Senin, 25 Oktober 2021

Ide yang terlewatkan (Bertemu Mereka)

Segera tuliskan jika ide datang. Kalimat tersebut sering dijumpai saat kita mencari ide di mesin pencari. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat menjadi pilihan, namun kalimat "segera tuliskan jika ide datang" hampir pasti ada disetiap tautan link yang keluar pada halaman pertama google.


Blog sederhana ini yang biasanya menjadi teman menumpahkan uneg-uneg, kini jarang sekali dikunjungi pemiliknya, "sorry blog". Padahal banyak sekali ide tulisan yang ingin ditumpahkan. "Kok gak dituliskan" entahlah, sudah banyak alasan yang dijadikan bemper. Padahal memang tidak mau menulis saja yang membuat ide tulisan menguap, bagaikan uap air mendidih yang terlihat sesaat dan akhirnya hilang entah kemana, "maaf blog".

Malam ini pemilik blog memaksakan diri untuk menuliskan ide yang terlewatkan. Sempat tidak mau dituliskan, namun setelah dipikirkan kembali, sepertinya ide ini menarik untuk dituliskan dan dibagikan. Semoga ide yang terlewatkan ini dapat menjadi pemicu hadirnya ide-ide lain yang juga sempat terlewatkan untuk dituliskan. Mari terus membaca tulisan ini pada paragraf selanjutnya, karena akan ada kejutan! hehehee...

Bertatap muka dengan mereka.

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah dilakukan pada awal bulan oktober, memberikan semangat baru bagi saya dalam mengajar. Sebelumnya saya juga semangat, namun dengan adanya PTM membuat semangat saya meningkat berlipat-lipat.

Hal terpenting dengan diperbolehkannya PTM adalah bertemu dengan peserta didik untuk pertama kali, iya pertama kali. Terus terang saya ini guru baru di sekolah baru, baru pada tahun ajaran 2021/2022 saya mengajar di sekolah baru. So, pastinya saya belum mengenal peserta didik sebelumnya, kecuali mengenal mereka dari layar 14" atau dari layar smartphone.

PTM yang dibagi menjadi dua sesi, tidak menyurutkan semangat saya dan peserta didik untuk hadir di sekolah kembali. Setelah berhari-hari belajar dari rumah, akhirnya pada bulan oktober kami dapat bertatap muka "betulan", tanpa dibatasi oleh kuota yang terkadang loading atau delay. huffff....

PTM sesi pertama

Rabu, 6 Oktober 2021, yaaa... hari itu merupakan hari dimana jantung berdebar lebih cepat. Rasanya sudah tidak sabar menunggu satu per satu peserta didik melewati pintu kelas dan menyapa selamat pagi pak. Ahhh.... suara yang sudah lama sekali tidak terdengar secara langsung.

dokumen pribadi

Astiyani, yaa Astiyani siswi yang hadir pertama kali hari itu. Diikuti Aira dan Haruko beberapa menit kemudian. Kemudian Dipo, Adisty, Haikal, Arya, dan Rizky menjadi rombongan peserta didik berikutnya yang hadir. Fikky dan Fauzan datang hampir berbarengan. Terakhir yang datang ke sekolah saat itu adalah Arum, yaa Arum melengkapi pembelajaran tatap muka sesi pertama hari itu. Perlu diingat, mereka datang ke sekolah dengan prokes lengkap. Masker, faceshield dan mungkin hand sanitizer ada di dalam tas/saku baju mereka.

Akhirnya bertemu dengan mereka, "Assalamualaikum, selamat datang kembali ke kelas nyata" kalimat pertama yang meluncur dari mulut saya. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan pagi itu, sebagai penanda kami semua masih NKRI. hehehehe...

Oh iyaa... ketua kelas pada hari itu Astiyani. Tidak ada alasan yang jelas penunjukkan Astiyani sebagai ketua kelas, saya menunjuk karena Astiyani datang paling pertama. Tohh... pada akhirnya Astiyani tidak berkeberatan untuk menjabat ketua kelas dadakan. Terimakasih Astiyani...

PTM sesi kedua

Satu minggu kemudian, tepatnya Rabu, 13 Oktober 2021. Rombongan peserta didik kelas 6 hadir kembali ke sekolah, tentunya dengan wajah yang berbeda. Tidak ada lagi Astiyani dan kawan-kawan yang hadir minggu lalu, kali ini wajah-wajah lain yang tidak kalah semangat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka sebenarnya.

dokumen pribadi

Nurfaiza, Nur Aulia, Nashwa dan Khaerunnisa duduk di barisan depan, karena mereka berempat datang paling awal, bahkan lebih dulu dari pada saya. Hadeeehh,... keduluan saya! Barisan kedua ditempati oleh Nadia, Syahrul, Wildan dan Pasah. Lanjut keurutan bangku belakang, ada Yuslim, Rafha, Zami serta Revan. Berbeda dengan minggu lalu yang dihadiri hanya 11 peserta didik, pada sesi kedua peserta didik yang hadir ada 14 anak. Dua peserta didik lainnya yang melengkapi pembelajaran tatap muka hari itu adalah Raya dan Amel.

Berbeda dengan pemilihan ketua kelas minggu sebelumnya, ketika itu saya memilih ketua kelas berdasarkan kedatangan siswa paling awal. Pada sesi kedua, ketua kelas dipilih berdasarkan siswa yang tidak membawa tugas (ada tugas yang diberikan melalui google classroom, dan harus dikumpulkan saat PTM). 

Yuppp... akhirnya ketua kelas pada sesi kedua adalah Nadia. Yeeeeyyy!!!! karena pada hari itu yang tidak membawa tugas hanya Nadia saja (walaupun akhirnya Nadia tetap mengumpulkan tugas setelah pulang sekolah). Terimakasih Nad!

Terimakasih saya ucapkan

3 x 35 menit waktu yang sedikit, namun memberikan kesan semangat belajar yang berbeda. Interaksi secara nyata, bertanya secara langsung serta mengajar dengan bertemu memang tidak dapat diganti dengan apapun. 

Terimakasih pada kalian yang sudah hadir pada PTM sesi satu dan dua. Bagi yang belum dapat berkesempatan hadir PTM karena ada beberapa halangan, jangan khawatir mungkin hari esok atau nanti kita dapat bertemu bersama tanpa dibatasi oleh sesi satu dan sesi dua. Semoga disegerakan, Aamiin!

Tidak lupa, ucapan Thanks saya ucapkan kepada koordinator kelas dan orangtua murid yang memberikan dukungan, sehingga PTM dapat terlaksana dengan baik, berstandar dengan prokes yang diharuskan. Terimakasih!

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren 
See You Tomorrow 😉

10 Comments:

  1. Alhamdulillah, sudah bisa PTM kembali
    Sehat-sehat terus semuanya ya, Pak

    Semnagat!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...
      Terimakasih Bu

      Sehat sehat juga untuk Ibu Pithosaurs

      Hapus
  2. Always, Mr Indrakeren 👍👍👍

    BalasHapus
  3. Mantap. Dokumentasi yang seperti ini mahal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Pak Padilll...
      berapa harganya kira kira Pak Padil... heheheeh

      Hapus
  4. Alhamdulillah sdah bisa bertatap muka denganmu para siswa.
    Kalau tempat saya masih berlaku PTMT
    (50 persen) saja siswa yg bisa hadir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah... perlahan ikuti prosesnya, insyallah nanti akan 100 % yang hadir
      Sehat selalu Nini

      Hapus
  5. 2 jam di sekolah lebih baik dati 2 minggu belajar dari tumah itu yang saya rasakan pada anak saya. Semangaat.belajar di sekolah. Ketemu kangsung dengan Oak Guru Indra yang kereen abis ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Bu...
      Seru banget saat ketemu dengan mereka....
      Sehat selalu Bu

      Hapus