Rabu, 11 Agustus 2021

Belajar, Merdeka Belajar

Sebagai seorang pendidik, kata merdeka belajar merupakan sesuatu yang tidak asing. Namun, mempraktekkanya yang asing. Bagaimana cara merubah kebiasaan lama menuju kebiasaan baru? 

Pemikiran tersebut muncul saat kata merdeka belajar digaungkan oleh Mas Mentri Nadiem Makarim. Menurut Nadiem Makarim yang saya kutip dari kompas(.)com, konsep "Merdeka Belajar" paling tepat digunakan sebagai filosofi perubahan dari metode pembelajaran yang terjadi selama ini. Sebab dalam "Merdeka Belajar" terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran.  

Cara belajar merdeka belajar mungkin bisa dilakukan dengan menduplikasi ungkapan dari Mel Silberman (1996). Beliau memodifikasi dan memperluas pernyataan Confucius menjadi apa yang ia sebut paham belajar aktif sebagai berikut: 
  1. Apa yang saya dengar saya lupa (What I hear, I forget );
  2. Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit (What I hear and see, I remember a little );
  3. Apa yang saya dengar, lihat, dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman, saya mulai paham (What I hear, see, and ask question about or discuss with someone else, I begin to understand ).
  4. Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan (What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill );
  5. Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya (What I teach to another, I master ).

Kelima cara belajar merdeka belajar tersebut merupakan PR bagi para pendidik dimasa pandemi seperti saat ini. Para pendidik (guru) dituntut untuk meningkatkan kompetensi dalam melajakukan pembelajaran. Guru yang biasanya cukup memberikan dongeng (baca ceramah) di depan kelas, mulai sekarang harus bisa mengembangkan metode tersebut.

Misalkan, Guru dapat memodifikasi metode ceramah dengan menambahkan boneka tangan sebagai karakter lain dalam menyampaikan metode ceramah tersebut. Sehingga peserta didik selain dapat mendengarkan, mereka dapat juga membayangkan apa yang disampaikan guru dalam bentuk karakter boneka.

Pemahaman guru terhadap teknologi, juga menjadi hal penting di tengah pandemi seperti sekarang. Pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah menjadi hal yang sudah biasa hampir dua tahun ini. 

Saya kutip kembali kalimat terakhir Mas Mentri tentang merdeka belajar, "Sebab dalam "Merdeka Belajar" terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran". Kalimat tersebut menitik beratkan kemandirian dalam menentukan sendiri cara terbaik dalam pembelajaran.

PJJ dan BDR menggojlok pendidik dan peserta didik untuk berkolaborasi dalam melakukan pembelajaran. Guru kreatif yang dapat meningkatkan imajinasi peserta didik dalam memberikan pembelajaran, merupakan guru yang akan sukses dalam menerapkan konsep merdeka belajar. 

Seperti apa guru yang kreatif itu? guru kreatif adalah guru yang siap berliterasi, siap belajar sepanjang hayatnya, siap mendedikasikan dirinya untuk terus mengupgrade kompetensi diri dalam mencerdaskan anak bangsa. 

Siapp jadi guru kreatif yang menerapkan konsep merdeka belajar!!!!

#Agustus2021Challenge
#MerdekaBelajar

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow


0 Comments:

Posting Komentar