Selasa, 15 September 2020

Move ! Semakin dibagi semakin tak terbatas.

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 

Alhamdulillah dan Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk OmJay selaku Koordinator dari WAG Belajar Menulis serta para Narasumber yang hebat-hebat yang selalu berbagi berdasarkan pengalaman sehingga mudah dipraktekkan dalam menulis bagi penulis pemula. Spesial pakai telor teman-teman seperjuangan WAG yang tersebar di seluruh Indonesia, tidak menyangka saya bisa kenal secara virtual dengan guru guru hebat dan bisa belajar menulis bersama, sungguh pengalaman yang laur biasa.

Tidak terasa teman-teman WAG Belajar Menulis sudah memasuki materi ke-19. Jika ditargetkan materi ada 20, maka tinggal satu materi lagi yang akan didapat oleh para peserta Belajar Menulis bersama OmJay dan PGRI setelah hari ini. Bukti berhasilnya saya mengikuti WAG ini adalah Blog sederhana ini beserta dengan segala tulisan sederhana di dalamnya. Seperti yang saya utarakan menulis adalah hal yang sudah saya lakukan sejak kecil, bahkan profesi saya, mengharuskan saya untuk menulis setiap saat. Namun untuk merangkai tulisan menjadi sebuah cerita yang bermanfaat dan layak dibaca oleh banyak orang saya baru bisa memberanikan diri berkat WAG Belajar Menulis bersama OmJay dan PGRI. ahhh... Terimakasih Banyak pokoknya.


Resume ke-19 

Kita sudah mendengar dan belajar dengan "Sembilan Naga Literasi" yang sudah berhasil menerbitkan buku pada penerbit mator, memang belum lengkap sembilan namun diantaranya sudah pernah kita resumekan materinya, jika kita urutkan kebelakang diantaranya adalah Ibu Jamila K. Baderan, Ibu Ditta Widya Utami, Ibu DR (C) Mudafiatun Isriyah, M.Pd, Ibu Noralia Purwa Yunita, Ibu Musiin, Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. serta yang terakhir Ibu Theresia Srie. Malam ini kita akan kedatangan Naga Literasi ke delapan, beliau bernama Eva Hariyati Israel, S.Kom.


Proses GILA!!! Menurut Ibu Eva


"GILAAA menulis seminggu bisakah? Mana saya pemula...mana bisa...saya masih belum percaya dan sama sekali tidak yakin bisa". Satu kalimat yang terucap dipikiran Ibu Eva saat diajak menulis bersama Prof. Eko Indrajit pada salah satu materi yang disampaikan pada WAG Belajar Menulis bersama OmJay gelombang 7. Hal tersebut juga terlintas oleh nama-nama yang sudah saya sebutkan diparagraf sebelumnya, menulis seminggu mana mungkin. Namun pada akhirnya hari ini kita bisa melihat Buku hasil dari proses menulis seminggu bersama Prof. Eko Indrajit.

Pada siang hari, di hari berikutnya OmJay mengirimkan beberapa tema yang ditawarkan Prof Eko dan para peserta diminta unntuk memilih dan mengcopy-pastekan tema tersebut serta menuliskan nama dan nomor hp. Tema yang diberikan Prof Eko semuanya berbau IT. Hati Ibu Eva tertantang untuk membuktikan kemampuan diri bahwa beliau bisa menulis buku, Ibu Eva akhirnya memberanikan diri memberikan nama dan nomor hp, sehingga kami digabungkan dalam sebuah group menulis bersama Prof Eko Indrajit, yang didalamnya berisikan 21 peserta yang siap menerima tantangan menulis seminggu.

VERY GOOD!! Jawaban Prof Eko Indrajit setelah saya menyodorkan mind map yang saya buat berdasarkan panduan buku dari narasumber Akbar Zaenuddin penulis buku Man Jadda Wajadda. Mulai semangat namun bingung itu yang dirasakan Ibu Eva setelah mendapat jawaban dari Prof Eko, karena petualangan menulis buku seminggu akan segera dimulai.


PETUALANGAN DIMULAI

Tujuh hari yang diberikan untuk menuliskan buku bersama Prof Eko membuat Ibu Eva tidak mau membuang-buang waktu untuk bersantai-santai. Dimulai hari pertama dengan membeli buku UKTUB panduan menulis 180 hari yang ditulis oleh penulis buku Man Jadda Wajjada. Dari buku itu Ibu Eva berhasil mengembangkan main map menjadi outline yang akan dituliskan pada hari kedua, serta ada kejutan dari Prof Eko yaitu beliau dibuatkan cover buku padahalmenulis bukunya baru smpai outline. Tapi rasanya sudah mendapatkan semangat berkali-kali lipat.

Hari hari berikutnya dilalui Ibu Eva dengan selalu berdekatan dengan Laptop, Fokus serta khusyuk dalam menyusun tulisan . Gila menulis benar-benar terjadi dalam penyusunan buku bersama Prof Eko. Seminggu benar –benar pikiran , hati dan raga ini menjadi satu seiring sejalan, tak ingat lagi yang lain, yang diingatan hanya deadline yang hampir habis dan harus kelar. Ngeri-ngeri sedap kalo Ibu Eva bilang terkadang rasa kantukpun hilang ketika tangan sudah asyik menari-nari di atas keyboard, membawa perasaan ini seperti sudah ahli sekali merangkai kata padalah... baru kemarin beliau belajar.


AWESOME... pengalaman GILA yang tak akan terlupakan. Ternyata Ibu Eva bisa membuktikan bahwa beliau bisa menulis buku seminggu, dengan editingnya dua minggu sudah siap disetorkan ke Prof Eko untuk disempurnakan dan dikirim ke penerbit.dan dari 21 peserta yang tergabung hanya 11 orang yang berhasil menjawab tantangan dan berselang dua minggu kemudian 23 Mei 2020 tibalah waktunya kami mendengarkan hasil  Evaluasi dan pengumuman tulisan yang Lolos untuk diterbitkan di penerbit Andi, dan Alhamdulillah 9 orang penulis yang berkolaborasi dengan Prof. Eko. berhasil diterima tanpa revisi. Termasuk Ibu Eva salah satunya. Luar Biasa. Kepuasan bathin yang tak ternilai harganya… Selamat Ibu Eva.. AWESOME!!!


Pengalaman adalah INSPIRASI

Pengalaman adalah Inspirasi merupakan Ide Ibu Eva dalam menulis buku. Pengalaman yang beliau lalui, sebagai sahabat Rumah belajar memberi beliau inspirasi untuk menulis tentang Kelas Maya rumah belajar, Pengalaman sebagai Instruktur kurikulum 2013 menginspirasi Ibu Eva menulis Optimalisasi Model-Model Pembelajaran Inovatif, saat ini beliau sebagai calon pendamping Guru penggerak angkatan pertama setelah mengikuti bimtek pendamping selama sembilan hari, beliau terinspirasi lagi dengan menulis buku dengan judul Belajar Merdeka, Merdeka Belajar sudah masuk pada BAB 1 walupun masih setengah jalan. Dalam hati beliau selalu berdoa diberikan kemudahan dan kesehatan.. Amin

Semakin dibagi semakin tak terbatas. Merupakan prinsip baru yang Ibu Eva dapatkan selama menulis dengan niat berbagi akan ada jalan Allah membukakan jalan dan mempertemukan kita dengan orang orang hebat yang luar bisa menginspirasi dan selalu berbagi. Dan benar semakin diniatkan berbagi ada saja ide ide yang muncul dalam pikiran dan hati, apalagi ya...apalagi yaa... tadinya apa saja yang dilihat dan dialami tidak terpikir untuk dibagikan apalagi untuk ditulis dalam bentuk karya tapi setelah pecah telur Buku pertama terbit semakin memotifasi Ibu Eva untuk menghasilkan karya-karya yang lainnya. Hadza min fadli rabbi...berkah rasanya selalu datang. Amin ya Allah..

Setelah buku rampung ditulis kamipun diminta Prof. Eko jika bisa ada dua atau tiga pengantar atau testimoni dari orang orang yang dianggap penting. Maka orang pertama yang Ibu Eva minta dan hampir semua buku yang terbit di akademi EKOJI ada pengantar dari Om Jay. Ini benar-benar motifasi yang luar biasa, hingga beberapa teman yang diminta testimoni dan sekapur sirih untuk buku beliau dengan senang hati menuliskannya. Semangat berbagi ini juga yang mengantarkan Ibu Eva mendapatkan kata pengantar dalam buku pertamanyadari bapak Gogot Suharwoto, kepala Pustekkom 2017-2020. Judul Buku kelas Maya ini Ibu Eva posting di FB beliau dan tidak disangka berbagai apresiasi dan doa tulus dari teman teman dan sahabat menjadi semangat yang semakin menggerakkan tekad ini. Hingga Bapak Gogot juga memberikan apresiasi itu melalui inbox. Ya Allah senangnya yang tak terkira dirasa Ibu Eva, seorang guru yang baru belajar, guru yang masih sangat minim pengalaman bisa berkolaborasi dengan seorang Prof. serta mendapatkan apresiasi dan kata pengantar dari orang yang luar biasa.

Pesan SEMANGATnya

Pesan dari Prof.Eko Untuk Ibu Eva ”Bu.Eva...Cita cita itu harus dikejar seperti laskar pelangi”. Saat kalimat ini diucapkan oleh Prof Eko, Ibu Eva langsung terharu dan benar-benar menggerakkan saya untuk lagi dan lagi mencoba membuktikannya hingga akhirnya saya pun suka dengan lagu laskar pelangi... dan kalimat ini juga semoga bisa memotifasi sahabat Guru semuanya.

Satu hal yang ingin Ibu Eva sampaikan bahwa jaga SEMANGAT. Kekuatan semangat inilah yang akan menggerakkan kita, membuat kita bisa mengolah pikir, rasa ,karsa dan raga menjadi tenaga yang akan menggerakan dari dalam untuk Bapak/Ibu bisa berada dalam kegilaan menulis dan Ibu Eva sudah buktikan itu. Ketika semangat itu menyala dengan baik... Semua halangan rintangan terlewati dengan baik dan selalu yakin Allah melihat kesungguhan kita dan dengan ihtiar kita memulai menulis Allah akan buka simpul simpul ide dalam diri kita dan ikuti alurnya biarkan dia larut dalam kegilaan menulis jangan dibendung Bapak/Ibu bapak ibu akan merasakan ide itu mengalir dengan lancarnya tanpa hambatan yang berarti.... Bu Eva mengatakan "Niatkan semuanya untuk berbagii... saya Jamin...dan saya sudah membuktikan...kita akan kaya dengan ide ide🤲" Amin

Move ...bergeraklah menulis...

akan kita buktikan pergerakan itu mengantarkanmu pada Tujuan


Eva Hariyati Israel, S.Kom



Teman-teman, terkadang rasa syukur sangat bias yaaa.. Contohnya pergerakan saya dalam menulis buku september ceria yang sedang berjalan, rasanya kok lambat sekali majunya. Padahal jika dibandingkan dengan Sembilan Naga Literasi yang hanya diberikan waktu seminggu, rasanya saya jadi malu dengan waktu yang diberikan. Semoga satu kata Move dari Ibu Eva membuat jari, otak dan ide bergerak lagi dalam menulis september ceria. Mohon maaf yaa...

Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Salam Literasi, Salam Indrakeren

Senin, 14 September 2020

Ini Brandingku!, Mana Brandingmu?

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 


Materi hebat malam sabtu kemarin, memaksa saya untuk mengingat kejadian pada tahun 2010. Saat itu saya baru satu tahun menyandang gelar sarjana, seperti kebanyakan lulusan baru ingin sekali melamar pekerjaan. Pada akhirnya saya benar-benar mencoba melamar pekerjaan dengan banyak melampirkan atribut yang saya miliki, mulai dari Fotocopy KTP, Fotocopy SKCK, Fotocopy Ijasah S1 dan trasnkrip nilai, tidak lupa pas foto terbaru saya lampirkan beserta surat lamaran yang sudah didesain dengan menarik.

Singkat cerita lamaran saya diterima dan saya diharuskan untuk interview. Sama seperti pelamar lain, saya harus duduk menunggu dalam antrian. Satu per satu nama dipanggil dan masuk ke ruang interview. Hingga tiba giliran saya dipanggil untuk masuk ke ruangan yang sudah beberapa kali dimasuki para pelamar. Di dalam ruangan ada tiga orang (dua laki-laki dan satu perempuan), di dalam saya dipersilahkan duduk, kemudian pertanyaan awal dalam interview tersebut adalah sesuatu yang tidak saya duga sama sekali. Pertanyaannya adalah Silahkan Anda jual diri Anda ?

Bengong, Bingung, entah bagaimana menjawabnya. Itu yang ada di otak kecil saya saat itu, bagaimana menjual diri saya? memangnya saya apaan? sehingga saya harus menjual diri!! Suasana hening sesaat, sampai akhirya salah satu penanya memecah kebisuan, "Mas kesini bawa ini kan (sambil memperlihatkan CV yang saya kirimkan), nah... Mas sadar tidak, Mas itu sudah menjual diri Mas di dalam CV ini. Sekarang, kami ingin mendengar langsung Mas menjual diri di depan kami semua".

Setelah paham atas maksud dari menjual diri, Saya langsung menceritakan siapa saya?, dimana saya tinggal?, saya lulusan apa?, pengalaman kerja saya dimana saja?, keahlian saya apa?, kekurangan saya apa?, saya memiliki alat traportasi apa?, motivasi saya bekerja apa?, motto hidup saya? dan masih banyak lagi. Mereka hanya menjawab, "Nah...itu bisa, bagus dan tenang sekali" Alhamdulillah, lega rasanya. Ohh iyaa.. ini pengalaman pertama saya tes wawancara kerja, sebelumnya saya kerja tidak pakai di wawancara.

Pertanyaan pertama terlewatkan, datanglah pertanyaan kedua. Pertanyaannya tidak jauh berbeda dengan pertanyaan pertama, karena pertanyaan ini juga cukup nyeleneh. Pertanyaannya, Tolong jual pulpen ini semenarik mungkin dengan harga 1.000.000 dan yakinkan saya agar mau membelinya. Temen-teman yang diberikan kepada saya adalah pulpen pilot yang harganya 2000an di toko alat tulis, Namun saya harus menjualnya seharga 1.000.000. Bagaimana caranya? Bengong dan Bingung lagi Saya,

Tenang, tarik nafas dalam dan saya mulai menawarkan pulpen seharga 1.000.000 dengan gaya saya.

Saya : Selamat Pagi Bapak, Ibu. Saya mohon meminta waktunya sebentar. Saya ingin menawarkan sesuatu yang spesial, yang tidak akan Ibu Bapak dapatkan dilain kesempatan. Ini benar benar spesial.

Saya : Saya disini ingin menawarkan alat tulis yang akan membuat pemiliknya merasakan hal yang istimewa, sama halnya dengan sesuatu yang spesial ini.

Saya : Saya ingin menawarkan satu buah alat tulis dengan harga khusus

Penanya : Pulpen biasa saja kelihatannya, berapa harganya ?

Saya : Harganya cukup terjangkau dan harga spesial untuk hari ini, untuk harga pulpen spesial ini 1.000.000

Penanya : Mahal banget, padahal biasa aja, memang apa spesialnya sampai dihargai 1.000.000

Saya : Memang terlihat biasa saja, namun Bapak Ibu harus tahu history dari pulpen ini sehingga pulpen ini spesial buat Bapak Ibu

Penanya : Apa historynya ?

Saya : Bapak Ibu ada yang suka membaca kisah Harry Potter ?

Penanya : Saya suka kisahnya.

Saya : Bapak tidak akan menyesal, jika pulpen ini Bapak beli dengan harga 1.000.000. Kenapa Saya bisa bilang Bapak tidak akan menyesal? Karena pulpen ini merupakan pulpen yang dipakai oleh J.K Rowling untuk menulis kisah Harry Potter. Pasti Bapak tidak akan menyesal mengeluarkan uang 1.000.000, untuk sebuah yang spesial. Apalagi Bapak tahu kisah Harry Potter.

Interview saya di Stop, dan para penanya memberikan komentar positif terhadap presentasi saya dalam menawarkan pulpen seharga 1.000.000. Saya hanya bisa senyum-senyum, karena kisah karangan saya bisa membua dampak yang positif dalam interview pertama saya.

Teman-teman, Kisah di atas merupakan kisah nyata yang saya alami pada tahun 2010. Saat itu saya benar-benar diterima di perusahaan tersebut sebagai staff design grafis dan sales markeing. Sales Marketing saya lakukan pada hari saat weekand atau saat ada event-event yang diikuti perusahaan kami. Inilah sedikit kisah sebagai opening resume kali ini. 


Namin AB Ibnu Solihin adalah Founder MotivatorPendidikan.Com, saat ini aktivitasnya sebagai Motivator dan Trainer Pendidikan, Dosen, Konsultan Pendidikan, Ayah empat @anaktanpagadget, Pembicara Seminar Parenting, Konsultan Branding Sekolah dan Blogger Pendidikan. Selama lebih dari 13 Tahun telah berkecimpung dalam dunia pendidikan. 


Berbagi lewat Blog

Namin AB Ibnu Solihin telah membagikan secara Gratis lebih dari 250 materi training  di slideshare.net,  setiap tahunnya bisa dilihat oleh lebih dari setengah juta kali dan di download sekitar 7 Ribu kali. Beliau mulai Ngeblog tahun 2007, melalui blogspot.com, saat itu beliau ngeblog untuk mengisi waktu luang saat istirahat mengajar. Tulisan di Blog juga masih sangat beragam, bahkan lebih banyak curahatan hati. Jadi saat awal-awal ngeblog tidak punya impian apa-apa dan tidak memiliki tujuan apa-apa, yah, pokoknya buat asyik-asyik saja dan agar waktu istirahat lebih bermanfaat.
 
Hingga akhirnya disekitar tahun 2013  beliau mengenal guraru.org, sebuah blog yang diisi oleh guru-guru kreatif dengan konten edukasi yang sangat menarik. Guraru.org setiap tahunnya juga memberikan penghargaan bagi para guru bloger yang berprestasi diantara para pemenangnya adalah yang sudah mengisi materi sebelumnya yaitu Pak.Agus Sampurno dengan Brandnya Guru Kreatif, Om Jay Wijaya Kusuma dengan Brandnya Guru Blogger dan Bang Dedi Dwitagama.


Produsen digital bukanlah lagi konsumen digital

Pada tahun 2014-2015 Komunitas Sejuta Guru Ngeblog memberikan Pelatihan Guru Ngeblog Gratis bagi guru di Jabodetabek. Program ini diagas dalam menggerakan agar guru-guru mau menulis dan menggunakan internet dan teknologi sebagai pembelajaran. Selain itu juga memiliki impian agar para guru bisa aktif berkontribusi menjadi produsen digital dengan cara menulis konten edukasi setiap harinya.

Sudah saatnya guru menjadi produsen digital bukanlah lagi konsumen digital. Karena seperti yang kita pahami saat ini banyak sekali konten pornografi yang setiap harinya bisa menjadi monster dan predator yang sangat menyeramkan, yang bisa menyerang orang dewasa dan juga anak-anak. Indonesia termasuk Negara yang mengakses pornografi paling besar di dunia, kondisi seperti ini bisa menghancurkan masa depan generasi bangsa. Disinilah peran kita sebagi guru, berkontribusi menyelematkan generasi bangsa dengan membuat konten edukasi yang kreatif.


Membangun Branding

Membangun Branding juga harus sejalan dengan kompetensi yang kita miliki. Jangan coba-coba membangun Branding tertentu tapi tidak punya Ilmunya. Membangun Branding melalui blog juga harus selaras dengan kepribadian kita di Blog, Medsos dan segala aktivitas yang kita lakukan.

Menulis konten kreatif di Blog dengan konsisten pada Branding yang kita miliki adalah kewajiban yang harus ditaati. Kala mau dikenal sebagai pakar pendidikan misalnya, ya sudah konsisten nulis hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

Kita sering mendengar istilah Brand dan Branding, walau sepertinya mirip tapi sebenarnya memiliki perbedaan. Brand adalah merek yang dihasilkan melalui branding, lalu branding itu apa dong?

Branding adalah proses atau strategi yang dilakukan untuk membangun hubungan dengan para pembaca blog atau media sosial yang kita miliki.

Contoh membangun Bran dan Branding adalah sebagai berikut :




Contoh : Strategi yang dilakukan dalam membangun Branding Blog dan istagram motivatorpendidikan.com dengan cara :


Unsur-unsur dalam branding diantaranya adalah:



Jika kita sudah berhasil membangun Branding, maka kita sebagi founder secara personal juga terbangun brandingnya, maka dikenal dengan istilah personal branding. Public akan mengenal dari merek kita, cara bicara kita, pembawaan kita saat menyampaikan seminar, dan cara berpakaian.


Teman-teman sampai kita diujung resume ini. Tidak terasa sudah banyak kata yang saya tuliskan, Namun yang saya masih bingung apa hubungan opening resume ini dengan isi resume ini? Tidak usah bengong untuk menjawabnya, karena ini bukan pertanyaan yang serius, cukup diumpamakan saja, opening yang saya lakukan adalah Branding untuk resume ini, dan isi resume ini adalah Brand yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman semua. Semoga jawaban yang diumpamakan ini bisa diterima oleh para wisatawan di blog sederhana ini.

Pribadi yang hebat adalah mereka yang terus mau belajar memantaskan diri untuk menjadi pribadi yang menginspirasi, menggerakkan dan meneladani.


Wassalamualaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.

Salam Literasi, Salam Indrakeren