Cipulir, Kebayoran lama — Siang itu, pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, suasana di SDN Cipulir 05 terasa beda banget. Walaupun matahari lagi semangat-semangatnya bersinar (baca: cuaca terik!), antusiasme ratusan murid kelas 1 sampai kelas 6 justru jauh lebih membara!
![]() |
Spanduk Kegiatan |
Mereka semua berkumpul untuk acara keren: "Dekat Bareng Reptile" yang digagas bersama Komunitas DEBAR (Dekat Bareng Reptil). Acaranya bukan cuma pamer hewan, tapi juga edukasi penting tentang penanganan konflik antara manusia dengan satwa liar, khususnya reptil. Sesuai tagline di spanduk: "Kepedulian Kita Menyelamatkan Mereka."
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, para guru, dan tenaga kependidikan ikut hadir meramaikan. Bahkan, beberapa perwakilan orang tua murid juga ikut penasaran dan menyimak.
![]() |
Acara dibuka oleh Pak Maman |
Acara dibuka oleh sambutan dari Pak Maman, lalu langsung diambil alih oleh kakak-kakak kece dari tim DEBAR. Dari sini, petualangan mengenal reptil dimulai!
![]() |
Tim DEBAR |
Dari Kura-kura Cantik sampai Kadal Langka!
Satu per satu "model" reptil mulai diperkenalkan. Para siswa langsung heboh, tapi tertib menyimak penjelasan dari tim DEBAR.
Jenis Kura-kura |
Awalnya, mereka diajak kenalan sama penghuni tempurung, alias kura-kura:
Kura-kura Daun Sumatera
Kura-kura Batik Ambon
Kura-kura Dada Merah
Kura-kura Leher Ular
Sampai Kura-kura Brazil (yang sayangnya masuk jenis satwa ilegal).
Lalu, ada sesi unik membedakan dua amfibi yang sering dikira sama: Katak dan Kodok! Ternyata perbedaannya gampang banget diingat, lho:
Kemudian, panggung diambil alih oleh para kadal dengan aneka rupa yang unik:
Jenis Kadal |
Ada Kadal Kayu dan Londok. Seru banget penjelasannya! Ternyata, londok ini adalah penjaga ekosistem yang suka makan anak kecoa! Tapi hati-hati, londok bisa membawa bakteri Salmonella yang bikin kita muntah-muntah.
Muncul juga Tokek atau Geco yang biasanya dipelihara sebagai tokek hias.
Tak lupa, dikenalkan juga kadal-kadal dari timur Indonesia: Kadal Papua, Kadal Lidah Biru, dan Lizard Panana (yang makanannya kadal kecil). Ada juga Spenasaurus yang eksotis dari Papua Indonesia.
Dan pastinya, si rockstar besar, Iguana Hijau, yang ukurannya sukses bikin anak-anak melongo!
Si Panjang Melata dan Simulasi Penyelamatan Rumah 🏡🐍
Setelah kadal dan kura-kura, giliran si panjang melata yang muncul: ular! Tim DEBAR mengenalkan ular-ular yang penting untuk diketahui, terutama yang sering ada di sekitar kita:
Jenis Ular |
Ular Pucuk Hijau: Bisanya rendah, efeknya cuma gatal-gatal, dan makannya cicak serta kadal kecil.
Ular Kadut: Tidak berbisa, tapi gigitannya sangat sakit! Makanan utamanya ikan-ikan kecil.
Dan yang paling bikin penasaran, Ular Sanca Batik yang ukurannya lumayan besar dan Ular Boa yang suka sekali memakan anak monyet
Bagian yang paling menarik dan penting adalah simulasi penanganan pertama jika ada reptil, khususnya ular, masuk ke lingkungan rumah atau pemukiman.
Dua murid beruntung, Adit dan Rania, berkesempatan langsung mempraktikkan cara penanganan ketika ular masuk ke rumah. Mereka dibimbing ketat oleh tim DEBAR agar tetap aman dan benar. Keren! Ini membuktikan bahwa reptil bukan hanya untuk ditakuti, tapi bisa dipahami dan ditangani dengan benar.
Acara ditutup dengan sesi seru tanya jawab berhadiah yang sukses menguji fokus dan ingatan para murid. Bagi yang berhasil menjawab, voila! Dapat hadiah langsung! Setelah itu, semua berfoto bersama, menandai momen berharga ini.
![]() |
Foto Bersama |
Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Semoga setelah acara ini, anak-anak SDN Cipulir 05 tidak hanya berani, tapi juga lebih peduli dan bijak dalam bersikap terhadap satwa liar di sekitar mereka. Sampai jumpa di edukasi DEBAR berikutnya! 👋
#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai
see you tomorrow 😉
Mantab bang Indra, terus semangat dan berprestasi
BalasHapusAmin, terimakasih Bang
HapusMakasih liputannya sangat lengkap
BalasHapusTerimakasih sudah mampir, OM
Hapus