Sabtu, 18 Oktober 2025

Belajar Lebih Seru dengan Papan Digital, Guru SDN Cipulir 05 Dapat Pelatihan Khusus

Cipulir, Kebayoran Lama — Hujan deras setelah jumatan sempat membuat suasana SDN Cipulir 05 agak lebih dingin, tapi semangat para guru justru membuat suasana menjadi hangat! Di tengah “rezeki hujan” yang menunda acara sekitar 30 menit, para guru tetap antusias menanti dimulainya kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemanfaatan Papan Interaktif Digital (PID) yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan.


Sambutan Kepala Sekolah

Acara berlangsung di ruang guru SDN Cipulir 05, dan hampir semua guru hadir — kecuali Pak Maman yang sedang menjalankan tugas penting di Kasatlak Kebayoran Lama. Meski satu personel absen, semangat belajar guru-guru Cipulir 05 tetap lengkap!

Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Hartiningsih, Kepala SDN Cipulir 05. Dengan suara penuh semangat, beliau menyampaikan bahwa papan interaktif digital ini bisa jadi “teman baru” guru dalam membuat pembelajaran lebih hidup dan menyenangkan.

Suasana BimTek di SDN Cipulir 05

Setelah itu, Pak Indra yang bertugas sebagai pembawa acara langsung memanaskan suasana. Dengan gaya khasnya yang ceria, beliau sukses membuat para guru fokus — dan sedikit deg-degan menanti giliran praktik.

Lalu tibalah sesi utama bersama narasumber kita, Ibu Yosida Herrawati, S.Pd, atau yang akrab disapa Bu Yosi. Beliau membuka materinya dengan memperkenalkan “makhluk ajaib” bernama PID alias Papan Interaktif Digital. Dari cara menyalakannya, memunculkan papan tulis digital, sampai membelah layarnya jadi dua bagian — semua dibongkar rahasianya.

Narasumber : Yosi Herrawati, S.Pd

“Yang belum pernah coba, sini... jangan takut-takut,” ujar Bu Yosi sambil tersenyum.
Bu Juju langsung jadi relawan pertama! Dengan gaya santai tapi mantap, beliau berhasil menyalakan PID dan membagi dua layar tanpa drama. Langsung dapat tepuk tangan dari teman-teman guru!

Kemudian giliran Pak Wima yang menambahkan sedikit “bumbu teknologi”. Ia menjelaskan bahwa PID bisa disambungkan ke HP, laptop, atau tablet. “Tapi jangan lupa, harus instal aplikasinya dulu, ya. Nggak bisa cuma disenyumin doang,” candanya yang disambut tawa kecil dari peserta.

Bu Yosi juga mengenalkan portal pembelajaran keren bernama Ruang Murid (https://murid.kemdikbud.go.id). Pak Indra pun diminta tampil untuk mencoba fitur-fiturnya. Mulai dari memilih kelas, membuka sumber belajar, sampai main gim edukasi dan lab maya yang ternyata bikin guru-guru ikut penasaran.

Pemanfaatan aplikasi ruang murid

Tak mau kalah, Bu Lis, guru kelas 6, unjuk kebolehan dengan mencoba simulasi Tes Kompetensi Akademik (TKA) di layar PID. Tapi, entah serius atau hanya pemanasan, Bu Lis menjawab soal “asal-asalan” supaya terlihat natural. Suasana pun pecah dengan tawa dan tepuk tangan.

Keseruan makin menjadi saat Pak Endi dan Bu Sherly mencoba aplikasi interaktif PhET (https://phet.colorado.edu). Dengan wajah serius tapi senyum menahan tawa, keduanya bereksperimen dengan simulasi digital yang super menarik. Ketika berhasil menyelesaikan tantangan di layar, ruang guru langsung bergemuruh oleh tepuk tangan dan sorakan kecil dari peserta lain.

Pak Endi mencoba aplikasi PheT

Menjelang penutupan, Bu Yosi memberikan bonus materi spesial: cara membuat RPP interaktif dengan bantuan AI. “Sekarang bukan cuma murid yang bisa pakai teknologi, guru juga bisa bikin media pembelajaran dari ChatGPT dan Canva Code!” ujarnya. Para guru pun tampak terpana, sebagian mengangguk-angguk, sebagian lagi langsung ingin mencoba.

Di akhir acara, Pak Indra menutup dengan pesan yang bikin senyum mengembang di setiap wajah guru. “Semoga kegiatan ini bikin kita makin lapar... lapar untuk belajar dan bereksperimen dengan teknologi!” katanya disambut tawa riuh.

Sore itu, ruang guru SDN Cipulir 05 bukan hanya penuh teknologi, tapi juga penuh tawa, semangat, dan rasa ingin tahu. Semoga semangat ini terus menular ke ruang-ruang kelas, agar pembelajaran di SDN Cipulir 05 makin seru dan bermakna!

#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai

see you tomorrow 😉

Jumat, 17 Oktober 2025

Melindungi Senyum Anak Negeri: Upaya SDN Cipulir 05 dalam Vaksinasi Dengue

Sebagai langkah awal pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), SDN Cipulir 05 terpilih menjadi sekolah yang akan melaksanakan kegiatan sosialisasi vaksin DBD bagi peserta didik kelas tiga dan empat. Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta ingin memberikan pemahaman kepada peserta didik dan orang tua tentang pentingnya vaksinasi sebagai upaya melindungi kesehatan bersama. Sosialisasi ini juga menjadi persiapan sebelum pelaksanaan vaksinasi DBD yang direncanakan di lingkungan sekolah.


Persiapan yang Matang Sebelum Pelaksanaan

Sebelum kegiatan berlangsung, tim dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama tenaga medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan dokter anak dari RSCM telah melakukan survei ke SDN Cipulir 05 pada Selasa, 14 Oktober 2025. Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau tata letak dan kesiapan ruang yang akan digunakan. Dalam kegiatan survei ini, tim didampingi oleh Pak Maman, Bu Juju dan Bu Wiji dari pihak sekolah.

Survei kesiapan lokasi

Sehari kemudian, pada Rabu sore, tim dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan kedokteran UI kembali datang untuk melakukan penataan tempat kegiatan. Mereka didampingi oleh Pak Maman, Pak Kidi, dan Pak Ari. Empat ruangan disiapkan dengan baik: dua ruang aula untuk registrasi dan penandatanganan surat pernyataan, ruang kelas 5 untuk pengambilan sampel darah dan vaksinasi, serta ruang laboratorium untuk observasi pascavaksin. Semua disusun rapi agar kegiatan keesokan harinya berjalan lancar.

Tata letak ruang kelas

Hari Pelaksanaan: Antusias dan Penuh Kepedulian

Kamis pagi, suasana SDN Cipulir 05 tampak lebih ramai dari biasanya. Sekitar 70 peserta didik hadir bersama orang tua mereka. Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari Kepala Sekolah, Ibu Hartiningsih, yang menegaskan pentingnya vaksin DBD bagi kesehatan anak-anak, khususnya siswa kelas tiga dan empat.

Sambutan Ibu Kepala Sekolah

Acara dipandu oleh Bapak Indra dan dilanjutkan dengan penguatan informasi dari Ibu dr. Murni, perwakilan dari tim medis. Beliau menjelaskan bahwa penyakit DBD masih tinggi angka kasusnya di masyarakat, bahkan dapat berujung pada perawatan intensif atau kematian. Karena itu, vaksinasi menjadi langkah penting untuk pencegahan dini.

Penyampaian Informasi dari Tim Medis

Vaksin yang digunakan bernama Vaksin DBD Qdenga, dan pelaksanaannya bersifat sukarela bagi orang tua yang mengizinkan. Orang tua boleh memilih apakah anaknya ingin divaksin atau hanya diambil sampel darah saja. Pemantauan akan dilakukan selama tiga tahun ke depan oleh tim medis, dengan komunikasi rutin setiap tahun melalui pesan singkat kepada orang tua.

Proses Vaksinasi dan Tindak Lanjut

Kegiatan vaksinasi berlangsung selama kurang lebih satu hari penuh dengan alur yang tertib. Dimulai dari absen kehadiran, sosialisasi singkat, penandatanganan persetujuan, kemudian peserta diberikan obat bius ringan untuk mengurangi rasa nyeri sebelum dilakukan pengambilan darah sebanyak dua mililiter oleh tim dari Laboratorium Prodia. Darah yang diambil akan diperiksa untuk mengetahui apakah peserta sudah memiliki antibodi terhadap DBD atau belum.

Peserta didik yang akan mengikuti vaksin

Proses registrasi

Setelah proses pengambilan darah selesai, vaksinasi dilakukan oleh tim medis. Setelah divaksin, anak-anak diobservasi di ruang laboratorium untuk memastikan kondisi mereka tetap baik. Efek yang muncul tergolong ringan, seperti nyeri di area suntikan atau sedikit demam. Sebagai bentuk apresiasi, setiap anak menerima bingkisan kecil di akhir kegiatan.


Kegiatan vaksin DBD di SDN Cipulir 05 ini menjadi contoh nyata bagaimana sekolah, tenaga kesehatan, dan orang tua dapat berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aman. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan anak-anak tetap tumbuh sehat, aktif, dan tentu saja — terus menebarkan senyum terbaik mereka.

#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai

see you tomorrow 😉

Kamis, 16 Oktober 2025

PMR SDN Cipulir 05: Kecil-Kecil Jago Rawat, Siap Siaga di Tiap Sudut Sekolah!

Cipulir, Kebayoran lama - SDN Cipulir 05 kini memiliki barisan pahlawan cilik yang siap siaga: Palang Merah Remaja (PMR) Mula! Resmi dimulai pada tahun 2024, ekstrakurikuler ini hadir sebagai wadah bagi murid-murid untuk menumbuhkan kepedulian sosial dan keterampilan penyelamat. Setiap Selasa, pukul 13.00 hingga 14.00, halaman sekolah berubah menjadi arena pelatihan di mana siswa Kelas 4, 5, dan 6 ditempa menjadi "Peer Leader" yang tangguh. Dibawah koordinasi Ibu Novi dan bimbingan yang enerjik dari Kak Wardah (mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta), PMR Cipulir 05 membuktikan bahwa jiwa kemanusiaan tak mengenal usia.

Namun, pelatihan PMR di SDN Cipulir 05 tidak dimulai dengan pembalutan luka atau teori kaku, melainkan dengan cara yang sangat kreatif: drama. Para anggota cilik diajak memahami Sejarah PMR dan Gerakan Palang Merah Internasional melalui pementasan peran yang seru. Metode ini membuat mereka tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga meresapi nilai-nilai dasar seperti kemanusiaan, kesamaan, dan kesukarelaan. Mereka belajar bahwa menjadi anggota PMR adalah mewarisi tradisi mulia untuk menolong sesama tanpa pandang bulu.

Setelah memahami pondasi sejarah dan nilai, langkah selanjutnya adalah menjelajahi peta diri sendiri. Anggota PMR diajak menjadi ahli akan tubuh mereka melalui materi Anatomi Tubuh Manusia yang disajikan dengan cara yang mudah dicerna dan menarik bagi anak SD. Mereka belajar tentang tulang, organ vital, dan cara kerja tubuh—ilmu dasar yang krusial untuk memahami apa yang terjadi saat seseorang terluka. Pembelajaran ini menumbuhkan kesadaran bahwa tubuh adalah aset berharga yang harus dijaga, sekaligus modal utama dalam memberikan pertolongan yang tepat.

Baru setelah ilmu dasar dikuasai, dimulailah inti dari kesiapsiagaan mereka: latihan praktis yang mengubah mereka menjadi pahlawan kecil. Anggota PMR SDN Cipulir 05 secara intensif dilatih Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Mulai dari mengobati luka lecet, membalut tangan terkilir, hingga menangani teman yang pingsan, semuanya dipraktikkan langsung. Keterampilan ini menjadikan mereka garda terdepan di lingkungan sekolah. Kehadiran mereka menenangkan, sebab siswa lain tahu: ada teman yang siap bergerak sigap jika terjadi insiden kecil.

Menariknya, meskipun masih di tingkat Mula, para "Jago Rawat" ini tak ragu menghadapi materi yang cukup menantang dan kompleks. Mereka diajarkan Penanganan Patah Tulang dengan cara mengidentifikasi jenis cedera, melakukan pemindaian yang benar, hingga memastikan korban stabil sebelum bantuan medis datang. Materi ini tidak hanya mengasah hard skill mereka, tetapi juga mengajarkan ketenangan dan fokus di bawah tekanan—dua karakter penting yang harus dimiliki seorang penolong sejati.

Dan yang paling seru, setiap latihan kemanusiaan ini selalu berpuncak pada demonstrasi kekuatan kolaborasi dan kerja sama tim. Puncak dari pelatihan yang memerlukan kekompakan adalah praktik Pembuatan Tandu Sederhana. Menggunakan tali dan tongkat, mereka harus berkolaborasi cepat dan efisien untuk membuat alat evakuasi. Latihan ini menuntut kerja sama tim dan kepemimpinan yang kuat, membuktikan bahwa sekecil apa pun anggotanya, jika bersatu, mereka bisa memindahkan beban yang berat.

PMR SDN Cipulir 05 sedang membuat Tandu


Antusiasme anggota PMR SDN Cipulir 05 sangat luar biasa. Ekspresi tertarik, semangat tinggi, dan wajah penuh kegembiraan selalu terlihat di setiap sesi latihan. Mereka tidak hanya belajar menjadi penolong, tetapi juga menjadi pemimpin sebaya dalam menyebarkan gaya hidup sehat dan perilaku tolong-menolong.

Untuk seluruh warga sekolah, baik siswa, guru, maupun orang tua, kehadiran PMR Mula di SDN Cipulir 05 adalah pengingat penting: Kemanusiaan dimulai dari lingkungan terdekat kita. Dukung dan hargai dedikasi para pahlawan cilik ini. Mari jadikan semangat kesiapsiagaan dan kepedulian yang diajarkan PMR sebagai budaya sekolah kita, sehingga SDN Cipulir 05 menjadi lingkungan yang aman, sehat, dan penuh kasih sayang.

#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai

see you tomorrow 😉

Senin, 13 Oktober 2025

(DEBAR) Dekat Bareng Reptil di SDN Cipulir 05

Cipulir, Kebayoran lama — Siang itu, pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, suasana di SDN Cipulir 05 terasa beda banget. Walaupun matahari lagi semangat-semangatnya bersinar (baca: cuaca terik!), antusiasme ratusan murid kelas 1 sampai kelas 6 justru jauh lebih membara!

Spanduk Kegiatan

Mereka semua berkumpul untuk acara keren: "Dekat Bareng Reptile" yang digagas bersama Komunitas DEBAR (Dekat Bareng Reptil). Acaranya bukan cuma pamer hewan, tapi juga edukasi penting tentang penanganan konflik antara manusia dengan satwa liar, khususnya reptil. Sesuai tagline di spanduk: "Kepedulian Kita Menyelamatkan Mereka."

Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, para guru, dan tenaga kependidikan ikut hadir meramaikan. Bahkan, beberapa perwakilan orang tua murid juga ikut penasaran dan menyimak.

Acara dibuka oleh Pak Maman

Acara dibuka oleh sambutan dari Pak Maman, lalu langsung diambil alih oleh kakak-kakak kece dari tim DEBAR. Dari sini, petualangan mengenal reptil dimulai!

Tim DEBAR

Dari Kura-kura Cantik sampai Kadal Langka!

Satu per satu "model" reptil mulai diperkenalkan. Para siswa langsung heboh, tapi tertib menyimak penjelasan dari tim DEBAR.

Jenis Kura-kura

Awalnya, mereka diajak kenalan sama penghuni tempurung, alias kura-kura:

  • Kura-kura Daun Sumatera

  • Kura-kura Batik Ambon

  • Kura-kura Dada Merah

  • Kura-kura Leher Ular

  • Sampai Kura-kura Brazil (yang sayangnya masuk jenis satwa ilegal).

Lalu, ada sesi unik membedakan dua amfibi yang sering dikira sama: Katak dan Kodok! Ternyata perbedaannya gampang banget diingat, lho:

Ternyata, membedakan Katak (katak) dan Kodok (kodok) itu gampang, lho, asal tahu kuncinya! Coba perhatikan kulit dan kakinya. Katak (katak) umumnya punya kulit yang halus dan licin, serta dianugerahi kaki yang panjang. Kombinasi ini membuat mereka jago melompat tinggi dan jauh. 

Sementara itu, Kodok (kodok) cenderung memiliki kulit yang kasar dan bertekstur, serta kakinya relatif pendek. Alhasil, kemampuan melompatnya pun tidak setinggi katak, alias hanya melompat rendah atau berjalan merayap. Jadi, lain kali ketemu amfibi, cek saja tekstur kulit dan kemampuan melompatnya!

Kemudian, panggung diambil alih oleh para kadal dengan aneka rupa yang unik:

Jenis Kadal

  • Ada Kadal Kayu dan Londok. Seru banget penjelasannya! Ternyata, londok ini adalah penjaga ekosistem yang suka makan anak kecoa! Tapi hati-hati, londok bisa membawa bakteri Salmonella yang bikin kita muntah-muntah.

  • Muncul juga Tokek atau Geco yang biasanya dipelihara sebagai tokek hias.

  • Tak lupa, dikenalkan juga kadal-kadal dari timur Indonesia: Kadal Papua, Kadal Lidah Biru, dan Lizard Panana (yang makanannya kadal kecil). Ada juga Spenasaurus yang eksotis dari Papua Indonesia.

  • Dan pastinya, si rockstar besar, Iguana Hijau, yang ukurannya sukses bikin anak-anak melongo!

Si Panjang Melata dan Simulasi Penyelamatan Rumah 🏡🐍

Setelah kadal dan kura-kura, giliran si panjang melata yang muncul: ular! Tim DEBAR mengenalkan ular-ular yang penting untuk diketahui, terutama yang sering ada di sekitar kita:

Jenis Ular

  • Ular Pucuk Hijau: Bisanya rendah, efeknya cuma gatal-gatal, dan makannya cicak serta kadal kecil.

  • Ular Kadut: Tidak berbisa, tapi gigitannya sangat sakit! Makanan utamanya ikan-ikan kecil.

  • Dan yang paling bikin penasaran, Ular Sanca Batik yang ukurannya lumayan besar dan Ular Boa yang suka sekali memakan anak monyet

Bagian yang paling menarik dan penting adalah simulasi penanganan pertama jika ada reptil, khususnya ular, masuk ke lingkungan rumah atau pemukiman.

Dua murid beruntung, Adit dan Rania, berkesempatan langsung mempraktikkan cara penanganan ketika ular masuk ke rumah. Mereka dibimbing ketat oleh tim DEBAR agar tetap aman dan benar. Keren! Ini membuktikan bahwa reptil bukan hanya untuk ditakuti, tapi bisa dipahami dan ditangani dengan benar.

 
Rania dan Adit melakukan Simulasi

Acara ditutup dengan sesi seru tanya jawab berhadiah yang sukses menguji fokus dan ingatan para murid. Bagi yang berhasil menjawab, voila! Dapat hadiah langsung! Setelah itu, semua berfoto bersama, menandai momen berharga ini.

Foto Bersama

Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Semoga setelah acara ini, anak-anak SDN Cipulir 05 tidak hanya berani, tapi juga lebih peduli dan bijak dalam bersikap terhadap satwa liar di sekitar mereka. Sampai jumpa di edukasi DEBAR berikutnya! 👋

#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai

see you tomorrow 😉

Rabu, 08 Oktober 2025

Memupuk Karakter Peserta Didik Lewat Janji Siswa dalam Pelaksanaan Upacara Bendera

Cipulir, Kebayoran Lama - Upacara Bendera setiap hari Senin adalah kegiatan rutin sekolah yang sering dianggap sekadar seremonial. Padahal, bagi peserta didik, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD), upacara adalah salah satu cata untuk membentuk karakter peserta didik di lingkungan sekolah.

Kegiatan ini secara efektif mengajarkan nilai-nilai penting yang tidak selalu didapatkan di dalam kelas. Bagi peserta didik, upacara bendera memiliki manfaat mendalam, yaitu:

  • Menanamkan Cinta Tanah Air dan Nasionalisme: Saat mengibarkan Sang Saka Merah Putih dan menyanyikan Indonesia Raya, hati siswa diajak untuk Cinta Tanah Air, setia kepada Pancasila, dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
  • Melatih Disiplin dan Tanggung Jawab: Berdiri tegak, datang tepat waktu, dan mengikuti setiap aba-aba dengan tertib adalah cara praktis melatih Disiplin Diri. Hal ini juga melatih Tanggung Jawab, terutama bagi siswa yang bertugas.
  • Memupuk Kepemimpinan dan Kekompakan: Siswa yang menjadi petugas upacara belajar menjadi Pemimpin yang tegas. Sementara semua peserta belajar Kekompakan dan Persatuan karena berdiri di barisan yang sama.

Lalu, bagaimana nilai-nilai luhur tersebut dipraktikkan di sekolah? Kita dapat melihat contoh nyata dari pelaksanaan di salah satu sekolah dasar di Jakarta.

Pelaksanaan Upacara Bendera di SDN Cipulir 05

Semangat karakter yang digariskan dalam filosofi upacara bendera tersebut benar-benar terlihat di lapangan SDN Cipulir 05. Senin pagi yang cerah menjadi saksi pelaksanaan upacara yang dihadiri lengkap oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, seluruh Guru, Tenaga Kependidikan, serta peserta didik dari Kelas 1, 3, 5, dan 6.

Kepala Sekolah dengan Dewan Guru

Kelas 6D Buktikan Kedisiplinan dan Kepemimpinan

Pada upacara kali ini, Kelas 6D mendapatkan giliran mulia sebagai petugas. Ini adalah tantangan nyata bagi mereka untuk mengaplikasikan nilai-nilai Tanggung Jawab dan Kedisiplinan yang diajarkan oleh upacara itu sendiri.

Dengan langkah tegap dan suara lantang, siswa-siswi 6D sukses membuktikan kekompakan tim mereka. Mereka menjalankan setiap prosesi upacara — dari pengibaran bendera hingga pembacaan teks UUD 1945, teks Janji Siswa dan Doa — dengan sangat tertib, memberikan contoh nyata kepada adik-adik kelas tentang arti Kekompakan dan Kerja Sama.

Pengibaran Bendera Merah Putih oleh Petugas Kelas VI D

Pesan Ibu Reni: Menggenggam Janji Siswa sebagai Kompas Moral

Bertindak sebagai Pembina Upacara, Ibu Reni, Wali Kelas 2, menegaskan kembali pentingnya nilai karakter dalam amanatnya. Beliau fokus pada pesan utama dari Janji Siswa DKI Jakarta, yang merupakan kompas moral bagi setiap murid.

Ibu Reni menekankan bahwa Janji Siswa harus diwujudkan sebagai komitmen setiap murid, yang intinya mencakup:

  1. Iman dan Loyalitas: Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan setia kepada Pancasila.
  2. Etika Sosial: Beradab terhadap orang tua, hormat terhadap guru, serta menjunjung tinggi martabat sekolah.
  3. Intelektual: Belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal dan berprestasi untuk mengisi kemerdekaan.
  4. Kewarganegaraan: Menjadi warga DKI Jakarta dan pemuda Indonesia yang bertanggung jawab.

Pesan ini melengkapi manfaat upacara yang telah disampaikan di awal: yaitu memastikan bahwa nilai Cinta Tanah Air dan Disiplin tidak hanya berhenti di lapangan, melainkan dibawa dan diterapkan di kehidupan sehari-hari melalui perwujudan janji tersebut.

Upacara Bendera 6 Oktober 2025 di SDN Cipulir 05 ditutup dengan lancar dan tertib. Dengan praktik langsung di lapangan dan penekanan pada butir-butir Janji Siswa, diharapkan seluruh peserta didik dapat memulai minggu ini dengan hati yang penuh semangat dan karakter yang semakin kuat.

#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai

see you tomorrow 😉