Salah satu ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan adalah sholat tarawih. Sebagaimana kebiasaan di beberapa daerah di Indonesia, sholat tarawih ada yang dilakukan sebanyak 11 rakaat dan 23 rakaat termasuk sholat witir di dalamnya. Kebetulan pada kesempatan pertama sholat tarwih pada tahun ini, Ayah mengajak Athar dan Luana untuk sholat tarawih di Majelis Ta'lim dekat rumah. Di Majelis Ta'lim tersebut jumlah rakaat sholat tarawih berjumlah 23 rakaat. Bagaimana keriwehan tarawih dan Luana?
***
"Ayah udah adzan tuhh, jadi sholat tarawih di tempat Pak Haji kan?" tanya Athar dengan suara sedikit teriak. Ayah menjawah dengan mengangkat ibu jarinya ke udara sebagai tanda jadi sholat tarawih di tempat Pak Haji.
"Ade ikut" celetuk Luana yang mendengar percakapan Athar dan Ayah. Bukan hanya mendengar saja, namun Luana juga langsung menuju ke tempat wudhu. "Emang Ade tahu urutan wudhunya" canda Athar kepada adiknya. Luana yang mendengar cuek saja dengan ledekan kakanya tersebut.
Ibu sedang merapihkan tumpukan piring kotor yang dipakai berbuka tadi, Athar dan Luana mempersipakan perlengkapan sholatnya. Athar mengenakan baju koko berwarna dasar abu-abu yang dipadu padankan dengan sarung berwarna senada. Luana jauh lebih ribet, karena baru pertama kali mengenakan mukenanya yang kebesaran sendiri, biasanya Luana dikenakan mukena oleh Ibu.
"Kakak siap, Ade juga siap" ucap kakak beradik tersebut hampir berbarengan.
***
Perjalanan ke Majelis Ta'lim dari rumah hanya dibatasi beberapa rumah saja. Ketika sampai di Majelis Ta'lim jumlah jamaah perempuan sangat banyak. Namun jamaah laki-laki tidak sampai setengah jamaah perempuan. Ayah, Ibu Athar dan Luana segera masuk ke dalam dan mencari shaf yang masih kosong.
"Ade sama Ayah aja di sini yaa" ucap Luana sambil berbisik kepada Ayah. Ibu yang juga mendengar bisikan Luana, segera menuntun Luana untuk membantu meletakkan sajadanya di shaf perempuan yang masih kosong.
Berbeda dengan Luana, Athar sudah tidak berada di dekat Ayah. Athar sudah membaur dengan teman sebayanya. Memasang sajadah di shaf paling belakang dan duduk meriung bersama temannya mengobrolkan sesuatu.
Seakan tahu apa yang akan terjadi di shaf belakang, Ayah menghampiri Athar. "Kakak..." panggil Ayah. Ayah sengaja memanggil Athar dengan sedikit kencang. Athar langsung bergegas melipat sajadahnya dan pindah ke dekat Ayah. Jadilah Athar duduk di sebelah Ayah dan Luana duduk di sebalah Ibu.
***
Kegiatan di awali dengan sholat isya berjamaah. Sholat isya dilakukan dengan khusyuk, hanya sedikit suara anak-anak ngobrol pada saat rakaat pertama, setelahnya suara anak-anak tidak ada lagi.
"Ade sholat disini aja ya Ayah" ucap Luana dengan memasang mimik wajah lucu. Luana masuk diantara Ayah dan Athar. Memasang sajadahnya dan langsung takbir, padahal waktu sholat tarawih belum dimulai.
"Adeee... sempit nih!" seru Athar.
"Kalo sempit, Kakak sholat sama Ibu aja sana" balas Luana polos.
"Sssttttt..." sahut Ayah dengan meletakkan jari telunjuk tepat di depan mulutnya, tanda perintah untuk diam kepada dua buah hatinya. Jadilah Luana sholat tarawih diantara Ayah dan Kakak.
***
Ramadhan tahun ini bukan yang pertama untuk Athar, namun untuk Luana ini merupakan hal yang baru. Jadi tidak mengherankan ketika sholat tarawih kedua dimulai sudah mulai selonjoran di atas sajadahnya.
Lama-lama bosan juga, mungkin itu yang ada dipikiran Luana. Dari selonjoran, kini sudah berubah posisi jadi rebahan. Mukena yang tadinya rapih menutupi tubuh selain muka dan dua telapak tangan, kini sudah masuk ke dalam tas mukenanya, walaupun tidak serapih ketika berangkat tadi. 😁
Seseorang menggenggam tangan Luana dari belakang. "De, temenenin Ibu yuk" ucap Ibu. Luana dengan sigap langsung berdiri dan menggenggam erat tangan Ibu.
"Ade, mukenanya nih bawa pulang sekalian" pinta Athar dengan suara yang menarik perhatian.
"Titip Kak, sekalian bawain pulang nanti ya" celetuk Luana sambil terkekeh dan lari kecil menjauh dari kerumunan jamaah yang sedang siap-siap untuk sholat tarawih lagi. Ayah menarik tangan Athar untuk merapatkan shaf dan meletakkan mukena Luana di depannya.
***
salamliterasi
salamkenal
salamindrakeren
see you tomorrow 😉
Nyari yang 11 Pak. Biar nggak selonjoran. Hehe
BalasHapusKeseruan atau keriweuhan ya, tepatnya? Mengajak si kecil kadang memberikan pengalaman tersendiri bagi si anak maupun orang tua yang membawanya.
BalasHapusLuana yg lucu tetingat kaka Anafi' anak pertamaku..
BalasHapusSemangat terus ibadahnya ya kak Athar dan adek..