Apa yang terpikirkan oleh Anda, ketika membaca tiga kata yang hampir mirip ucapannya? Ide apa yang akan Anda tuliskan, jika bertemu dengan ketiga kata tersebut bersamaan? Apa yang Anda akan tuliskan untuk kata-kata tersebut dallam tulisan yang akan Anda tuliskan?
Seharusnya jawaban dari pertanyaan pada paragraf pertama, tidak sulit untuk ditemukan. Namun, mengapa seakan-akan sulit sekali dituliskan. Tentunya kata buku, baku dan buka sudah sering ditemukan, arti dari ketiga kata tersebut pun berseliweran pada mesin pencari sejenis google di dunia maya. Tapi... kenapa ide untuk menyatukan ketiganya tidak jua dimudahkan.
Banyak ilmu menulis yang sudah didapatkan. Mulai dari menulis resume, puisi, pantun, cerpen, cerita anak hingga tutorial sudah pernah dipraktekkan. Namun, lagi-lagi mengapa ketiga kata tersebut masih sulit disatukan untuk menjadi sebuah tulisan.
Sempat ingin menyerah dan melewatkan tantangan. Toh tidak ada salahnya tidak ikutan. Masih ada kesempatan pada minggu depan. Anggota grup juga tidak semua ikutan menulis pada setiap minggunya. Ada saja berbagai macam alasan, bahkan ada yang diam saja tidak merespon ajakan.
Harus dipaksakan! kali ini ide harus dipaksakan. Tema buku, baku dan buka harus ditaklukkan. Ditaklukkan dalam bentuk ajakan. Ajakan agar anggota grup ikut merasakan. Keseruan menaklukkan tantangan kamis menulis yang diselenggarakan.
Ciledug, 16 September 2021
Inilah hasilnya, setelah memeras otak beberapa saat. Sebuah puisi telelet yang tidak sempurna. Konfigurasi apa adanya, diksi yang dipakai sesukanya, semoga yang membaca dapat menikmatinya.
Ayo ikutan tantangan kamis menulis. Cari ide sedalam-dalamnya, kemudian tuliskan apa yang Anda suka. Puisi, cerpen, resume, pantun, dan tutorial terserah Anda. Yang terpenting ikut saja dulu tantangannya. Nikmati prosesnya, nanti pasti akan terbiasa.
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow (insyaallah)
Horeee.. dapet juga teleletnya menangkap ide buku buka baku..
BalasHapusBingung saja puisinya sudah bagus. Apalagi kalau tak bingung ya. Hehehe. Mantul.
BalasHapusAsyik Pak Indra sudah bertelelet ria. Semangat. Pak Indra dan puisinya keren.
BalasHapusTuh, kan, akhirnya bisa juga. Memang yang namanya tantangan, harus ditaklukkan.
BalasHapusKeren puisinya. Saya jadi tertantang pengin belajar puisi telelet nih...
BalasHapusMemutar otaknya patut aku tiru. Telelet yang beraroma kejujuran sepenuhnya. Aku suka....
BalasHapus