Selamat pagi, hari ini saya akan mengajak Sobat Lage untuk masuk melihat-lihat isi rumah saya. Rumah sederhana yang sudah ditempati sejak tahun 2018 bersama keluarga kecil saya. Rumah berukuran 107 meter ini menghadap ke arah utara. Rumah saya berlokasi di Kampung Pleret, Karang Tengah, Ciledug, Tangerang.
Yukk... Kita mulai Sobat, silahkan masuk!
Pagar berwarna hitam didorong menandakan kita siap berpetualang. Sekarang kita sedang berada di teras rumah, halaman minimalis yang digunakan untuk meletakkan beberapa moda transportasi keluarga. Dua sepeda motor dan dua sepeda, sudah sangat cukup menyesakkan halaman teras minimalis ini. Dipojok kiri teras diletakkan beberapa pot tanaman seadanya untuk memberikan kesan hijau menyegarkan.
Masih di teras yang sama, namun kini kita akan berjalan ke pojok sebelah kanan. Sebuah lorong terlihat, lagi-lagi ada beberapa barang yang terlihat di sepanjang lorong. Rak sepatu dan dua kandang burung love bird tertata rapih di sebelah kanan dan kiri lorong. Ohh.. ya, diujung lorong ada pintu berdaun satu yang bisa digunakan untuk masuk ke dalam rumah.
Waktunya masuk ke dalam rumah!
Tepat sejajar dengan pagar hitam, terdapat pintu utama berdaun satu. Setelah dua langkah pertama melewati pintu utama, tepat ke arah jam 12 tertata rak permanen dari kayu. Rak tersebut digunakan sebagai pemisah ruang tamu dan dapur. Ada beberapa tanaman plastik yang menghiasi rak kayu tersebut.
Ruangan pertama yang sobat injak sekarang merupakan ruang tamu merangkap ruang kerja Ayah. Terlihat tiga kursi tamu beserta meja sederhana yang biasa menyambut tamu yang berkunjung. Selain kursi dan meja tersebut, ada pula meja berukuran cukup besar yang biasa digunakan Ayah untuk bekerja.
Sebelum ke arah dapur, mari kita putar tubuh kita ke arah jam 9. Nah, tepat dihadapan kita sekarang adalah ruangan yang biasa digunakan untuk bersantai dengan keluarga. Mari dibawa santai saja, ada dua kasur palembang yang biasa digunakan untuk bersantai sambil menonton tv. Di ruangan ini ada sebuah bupet berwarna putih panjang yang memiliki 10 tempat penyimpanan tanpa pintu. Di bupet tersebut tersusun buku, boneka dan mainan anak, agar tambah sejuk, disiapkan sebuah kipas angin di sudut ruangan.
Sebelum kita memutar tubuh 180 derajat. Masih dari ruang keluarga, disebelah kanan dan kirinya ada dua kamar. Kamar sebelah kanan merupakan kamar utama dan sebelah kiri rencananya akan digunakan sebagai kamar anak-anak, namun saat ini kamar sebelah kiri masih digunakan sebagai ruang serbaguna.
Putar badan 180 derajat, sekarang!
Sekarang saya mau mengajak sobat Lage ke tempat sumber energi. Sebuah tempat yang sudah sibuk sejak pukul 4 pagi. Ok, tempat tersebut adalah Dapur, yeeyyy. Dapur terletak di balik rak permanen yang tadi kita lihat pertama kali ketika masuk dari pintu utama. Di balik rak ada sebuah meja makan merangkap bupet besar di bawahnya.
Saat kita menghadap ke selatan dan berada di tengah-tengah dapur. Benda pertama yang terlukiskan pada arah pukul 12 adalah kompor gas dua tungku, biasanya di salah satu tungkunya terdapat panci untuk memasak air. Pada sisi kiri dapur tertata secara berurutan alat penanak nasi, pemanggang roti, blender mini, kulkas dan dispenser dengan galon di atasnya. Sisi terakhir dapur sebelah kanan berdiri kokoh washtafel. Pasangan washtafel pasti rak piring.
Ruangan Terakhir
Kini kita menghadap ke arah washtafel. Tepat di sebelah kanan washtafel ada kongliong yang akan mengarahkan kita ke tempat paling berair di rumah saya. Keluar dari kongliong, tepat dihadapan sobat Lage sudah ada mesin cuci dua tabung. Di atas mesin cuci terjuntai ketat dua tali rapiah untuk meletakkan pakaian basah. Arah pukul 9 dari kongliong ada pintu yang jika dibuka, kita akan berada di dalam kamar mandi. Keluar dari kamar mandi, sobat Lage akan melihat lorong yang diujungnya ada pintu mengarah ke teras yang ada kandang burung love birdnya.
Terimakasih sobat Lage sudah mampir ke Rumahku Syurgaku, sudah berkenan mampir dan masuk untuk sekedar melihat-lihat rumah sederhana saya secara virtual. Semoga nanti akan ada waktu sobat Lage berkunjung ke rumah sederhana saya.
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉
Luar biasa, Pak, semoga nanti ada kesempatan untuk benar-benar berkunjung ke sana!
BalasHapusAamiin Pak
HapusTerimakasih sudah mendarat di blog saya
Hmmm... Penampakan lewat kata-kata. Saya kira ada fotonya. Baiklah... Kapan2 semoga bisa mampir di sana.
BalasHapusHEhheeheehe...
Hapussengaja gak ada fotonya Pak
Belum disilakan duduk... Pulang aja ah.... Heehe.... (Sengaja tanpa foto agar imajinasi pembaca lepas ya, Pak?)
BalasHapusUpsss... lupa saya suguhkan minum juga Bu...
HapusHehehe
Hehe..terimakas8h sudah di persikahkan masuk.. sambil putar putar jga..hehe.. burung love birt..burung sejarah buat kel kmi..hehe.. smg kpn2 bisa bnar2 datang ke rumah Pak Indra. Aamin
BalasHapusTerimakasih sudah mampir Bu
HapusBurung Love Bird apa sejarahnya Bu?
Makasih sudah diajak berkunjung ke rumahnya Mas.
BalasHapusBtw, tulisan yg unik nyentrik ini, kereeeen...
Hehehe... sama sama Ambu
HapusTerimakasih sudah mampir
Berpetuaking di rumah bak istana
BalasHapusBagaimana petualangannya Bu? Seru kan
HapusKeren...tulisannya sangat menginspirasi . Salam sehat dan sukses
BalasHapusTerimakasih sudah mampir Mak
HapusSehat selalu yaa
Mudah-mudahan tidak salah masuk kamar he he
BalasHapus