakan tahu apa yang sedang kakak pikirkan. "Iya Pak" kata kakak sembil berlalu untuk sholat.

 Pesan Bapak :

Jangan kesal saat mengerjakan sesuatu. Gak akan jadi!!!
Cari alternatif sebagai solusi, 
yang penting jadi dulu pake Ilmu Kudu (Kudu Jadi) 😁

#Day25NovAISEIWritingChallenge
#Pentigrafbarubelajar

Pesan Bapak : Proses Harus dicoba (7)

Ketidak telitian saya saat membaca jadwal tes CPNS di Lingkungan Kementrian Lingkungan Hidup saat itu. Membuat saya sangat menyesal, karena saya merasa peluang saya pada saat itu cukup besar untuk bisa melewati tes SKD yang pertama. Namun, Nasi sudah menjadi bubur, tinggal kita bisa menyikapi kekeliruan tersebut menjadi suatu yang positif.

"Alhamdulillah, kalo kakak gak teliti, kakak gak akan tau kalo kakak tidak teliti!"

Kegagalan pada tahap tes CPNS yang disebabkan kurang keteliatian saya membaca Jadwal ujian, membuka mata saya untuk segera mengabil tindakan. Tindakan yang harus segera diputuskan karena Mau tidak mau, suka tidak suka, saya harus mengambil kuliah lagi di jurusan PGSD. Kuliah tersebut saya ambil di kampus yang bapak tawarkan dahulu pada selembar brosur. 

Sebenarnya sedikit malas kuliah lagi, namun demi kebutuhan administrasi untuk dapat terus mengajar di tingkat dasar, maka saya harus mengambil kuliah lagi agar pendidikan linier. Kuliah yang dilaksanakan pada sore hari disetiap akhir pekan awalnya sesuai kenyataaan, yaitu malas. Seminggu, Sebulan, Satu semester sudah terlewati, kuliah yang awalnya membosankan, sekarang sudah mulai memiliki warna, ternyata banyak teman seprofesi yang senasib dengan saya. Mengambil kuliah agar gelar pendidikan menjadi linier dan bisa melanjutkan memberikan ilmu kepada peserta didik pada jenjang sekolah dasar.

Bagaimana kabar Tes CPNS? Entahlah...

Pesan Bapak:

Tidak ada salahnya belajar lagi
Manusia itu hidup untuk belajar sepanjang hayat!

#Day24NovAISEIWritingChallenge

Sabtu, 28 November 2020

Pesan Bapak : Proses Harus dicoba (6)

Kesempatan kuliah lagi akhirnya saya tidak ambil saat itu. Hal tersebut tidak saya lakukan karena saya ingin mencoba kesempatan mengikuti test CPNS sekali lagi dengan menggunakan ijasah IT. Test CPNS kali ini saya daftar di Kementrian Lingkungan Hidup, berbeda dengan test CPNS terdahulu yang selalu daftar di Kementrian Agama.


Peruntungan saya kali ini dimulai dengan pendaftaran di web sscn yang kemudian dilanjutkan dengan mengupload file yang disyaratkan. Sambil menunggu jadwal test yang akan diumumkan pada website Kementrian Hidup saya tetap melanjutkan kegiatan saya sebagai guru SD. 

Dua minggu penantian saya menunggu jadwal test CPNS yang sudah saya ikuti sebanyak lima kali ini. Pada test kali ini saya mendapatkan lokasi ujian yang dekat tapi jauh. Dekat karena kali ini saya tidak test di wilayah Serang seperti yang saya sering ikuti pada test CPNS terdahulu. Jauh karena test saya berlokasi di Kantor BKN Bogor, tepatnya di Jalan Raya Bogor Km.178 (dekat pabrik Biskuit Khong Guan). 

Test yang Paling disesali!

Pagi sekali saya meluncur ke lokasi test yang ditentukan. Perjalanan tol masih sangat lengang karena memang hari sabtu saat itu. Saya mendapatkan jadwal putaran kedua pada pukul 10.00 wib. Pastinya saya tidak akan terlambat dengan perjalanan pagi hari dan jadwal test pada putaran kedua. Benar saja saya sampai lokasi pada pukul 09.00 wib.

Setelah mobil terparkir, saya langsung menghampiri panitia untuk registrasi. Semua berkas saya bawa sebagai syarat registrasi di meja panitia. Di Meja panitia saya ditanya nama dan dimintai berkas yang dibawa. Na'as!!!! Nama saya tidak ada. Kok bisa!!!! Nama saya tidak ada pada hari itu karena ternyata saya salah melihat jadwal pada jadwal yang saya lihat di Website Kementrian Lingkungan Hidup. Jadwal test saya ternyata sudah dilakukan dua hari yang lalu pada pukul 10.00 wib. Saya salah melihat jadwal, sudah saya coba meminta kesempatan kepada panitia, namun test tetap tidak bisa dilakukan kepada saya pada hari itu.  

"Sukses kak tesnya, bismillah jangan lupa" pesan bapak lewat SMS

"Iya Pak, kakak masih nunggu. Bismillah" balas ku singkat

Saya akan menjelaskan kejadian hari ini saat saya sampai di Rumah. Mohon maaf 😟

Pesan Bapak :

Ketelitian terkadang sering diabaikan
Akibatnya akan merugikan diri kamu sendiri Kak!!

#Day23NovAISEIWritingChallenge

Kamis, 26 November 2020

Pesan Bapak : Bohong masa ketahuan!!!

Kita mundur ke tahun 2000 saat saya duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah pertama. Saat itu tepatnya siswa kelas tiga SMP sedang persiapan Ujian Nasional. Saya pun turut serta dalam persiapan Ujian Nasional yang diadakan setelah pulang sekolah setiap harinya. Kegiatan dimulai pukul 13.00 sampai dengan pukul 14.30. Pembelajaran tambahan terkadang membosankan, rasa malas dan sudah letih seharian belajar di sekolah menambah penyakit malas menggelayuti tubuh lelah ini.


punya Youtube sekarang!


Saat penyakit malas sudah menghampiri. Ada saja teman yang mengkompori atau mendukung untuk madol (bolos) pemantapan ujian nasional. Tentunya ajakan itu sangat menggiurkan untuk dilakukan. Sudah terbayang pulang cepat dan langsung rebahan di rumah, bilang saja pulang cepat sama orang rumah. Beres!!!. Namun ajakan madol teman bukan pulang ke rumah, melainkan untuk main Play Station di rental dekat sekolah. Ajakan yang menarik, namun agak takut juga jika ketahuan. "Ndra ikut gak!" Ajak teman untuk main PS di rental dekat sekolah. "Gue sholat dulu yaa, tungguin!" jawab saya. "Oke, gue tunggu di warung es Bang Maman" jawab teman saya.

Akhirnya saya Madol
Main games sepakbola saat itu sedang sangat digemari. Games Winning Eleven namanya. Saya akhirnya madol juga, main bersama beberapa teman di ruko yang sederhana dan agak sempit. Setelah bermain kami diberikan kupon main PS, kupon itu bisa digunakan untuk main PS gratis. Caranya dengan mengumpulkan 10 kupon tersebut dan tukarkan kupon tersebut untuk mendapatkan main gratis 1 jam.

Kupon tersebut benar-benar menggiurkan. Pemantapan yang seharusnya diikuti setaiap hari, semenjak kenal dengan yang namanya main PS, pemantapan sering ditinggalkan. Karena terlalu terobsesi terhadap main game gratis, maka saya berinisiatif yang mengumpulkan kupon PS tersebut. Setiap selesai bermain PS, kuponnya saya kumpulkan dibawah tumpukan pakaian di lemari baju.

Saya ingat sekali, saat itu kupon sudah terkumpul 9 lembar, berarti tinggal 1 lembar lagi saya bisa mendapatkan gratis main game 1 jam. Rasanya sudah tidak sabar untuk menyerahkan 10 lembar kupon untuk ditukarkan dengan gratis main game 1 jam. 

Bohong!! Ketahuan.
Naas!!! kupon yang sudah dikumpulkan sejak lama tidak berhasil saya temukan di dalam lemari. Padahal saya yakin saya menaruhnya tepat di bawah tumpukan levis berwarna biru tua. Kembali saya buka lemari dan saya keluarkan satu persatu baju dan celana yang ada didalamnya. Mungkin saja saya belum teliti mencarinya. Namun usaha saya sia-sia, karena apa yang saya cari tidak ditemukan. "Nyari apa kak?" tanya Ibu dari balik pintu, mungkin Ibu sudah memperhatikan saya dari tadi. "Nggak nyari apa-apa Bu!" jawabku yang tidak mungkin bilang mencari kupon PS.

Malam harinya bapak mengajak saya ngobrol setelah makan malam. Pembicaraan yang tidak biasa, karena bapak tiba-tiba menanyakan soal pemantapan apa saja yang sudah dipelajari di sekolah. Tentu saja saya tidak bisa menjawab dengan jujur, karena hampir setiap hari saya tidak mengikutinya. Jadi saya menjawab sekenanya saja dengan jawaban "Matematika Pak.". "Yakin Matematika?" tanya bapak penuh rasa tidak percaya. "...." saya hanya diam saja. "Tadi Ibu menemukan ini saat memasukkan baju yang sudah selesai disetrika" kata Ibu sambil menunjukkan beberapa lembar kupon yang saya cari. "..." saya semakin diam dan tertunduk merasa bersalah.

Pesan Bapak:
Bohong itu jangan ketahuan Kak!
Karena semakin kamu tutupi, semakin kamu ketahuan.
Karena kebohongan pasti akan terbongkar!!

Salam Literasi, Salam Indrakeren
#Day22NovAISEIWritingChallenge

Selasa, 24 November 2020

Pesan Bapak : Bisa juga jadi MC Ramadhan

Bapak sangat aktif menggerakkan anak anak dan pemuda untuk aktif ke masjid. Banyak kegiatan yang bapak buat untuk meramaikan masjid. Dimulai dari kegiatan lomba, kegiatan mengaji, kegiatan LIQO semua dilakukan untuk memeriahkan masjid dengan anak anak dan para pemuda, karena menurut bapak, Jika masjid dipenuhi oleh anak anak dan pamuda maka masjid akan makmur jamaahnya.


Namun sayangnya saya sebagai anak tidak terlalu tertarik dengan kegiatan itu. Saya hanya ke masjid untuk sholat berjamaah saja, setelah itu saya pulang untuk mengaji di rumah. Bapak sering sekali menegur saya dan menanyakan kenapa tidak mengikuti kegiatan di masjid. Jawaban saya singkat, padat dan jelas "MALAS.

Mendengar jawaban saya bapak tidak marah, namun selalu mencari cara yang "halus" untuk menyadarkan saya akan kegiatan positif tersebut. Sampai akhirnya saya didaftarkan untuk mengikuti lomba MC di masjid. Bapak mendaftarkan tanpa sepengetahuan saya. Saya ingat saat itu sedang dalam keadaan bulan suci Ramadhan.

Lomba diadakan sore hari.

"Kak, cepat mandi, pakai baju koko terus berangkat ke Masjid" Perintah bapak

"mau ngapain Pak" jawab saya

"ikutan lomba MC sana, sudah bapak daftarkan" perintah bapak lagi

"nggak mau ahh, males. Gak bisa kakak, malu" jawab ku

"sekali-kali ikut sana, teman teman kamu juga banyak yang ikut kok. Coba aja dulu siapa tahu menang atau paling gak dapat pengalaman" perintah bapak lagi

"siapa aja emang yang ikut" tanya saya lagi

"udah cepet sana mandi, pakai baju koko nya terus berangkat" perintah bapak dengan nada suara agak meninggi

Setelah selesai mandi dan berpakaian koko, saya meluncur ke masjid dengan sepeda. Sesampainya di masjid, benar kata bapak sudah banyak teman teman saya yang duduk di dalam masjid sambil bersholawat. 

Anak anak yang sudah hadir dipanggil satu per satu. Sampai akhirnya tiba giliran saya maju dengan membawa teks MC yang diberikan panitia. Saya mulai menjadi MC pura pura dalam lomba tersebut, kata demi kata yang ucapkan dengan baik. 

Setelah selesai saya maju kedepan untuk membacakan teks MC yang dilombakan. Sontak saja teman teman saya yang mendengarkan, merespon dengan ucapan "waahhh... udah ini mah, anak pak Ubaid pasti menang". Saya cuek saja, karena merasa apa yang saya lakukan biasa saja.

Dan entahlah siapa yang menjadi pemenang saat itu, karena seingat saya belum sempat diumumkan, karena sudah keduluan adzan magrib!!! hheehheehe 

Pesan Bapak :

Walaupun hanya sebatas perlombaan
Insyaalah itu akan menempa mental kakak saat berbicara di depan banyak orang
Siapa tahu nanti kakak bisa diberi kepercayaan 
untuk bisa berbicara di depan orang banyak
Insyaallah!!!

Salam Literasi, Salam Indrakeren

#Day21NovAISEIWritingChallenge

Pesan Bapak : Proses Harus dicoba (5)

Setelah dua kali test CPNS saya gagal lulus pada tes SKD. Saya mencoba mengikuti tes lagi sebanyak dua kali berturut-turut lagi. Masih sama formasi yang saya lamar yaitu formasi IT. Namun hasilnya tetap kegagalan yang saya dapat. Kegagalan empat kali mengikuti test CPNS membuat saya sudah malas ikut tes yang sama lagi. Namun lagi lagi bapak tidak sependapat dengan saya.


Tahun 2013 hari bersejarah dalam hidup saya. Tepatnya bulan Juli 2013 saya resmi menjadi Guru SD di Sekolah Swasta di wilayah Jakarta Selatan. Awalnya saya mendaftar sebagai Operator sekolah karena saya lulusan IT saat itu. Tapi ternyata saya malah ditawari menjadi guru oleh kepala sekolah, setelah melihat kemampuan saya mengajar pada saat micro teaching.

Singkat cerita, Empat tahun saya mengajar di sekolah tersebut dengan aman dan tentram. Sampai ada kabar guru Sekolah Dasar harus memiliki pendidikan yang linier. Tentu saja kabar tersebut mengusik kenyamanan saya. 

"Kak, enak gak ngajar di SD" tanya bapak

"Alhamdulilah Pak" jawab saya

"Sekarang kan harus linier" tanya bapak lagi

"Iya, ini kakak lagi bingung juga" jawab saya lagi

"Ambil kuliah agi aja kak" kata bapak lagi sambil mengeluarkan brosur

"Aduuuhh, males Pak" jawab saya sekenanya

"Ini ada brosur kuliah PGSD konversi kerjasama PGRI kecamatan kebayoran lama" bapak menjelaaskan.

"Kakak pikir-pikir dulu ya Pak" jawab saya sambil mengambil brosur dari tangan bapak

Kuliah lagi merupakan kegiatan yang memakan waktu tentunya. Pilihannya sekarnag hanya dua Tetap kerja di sekolah dasar dengan konsekuensi harus kuliah PGSD lagi agar linier atau pindah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi SMP atau SMA untuk mengajar TIK.

Apa kira-kira yang saya akan ambil?

Pesan Bapak :

Selagi masih muda Kak dan diberikan jalan yang mudah
menurut Bapak ambil saja kesempatan kuliah lagi

Salam Literasi, Salam Indrakeren

#Day20NovAISEIWritingChallenge


Pesan Bapak : Masih rezeki kita kak!

Banjir tahun 2006 lalu meninggalkan kenangan yang luar biasa antara saya dan bapak. Air yang super banyaknya masuk ke dalam rumah tanpa bisa dibendung lagi. Perumahan yang memang sudah sering terjadi banjir setiap tahunnya, namun pada tahun 2006 air yang banyak benar benar masuk kedalam rumah dan dengan jangka waktu yang lama.


Air banjir yang masuk ke dalam rumah sampai seleher orang biasa ini. Benar benar membuat semua barang di dalam rumah tidak bisa tersselamatkan. Lemari dan baju di dalamnya tentunya tidak bisa diselamatkan. Banjir yang semakin tinggi mengharuskan kami untuk mengungsi ke rumah tetangga yang lokasinya lebih tinggi. 

Kejadian yang luar biasa terjadi ketika saya dan bapak berusaha menyelamatkan barang-barang berharga yang ada di dalam rumah. Salah satu barang yang kami selamatkan saat itu adalah dua dompet berisi emas. Kedua dompet tersebut dititipkan bapak kepada saya, karena bapak masih mau mencari beberapa barang lainnya. 

Sambil menunggu bapak mencari barang barang di dalam rumah, saya bermain banjir banjiran bersama teman teman. Dua dompet yang dititipkan bapak kepada saya, saya masukkan ke dalam saku celana yang saya kenakan. Setelah merasa dompet tersebut aman, barulah saya bermain banjir banjiran bersama teman teman.

Seperti kebanyakan anak bermain banjir banjiran. Kita melompat, berenang, dan menaiki barang barang yang lewat terbawa arus banjir. Salah satu barang yang lewat dan kami buat main adalah kasur kapung. Kami menggunakan kasur kapuk sebagai perahu, dan kami menaikinya. Seru sekali permaianan tersebut, kami lupa bahwa air yang menalir tersebut adalah air banjir yang kotor.

"In... yukkk sudah selesai, kita ke atas (tempat kami mengungsi)" ajak bapak.

"Siap..." jawab ku

"Dompetnya ditaro mana kak?" tanya bapak

"ada pak di Kantong" sambil menghampiri bapak di tengah terjangan ari banjir.

"mana sini, bapak mau masukkan tas" sahut bapak lagi.

"......" tangan saya merogoh kantong, secara terus menerus.

"ada gak kak?" tanya bapak mulai khawatir.

"Pak, gak ada dompetnya" jawabku takut

"astaghfirullahhh... kamu gimana kak!, kamu main kemana aja" tanya bapak mulai panik

Rasa nyesal dan bersalah menghantui saya saat itu. Bagaimana bisa saya sagat ceroboh, sampai dompet yang dititipkan bapak hilang. Bagaimana cara mencarinya, ditengah banjir setinggi dada orang dewasa. Dompet yang seukuran tangan itu entah berada dimana, karena sejauh mata memandang yang terlihat hanya air yang berwarna cokelat.

"Ya Allah kak, itu semua bisa digunakan untuk biaya kuliah kamu! Astagfirullah" gumam bapak lemas. Saya berusaha menggerobok air tanpa tau bisa mendapatkan dompet itu lagi atau tidak. Bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami. Ya Allah bagaimana ini!!!

"Assalamualaikum Ust" salah satu tetangga menegur Pak Ulo namanya.

"Walaikumsalam" balas bapak

"nyari apa ini, kayanya sibuk banget" Pak Ulo bertanya

"ini, si Indra jatuhin dompet" kata bapak lagi

"Dompet? emang isinya apaan?" tanya pak Ulo

"Isinya Emas Pak" jawab bapak

"Ya Allah, dimana jatuhnya" tanya pak Ulo lagi

"sekitar sini Pak" jawab saya dari kejauhan

Pak Ulo menghampiri saya, sambil menggerak-gerakkan kaki nya menuju tempat yang saya beritahu. 

"Susah juga ini, nyari ditengah banjir gini. Mana kecil yaa dompetnya" tanya Pak Ulo sambil terus kakinya digerak gerakkan

"Iya Pak" jawab saya

Beberapa lama suasana hening, hanya saya dan Pak Ulo berusaha menemukan dua dompet yang hilang tersebut. Sedangkan bapak begitu khawatir akan kehilangan tersebut. Saya yakin kekhawatiran bapak karena takut dimarahi oleh Ibu atas kehilangan tersebut.

"Alhamdulillaahhh, ini bukan dompetnya ndra?" Kata Pak Ulo sambil mengambil dompet dari kakinya.

"Iya Pak, Alhamdulillah" sahut saya

"Alhamdulillahh, Pak Ust. Ketemu dompetnya nih" Kata Pak Ulo lagi, seraya memberitahukan keada Bapak

"Alhamdulillahh ya Allah, terimakasih..terimakasih" jawab Bapak, yang berkali kali mengucapkan syukur.

"ini satu lagi bukan, Pak Ust" Teriak Pak Ulo lagi tidak jauh dari lokasi penemuan dompet pertama.

"Alhamdulillah ya Allah, terimakasih Pak Ulo" Teriak Bapak, seraya menghampiri Pak Ulo sambil memeluknya.

"Alhamdulillah Pak Ust." Jawab Pak Ulo

"Terimakasih ... Terimakasih... Ya Allah, Terimakaish Pak Ulo" jawab bapak lagi, sambil masih memeluk Pak Ulo.

"Alhamdulillah ya Allah" gumam saya dalam hati, sampai lemas kaki saya.

Peristiwa Saya, Bapak dan Pak Ulo ditengah banjir mencari dua buah dompet yang hilang tidak akan pernah saya lupa. Dompet tersebut bisa ditemukan Pak Ulo dengan kakinya  ditengah banjir merupakan sesuatu keajaiban yang nyata terlihat dengan mata kepala saya sendiri. Subhanallah

Pesan Bapak :
Jika diberi amanah, jaga amanah itu dengan baik Kak!
Alhamdulillah kali ini rezeki masih milik kita. Subhanallah

Salam Literasi, Salam Indrakeren

#Day19NovAISEIWritingChallenge 

Pesan Bapak : Magrib! Magrib!

   Assalamu'alaikum 

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Literasi, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini.


"Ayo Matikan TV nya, Ambil Wudhu! Sholat di Masjid."

ahhh... selalu dan selalu Bapak mengeluarkan kata-kata tersebut setiap Adzan Magrib berkumandang di televisi. Secepat kilat anak anak langsung mengambil wudhu dan berangkat sholat magrib di masjid. 

Kata Bapak, Keutamaan sholat magrib di masjid yaitu :
  1. Langkah kakinya saja dicatat sebagai kebaikan
  2. Sampai di masjid dan menunggu iqomah dicatat sebagai kebaikan
  3. Didoakan para malaikat
  4. Mendapatkan naungan saat kiamat
  5. Ketika sholat pada shaff terdepan akan mendapat doa dari malaikat
  6. Diampuni dosa
  7. Melatih kedisiplinan
Sungguh banyak keutamaan sholat di masjid. Semoga kita bisa mengamalkannya. Aamiin.

Pesan Bapak :
Sholat Jamaah sekali-kali kak!!
Paling gak satu waktu setiap hari jamaah di Masjid.


Salam Literasi, Salam Indrakeren

#Day18NovAISEIWritingChallenge

Senin, 23 November 2020

Pesan Bapak : Kisah Mas Darto!

  Assalamu'alaikum 

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Literasi, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini.


"Donaaaat....dooonaaaatt....doonnnaaattt...oo..oo.." Teriakan Mas Darto dengan sepeda donatnya di Pagi hari.

Hampir setiap hari Mas Darto menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling dengan sepedanya. Dagangan Mas Darto sama dengan pedagang donat pada umumnya. Kue yang identik bolong pada bagian tengahnya dan diberikan toping mesis atau tepung gula.

Namun bukan barang dagangan Mas Darto yang jadi bahan pembicaraan teman-teman sepermainan saya. Kita sering sekali 'ngecengin" ketika Mas Darto lewat dengan cara menirukan suara Mas Darto ketika jualan donat yang sangat nyariiing.

Belum lagi perawakan Mas Darto yang lucu. Kepala gundul dan menggunakan kacamata tebal membuat teman teman sepermainan sering meledek Mas Darto. Namun yang saya heran Mas Darto tidak pernah marah, Mas Darto selalu tersenyum jika  diledek oleh teman teman.

Suatu waktu ada yang membuat kami tersadar tentang Mas Darto, dibalik penampilannya yang sederhana, pekerjaannya sebagai pedagang donat dan perawakan yang lucu. Ternyata Mas Darto seorang Qori, Mas Darto memiliki suara yang merdu sekali saat melantunkan Ayat Suci Al Quran. 

Pesan bapak :
Hati-hati sama mulut kamu Kak!
Belum tentu kita jauh lebih baik dari orang yang kita ledek!!

Salam Literasi, Salam Indrakeren

#Day16NovAISEIWritingChallenge

Sabtu, 21 November 2020

Pesan Bapak : Kisah Mang Kosim!

 Assalamu'alaikum 

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Literasi, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini.


Banyak orang yang memandang sebelah mata saat Bapak meminta tolong Mang Kosim untuk merenofasi rumah kami. "Pak Haji, kenapa gak minta tolong saya saja" kata seorang tetangga. Bapak hanya menjawab "Alhamdulillah Mang Kosim bisa" jawab Bapak sederhana. "Namun Pak Haji tidak curiga?" serang tetangga tersebut. "Insyaallah saya percaya" jawab bapak lagi.

Profesi Mang Kosim memang tidak biasa untuk seorang yang tinggal di komplek perumahan. Bapak saat itu mengenal Mang Kosim disaat Bapak mengisi khutbah jumat di salah satu masjid di Ciledug. Perkenalan tersebut membuat Bapak tahu kalau Mang Kosim adalah seorang pengumpul barang bekas di komplek saya tinggal. Jadi Mang Kosim dan Bapak sering bertemu saat Bapak pulang sholat subuh dari masjid  dan akhirnya Bapak tahu kalau Mang Kosim bisa merenofasi rumah dan merupakan orang yang aktif dalam kegiatan kemanusianan dilingkungan Mang Kosim tinggal. Kata Bapak, "terkadang apa yang kita lihat belum tentu itu merupakan hal sebenarnya dari yang kita lihat!"

Sampai sekarang apa yang dikerjakan Mang Kosim dengan merenofasi rumah saya, masih bisa dilihat kokoh berkat tangan dingin seorang pencari barang bekas "pemulung". Yang pada umumnya hanya dipandang sebelah mata dari sisi profesinya saja.

Pesan Bapak :
Jangan menilai orang dari apa yang kita lihat,
Namun kenali terlebih dahulu 
setelah itu baru ambil kesimpulan terhadap orang tersebut.


Salam Literasi, Salam Indrakeren

#Day15NovAISEIWritingChallenge

Selasa, 17 November 2020

Pesan Bapak : Belajar dengan siapa saja.

 Assalamu'alaikum 

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Literasi, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini.


"Kak, nanti malam tolong Bapak ya" Kalimat yang saya baca lewat aplkasi Blacberry.
"Iya, Pak! Siap." Balasku.

Selesai mandi dan sudah agak santai Bapak menghampiri "Kak udah bisa bantuin Bapak?", "bantuin apa sih Pak?" kataku. "ini Bapak mau pindahin data yg ada di komputer ke flashdisk" kata Bapak sambil menunjukkan flashdisk berwarna kuning. 

"bisa Pak" kataku sambil membuka laptop. 

Padahal cara memindahkan data dari komputer ke flashdisk atau sebaliknya sudah sering saya ajarkan. Namun Bapak selalu lupa... heheheheh. Bahkan pernah saya catatkan caranya di selembar kertas kuning (post it), tapi tetap saja bertanya kepada saya.

"Perasaan gampang banget ya Kak!" kata Bapak setelah datanya berhasil dipindahkan. "Heheheheehe... kan emang gampang Pak! Bapak aja yang lupa melulu." ledekku. "Catetin deh Kak, biar bapak gak lupa" timpal bapak lagi, sambil membuka cover hape dan menyuruh saya mencatatkan cara memindahkan data ke flashdisk pada kertas yang sudah ditempel dibelakang cover Hapenya. (ini kenangan banget!!) 😇  "biar gak lupa kak" katanya.

Pesan Bapak :
Tidak harus Kamu yang selalu belajar sama Bapak,
Bapakpun kalo tidak bisa, boleh juga belajar sama Kakak!
Karena manusia diberikan keahlian yang berbeda-beda !!!

Salam Literasi, Salam Indrakeren

#Day14NovAISEIWritingChallenge

Pesan Bapak : Jaga Ucapan!

Assalamu'alaikum 

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Literasi, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini.


"Tiiinnnnn....ttiiiiiinnnnnnn....ttiiiinnnn....TOL*L Lo!!"

Pagi ini perjalanan sama seperti hari biasanya. Perjalanan yang lancar dan longgar tidak ada penumpukan kendaraan dipersimpangan jalan. Namun tetap saja ada pengendara yang ugal-ugalan bahkan terkesan terburu-buru.

Menurut peraturan lalu lintas, warna pada lampu traffic light yang berwarna merah memiliki arti berhenti, warna kuning memiliki arti hati-hati dan warna hijau baru kendaraan boleh berjalan kembali. 

Namun pagi ini tepat motor dibelakang saya terus membunyikan kelakson motornya, "tiiin...tiiin.....tiiinnn... maju GOBL*K", kata si pengendara motor. Saya diam saja, karena lampu lalu lintas berwarna merah dan saya merasa benar. 

Tak lama berselang, bagian belakang motor saya dicengkramnya dan digoyang-goyang. "tiiiinnn...,tiinnn...tiinnn, maju TOL*L" si pengendara motor mengumpat kembali. Saya yang mulai terusik mencoba memberi lewat pengendara motor yang ada di belakang saya. "breeeng...breeennggg...breennggg, TOL*L" motor digeber oleh si pengendara motor, lalu tancap gas entah kemana. 

"Terimakasih dan hati-hati" lirih saya dalam hati.

Usahakan apa yang keluar dari mulut kita, merupakan hal baik. Jika mulut kita mengeluarkan kata yang positif, maka apa yang kita katakan akan menjadi do'a yang baik. Sebaliknya jika yang keluar adalah kata-kata negatif, hasilnya tentu akan negatif pula.

Pesan Bapak :

Omongan harus dijaga Kak! Jangan samapai menyakiti hati orang lain!!

Salam Literasi, Salam Indrakeren

Jangan lupa klik 

#Day13NovAISEIWritingChallenge

Senin, 16 November 2020

Pesan Bapak : Surah Asy-Syu'ara ayat 80

Assalamu'alaikum 

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Literasi, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini.


Saat omjay memposting tulisan yang menyatakan beliau Sakit. Saya langsung teringat pesan bapak sewaktu saya sedang sakit Tipus. Sakit Tipus merupakan sakit yang sering sekali mendatangi tubuh saya. Mungkin dalam satu tahun saya bisa kena penyakit Tipus tiga kali. Kata dokter, saya sering terlambat makan dan kurang istirahat.

Saat saya sedang sakit bapak selalu menyemangati untuk selalu berfikir positif, sabar dan perbanyak istighfar. Tentunya dengan dibarengi dengan makan-makanan yang sehat, perbanyak minum air putih, meminum obat dari dokter dan istirahat yang cukup.

Semoga tulisan sederhana ini dapat membuat kita tetap selalu menjaga kesehatan. Bagi yang sedang sakit semoga diberikan kesembuhan kesabaran dalam menjalankan cobaan yang sedang dihadapi. Karena pada dasarnya apa yang kita dapatkan patut disyukuri.

Pesan Bapak :
"Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku"
Tetap istighfar Kak, semoga lekas sembuh!


Salam Literasi, Salam Indrakeren

Jangan lupa klik link bonus ini yaa, teman-teman!!!!

#Day12NovAISEIWritingChallenge

#pesan.bapak