Tampilkan postingan dengan label KMT#5. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KMT#5. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Juli 2021

Novel Digital buatan Anti

Anti celingak-celinguk, matanya mencari sosok berambut kribo. Yaaa... Siapa lagi kalo bukan kak Lukman. Tumben memang, jarang sekali Anti mencari kakaknya disaat senggang seperti ini. Biasanya kalo bukan di kamar main gawai atau pergi kumpul dengan teman-temannya.

Bukan hal aneh memang untuk gadis seusianya. Gawai dan kumpul dengan teman-teman menjadi menu wajib dalam rutinitasnya. Namun kali ini Anti sibuk mencari si kribo Lukman.

"Ibu... Lihat Kak Lukman?" tanya Anti kepada ibunya yang sedang sibuk berdandan, sepertinya Ibu mau pergi sama Bapak.

"gak lihat de, coba tanya bapak" jawab Ibu sambil memoles pipinya dengan bedak tipis. Anti bergegas ke halaman samping, biasanya Bapak berada disana sebelum beraktifitas.

Anti menghampiri bapak yang sedang sibuk dengan si Blankon. Yaaa Blankon burung Love Bird berwarna biru kesayangannya. "Pak" tanya Anti sambil mencolek bahu Bapak. 

"Yaaa de." jawab Bapak sambil bersiul seakan-akan ngobrol bersama si Blankon.

"Lihat kak Lukman" tanya Anti lagi, kali ini Anti sudah berada di depan Bapak.

"Kak Lukman sedang Bapak suruh beli makanan Blankon, sebentar lagi juga balik" jawab Bapak menjelaskan.

"Ada apa de, tumben cari Kakakmu?" Bapak balik bertanya.

"Mau belajar nulis novel sama Kakak" jawab Anti

"Kak Lukman! nulis novel! emang kakakmu bisa?" tanya Bapak dengan wajah tak percaya.

"ssstttt... bisa" jawab Anti sambil bergegas menuju teras rumah ketika mendengan suara motor RX King kakak.

***

"Kak, ayooo belajar lagi di KMT#5" rajuk Anti kepada kakaknya yang baru saja memarkir motor RX Kingnya.

"Sabar" jawab kakak kribo sambil ngeloyor masuk rumah.

"Jam berapa Kak" sambung Anti sambil mengikuti langkah kakanya

"Sabar" jawab Lukman lagi.

"hhhffff" gerutu Anti sambil terus mengekor di belakang kakaknya.

***

Lukman masuk ke kamarnya. Anti masih tetap mengekor di belakangnya. "Bukk" Anti kejedod pintu. Ternyata Lukman menutup pintu sebelum Anti masuk. Terdengar suara Lukman terkekeh dari dalam kamar. "Kakaaaaaakkk,, sakit tau" teriak Anti sambil memegang kepalanya yang masih sakit dan mencoba membuka pintu kamar kakaknya yang ternyata sudah dikunci dari dalam.

"Sabar" teriak kakaknya dari dalam kamar.

20 menit kemudian kakak kribo baru keluar dari kamar. Bau harum, pakaian rapih, rambut disisir walaupun masih terlihat tidak rapih. "Wooiii... ayo!" panggil Lukman kepada adiknya yang sedari tadi menunggu di depan kamarnya sambil muka ditekuk.

"Siapp" teriak Anti semangat.

"Bikinin kopi dulu ya de" pinta Lukman sambil cengengesan.

"Siap" kali ini teriakan Anti tidak semangat yang tadi, langkah kakinya langsung menuju dapur untuk membuatkan pesanan kakaknya.

***

"Ini kopinya tuan!" ledek Anti yang langsung duduk di sebelah kakak kribonya.

"Nuhun" ucap Lukman sambil menyeruput kopi buatan Anti.

Kakak beradik siap belajar menulis Novel. Narasumber yang akan membagikan ilmunya bernama Kak Darmaiyah, beliau memiliki nama pena Rajuk Rindu. Begitu kira-kira profil singkat yang Anti ingat, ketika kemarin Kak Kribo memberitahukannya.

"De" kode Lukman kepada Anti, yang dijawab yap oleh Anti.

***

Apa itu Novel ?

Semua kita pasti sudah pernah membaca novel.

Novel adalah sebuah karya yang di dalamnya memiliki karakteristik sendiri. Novel merupakan suatu karya sastra berbentuk prosa naratif yang panjang, dimana di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang kehidupan seorang tokoh dan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak dari setiap tokoh dalam novel tersebut. isi cerita sebuah novel jauh panjang dari cerpen,  paling sedikit 100 halaman atau 3.5000 kata. yang memiliki alur cerita yang cukup kompleks, terdapat lebih dari satu impresi efek dan emosi. 

Dulu sebelum kita mengenal teknologi, kita hanya bisa membaca novel dalan bentuk buku yang sudah dicetak, sekarang begitu teknologi semakin canggih, untuk membaca sebuah novel, kita tidak perlu lagi mengeluarkan uang membeli buka, tinggal isi kouta, kita bisa baca novel dengan nyaman dengan banyak pilihan aplikasi dan kita bisa memilih jenis novel apa yang ingin kita baca, bahkan aplikasi Noveltoon dan Mangatoon menawarkan membaca novel dengan gratis, cukup donwload Aplnya, kamu bisa baca sepuasnya, tanpa harus beli koin.

***

"Kerenkan de materinya?" tanya Lukman kepada adiknya yang terlihat fokus membaca materi awal ini. Anti hanya dengan anggukan kepalanya, menandakan setuju.

"kira-kira ada tips nya gak yaa. Tips buat bikin novel gitu kak, biar gampang" tanya Anti tanpa menoleh kearah kakak kribo.

"..." belum Lukman menjawab, Anti sudah langsung menjawab pertanyaannya sendiri "Baca!". Mereka kemudian tertawa dan melanjutkan menyimak.

***

Saya akan memaparkan versi saya, bagaimana tips menulis Novel dengan mudah. Mau tahu gak.

1. Kenali Audiens

Sebelum  menulis novel, tentukan dulu, siapa yang kita inginkan menjadi pembaca novel kita, maka kenali dahulu audiens yang akan jadi sasaran. 

Kita akan menulis novel untuk rentang usia berapa?. 

Misalnya kita menargetkan audiens di usia 13 tahun, remaja yang berusia 13 akan memiliki ketertarikan atau minat baca yang berbeda dengan remaja yang berusia 15 tahun ke atas, atau sebaliknya.

Nah... Jadi sebelum memulai menulis, tetapkan target pembaca pada usia berapa, karena audiens menjadi penentu novel kita diminati atau tidak.

Kalau kita ingin targetnya orang dewasa, jangan menulis novel remaja, begitu juga sebaliknya, jika kita ingin pesan yang terkandung di dalam novel kita untuk remaja, jangan kita tulis novel kita berbau dewasa. Tulislah cerita novel tersebut sesuai dengan karakter usia yang kita inginkan. 

Namun ada juga novel yang bersifat umum, bisa dibaca oleh semua umur dan kalangan yang sifatnya ringan,  misalnya novel tentang kehidupan keluarga cemara.

***

"Berarti aku bikin novel untuk teman-teman seumuran aku aja ya kak" tanya Anti kepada kakanya.

"Iyaa... biar anak SMU se-kecamatan pada baca cerita kamu ya de" jawab Lukman mengarahkan

Anti merawang ke langit-langit, memikirkan tulisan apa yang ingin ditulisnya. Tulisan yang pas dan diminati oleh pembaca seusiannya. "kira-kira Anti nanti tulis apa ya Kak" tanya Anti ke kakaknya.

"heeeiii... simak dulu materinya sampai selesai. Setelah itu baru mikir mau nulis apa" jawab Kak Lukman, yang disepakati oleh Anti.

*** 

2. Menentukan ide cerita

Jika sudah mengenali audiens yang akan jadi sasaran, maka selanjutnya bisa menentukan ide cerita.  Hal ini berlaku untuk penulis pemula maupun profesional. 

Untuk penulis pemula, kadang terkendala dalam mencari ide, sebenarnya ide ini bisa datang dari mana saja, sebagai acuan ada beberapa tips agar mudah mendapatka ide cerita.

  1. Ide bisa muncul dari diri sendiri
    Sebenarnya ide menulis bisa datang dari mana saja, bisa dari orang di sekitarmu atau yang paling dekat yaitu dirimu sendiri. Tanyakan kepada dirimu sendiri, kira-kira apa yang membuatmu gelisah. Apa sebabnya.
    Identifikasi hal yang selalu mengusik pikiranmu. Jadi, apa yang membuatmu gelisah atau bahkan bikin kamu nggak bisa tidur? Apa yang membuat pikiranmu suntuk dan sebagainya.
  2. Amati Orang Lain
    Kalau kamu merasa pengalaman hidupmu tidak ada yang menarik untuk dijadikan ide cerita, flat aja gitu kayak papan seluncur, kamu bisa lho mengambil pengalaman orang lain untuk dijadikan sebagai ide cerita, teman dekatmu misalnya.
    Kalau kamu punya teman dekat yang punya masalah dan sering curhat, kamu bisa menjadikan pengalaman temanmu menjadi sebuah ide.
    Maka, jadilah pendengar ber-attitude baik ya, saat ada sahabatmu yang pengin curhat. Atau, kamu mau buka jasa konseling sekalian, biar punya banyak stok ide cerita? Hehe.
  3. Tangkap Fenomena di Lingkungan Sekitar
    Ide juga bisa kamu dapatkan dari hasil mengamati apa yang tengah terjadi di lingkungan sekitarmu.
    Banyaknya pengangguran gara-gara pemdemi covid19 mungkin
    Permasalahan keluarga dan sosial masyarakat juga bisa kita jadikan ide cerita, seperti cerita dalam novel Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan. Kita bisa eksplorasi lebih dalam fenomena apa pun yang tampak di lingkungan sekitar.
  4. Imajinasi
    Buat kita yang suka banget berhalu ria, jangan sedih kalau dikatain halu. Justru ini bisa jadi poin plus.
    Sebab, dari kegemaran berhalu itu, kita bisa mendapatkan ide untuk menulis cerita. Kebanyakan penulis novel menemukan ide ceritanya dengan berimajinasi atau berhalu ria
  5. Banyak Membaca
    Membaca adalah jendela dunia, kata bijak yang tidak asing lagi bagi kita, Maka, rajin-rajinlah membaca. Membaca apa saja, buku cetak, buku elektronik, surat kabar cetak atau pun online. Nah, kegiatan membaca ini bisa menjadi salah satu cara  untuk menemukan ide cerita yang nantinya akan di kembangkan menjadi sebuah novel.
  6. Menonton
    Cara lain untuk bisa mendapatkan ide cerita adalah dengan menonton. Nonton apa? Apa pun, bisa film, berita, sinetron, video klip lagu. Semua itu bisa  jadikan inspirasi dalam menemukan ide cerita. Ide tak melulu harus orisinal.
    Kita boleh menjadikan apa yang kita tonton sebagai sumber inspirasi, tapi hanya idenya, ceritanya harus di kembangkan sendiri dengan kekhasan gayamu.

***

"Kisah persahabatan dan percintaan seperti cocok de, kalo kamu mau coba nulis novel" ucap Lukman memecah konsentrasi Anti yang sedang serius memperhatikan.

Anti hanya menjawab dengan meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya. Lukman yang paham langsung melanjutkan membaca materi dari Kak Darmaiyah.

***

3. Mengembangkan Ide Cerita dan menentukan tema

Setelah kita menemukan ide cerita, selanjutnya ide tersebut kita kembangkan, nah...ide yang kita kembangkan itulah yang kita tulis sesuai dengan alur cerita yang kita inginkan.

Nah...... untuk menentukan Tema, kalau saya sesudah ide cerita yang dikembangkan selesai semua saya tulis, baru saya baca tulisan saya secara berulang-ulang, setelah itu baru saya memberi tema, kira-kira bagian mana yang paling menarik kita jadikan tema.

4. Tentukan Karakter pemeran utamanya.

Dalam pembuatan novel tokoh karakter adalah kunci dari cerita. Sehingga saat kita memulai menulis, kita sudah harus benar-benar memberikan karakter kuat kepada si tokoh atau pemeran,  Buatlah karakter yang “kuat” dan “nyata”. 

Untuk mendapatkan karakter: kita bisa mencari inspirasi dari karakter atau tokoh di sekitar kita. dan menjadikan mereka karakter fiksi yang akan kita tulis. 

Untuk memperkuat karakter, kita dapat mengembangkan tokoh dengan cara mendeskripsikannya. Cara ini akan membantu pembaca untuk memvisualkan karakter.

Mengungkapkan  karakter seorang tokoh, dengan cara deskripsi, sebagai author harus menjelaskan secara rounded atau secara keseluruhan, jadi di saat para readers membaca tulisan atau novel kita, mereka seakan-akan masuk ke dalam tokoh karakter yang sedang kita ceritakan. Sehingga para pembaca merasa cerita yang kita tulis itu seperti nyata dan tokoh itu ada. Semua yang ada dalam diri tokoh itu begitu terkesan untuk pembaca.

***

"Kak" panggil Anti kepada Kaka Kribonya.

"Hmmm.." jawab Lukman santai

Sambil melihat langit-langit Anti mengatakan "Repot juga yaaa untuk membuat ide dan menentukan karakter pemerannya"

"Perlu casting gak yaa kak" lanjut Anti.

"Gak usah nora yaaa de, ini kan mau nulis novel, bukan mau bikin film, gak usah pake casting-casting segala. Ribet!" sewot Lukman.

Jempol Anti diacungkan tanda setuju atas jawaban kakanya. Materi masih banyak yang perlu dibaca. "Ayo semangat kak Kribo" teriak Anti sambil mengacak-acak rambut kakaknya.

***

5.Buatlah draf alur cerita dan plot

Sebaiknya sebelum mulai menulis dibuat terlebih dahulu draf alur ceritanya. Hal ini untuk memudahkan kita saat menulis nanti. Walaupun begitu, kita nggak diharuskan terlalu kaku memegang draf awal dari alur tersebut. Karena biasanya ketika menulis, pergerakan alur cerita akan berkembang dengan sendirinya.

Plot adalah hubungan yang mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lainnya sehingga saling berhubungan yang memicu terjadinya krisis dan menggerakkan cerita menuju klimaks (puncak konflik). Dengan kata lain, adanya suatu peristiwa dibenturkan dengan peristiwa lain, yang saling bergesekan sehingga memantik konflik. Plot inilah yang sesungguhnya menggerakan cerita dari awal sampai akhir yang menghiasinya jalannya cerita tersebut dengan ketegangan, konflik dan penyelesaian (ending).

6. Buat Dialog yang Penuh Arti

Setelah plot atau alur cerita kita buat, kita tinggal menentukan dibagian mana yang dibutuhkan dialog, dialog juga perlu diperhatikan. Dialog yang penuh arti akan membantu pembaca semakin mendalami kisah novel kita. 

Tulislah dialog yang penting-penting saja. Tulis dialog yang ada tujuannya, dan langsung  menjelaskan masalah. Jangan memilih dialog yang berputar-putar apalagi bertele-tela, hasilnya justru akan membuat hambar cerita novel kita.

***

Lukman heran melihat Anti yang sedari tadi garuk-garuk kepala, "kenapa de? belum keramas yaaa".

"Heeehhh..... sembarangan!" oceh Anti. 

"Anti sedang bingung untuk membuat Alur dan Dialognya kak" ucap Anti mencoba menjelaskan.

"selow aja, mengalir aja, tulis aja dulu nanti dibaca lagi, trus edit dikit-dikit" Lukman menjelaskan.

Anti mengangguk-angguk seakan mengerti penjelasan kakaknya. "Kok kakak bisa tahu?" tanya Anti.

"Ayah waktu itu pernah cerita, temannya yang penulis menyarankan untuk menulis saja dulu jangan banyak mikir, kalo banyak mikir nanti novelnya gak jadi-jadi" Lukman menjabarkan pernyataannya.

"Ok... Ayo semangat" teriaaak Anti sambil mengepalkan kedua tangannya.

***

7. Setting Novel

Setting novel adalah menentukan latar cerita. Sebuah novel tanpa latar akan terasa aneh dan mengganjal. Latar atau lokasi bisa dimanapun. Bisa di lokasi yang sekarang sudah ada, dan bisa juga menggunakan latar imajinasi dalam pikiran kita.

Prinsipnya jika seorang penulis menggunakan setting latar nyata, maka penulis harus tahu betul lokasi atau tempat yang menjadi latar cerita yang ditulis. Misalnya latar yang digunakan lokasi terkenal, seperti monas, penulis harus mendeskripsikannya secara mendetail. Mengambarkan latar secara detail, menarik dan hidup, membantu pembaca membayangkan secara nyata dalam imajinasi mereka. Secara tidak langsung, kita sudah mengajak berinteraksi pembaca masuk dalam dunia imajinasi kita.

Bagaimana cara mendeskripsikan suatu tempat yang mampu mengajak pembaca hidup dalam imajinasi? Sederhana, cukup paparkan dan ceritakan setiap detail sudut, tempat dan keunikan. Masukan impresi di dalam tulisan agar emosi pembaca ikut terbawa.

***

"Kak mau kemana?" tanya Anti ketika Kakak Kribo berdiri. Sebenarnya Anti tidak ingin tahu Kak Kribo mau kemana, namun karena HPnya dibawa, maka Anti terpaksa menanyakan perihal tersebut.

"Mau Futsal" jawab Lukman santai

"HPnya jangan dibawa sihh" rengek Anti manja

"Kamu kan punya HP de" ucap Lukman

"Iya punya!, tapi kan Aku gak gabung grup KMT#05" gerutu Anti sewot.

"Aku juga belum selesai membacanya Kak. Masih ada sedikit materinya lagi tuh. Setting masih agak bingung aku. Ayo lahh... jangan dibawa HPnya!" pinta Anti yang sedang bersemangat belajar menulis novel.

"Nanti Kakak ajarin, klo cuma setting doank enceerr. Tukeran HP aja yaa" pinta Lukman memberikan solusi.

"Ok!!! tapi jangan buka-buka HP Aku yaaa. Awas aja!" ucap Anti

"Tenang aja de, kakak gak bawa obeng kok" canda Lukman 

"Maksudddnnyaaaa....." ucap Anti sambil melotot.

Lukman langsung ke luar kamar dan bergegas, tidak lupa mengusel-usel hijab yang dikenakan adiknya.

Dalam kebingungan Anti terhadap point ketujuh, Kak Darmaiyah menuliskan kembali materinya.

***

Setelah selesai menulis sebuah novel, berhasilkan sudah menjadi penulis novel.

Jawabnya BELUM...

Karena menulis novel hal yang sangat gampang, semua orang bisa melakukan. Sekarang yang jadi permasalahan. Apakah novel kita ada peminatnya? Apakah novel yang kita tulis laku di pasaran? Ternyata menulis Novel lebih mudah dari pada mencari pembaca. Dan mencari pembaca lebih gampang dari pada mempertahankannya tetap setia di apl kita.

Seorang penulis novel, dikatakan berhasil apabila novel yang ditulisnya itu, jika diterbitkan dan dicetak,  bukunya bisa terjual ribuan perhari. Dan apabila novelnya ditulis di Apl, sehari pembaca ribuan orang.

Mungkinkah seorang penulis pemula, novelnya bisa di minati pembaca ribuan sehari. Mungkin!, tidak ada yang mustahil.

***

Itulah materi terakhir yang disampaikan Kak Darmaiyah. Materi kali ini membuat motivasi Anti tumbuh. Membuat Novel yang tadinya tidak terpikirkan olehnya, kini ia ingin mencoba untuk membuatnya.

#kmt05_day6

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow

Senin, 28 Juni 2021

Cerpen si Lukman

Minggu tidak kemana-mana, bosen sekali di Rumah. Kerjaannya hanya rebahan sambil memegang gawai. Sentuh sana, geser atas, scroll bawah dan matikan kemudian hidupkan kembali. Hanya itu yang dilakuka oleh Lukman di hari minggu yang cerah ini.

"Lukmaaaaan" panggil Ibu dengan suara sedikit teriak.

Lukman yang mendengarnya tidak berusaha untuk segera bangkit. Hanya sedikit suara "hhmmmm" yang keluar dari kerongkongan Lukman, hal itu benar-benar membuat Ibu jengkel setengah mati.

"Libur-libur yaaa tolong bantu Ibu" ucap Ibu lagi ketus. Lukman yang masih di kamarnya, lagi-lagi hanya mendeheeem menjawabnya.

"tok...tok...tok... Lukmaan, kupingnya gak denger yaaa. Ibu panggil dari tadi, gak ada gerakannya sedikitpun. Lukmaaaan" bentak Ibu kepada Lukman, kali ini dengan mimik wajah yang marah. 

Lukman duduk dipinggiran dipan kayu. Tangannya masih memegang gawai buatan negeri Tiongkok. "Iya Bu, Aku dengar. Namun maaf, Aku sedang ada pelatihan membuat cerpen" jawab lukman sambil terus melihat dan menyentuh gawainya dengan jari telunjuknya.

"Kamu jangan bohong yaaaa, dosa kamu!" bentak Ibu lagi, kali ini Ibu sambil berjalan menuju Lukman. Ibu memperhatikan Lukman, sekarang Ibu berdiri persis di samping Lukman. Namun sayang Lukman tetap fokus pada gawainya. 

Tanpa basa-basi, Ibu langsung tancap gas. Nyerocoos tepat di telinga Lukman. "Kamu tuh yaaa, hp teruss. Ibu kamu ada di samping, gak digubris! Kebangetan kamu Luk!" bentak Ibu, kali ini lebih keras dari yang sebelumnya, kemudian keluar meninggalkan Lukman.

Lukman hanya menoleh ketika Ibunya keluar dari kamar. Pupil Lukman bergerak ke kanan dan ke kiri membaca informasi yang didapat dari gawainya. "Materi kali ini membuat cerpen" gumam Lukman dalam hati yang sedang membuka grup KMT#5 pertemuan ke-5.

"Kak, kenapa Ibu? Kayanya kesel banget!" tanya Anti kepada kakaknya.

"Iya" jawab Lukman singkat.

"ditanya, malah jawab iya. Apanya yang iya?" ucap Anti lagi.

"ssttt... sini duduk belajar nulis cerpen bareng" ajak Lukman sambil memperlihatkkan gawainya kepada Ani.

Anti duduk disamping Kakanya dan mulai memperhatikan gawai yang dipegang olehnya. "Siapa narasumbernya Kak?" tanya Anti.

"Ibu Guru" jawab Lukman singkat. 

"Heiii... ganteng! maksud aku tuh namanya siapa?" tanya Anti lagi geram sambil mengusel-usel rambut kribo kakaknya.

"Ibu Eka Wiyati dari Lampung, bukunya sudah banyak, pengalaman menulisnya banyakk dan banyak juga ikut organisasi. Puas!" ucap Lukman sambil membalas mengusel jilbab adik.

"Huufff... berantakan nih" kesal Anti, sambil membetulkan jilbabnya.

"Ssttt... Fokus de. Udah mau mulai belajar bikin Cerpennya." ajak Lukman kepada Anti. Anti diam dan langsung setuju. Merekapun bersama-sama mengikuti materi cerpen.

***

Cerpen merupakan jenis karya sastra / cerita fiksi yang menceritakan kisah suatu tokoh dengan segala konflik dan penyelasaiannya yang dikemas secara padat dan ringkas. Cerita pendek umumnya memiliki kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja. "Banyak juga yaa kak, harus nulis sampe 10.000 kata" celetuk anti kepada Lukman.

"Sstttt..." gerutu Lukman, sambil meletakkan jari telunjuk di depan mulutnya.

"Cerpen ada unsur intrinsiknya gak ya kak?" tanya Anti tidak kapok dengan teguran Lukman untuk diam.

"Baca de!" jawab Lukman singkat, sambil memperlihatkan gawainya kepada Anti

***

Bagian-bagian dalam cerpen ini sering kita sebut dengan unsur intrinsik. Ada 5 bagian yang akan kita bahas di sini:

  1. Setting
    Setting atau latar yang biasanya menunjukkan waktu, tempat, dan suasana cerita.

  2. Plot
    Lebih sering kita menyebutnya alur. Alur adalah urutan kejadian yang ada di dalam cerita. Dulu ketika sekolah kita sering mendengar jenis alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Nah, saya tidak akan membahas itu karena yang paling penting dari alur adalah tahapan alur atau bisa disebut arcsofstory.

    Ada 5 tahapan alur yang harus kita ketahui;

    a. Pengenalan
    b. Pemunculan konflik,
    c. Konflik memuncak (klimaks)
    d. Konflik menurun (anti klimaks)
    e. Penyelesaian (resolusi)

    Untuk lebih mengingat ini, kita bisanya menggunakan jari kita. Mulai dari ibu jari sebagai pengenalan sampai jari telunjuk sebagai penyelesaian. Ada juga yang menganalogikan dengan naik rollercoaster.

  3. Tokoh dan karakter (perwatakan)
    Tokoh yang muncul dalam cerita. Untuk cerpen sebaiknya jangan terlalu banyak tokoh. Pusatkan kepada tokoh utama saja. Biasanya dua atau tiga orang. Untuk penokohan sudah kita bahas di Penokohan dan Karakter pada sebuah cerita.

  4. Point of view
    Sudut pandang cerita. Untuk pembahasan POV silakan buka links Sudut pandang pada sebuah cerita.

  5. Tema
    Inti cerita. Tema ini sebenarnya penting dan tidak penting bagi penulis. Penulis biasanya tidak merancang temanya dari awal. Cerita yang mengalir begitu saja akan membuat tema itu setelah cerita berakhir. Karena pengalaman, bacaan, pengetahuan, dan wawasan biasanya mengkristal jadi konsep atau nilai yang melekat pada diri kita. Maka tanpa ribet merumuskan tema, cerita yang kita tulis pastilah bertema pada akhirnya.

Karena cerpen memiliki keterbatasan kata, penulis memang harus benar-benar memainkan semua unsur dalam cerita itu dengan baik. Penggambaran suasana yang terlalu bertele-tele juga tidak membuat cerita menjadi lebih menarik

Gambarkan setting secukupnya, tonjolkan tokoh dan karakter yang dimunculkan, buat alur yang realistis dan jelas. Yang dimaksud alur realistis bukan berarti kita tidak boleh menulis cerita fiksi petualangan atau fiksi ilmiah ya. Alur yang realistis adalah alur yang bisa diterima.

***

"Oooo..." ucap Anti

"Jadi ada gak unsur intrinsiknya?" tanya Lukman kepada adiknya.

"Ada..." jawab Anti singkat.

"Makanya baca dulu sebelum tanya!" ketus Lukman

"Ssstttt...." balas Anti dengan telunjuk yang ada di depan bibirnya. Merekapun melanjutkan menyimak materi dari Ibu Guru yang sudah menerbitkan tiga buku solo ini.

***

Masalah alur ini sering menjadi momok tersendiri bagi penulis. Sering kita jumpai istilah plothole.

*** 

"Plothole apa?" ucap Lukman.

"Mana Anti tahu kak." jawab Anti.

"Yeee.... siapa yang tanya kamu. GR!" ledek Lukman kepada adiknya, Anti hanya bisa manyun diledek oleh Kaka kribonya.

***

Saya akan mencontohkan dua kalimat, coba rasakan saat membacanya.

Contoh :

Setelah tokoh mencuci sayuran yang mau dimasak, yang selanjutnya dilakukan adalah memotongnya dulu baru dibumbui. Plotehole harus halus dan runtut.

Tokoh mencuci sayurannya, berbicara dengan tokoh lain kemudian mereka memakannya di atas meja makan. Plothole tidak logis.

Enak mana? kalimat pertama atau kedua. Tentunya enak kalimat pertama yang dijelaskan secara runtut.

***

"Ok.. paham sekarang" ucap Lukman

"Jangan sok tahu kak" ledek Anti sambil terkekeh.

***

Lebih mudah, contohnya saat kita mengoreng, kita harus menuang minyak terlebih dahulu ke dalam wajan, menghidupkan api, lalu memasukkan apa yang hendak kita goreng.

Tidak bisa kita memasukkan ikan dahulu, baru minyaknya belakangan. Hal kecil ini terkadang masih tidak kita sadari. Namun, jika sering berlatih, plothole ini akan hilang dengan sendirinya.

Jenis-jenis plot yang banyak dijumpai pada cerita pendek secara umum:

  1. Man onthehole: ditandai dengan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh utama sejak awal, dan berakhir dengan keberhasilan tokoh utama untuk menyelesaikannya.
  2. Man ontheroad: ditandai dengan rangkaian perjalanan hidup tokoh utama.
  3. Man in a tub: ditandai dengan permulaan cerita yang tidak berstruktur atau berupa kejadian sehari-hari, dan diikuti dengan pengalaman yang mengubah segalanya di akhir cerita.

 ***

"Ada tiga ternyata kak" angguk Anti ketika membaca tiga jenis plot yang diberikan oleh penulis buku Merayu Takdir.

Lukman hanya melirik kearah adiknya. "Apa liat-liat, aku cantik yaa!" oceh Anti gemas. 

"GR!" jawab Lukman, merekapun tersenyum bersama dan mengakhiri belajar menulis cerpen.

***

"Lukmaaaaaannn" suara Ibu terdengar lagi dengan keras.

"Iya Bu" jawab Lukman kali ini. 

"Tuuhhh kak, cepeeet sana dipanggil Ibu. Mau diomelin kali." ucap Anti sambil terkekeh.

Lukman beranjak dari duduknya, tangannya iseng mengacak-acak jilbab adiknya. "kakaaaaakkkk" rengek Anti manja. Lukman tertawa lepas dan keluar dari kamar, meninggalkan adiknya yang masih cemberut.

***

#kmt05_day5

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow

Selasa, 22 Juni 2021

Menulis Puisi (Part 2 : Cara Menulis Puisi yang Baik dan Benar untuk Pemula)

Yeeeyyy.... Seperti yang sudah saya janjikan pada tulisan saya sebelumnya. Materi dari Ibu Sri Kartini akan saya bagi menjadi dua bagian. Sebelumya pada tulisan saya yang berjudul Menulis Puisi (Part 1 : Diksi), sudah saya jabarkan secara panjang dan lebar tentang apa itu diksi beserta bumbu-bumbunya. 

Naaaahhhhh... Sekarang saya ingin meresumekan materi lanjutan yang diberikan Ibu Sri Kartini tentang 3 Langkah menciptakan karya puisi hebat. Check it Out!

Menurut Ibu asal Palembang ini, untuk menulis sebuah puisi yang baik dan benar untuk pemula, penulis pemula harus memiliki tiga hal yaitu :

  1. Kreatif
  2. Tingkatkan kualitas puisi
  3. Jadikan puisi lebih hidup

So, apa itu kreatif, bagaimana meningkatkan kualitas puisi serta bagaimana cara menghidupkan puisi agar menjadi jauh lebih hidup. selengkapnya bisa dinikmati hidangan lterasi ini, hingga titik terakhir. Monggo

1) Kreatif

Kenapa menulis puisi harus kreatif?

Begini, sikap kreatif akan membawa siapapun menjadi lebih maju dibanding yang lainnya. Termasuk jika Anda lakukan di berbagai hal dalam kehidupan.

Nah begitupun ketika membuat sebuah puisi, sikap kreatif akan membawa Anda pada kemudahan.

Beliau memberikan contoh sikap kreatif dalam menulis puisi.

A. Gali ide mulai dari Anda sendiri

Menulis puisi sering kali tercipta dari sebaris atau dua baris bait tulisan acak dan kadang tidak begitu jelas.

Namun selanjutnya, Anda harus bisa mencoba menambahkan dengan menulis kata atau kalimat yang berhubungan dengan kalimat acak tadi.

Kira-kira seperti ini :

Ketika sinar mentari sepi dan kian memudar,

Saat isyaratmu, dedaunan..

Siang seperti hendak tenggelam,

Wahai lembayung senja, apakah malam segera menjemput?

Ada beberapa hal yang harus diketahui untuk mendapatkan ide dari kalimat acak tadi, inilah pemicunya:

  1. Cari dan perhatikan beberapa karya puisi, dari berbagai sumber yang berbeda.
    Lalu, ambil beberapa kalimat dari puisi-puisi tadi serta coba fokus untuk mencocokkan beberapa kalimat yang bisa berhubungan erat dengan kalimat acak yang Anda buat tadi.
  2. Tuliskan apapun kata atau kalimat dan frase yang muncul di kepala saat Anda memikirkan ide tersebut.
    Biarlah mengalir apa adanya, tulislah kalimat apapun yang muncul spontan dari dalam hati Anda.
  3. Jika Anda menyadari, dari kalimat acak yang Anda buat pertama tadi kira-kira tema apa yang ada di dalamnya.
  4. Misalnya, kalimat tadi berhubungan dengan keindahan alam atau seperti bait yang saya tulis mengenai lembayung senja.

Maka yang harus Anda lakukan adalah mengunjungi beberapa tempat yang indah di sekitar tempat Anda.

Pemandangan yang alami mungkin dapat menginspirasi Anda untuk menulis beberapa baris, meskipun mungkin belum sempurna.

B. Membaca dan mendengarkan

Mencari ide-ide puisi memang sulit. Namun jika Anda mau melakukan beberapa hal di bawah ini, bisa jadi lebih memudahkan Anda.

  1. Dengan membaca tentu saja dapat memberikan banyak ide, termasuk untuk Anda.
    Carilah lirik lagu favorit Anda dan baca lirik tersebut layaknya puisi. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan banyak ide untuk menciptakan puisi karya sendiri.
  2. Banyak puisi-puisi yang bisa langsung Anda dengarkan saat ini. Anda bisa mencarinya di internet, atau membeli CD Mp3 khusus puisi di toko-toko buku.
  3. Perhatikan dan coba dengarkan dengan serius dan fokus kata-kata dalam puisi tersebut.

C. Tema yang cocok menurut Anda

Memilih tema puisi yang sesuai dengan hasrat Anda, tentu saja akan lebih memudahkan dalam menulis puisi.

Ketika menulis dengan keinginan dan hasrat Anda, coba pikirkan kenapa Anda memilihnya dan kira-kira siapa saja orang yang akan mendengarkan bahkan menonton puisi dengan tema pilihan Anda.

D. Sesuaikan gaya puisi dengan subjek Anda

Sebelumnya, saya akan menjelaskan secara singkat tentang jenis puisi, supaya Anda lebih memahami, sehingga lebih mudah cara menulis puisi ke depannya.

Puisi terbagi menjadi dua (2) jenis, yaitu :

  • Puisi Lama yaitu puisi yang masih terikat dengan aturan-aturan, seperti : jumlah kata, jumlah baris dan rima.
  • Puisi Baru yaitu bentuknya lebih bebas misalnya dalam jumlah baris, suku kata, maupun irama.

Dalam menyesuaikan gaya puisi yang ingin Anda ciptakan saat ini, sebagai penulis/penyair puisi pemula, abaikan dulu semua aturan dan gaya serta jenis-jenis puisi yang Anda sudah pelajari di atas.

  1. Pada tahap awal ini saya ingin supaya Anda bisa menulis bebas gaya sesuai yang diinginkan dan Anda pikirkan.
  2. Meskipun pilihannya mungkin tidak sejelas yang Anda pelajari tadi, bentuk puisi terbaik umumnya akan terwujud sendiri saat proses penulisan.
  3. Menulis saja sesuai gaya dan hasrat secara mengalir dari pikiran Anda.


2) Tingkatkan kualitas puisi

Cara menulis puisi telah sampai pada tahap ini, saya beranggapan bahwa Anda telah menulis beberapa bait puisi, namun perjalanan tentu saja tidak sampai disitu.

Anda harus melakukan perbaikan kualitas dari puisi yang sudah Anda tulis tadi. Ini penting, Anda tidak akan bisa menciptakan karya puisi hebat jika mengabaikan langkah ini.

A. Pilih kata-kata yang tepat

  1. Lakukan pemisahan kata-kata yang dianggap kurang penting.
    Lalu ambil kata yang mengandung makna puisi lebih mendalam. Pilihlah kata tersebut dengan teliti.
    Perbedaan antara kata yang berbunyi sama atau sinonim dapat mengarah pada permainan kata yang lebih menarik.

  2. Jika sudah memisahkan dan mengambil kata yang mempunyai makna puisi yang lebih mendalam, saatnya Anda kembali menggabungkan beberapa kata hasil seleksi tersebut.
    Gabungkan hingga menjadi kalimat yang sempurna.

  3. Pisahkan lagi kata yang tidak terpakai, lalu tambahkan lagi kata-kata yang lain jika ada kalimat yang menurut Anda kurang enak dibaca.
    Anda tentunya ingin terus memperbaiki puisi Anda hingga memiliki struktur kata yang kuat dan bermakna.

B. Gambar dan deskripsi sebagai tambahan kekuatan

Bukan hanya dalam menulis artikel berkualitas pada blog saja, penggunaan gambar dan deskripsi merupakan hal yang tidak dapat diabaikan juga dalam menulis puisi.

Hal ini sangat berguna sebagai tambahan kekuatan pada makna puisi tersebut hingga pembaca akan tenggelam saat membaca teks puisi tersebut.

Beberapa hal di bawah ini bisa menjadi pertimbangan saat menulis deskripsi.

  1. Puisi yang berkualitas tidak hanya memberikan imajinasinya terhadap pembaca, namun dapat menyajikan lebih dari itu.

  2. Menggambarkan dengan lebih jelas merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Tunjukan pada pembaca dan pendengar apa yang Anda ingin sampaikan lewat puisi tersebut.
    Ini adalah kata-kata yang menggambarkan hal yang Anda dengar, lihat, rasakan, sentuh, dan cium, sehingga pembaca dapat merasakan sesuai pengalaman mereka sendiri.

    Perhatikan puisi di bawah ini!
    Ketika sinar mentari sepi dan kian memudar,
    Saat isyaratmu, dedaunan.
    Siang seperti hendak tenggelam,
    Wahai lembayung senja, apakah malam segera menjemput?
    Kata “sepi dan kian memudar” memberikan kekuatan rasa sehingga menimbulkan reaksi bagi pembaca dan imajinasi tentang pengalaman yang pernah terjadi dalam hidup mereka.
    Mereka akan benar-benar merasakan saat matahari mulai tenggelam dengan pesonanya yang begitu indah.

  3. Hal abstrak sering kali menjadi senjata dalam menulis puisi.
    Perasaan cinta, dendam, kebencian, kebahagiaan dan keindahan merupakan hal abstrak yang selalu dimasukkan dalam puisi. Ternyata hanya dengan hal abstrak seperti itu saja tidaklah cukup dalam menciptakan karya puisi yang hebat. Hasilnya tidak akan menarik. Biasa saja.

  4. Menambahkan keindahan abstrak dengan gambaran nyata pada puisi akan menjadi solusi mengenai hal ini sehingga akan memicu emosi pembaca.
    Perhatikan lagi puisi di bawah ini :
    Ketika sinar mentari sepi dan kian memudar,
    Saat isyaratmu, dedaunan ..
    Siang seperti hendak tenggelam,
    Wahai lembayung senja, apakah malam segera menjemput?
    Kata “dedaunan” akan memberi gambaran lebih nyata kepada pembaca.
    Anda juga dapat menambahkan kata yang lain seperti, bunga mawar, ikan hiu atau misalnya api yang berderak.

C. Berikan pesan dan kesan di akhir puisi

Tentu saja sebagai penutup dari sebuah puisi harus di akhiri dengan kalimat yang memberikan kesan dan pesan untuk pembacanya.

Kesan yang mendalam akan selalu diingat dan sesuatu yang dapat memicu reaksi emosional. Beri pembaca Anda bahan pemikiran, sesuatu untuk direnungkan setelah membaca puisi Anda.


3) Jadikan puisi lebih hidup

Ini bagian terakhir dari langkah Anda cara menulis puisi. Ibu Kartini percaya, bawa kita telah melalui semua langkah ini dengan benar. Dan tentu saja, kita telah mempunyai satu puisi yang hampir berhasil di ciptakan.

Bagaimana, apakah kita merasa bangga dengan karyamu?

Jika belum, maka langkah terakhir ini akan menyempurnakan hasil puisi kita.

Cara menulis puisi pada tahap terakhir adalah bagaimana menjadikan puisi menjadi hidup. Adapun langkah-langkahnya yang harus dilakukan adalah :

A. Baca dan dengarkan puisi yang kita tulis

Dengan membaca dan sekaligus mendengarkan puisi hasil karya sendiri sejatinya Anda akan dapat merasakan, menilai apa saja hasil yang sudah Anda buat ini, layak atau mungkin masih ada kekurangannya.

Bacalah dengan lantang, layaknya seseorang sedang membaca puisi di atas panggung.

Lalu, pertimbangkan letak kekurangannya dan coba tandai dimana saja ada kata atau kalimat yang tidak enak didengar dan kurang memberi makna.

Karena puisi kita masih bebas, maka kita belum perlu memikirkan tentang rima, ritme atau hal lainnya (Untuk membahasnya, pada artikel selanjutnya saya akan coba uraikan).

Tugas kita saat ini adalah menulis puisi bebas namun mempunyai makna mendalam sehingga layak dibagikan untuk banyak orang.

B. Perbaiki puisi kita

Setelah membaca, mendengar serta menilai hasil puisi yang kita tulis, maka kini saatnya menulis ulang kata atau kalimat mana saja yang perlu mendapatkan perbaikan.

Hilangkan kata-kata yang tidak perlu dan gantilah dengan kata yang menurut kita lebih sesuai. Sebagian orang menulis puisi sekali jadi, namun sebagian yang lain melakukannya berulang-ulang sambil terus melakukan perbaikan.

Jangan takut untuk menulis ulang jika sebagian puisi tidak sesuai. Beberapa puisi memiliki baris yang tidak menyampaikan suatu elemen dengan baik, dan baris ini dapat diganti. Periksa secara cermat dan detail, lalu sesuaikan.

C. Bagika puisi yang kita buat

Sulit untuk mengkritik karya kita sendiri. Cobalah minta beberapa teman atau keluarga untuk membaca puisi kita . Kita mungkin tidak menyukai beberapa saran mereka, dan tidak perlu menuruti semua saran tersebut. Tetapi kita mungkin akan menemukan pencerahan yang dapat membuat puisi kita menjadi lebih baik.

Ibu Kartini lebih menyarankan agar kita membagikan ke group khusus tentang puisi. Sepertinya mereka lebih kompeten dalam memberikan saran atau kritik untuk kita. Semakin banyak yang memberikan masukan, maka kesempatan untuk kita menjadi lebih cerdas dalam menulis puisi akan semakin terbuka di kemudian hari. Inilah awal sebuah langkah hebat kita dalam menulis sebuah karya puisi.

Lakukan 3 langkah di bawah ini sebagai langkah terakhir menulis puisi:

  1. Umpan balik itu baik.
    Sebarkan puisi dan mintalah teman-teman untuk mengkritik karya puisi yang kita buat. Katakan pada mereka untuk jujur, meskipun menyakitkan.
  2. Jangan pernah minta maaf atas karya saat dikritik, dan fokuslah untuk mendengarkan opini para pembaca.
    Saring respons mereka, perhatikan dan abaikan, kemudian perbaiki puisi tersebut jika menurut kita memang perlu.
  3. Tawarkan kritik pada karya orang lain sebagai imbalan.
    Menawarkan umpan balik pada seseorang atas karya mereka dapat membantu kita mengembangkan ketajaman mata, hati dan rasa yang dapat diterapkan terhadap karya sendiri di masa mendatang.

O iya, ada tambahan tips untuk kita dari Ibu Kartini.

Tips Membuat Puisi :

  1. Bersikaplah dewasa setiap Anda mendapat kritikan. Berusahalah menerima dan menjadikan kritik sebagai jembatan menuju sesuatu yang lebih baik lagi. Sebagai solusi terbaik yang dapat Anda lakukan adalah bertanya pada seseorang yang mendukung Anda (dan juga menghargai seni kata dalam tulisan) untuk mengkritik Anda dengan halus.
  2. Dalam menulis puisi hendaknya Anda dalam kondisi tenang pikiran dan hati. Kegundahan sering kali justru tidak akan bisa memberikan hasil yang baik.
  3. Ide-ide sering kali spontan datang justru di waktu yang tak terduga. Jika ada, ini merupakan kabar baik. Segera tulis jika ide tersebut hadir. Imajinasi Anda akan semakin tajam jika Anda lebih respon terhadap situasi.
  4. Lakukan selalu langkah-langkah di atas dengan konsisten. Tidak lama lagi Anda akan menjadi seorang penyair hebat.

Sumber: https://aink.web.id/cara-menulis-puisi/

Kesimpulan

Yuupppp.... itulah materi lengkap dari tema menulis puisi. Materi yang diberikan oleh Ibu Srri Kartini, benar-benar lengkap, padat dan berkualitas. Tinggal kita sebagai pembaca untuk mengimplementasikan ilmu ini menjadi karya nyata. Ayooo Membuat Puisi, mulailah dari yang sederhana, mulailah dari yang dekat, mulailah dari yang mudah, mulailah dari sekarang. Siap!

Baca juga resume KMT#05 yang lain :

Pertemuan 1 : Modal Dasar Menulis
Pertemuan 2 : Ide dan Outline Menulis
Pertemuan 3 : Fiksi vs Non Fiksi
Pertemuan 2 Part_1 : Menulis Puisi (Part 1)

#kmt05_day4

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You


Menulis Puisi (Part 1 : Diksi)

Grup WA, 19 Juni 2021 tepat pukul 09.00 waktu Indonesia di smartphone saya. Kenapa di smartphone saya, yaa... karena saya yakin disetiap smartphone waktunya akan berbeda sedikit dengan smartphone yang saya gunakan. hehehehe.... opening yang gak OK banget yaa! 😆

Kemarin Kelas Menulis Tinta memasuki hari ke-4. Sesuai jadwal yang sudah di susun, materi yang akan disampaikan tentang menulis puisi. Narasumber Ok kechehh sudah dipersiapkan. Rasanya sudah tidak sabar untuk mengikuti materi yang akan disampaikan. Detik berlalu ternyata maderator menyampaikan hal bahwa narasumber yang bernama Ibu Sri Kartini berhalangan hadir. Beliau sedang dalam perjalanan menuju Pangkal Pinang, untungnya Ibu Kartini sudah menitipkan materi kepada moderator, jadi materi puisi tetap bisa tersampaikan.

Ibu Kartini yang merupakan Kepala Sekolah di SDN 3 Muntok, sudah mulai menulis semenjak duduk di SMP. Walaupun waktu itu tulis menulis masih sangat minim, namun terus saja beliau menulis, terutama di buku harian. 

PENGERTIAN DIKSI

Diksi merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam dunia sastra. Istilah diksi merujuk kepada berbagai macam makna kata ataupun kalimat yang ada di dalam karya sastra. 

Penggunaan diksi biasanya dilakukan untuk membuat karya sastra menjadi lebih menarik, lebih mudah dipahami dan juga lebih sesuai dengan apa yang ingin digambarkan oleh si pengarang/penyair karya sastra.

Definisi dan Pengertian Diksi

Secara singkat, diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata yang indah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti apa yang diharapkan).

Fungsi Diksi

Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

  1. Membuat orang yang membaca ataupun mendengar karya sastra menjadi lebih paham, mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang/penyair.
  2. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
  3. Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis ataupun terucap).
  4. Membentuk ekspresi ataupun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar ataupun pembacanya.

Bermacam – macam Diksi

  1. Sinonim
    Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna. Penggunaan kata sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang dikatakan / dituliskan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan.
    Contohnya : mati (ekspresi pengungkapan yang kasar) dan wafat (ekspresi pengungkapan yang lebih halus)

  2. Antonim
    Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna berlawanan atau pun berbeda.
    Contoh kata antonim adalah besar dan kecil.

  3. Polisemi
    Polisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna.
    Contohnya kata kepala yang dapat bermakna bagian tubuh yang terletak di atas leher, atau dapat juga bermakna bagian yang terletak di sebelah atas atau pun depan.

  4. Homograf
    Homograf merupakan kata-kata yang memiliki tulisan sama akan tetapi memiliki arti dan bunyi yang berbeda.
    Contoh :
    Apel nama buah
    Apel kegiatan upacara
  5. Homofon
    Homofon merupakan kata-kata yang memiliki bunyi yang sama akan tetapi makna dan ejaannya berbeda.
    Contoh : Sangsi (sikap ragu-ragu) dan sanksi ( hukuman atas sebuah pelanggaran tertentu).

  6. Homonim
    Homonim merupakan kata – kata yang memiliki ejaan yang sama namun makna dan bunyinya berbeda.
    Contoh :
    Genting (kondisi keadaan), genting (benda yang dipakai untuk atap)

  7. Hiponim
    Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tercakup di dalam kata lainnya.
    Contohnya kata 'salmon' yang telah termasuk ke dalam makna kata ikan.

  8. Hipernim
    Hipernim merupakan kata yang telah mencakup makna kata lain.
    Contohnya ada pada kata sempurna yang telah mencakup kata baik, bagus, dan beberapa kata lainnya.

Dalam puisi, diksi menjadi sangat penting, bahkan sakral. Sebab, hal yang membedakan puisi dengan prosa, salah satunya adalah kepadatan. Dalam artian, setiap kata dalam puisi memiliki posisi penting dan tidak boleh ada yang sia-sia. Tidak boleh ada yang salah/tidak tepat. Makanya, dalam urusan menulis puisi, seorang penyair bisa berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun untuk menyempurnakan sebuah puisi.

Sangat keliru sebenarnya, jika ada yang beranggapan menulis puisi itu gampang. Menulis puisi itu sulit jika ingin mencapai estetika yang diinginkan.

Diksi digunakan untuk membangkitkan imajinasi pembacanya, memperjelas makna sambil tetap membuat sajak itu menarik dari segi bunyi, menyentuh perasaan pembaca dan sekaligus memunculkan gagasan-gagasan yang tepat pada pembaca seperti yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis.

Ketepatan pilihan kata tak terlepas dari pengetahuan penulis tentang makna dan kosakata yang ia miliki. Penulis dituntut memiliki kesadaran untuk mengetahui hubungan antara kata dengan segala sesuatu di balik kata tersebut.

Kata yang dipilih harus melalui pertimbangan maknanya, komposisinya dalam kalimat dan wacana, kedudukan kata tersebut di tengah kata lain, dan kedudukan kata dalam keseluruhan karya sastra. 

Kata yang dikombinasikan dengan kata-kata lain dalam berbagai variasi mampu menggambarkan bermacam-macam ide, angan, dan perasaan. 

Dalam karya sastra, terdapat banyak diksi antara lain kata konotatif, konkret, kata sapaan khas dan nama diri, kata serapan, kata asing, kata vulgar, kata dengan objek realitas alam, dan kosa kata dari bahasa daerah Jawa, Sunda, Batak, Sansekerta, arkaik dan sebagainya.

Itulah sebabnya, sebelum menentukan pilihan kata, seorang pengarang harus memperhatikan masalah makna. Makna sebuah kata atau sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Juga perbedaan makna bisa salah arti dalam karya tersebut. Jika, menggunakan bahasa dari luar. Cantumkan catatan kaki aksara, supaya orang awam akan paham apa arti dari bahasa itu.

Contoh 1

Tema: ROMANSA CINTA

Judul: KEMBANG WIJAYA KUSUMA

Karya: Syair Puisi Jiwa

Dinda ...

Di kesucian selendang caweni

Tiada rajutan nan mampu menyaingi

Selain kelembutan tutur kekata


Ungkaplah kesetiaanmu bersua

Tuntunlah daku menyeberangi samudra 

Menyibak cadas gelombang derita

Hingga, tiada berpaling setia


Dikau nan terindah ....

Berhias kelopak kembang wijaya kusuma

Dengan aroma wewangi cempaka

Dari sepucuk angin mendesah

 

Semesta alam rasa telah terbaca

Menafsir celah-celah bait rindu

Hingga lisan ku tiada mampu berkata

Di seraut keanggunanmu


Catatan Kaki aksara

#Sansekerta

~caweni--> kain putih

#Bahasa_Jawa

~kembang--> bunga


Surabaya, 29 April 2020

Contoh 2

LINTANG NAN AKSA

Oleh ; Naina Jang

Lintang  .... 

Engkau singgah dalam tiap bayang

Menitip kerinduan padaku nan aksa

Dalam dekap rasa pun harsa


Lintang  .... 

Setiap malam, menanti srawa mengasuh kerinduan

Di kehangatan gelora rahsa nan kau berikan

Mengalunkan simfoni rindu, seirama dalam penantian


Lintang  .... 

Tetaplah setia, terang melayang

Menerangi hati jua impian

Di dalam penantian sang pujaan

"Di Ibaratkan lintang bersinar terang nan jauh, sulit untuk kugapai. Namun, kutemukan dama pun harsa darimu, Radeva."

Repost

Ruang Hati, 25 April 2020

_____________

Catatan Kaki Aksara

*Aksa : jauh

*Harsa : bahagia

*Srawa : suara

*Dama : cinta kasih/ kasih sayang

*Lintang : bintang

*Radeva : pembawa kebahagiaan

Kesimpulan

Luar biasa materinya, banyaaaaaakkkk😂. Padat sekali isi dari materi yang disampaikan oleh narasumber asal kota empek-empek ini. Seru dengan pengalaman yang beliau sampaikan panjang x lebar. Terus terang saya sampai harus membagi dua tulisan ini, untuk mengurangi kejenuhan membacanya. Nantikan tulisan lanjutannya tentang cara menulis puisi yang benar menurut Ibu Sri Kartini, S.Pd.SD.

Baca juga resume KMT#05

Pertemuan 1 : Modal Dasar Menulis
Pertemuan 2 : Ide dan Outline Menulis
Pertemuan 3 : Fiksi vs Non Fiksi

#kmt05_day4

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You

Sabtu, 19 Juni 2021

Fiksi vs. Non Fiksi

Sudah hari ketiga pelatihan menulis tinta batch 5 bergulir. Kali ini Mas Agung Pramono akan berkisah awal terjun kedunia literasi, hingga bisa menetaskan buku solonya. Pria yang dilahirkan di Jakarta, namu besar di Wonogiri ini sudah banyak mengikuti grup binaan menulis. Jadi tidak heran jika beliau punya asam garam literasi dalam perjalanan menulisnya. 


Siapa sangka guru yang tinggal di Tangerang Selatan ini memulai literasinya dari sebuah kekeliruan. Pada awalya Mas Agung mengikuti pelatihan untuk mempermudah penulisan PTK, namun apa daya pelatihan yang diikuti dengan menyisihkan rupiahnya berubah haluan. Yaa... berubah haluan, pelatihan PTK yang dijanjikan ternyata berubah menjadi pelatihan menulis fiksi dan non fiksi oleh Admin. 

Baca juga : Modal Dasar Menulis

Awalnya sedikit aneh, namun sesuai motto hidupnya "Teruslah belajar jangan pernah berhenti" beliau tetap melanjutkan pelatihan. Pada akhirnya memang tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, dua buku berjudul 'Cinta" dan "21 karakter guru yang didambakan peserta didik" berhasil terbit. 

Baca juga : Ide dan Outline dalam Menulis

Dari kelas menulis tersebut, akhirnya beliau mengenal penulisan fiksi dan non fiksi. Menurut beliau terkadang kita bingung tulisan fiksi dan non fiksi bahkan sering tertukar diantara keduanya. Sebagai penulis pemula kita sudah punya ide, terus kita cari tema hingga membuat judul. Terus membuat outline. Nah langkah berikutnya adalah menentukan masuk kategori fiksi atau non fiksi atau gabungan.

Pengertian Fiksi

Supaya tidak bingung, kita gunakan versi KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) saja. Menurut KBBI, kata fiksi berarti rekaan, khayalan, dan tidak berdasarkan kisah nyata. Tulisan fiksi berarti tulisan yang dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya dan bersifat rekaan.

Tulisan fiksi bisa mengangkat kisah nyata atau fakta, namun sudah mendapatkan tambahan atau perubahan tertentu untuk memperindah jalan cerita sehingga sifat faktualnya menjadi hilang.  Contoh karya sastra fiksi antara lain novel, cerpen, cerbung, sinetron, film, drama dan lain sebagainya. Syair dan puisi juga kerap dimasukkan rumpun fiksi.

Kesimpulan karya fiksi merupakan sebuah karangan non-ilmiah yang bersifat imajinatif dari penulis dan bukan berdasarkan kenyataannya. Dibutuhkan kemampuan imajinasi dan merangkai emosi dari penulis sehingga pembaca dapat terlibat dalam cerita. Sebagaimana aturan penulisan dalam karya fiksi “tunjukkan jangan ceritakan”, sehingga  teknik menulis lebih ekspresif, bebas, dan tidak begitu terpaku kepada aturan.

Pengertian Non Fiksi

Berbeda dengan Fiksi, karya nonfiksi merupakan tulisan yang berdasar pada sesuatu yang nyata dan benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata serta dapat dipertanggung jawabkan keasliannya.

Nonfiksi bersifat faktual atau peristiwa yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti bahwa semua yang terkandung di dalam buku nonfiksi adalah nyata dalam kehidupan.

Tulisan non-fiksi ada yang berbentuk naskah akademik atau ilmiah murni, seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, artikel untuk jurnal akademik, dan lain sebagainya. Ada pula tulisan populer, seperti opini, artikel, feature, esai, diary, kisah berhikmah dan resensi buku.

Perbedaan Fiksi dan Non Fiksi

Inti perbedaannya pada pesan yang disampaikan. Mas Agung mengutip ilmu yang ia dapatkan dari Pak Cah. Pak Cah sendiri mengutip dari Afifah Afra. Jadi Mas Agung menyebarluaskan ilmu yang beliau dapatkan, bahwa dalam fiksi terdapat pola yang khas, seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan lain sebagainya. Fiksi memberikan kebebasan luas bagi pengarang untuk menyampaikan pesan kepada pembaca. Sebaliknya, pembaca juga memiliki kebebasan untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut.

Pada tulisan nonfiksi, pesan bersifat langsung. Kesimpulan telah jelas dinyatakan dalam tulisan. Pembaca akan diajak menerima kesimpulan yang disampaikan oleh penulis. Ini karena tulisan nonfiksi harus mengandung ‘clarity’ yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik. Pada tulisan nonfiksi, pesan bersifat langsung. Kesimpulan telah jelas dinyatakan dalam tulisan. Pembaca akan diajak menerima kesimpulan yang disampaikan oleh penulis. Ini karena tulisan nonfiksi harus mengandung ‘clarity’ yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.

Lebih spesifik lagi, Mas Agung menyatakan bahwa tulisan fiksi menyasar kepada emosi pembaca, sedangkan nonfiksi lebih menyasar sisi logika. Itu sebabnya, fiksi akan mengajak pembaca memiliki pengalaman estetik yang membahagiakan, mencerahkan dan menghibur.

Sebagian orang memahami perbedaan tulisan fiksi dan non-fiksi terletak pada gaya bahasa yang digunakan. Misalnya tulisan fiksi memakai bahasa informal dan nonfiksi menggunakan bahasa resmi. Padahal faktanya tidak demikian. Gaya bahasa formal dan informal sama-sama bisa digunakan pada semua jenis tulisan.

Nah.... itulah ilmu yang saya dapatkan dalam KMT #05. Sedikit banyak ilmu yang diberikan pasti akan bermanfaat bagi kegiatan literasi yang saya sedang geliti saat ini. Semoga resume sederhana ini bisa dijadikan dokumentasi digital, sehingga ilmu fiksi dan non fiksi ini bisa dibaca kembali dikemudian hari oleh sobat literasi.

#kmt05_day3

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You