#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai
see you tomorrow 😊
Program Urban Sustainability Education adalah kegiatan seru yang mengajak anak-anak di Jakarta untuk sayang lingkungan sambil belajar hal-hal baru. Program ini diikuti oleh puluhan ribu siswa dari banyak sekolah. Lewat kegiatan ini, anak-anak diajak seru-seruan menanam tanaman, menjelajah lingkungan sekitar, dan belajar tentang cara menjaga bumi dengan cara yang sederhana tapi bermanfaat.
![]() |
| Bersama Kepala Sekolah |
Salah satu kegiatan yang paling seru adalah Urban Farming. Di sini, tiap sekolah mengajak sekitar 30 murid untuk menanam tanaman meskipun lahannya kecil. Mereka memakai alat-alat sederhana seperti galon bekas, sekop kecil, dan alat siram. Asyiknya, anak-anak bisa langsung belajar bagaimana menanam, menyiram, dan merawat tanaman agar tumbuh subur. Ternyata menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal kecil seperti menanam sayuran, lho!
SDN Cipulir 05 juga ikut ambil bagian dalam kegiatan seru ini, dan sejak awal suasananya terasa penuh semangat. Sebanyak 30 siswa kelas 6 turun ke lahan kosong sekolah untuk menanam bayam, terong, dan cabai. Mereka tidak hanya datang untuk menanam, tetapi juga untuk bekerja sama, saling membantu, dan menikmati prosesnya. Pak Ari telah menyiapkan seluruh perlengkapan menanam dengan sangat teliti—mulai dari galon bekas, tanah, alat siram, hingga bibit yang siap tanam—sehingga anak-anak dapat belajar dengan nyaman. Kehadiran Ibu Kepala Sekolah yang memberikan dukungan langsung membuat anak-anak semakin termotivasi, merasa dihargai, dan lebih percaya diri dalam mencoba hal baru.
Sementara itu, setiap momen berharga terekam indah berkat Pak Indra yang mendokumentasikan kegiatan melalui foto dan video. Setiap senyum, tawa, percikan tanah, dan usaha kecil yang dilakukan anak-anak menjadi bukti bahwa belajar tidak selalu harus di dalam kelas; belajar bisa dilakukan sambil bergerak, bermain, dan merawat alam. Melalui pengalaman sederhana ini, siswa diajak untuk menyadari bahwa merawat tanaman sama seperti merawat masa depan—dibutuhkan kesabaran, tanggung jawab, dan kepedulian. Dengan cara ini, mereka bukan hanya menanam sayuran, tetapi juga menanam nilai-nilai baik yang akan mereka bawa hingga dewasa nanti.
Lewat kegiatan ini, diharapkan anak-anak makin cinta lingkungan dan berani mencoba hal baru. Bayangkan saja, satu bibit kecil yang mereka tanam bisa tumbuh menjadi tanaman yang bermanfaat! Itu artinya, hal kecil yang dilakukan sekarang bisa membawa perubahan besar di masa depan. Anak-anak SD hari ini adalah “pahlawan bumi” masa depan. Dengan menanam, merawat tanaman, dan menjaga kebersihan sekolah, mereka sudah membantu membuat Jakarta jadi lebih hijau, lebih sehat, dan lebih menyenangkan untuk semua.
#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai
see you tomorrow 😊
Suasana halaman SDN Cipulir 05 berubah menjadi lebih semarak setelah upacara bendera selesai. Tanpa panggung besar, seluruh kegiatan dilaksanakan langsung di lapangan sekolah, membuat jarak antara penampil dan penonton terasa lebih dekat dan hangat. Para peserta didik duduk rapi, sebagian berdiri sambil mencari posisi yang lebih jelas, sementara para guru dan orang tua berbaur di sisi lapangan. Keceriaan dan rasa penasaran tampak jelas pada wajah anak–anak yang menunggu giliran tampil, membuat pagi itu terasa hidup dan penuh antusiasme.
| Selamat Hari Guru Nasional |
| Acara dibuka oleh MC dan pembacaan doa |
| Sambutan Kepala Sekolah, BTQ oleh Hima dan Nyanyian dari Elora |
Ekskul Tari 1 menyusul dengan Tari Kicir-Kicir. Ada momen ketika satu penari hampir kehilangan pegangan selendangnya, lalu cepat-cepat memperbaikinya sambil tersenyum malu—sebuah kejadian kecil yang justru membuat penampilan mereka terasa manis dan menggemaskan. Ekskul Silat kemudian mengambil alih lapangan dengan aura yang berbeda. Gerakan mereka yang tegas dan lincah membuat penonton terpukau; setiap hentakan kaki dan ayunan tangan tampak penuh keyakinan, seolah menunjukkan bahwa keberanian juga tumbuh dari latihan dan kebersamaan.
Begitu tepuk tangan mereda, Ekskul Tari 2 maju dengan Tari
Sipatokaan. Mereka bergerak anggun, lembut, dan rapi, membuat suasana terasa
lebih tenang dan elegan, kontras dengan energi penampilan sebelumnya.
Usai penampilan itu, kelas 5 maju dengan percaya diri
membawa perpaduan nyanyi dan tari. Gerakan mereka sempat tidak kompak di awal,
namun momen itu justru membuat mereka saling tersenyum dan pelan-pelan
menyelaraskan ritme hingga akhir penampilan.
Kehangatan ini kemudian berlanjut ketika kelas 6A menghadirkan drama musikal “Pelita di Setiap Langkah Kami.” Berbeda dari kelas lainnya, mereka tampil menggunakan audio rekaman yang sudah disiapkan sebelumnya. Tanpa dialog langsung, setiap pemain mengandalkan mimik wajah, gerak tubuh, dan ekspresi yang mengikuti alur suara dari rekaman tersebut. Ada momen ketika seorang pemain sedikit terlambat mengikuti audio atau terlihat bingung sesaat, tetapi detail-detail kecil itu justru membuat penampilan terasa hidup dan manusiawi. Penonton dapat melihat kesungguhan mereka dalam memadukan gerak dan ekspresi, membuat drama itu tampak seperti kolaborasi penuh ketulusan antara latihan dan keberanian tampil di depan publik. Sesekali improvisasi kecil muncul spontan dan menimbulkan tawa hangat, menciptakan kedekatan yang tidak dibuat-buat.
Setelah drama usai, kelas 4B tampil membawakan “Petualangan
Sherina.” Meski kostumnya sederhana, ekspresi dan semangat mereka seolah
menghidupkan kembali cerita petualangan penuh imajinasi itu. Begitu penampilan
selesai, kelas 6D mengambil alih dengan kombinasi menari dan menyanyi. Meskipun
kelelahan mulai terlihat, mereka tetap menuntaskan penampilan dengan senyum
yang tidak pudar.
Sebagai penutup sesi siswa, kelas 6B tampil dengan lagu dan
puisi “Terima Kasih Guruku.” Mereka berdiri dalam barisan rapi, namun dari
sorot mata mereka tampak jelas bahwa kata-kata itu bukan sekadar hafalan. Pada
beberapa bagian suara terdengar pelan, seolah menahan haru, sementara pada
bagian lain menguat, seperti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang selama
ini terpendam. Tepuk tangan panjang yang mengiringi penampilan mereka menutup
sesi itu dengan nuansa hangat, bangga, dan penuh rasa syukur.
Tepat pukul 12.00, acara ditutup oleh MC. Meski matahari
semakin terik, senyum para peserta didik, guru, dan orang tua tetap merekah.
Hari itu, lapangan SDN Cipulir 05 bukan hanya menjadi lokasi kegiatan, tetapi
ruang yang penuh kenangan, kebersamaan, dan penghormatan bagi para pendidik
yang telah menyalakan cahaya bagi masa depan anak-anak.
Di balik seluruh rangkaian penampilan hari ini, terpancar satu pesan yang menguatkan: bahwa setiap guru adalah pelita yang tak pernah padam bagi perjalanan anak-anak. Dari tangan merekalah keberanian tumbuh, mimpi menemukan arah, dan karakter mulai terbentuk. Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini bukan sekadar selebrasi, tetapi pengingat bahwa kekuatan pendidikan lahir dari hati yang setia membimbing, bukan dari kemegahan panggung. Dengan semangat “Guru Hebat, Indonesia Kuat,” kita percaya bahwa masa depan bangsa akan tetap kokoh selama masih ada guru yang rela berdiri di garis depan pengetahuan dan kasih sayang. Semoga cahaya pengabdian para guru terus menerangi langkah generasi penerus, dan hari ini menjadi pengingat bahwa mereka tidak pernah berjalan sendirian, ada seluruh keluarga besar pendidikan yang mendukung, menghargai, dan mencintai mereka sepenuh hati.
#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai
see you tomorrow 😊
Peringatan Hari Guru Nasional, berbagai lembaga pendidikan mulai menyusun kegiatan yang penuh makna untuk menghormati peran para pendidik. Di SDN Cipulir 05, suasana pagi dimulai dengan upacara bendera yang berlangsung khidmat, dipimpin oleh Pak Endi Sugiarto dan pembina upacara oleh Bu Novianti, sementara dewan guru bertugas sebagai pelaksana upacara. Tata pelaksanaan yang rapi, berpadu dengan nuansa kebersamaan, mencerminkan kesungguhan sekolah dalam mengapresiasi jasa para pengajar serta menjaga tradisi penghormatan yang telah mengakar dalam kegiatan sekolah.
| Selamat Hari Guru Nasional |
Dalam setiap rangkaian kegiatan,
tersirat harapan agar peserta didik dan seluruh warga sekolah semakin memahami
betapa pentingnya peran guru dalam perjalanan pendidikan. Melalui momen
kebersamaan, nyanyian penghormatan, dan refleksi yang tercipta selama peringatan
ini, Hari Guru tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi menjadi kesempatan
untuk memperkuat semangat, dedikasi, serta penghargaan mendalam terhadap mereka
yang telah membimbing generasi penerus bangsa.
Pelaksanaan upacara pagi itu pun
berjalan tertib dan penuh penghormatan. Pengibaran bendera Merah Putih dikibarkan
oleh Pak Rama, Bu Candra, dan Bu Nabila yang menjaga gerakan tetap serempak dan
tegas. Bagian-bagian upacara mengalir dengan khidmat melalui pembacaan naskah
Undang-Undang oleh Pak Maman, serta pembacaan teks Pancasila oleh pembina
upacara yang didahului oleh Pak Indra sebagai pembawa teks tersebut. Pembacaan
Janji Guru disampaikan oleh Bu Wiji, dan doa penutup dipanjatkan oleh Bu Puput.
Lagu Hymne Guru dan Tanah Air dinyanyikan dengan harmonis oleh
paduan suara kelas 6 di bawah arahan Bu Petty sebagai dirigen, membuat seluruh
peserta upacara larut dalam rasa hormat dan penghargaan terhadap peran guru.
Sebagai penutup peringatan Hari
Guru tahun ini, marilah kita terus menguatkan tekad bahwa setiap langkah kecil
seorang guru adalah pijakan besar bagi masa depan bangsa. Di tangan para
pendidik yang penuh dedikasi, nilai-nilai kebaikan tumbuh, mimpi-mimpi siswa
menemukan arah, dan harapan Indonesia semakin kokoh. Dengan semangat “Guru
Hebat, Indonesia Kuat,” kita percaya bahwa kekuatan bangsa bukan hanya
dibangun oleh teknologi dan kemajuan zaman, tetapi oleh hati-hati yang tulus
mendidik, membimbing, dan menuntun generasi muda. Semoga setiap guru terus
menjadi cahaya yang tidak pernah padam, menerangi perjalanan anak-anak menuju
masa depan yang lebih cerah.
#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai
see you tomorrow 😊
![]() |
| Aisyah memimpin peringatan Upacara Hari Pahlawan |
![]() |
| Pembina Ibu Isni |
![]() |
| Suasana Peringatan Upacara |
Kemarin saya menghabiskan waktu membuat, mengedit dan memposting beberapa video di Channel Youtube. Bukan tanpa alasan saya membuat video ke...