Penasaran apa yang diketahui google tentang 22 Desember. Maka jemari iseng menuliskan kata 22 Desember pada google. Apa yang diketahui google? pada posisi pertama di halaman pertama google, google menampilkan tiga link twitter. Satu dari tiga link twitter tersebut menginformasikan tetang kegiatan presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Desember. Dua link lainnya menampilkan informasi yang tidak kalah menarik, yaitu tentang hari Ibu.
Sejarah Hari Ibu
Selain link twitter, pada posisi kedua di halaman pertama, google menampilakan link wikipedia. Ini menarik, karena setelah link diklik muncul banyak informasi yang jarang dipikirkan banyak orang. Salah satunya menyatakan bahwa 22 Desember merupakan hari ke-357 dalam tahun masehi atau 9 hari lagi menjelang akhir tahun. Hmm....iya juga yaa !
Masih di dalam wikipedia, ternyata salah satu peristiwa penting pada tanggal 22 Desember adalah diadakannya Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928. Hebatnya! jika dibaca lebih lanjut, kongres tersebut dihadiri lebih dari 1000 peserta. Selain itu, kongres tersebut diikuti oleh 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Sebenarnya, kongres tersebut dilaksanakan untuk tujuan memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam bidang pendidikan dan pernikahan.
Singkatnya, Kongres Perempuan Indonesia ke-25 pada tahun 1953 yang dihadiri oleh Presiden RI Soekarno. Beliau menetapkan tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu Nasional melalui dekret Presiden RI No. 316 tahun 1953. Sejak saat itulah tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari Ibu Nasional di Indonesia dan terus diperingati hingga sekarang.
5 Ibu dan 1 Calon Ibu
Sekarang tidak usah lihat google lagi, karena saya yakin google tidak akan tahu tentang sub judul yang saya tulis. Sub Judul tersebut tentang wanita dewasa di hidup saya. Wanita yang sudah menjadi Ibu dan akan menjadi seorang Ibu. Keenam Ibu tersebut merupakan wanita hebat yang saya kenal. Wanita yang memiliki story yang berbeda pada setiap karakternya.
Wanita pertama yang saya panggil Ibu adalah Ibu saya. Semenjak saya dilahirkan hingga saat ini sosok Ibu selalu memberikan ketenangan. Ibu selalu memberikan motivasi tersirat dalam setiap permasalahan yang sedang dialami anak-anaknya. Ibu tidak banyak bicara, tapi ketika seluruh anak-anaknya tidak bicara (tidur), Ibu banyak berbicara kepada Allah swt di dalam sujudnya pada setiap sepertiga malam. Berbicara tentang keselamatan, kesehatan, keberhasilan, keberkahan, kesuksesan, ketenangan dan banyak ke-an - ke-an lain yang dipintanya kepada Allah swt.
Setelah Ibu saya, wanita kedua adalah Ibu mertua saya atau biasa dipanggil Jidah oleh kedua cucunya. Saya mengenal sosok beliau pertama kali tentunya saat saya apel ke rumah mantan pacar (sekarang isteri). Sosok wanita yang gigih untuk memperjuangkan hidupnya, menuju hidup yang lebih baik. Sosok Ibu yang sayang dan sangat mementingkan pendidikan anak-anaknya di atas kepentingan apapun. Sosok istri yang patuh dan tegar dalam setiap tantangan yang dihadapinya. Sehat selalu yaa Jidah!
Ibu ketiga dalam hidup saya merupakan wanita yang paling special dalam hidup saya. Wanita yang dipanggil Ibu oleh anak-anak saya atau dipanggil sayang oleh suaminya 😊. Karakter wanita yang pantang menyerah untuk memperjuangkan sesuatu. Wanita yang tekun dalam belajar dan meraih cita. Sosok Ibu yang amat disayang oleh kedua buah hatinya. Sosok Ibu yang sangat detail dalam keluarga. Wanita yang akan membersamai saya dalam mendidik dan mengurus buah hati kami hingga mereka besar. Dan tentunya wanita yang akan menemani saya hingga rambut ini memutih dengan banyaknya uban dan dipanggil kakek dan nenek oleh cucu nanti. Aamiin!
Bunda, yaa Ibu keempat biasa dipanggil Bunda oleh ketiga anaknya dan tiga ponakannya. Wanita ini adalah adik perempuan saya satu-satunya. Wanita yang diapit oleh kakak dan adik laki-laki. Waktu belum menikah, adik perempuan saya ini adalah wanita pekerja keras, bekerja shift dilakoninya. Sosok wanita yang satu ini merupakan versi wanita tegar menurut saya. Sosok wanita yang merawat ketiga buah hatinya tanpa adanya pengasuh disisinya. Oh iya, adik saya ini merupakan Ibu yang tegas (galak... hehehe) terhadap anak-anaknya, beliau seperti itu karena sayang terhadap buah hatinya dan ingin melihat anak-anaknya sukses di masa yang akan datang. Tetap semangat menjadi Ibu yang baik dan istri yang taat kepada suami yaa... Erniza!
Wanita terakhir merupakan calon Ibu dari bayi yang sedang dikandungnya. Aunty Tiara, ya Tiara namanya. Aunty yang paling disayang oleh kedua ponakannya. Sosok wanita yang mandiri dan humble dalam pertemanan. Wanita yang memiliki karakter tangguh dalam setiap cobaan yang dihadapinya. Perempuan yang cepat belajar untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam hidupnya. Wanita yang penyayang dan disayang oleh anak-anak. Kak Indra selalu berdoa, semoga Tiara akan menjadi istri, ibu dan guru yang hebat serta kuat. Aamiin.
Selamat hari ibu untuk kalian semua. Walaupun saya tahu, hari Ibu hanya sebatas peringatan yang ditetapkan oleh manusia. Namun, pada hakekatnya setiap hari merupakan hari Ibu. Dimana biarkan setiap hari terus mengingatmu, kusebut namamu setelah kupuji Ilahi Robbi dan shalawat bagi Rasulullah teladanku. Karena Ibu, Diri ini menemukan semangat setiap kuingat tatapanmu, dan kurengkuh sabar setiap kumenampak senyummu. Maka.. biarkan kau.. Ibu menemani hari-hariku setiap waktu.
Allahummaghfirlaha Warhamha Wa afihi wa'fuanha... Aaamiiin.
***
Tulisan ini diikut sertakan dalam program kamis menulis, Lagerunal 😉
#Salam Kenal
#Salam Literasi
#Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉