Kamis, 08 Oktober 2020

Aku seorang Petani

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 

Lihat gaya  kami

Masih ingat Joker dan Spiderman pada tulisan saya yang kemarin! 

Ohhh ... iya, foto diatas diambil saat sekolah kami melakukan kegiatan Hari Pahlawan dengan tema Keanekaragaman Indonesia, sehingga guru dan peserta didik memakai atribut yang mencerminkan ke-Indonesia-annya, seperti memakai pakaian daerah, memakai baju pejuang, atau memakai baju profesi semuanya mereka lakukan sebagai bentuk partisipasi dan rasa cinta tanah air. 

Kreatifitas memang tanpa batas, kita bisa menjadi apa saja, jika kita mau melakukannya dan siap berubah untuk mewujudkannya (sstttt, ingat untuk hal yang positif ya....). Berubah dalam arti menggunakan kostum dalam berkreasi juga memerlukan keberanian dan harus memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, tanpa kepercayaan diri perubahan mungkin tidak akan pernah terjadi. Contoh pakaian Joker yang kemarin saya unggah, tidak akan jadi Joker jika saya masih malu untuk di make up amburadul seperti itu. Anak-anak di dalam foto yang saya unggah di atas juga sedang berusaha melatih kreatifitas dan kepercayaan diri mereka. Kegiatan meningkatkan kreatifitas dan kepercayaan diri dilakukan agar terwujudnya peserta didik yang aktif, cerdas, ceria serta tangguh sesuai dalam masa pertumbuhannya.

Tentunya untuk melatih kreatifitas dan kepercayaan diri tidak harus menggunakan kostum atau berubah menjadi Joker dan spiderman, mengembangkan kreatifitas dan kepercayaan diri bisa juga dilakukan dengan hal lainnya. Ini merupakan salah satu contoh nyata yang saya lakukan di sekolah tempat saya mengajar.

Apalagi yaa yang akan saya unggah besok ?

Salam Literasi

Salam Indrakeren

#Day1AISEIWritingChallenge

#Day2AISEIWritingChallenge

Rabu, 07 Oktober 2020

Joker dan Spiderman

 Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 

Joker dan Spiderman


"Selfie dulu donk Joker", Kata Spiderman.

Kalimat tersebut disampaikan oleh murid kelas VI bernama Atari yang sedang berada di dalam kostum Superhero Spiderman kira-kira dua tahun lalu. Mengapa Atari bisa menggunakan kostum Spiderman dan berfoto bersama Joker bertopi penyihir? Karena, Spiderman dan Joker sedang mengikuti pesta kostum yang diadakan sekolah. Pesta kostum memang menjadi agenda kegiatan rutin yang diadakan setiap dua tahun sekali di Sekolah kami. 

Tujuan acara pesta kostum sebagai ajang kreasi siswa dan melatih kemampuan siswa dalam mengekpresikan diri. Bukan hanya Spiderman dan Joker loh yang ada di acara tersebut. Mau tau siapa saja yang diperankan siswa dan guru dalam acara pesta kostum sekolah ini?

Salam Literasi

Salam indrakeren

#Day1AISEIWritingChallenge

Senin, 05 Oktober 2020

Kata adalah "Senjata" dalam Menulis

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 

Sudah lama saya tidak menulis resume belajar menulis. Bukan karena sudah 20 materi di dapat, hanya saja memang alasan klise selalu menjadi jawabannya. Yaa.. Malas sekali akhir-akhir ini saya meresumekan materi belajar menulis. Namun bukan berarti saya tidak menulis sama sekali, saya tetap berusaha menulis setiap hari seperti yang OmJay selalu gaungkan. (Walaupun tetap belum mampu menulis setiap hari seperti OmJay). Ini bukti bahwa saya tetap menulis (Tulisan ini UntukMu) walaupun bukan menulis resume menulis. 

Malam ini cukup berbeda cara belajar menulis di WAG, karena gelombang 15 sudah tidak kedatangan narasumber lagi. Kami yang berada di WAG Belajar Menulis Gel.15 menyimak materi dengan bantuan Ibu Aam (moderator) yang memforward materi dari group sebelah. Yaa... per-hari ini WAG Belajar Menulis sudah masuk gelombang ke 16. Semoga dengan bertambah gelombang belajar menulis akan semakin banyak lagi guru yang dapat menulis. Josss... Cihuuuuuyyyy 😍

Mereka yang tidak berani membunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan.

(Abdul Hakim Busro)

Abdul Hakim Busro, lahir di Lamongan, 10 Desember, jangan tanyakan beliau lahir tahun berapa, karena memang tidak tercantum dalam biodata beliau. Namun bisa disimpulkan Bapak guru Bahasa Indonesia yang mengajar di SMP Yayasan Pupuk Kaltim, Bontang, Kalimantan Timur ini sangat berwibawa jika didengar dari suara yang dikirimkan dalam bentuk Voice Note

Narasumber kita malam ini membawakan materi yang merupakan dasar/awal/pondasi dalam sebuah kalimat yang nantinya akan terbentuk menjadi sebuah cerita yang sangat menarik. Materi itu adalah KATA. Menurut beliau KATA adalah Senjata dalam menulis, karena menurut beliau semua berawal dari kata, dengan kata kita bisa memberikan cinta, dengan kata kita juga dapat memberikan luka, dengan kata kita bisa kerkreasi dengan banyak hal untuk menulis cerita, menulis puisi, menulis buku dan menulis apa saja. Oleh karena itu KATA adalah Senjata.

Membaca adalah gerbang utama menurut beliau, karena sejarah sudah mengatakan orang-orang hebat lahir dari pembaca-pembaca hebat. Jika, kita ingin menjadi penulis maka salah satu kuncinya adalah MEMBACA. Sebagus apapun niat untuk menulis, namun tidak diikuti keterampilan membaca yang baik, maka tulisan kita akan biasa saja, membosankan dan sangat terbatas.

Membaca akan menambah kosakata kita dalam menulis, namun jika kosakata kita terbatas maka akan kesulitan dalam menulis. Berbeda dengan mereka yang suka membaca, mereka yang suka membaca akan memiliki ribuan kosakata baru. Pernah dengar tentang kosakata aktif? Dalam KBBI tahun 2018 ada sekitar 109.000 kata, dari ratusan ribu kata yang ada di dalam kamus itu, ada berapa kosakata yang aktif dalam kepala/memori kita? setiap kepala/memori dapat menyimpan kosa kata yang berbeda-beda, mereka yang terbiasa membaca, apalagi digunakan untuk menulis, digunakan untuk bercerita dan berbicara maka jumlah kosa katanya akan lebih banyak dari pada mereka yang tidak suka membaca.

Bagaimana mengaktifkan kosakata yang kita sudah baca/kita dengar ? Cara mengaktifkannya dengan cara membaca, lebih membaca, latih membaca dan membaca terus. Kata-kata yang kita baca akan menjadi aktif dan saat kita akan gunakan maka kata akan terpanggil jika dibutuhkan ketika ingin dipakai untuk menulis. Untuk melatih itu semua, maka beliau mengingatkan kepada kita bahwa membaca adalah rekreasi.

Mari kita berekrekreasi membaca dengan membaca banyak buku dengan varian buku yang berbeda-beda. Kita bisa membaca buku autobiografi, koran-koran, majalah-majalah atau membaca headline koran tentang berita-berita yang dirasa penting. Harapan setelah kita berekreasi membaca adalah kita akan memiliki banyak kosa kata yang bisa digunakan untuk menulis. 

Membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan. (Abdul Hakim Busro)

Jadi selamat berwisata membaca dan temukan kosa kata baru. 

klik link ini ada bonus untuk anda

Walaikumsalam Wr. Wb.

Salam Literasi

Salam Indrakeren


Sabtu, 03 Oktober 2020

Tulisan ini UntukMu (4)

Part 3

"Bagaimana yang lain, usulan Kak Indra. Kira-kira jika setuju, kapan kita bisa mulai hal tersebut, atau bisa dibilang kerja bakti ya kak Indra" Kak Adi menanyakan kepada kawan-kawan

"Kalo saya mohon maaf nih, sebelumnya. Saya harus keliling kalo hari minggu. " Kata Pak Darto

Pak Darto memang anak pesantren, namun nasibnya harus keliling dijalanan sebagai wirausaha berkeliling perumahan. Masih teringat saat diawal Pak Darto hadir di perumahan saya tinggal, kira-kira 20 tahun lalu. "Donat... donaat... donaat... donaaaat." teriak Pak Darto dengan sepeda bututmya yang membawa keranjang merah bertumpuk empat yang isinya bukan hanya donat, kue kue lain juga ada di dalam keranjang merah yang dijual pagi hari. Lain lagi jika sang surya sudah ingin pamit dari penglihatan, gerobak bakso malang yang dibawanya berkeliling perumahan, dengan iringan mangkung yang dipukul menggunakan sendok menimbulkan bunyi yang khas, "ting.ting...ting..ting.ting..ting" membuat yang mendengar sudah paham bahwa yang lewat adalah bakso Pak Darto. Saat matahari benar benar terbenam, profesi wirausaha Pak Darto tinggalkan, beliau dengan sigap mempersiapkan masjid untuk digunakan sholat berjamaah oleh para jamaah, beliau juga yang bersholawat untuk nabi sebagai pengingat kepada para jamaah bahwa waktu magrib sebentar lagi akan masuk. Suara Pak Darto juga sangat merdu saat bertilawah qur'an dan mengumandangkan adzan. Jadi bisa disimpulkan Pak Darto adalah anak pesantren yang multitalent. Oh iya... Pak Darto sehari hari tinggalnya di masjid, sebelum berangkat berkeliling Pak Darto akan membersihkan seluruh masjid, setelah bersih barulah Pak Darto berkeliling dengan sepeda butut tak lupa keranjang merah selalu dibawa di belakangnya.

"Klo Bu Norma bagaimana, bisa ikut bergabung untuk bersih bersih madrasah" tanya Kak Adi.

"Insyaallah saya siap Kak Adi" Sahut Bu Norma.

"Bagaimana Kak Indra, sebagai yang punya ide" tanya Kak Adi

"Insyaallah hadir Kak adi" jawabku singkat

Hari semakin sore, namun lingkungan Madrasah tidak terasa sepi. Karena hari ini hari kamis, DKM Masjid mengadakan takjil untuk para jamaah yang melakukan puasa sunah. Jadi sembari menunggu adzan magrib beberapa jamaah sudah ada yang datang untuk menunggu adzan magrib dan dilanjutkan buka puasa sunah bersama.

"Pak Darto, Bu Norma, dan Kak Indra, karena hari sudah sore dan apa yang kita ingin bahas sudah ada titik temu, maka pertemuan kita hari, kita akhiri" Kata Kak Adi

"Baik Kak Adi, Terimakasih" Jawab kami semua

"Saya akhiri Assalamu'alaikum Wr. Wb" Salam Kak Adi

"Walaikumsalam" Jawab kami lagi

Sembari membereskan kursi dan meja yang kami pakai rapat tadi, dan membersihkan beberapa botol dan kardus snack yang sudah tidak terpakai lagi. Saya menawarkan tebengan untuk Kak ADi, kebetulan rumah kita seaarah.

"Bareng Kak Adi" tanyaku

"Siap, Boleh banget nih dapat tebengan sampe rumah" jawab Kak Adi

"mister, sekalian ada yang mau ane tawarkan nih ke ente" Kata Kak Adi, dengan bahasa yang tidak lagi formal seperti tadi rapat.

"Apaan mister" Tanyaku

"Nanti ane tunjukkan, saat sampe di rumah" jawab Kak Adi.

Perjalan ke rumah Kak Adi tidak sampai 5 menit, karena memang dekat sekali. Dari madrasah luruus saja sampai melewati dua gang, kemudian di gang kedua belok kanan, hitungan empat rumah sebelah kiri sampe rumah Kak Adi.

"tunggu sebenar mister" Kata Kak Adi, sambil masuk ke dalam rumah.

"Ok" jawabku

"Ini mister, gimana tertarik gak" Kata Kak Adi, sambil memberikan buku berwarna hitam kepadaku

"Buku apaan mister" tanyaku

"Ane ikutan pelatihan menulis mister, udah dua bulan. Kemudian diajak untuk bikin buku ini mister" Kak Adi menjelaskan

"Keren....Antologi apaan Kak Adi" jawabku lagi, sembari bertanya

"Antologi itu buku yag ditulis keroyokan mister" Kak Adi menjelaskan

"berarti dibuku ini ada ente, mister" tanyaku lagi penasaran

"Iya mister kira-kira begitu" Jawab Kak Adi

"kerenn... kok bisa" lirihku dalam hati

"jadi seperti yang ane bilang mister, ane ikut pelatihan menulis buku bersama PGRI, trus diajak buat buku ini. Lumayan mister buat ada kenangannya, pernah nulis buku, walaupun buku Antologi" Kak Adi menjelaskan, seakan mengetahui rasa penasaranku.

"..." ku hanya manggut-manggut

"gimana mister, harganya murah cuma 70.000" tanya Kak Adi memastikan

"Siap mister, ane pulang dulu yaaa, nanti ba'da magrib ane kesini lagi" jawabku, memberi kepastian kepada Kak Adi

Sepanjang perjalanan pulang bersama si Supra, saya berfikir! kok bisa Adi punya buku yang ditulis bareng bareng, bagaimana caranya. Pikiran itu sepanjang jalan terus ku pikirkan sampai di rumah.

"Assalamu'alaikum Wr. Wb" Salamku sebelum masuk ke rumah

"Walaikumsalam, Ayaaahhhh...." sambut dua bocah kecil dari dalam rumah ketika pintu dibuka dan langsung menggelayut di kaki kiri dan kananku.

"Awaasss Kak, De.... Ayah bersih-bersih dulu" ucapku kepada mereka, namun mereka tetap saja tidak mengerti.

"Kakak, Ade... Ayo biar Ayah mandi dulu, Ayah baru sampe itu dari luar" Suara istriku dari ruang TV.

"tuuuhhh, dengarkan kata Ibu, ... " Pintaku, ...

 

Kamis, 01 Oktober 2020

Tulisan ini UntukMu (3)

 Part 2



"Saya juga yakin mister, alm. Bapak mister pernah bilang sama Saya" Kata Kak Adi dengan suara yang lembut.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 17.00. Obrolan di dalam gedung Madrasah semakin berbobot dengan adanya beberapa masukkan dari Kak Adi, Mas Darto, dan Bu Norma. Saya hanya menyimak saja, karena memang masih baru bergabung dan juga memang belum tahu banyak tentang Madrasah ini.

"Jadi mister Indra, mengajar di Madrasah itu banyak barokahnya. Jangan khawatir mau mengajar apa nanti, yang penting kak Indra atau mister Indra sudah mau bergabung, nanti cara mengajarnya akan mengallir. Apalagi saya yakin dengan pengalaman mister Indra selama ini menjadi guru di Sekolah formal, pasti bisa diterapkan di Madrasah ini". Kata Mas Daro meyakinkanku lagi.

"...", ku hanya manggut-manggut saja dan senyum-senyum tanda mengiyakan

"Satu lagi ya kak Indra, pesan Alm. Pak H. Ubaid. Pernah bilang ke saya, mengajar itu yang penting berani kecap (ngomong) aja dulu, kalo sudah berani kecap, pasti secara tidak langsung kita sudah menguasai materinya. Tinggal kita kembangkan lagi dalam bentuk materi yang baik, sehingga terjadi proses belajar yang menyenangkan" Mas Darto menambahkan.

"Baiklah... Bismillah" Lirihku dalam hati.

"Silahkan Kak Adi, jika ada yang perlu ditambahkan" Mas Darto mempersilahkan

"Iyaa... Mas Darto, dan Bu Norma. Serta Kak Indra yang baru bergabung, Saya ucapkan terimakasih atas  waktunyaa, jadi keadaan Madrasah saat ini memang seperti yang kita lihat. Madrasah ini merupakan bangun suadaya masyarakat, dan siapa saja bisa menggunakan fasilitas Madrasah ini, Seperti bangku serta kursi merupakan benda-benda Madrasah yang sering dipinjam oleh masyarakat sekitar, dan biasanya jarang sekali kembali". Kak Adi membuka pembicaraan yang serius kepada kami semua.

"Seperti kegiatan Idul Qurban kemarin juga menggunakan gedung Madrasah untuk melakukan pencacahan daging sapi dan kambing".  Kak Adi menambahkan

"Namun, jangan lupa Kak Adi. Tetap ada tanggung jawab dari masyarakat yang menggunakan gedung Madrasah untuk membersihkan sampai bersih seperti semula". Sela Mas Darto.

"Iya dibersihkan Mas, sampe-sampe bangku dan kursi juga bersih gak dikembalikan lagi" Celetuk Ibu Norma.

"Sssttttt gak boleh ngomong gitu Bu" Kak Adi mengingatkan

"Digembok aja Kak Adi" Usul sederhanaku

"haaaduuuuhhhh Kak Indra, gemboknya sudah berkali-kali diganti, karena sering dijebol" Mas Darto menggerutu

"Seriuuuss" Kagetku

"Iya begitu keadaannya Kak Indra" Kak Adi mengakhiri pembicaraan tentang gembok

Saya berfikir kenapa gembok bisa dirusak berkali-kali. Jadi letak geografis Madrasah Daarussalam ini sangat unik, karena berdiri dipinggir kali yang cukup besar. Pada saat datangnya musim penghujan maka akan datang pula bencana yang biasa kita sebut banjir. Disaat banjir inilah para warga membuka secara paksa gembok Madrasah, yang gunanya untuk meminjam bangku atau kursi Madrasah. Bangku dan kursi tersebut digunakan sebagai media penyelamat barang-barang di Rumah yang kebanjiran. Namun amat disayangkan peminjaman bangku dan kursi tidak serta merta ada rasa tanggung jawab unuk menjaga benda tersebut dengan baik, sering kali bangku dan kursi kembali dalam bentuk yang kurang baik, bahkan tidak kembali atau bisa dikatakan pinjam kemudian menjadi hak milik pribadi.

"Kak Adi, Bu Norma dan Kak Indra. Madrasah ini keadaannya seperti ini mari kita manfaatkan untuk mendidik para santri ilmu agama dengan baik. Untuk keadaan gembok, kursi, bangku atau yang lainnya kita bisa rapihkan sambil jalan. Itu kira-kira saran dari saya" Pak Darto meluruskan keadaan

"Atau jika ada yang mau menambahkan, silahkan. Mungkin Kak Adi, Ibu Norma atau Kak Indra" Pak Darto menambahkan

"Bu Norma mugkin" Kak Adi mempersilahkan

"Kalo saya sih hanya minta bantuannya untuk mengajar, karena saya ini pegang 3 kelas. Jadi saya memiliki harapan yang besar kepada Kak Indra juga dengan Kak adi untuk bisa hadir minimal seminggu satu kali tatap muka, walaupun saya tahu kesibukan Kak Adi dan Kak Indra di Sekolah masing-masing" Suara Bu Norma yang lembut membuat kami memperhaikan dengan seksama

"insyaallah Bu" Jawabku dan Kak Adi berbarengan

"Kak Indra, ada lagi yang mau disampaikan" Kata Kak Adi

"Terus terang, jika melihat kondisi yang ada sekarang. Saya melihat harus ada perubahan atau penambahan dalam layout serta display Madrasah. Bagaimana jika minggu ini kita sama sama membersihkan atau mempercantik Madrasah ini, agar lebih layak dalam kegiatan belajar mengajar" Ajakku kepada semua pengurus.

"Bagaimana yang lain, usulan Kak Indra. Kira-kira jika setuju, kapan kita bisa mulai hal tersebut, atau bisa dibilang kerja bakti ya kak Indra" Kak Adi menanyakan kepada kawan-kawan

"Kalo saya ... " Kata Pak Darto