Selasa, 17 Agustus 2021

YPTD Tangguh, Literasi Tumbuh

Selamat Ulang Tahun Negeriku,
Selamat Ulang Tahun Indonesiaku.
Indonesia Tangguh,
Indonesia Tumbuh

***

Baru saja saya selesai mengikuti Upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara yang dilakukan dengan protokol ketat berjalan dengan khidmat. Rangkaian prosesi upacara dari awal hingga akhir berjalan dengan lancar.

Banyak harapan dari peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke 76. Tentunya kita semua berdoa agar pandemi yang melanda Indonesia dan dunia segera berakhir. Serta segala persoalan krisis, resesi dan pandemi yang terjadi dalam negeri ini dapat menemukan solusinya. Mari kita doakan yang terbaik untuk negeri kita tercinta, Indonesia.

Slogan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, Sangat menarik perhatian saya. Slogan ini menjelaskan bahwa nilai ketangguhan, semangat pantang menyerah untuk terus bersama dalam menempuh jalan penuh tantangan, agar dapat mencapai masa depan yang lebih baik.

Dari slogan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 76 ini saya terinspirasi. Saya ambil kata tangguh dan tumbuh untuk disematkan dengan kata YPTD dan Literasi. Semoga harapan dimasa yang akan datang YPTD akan lebih tangguh mengajak berliterasi dan dapat menumbuhkan gairah literasi bagi masyarakat Indonesia.

Perkenalanku dengan YPTD

Apa sih YPTD ? mungkin akronim ini masih asing bagi warga negara dunia. Ya, iyalah... namun, semoga akronim ini bisa mendunia dimasa yang akan datang. YPTD merupakan singkatan dari Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan.

Saya akan coba mengigat kembali saat pertama kali saya mengenal YPTD. Yayasan ini didirikan atas inisiatif Bundo Kanduang (Almh) AKBP (P) Hj. Husna Darwis binti Hj. Dahlan, SH. Beliau seorang Mantan Polisi Wanita dan Notaris yang ber kantor di Bogor memiliki keinginan kuat untuk meningkat kan kegemaran membaca dan menulis keluarga besar Petokayo dan masyarakat.

Niat tersebut diwujudkan dalam bentuk mendirikan Perpustakaan Kasidah di Jambi untuk masyarakat umum Tempino dan sekitarnya. Almarhumah Bundo Kanduang memiliki koleksi buku yang cukup banyak terdiri dari berbagai Ensiklopedia dan Majalah Intidsari serta buku buku hukum serta buka agama.

Semua buku tersebut disimpan di Perpustakaan Husna di Perumahan Taman Cimanggu Bogor. Sebelum wafat Uni Husna mewasiatkan dan mewakafkan sebagian dana untuk kegiatan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan yang fokus menerbitkan buku ber ISBN Tanpa Biaya.

YPTD bergerak di bidang sosial kemasyarakatan khususnya bidang pendidikan. YPTD fokus membantu para penulis menerbitkan buku ber lisensi Barcode ISBN Perpustakaan Nasional Tanpa Biaya.

Kegiatan ini dilakukan mengingat selama ini para penulis terkendala dalam menerbitkan buku karena tidak diterima oleh Penerbit Major (besar) sedangkan Naskah Buku sudah tersedia. Disamping itu keinginan menerbitkan buku secara indie (pribadi) melalui perusahaan jasa penerbit memerlukan biaya yang cukup besar.

Oleh karena itu YPTD bertekad membantu para penulis memiliki master buku sebagai Mahkota seorang Jurnalis. Sejak kegiatan di canangkan pada tanggal 19 Agustus 2020 YPTD telah membantu menerbitkan 36 Buku para penulis. Tentu saja kegiatan ini merupakan bagian tak terpisahkan turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia.

Itulah catatan singkat saya ketika awal perkenalan dengan YPTD. Sampai kini, sudah ratusan buku yang terbit dan ber-ISBN dari Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan.

BISA! Pasti Bisa Menulis

Dari ratusan buku yang diterbitkan YPTD, ada satu buku yang terselip atas nama saya. Bisa! Pasti Bisa Menulis judul bukunya. Memang buku ini hanya berisi kumpulan resume menulis bersama PGRI dan Omjay. Namun, buku ini yang memupuk kepercayaan diri saya dalam BISA menulis.

Kata BISA dalam judul buku ini merupakan akronim yang saya dapat dari (Alm) Bapak. Beliau menyampaikan jika semua hal yang ada dalam kehidupan kita pasti BISA kita lakukan. Dilakukan dengan cara B (Believe/Percaya), percaya bahwa diri kita memiliki potensi untuk tumbuh dan memiliki jiwa pembelajar (inquirer). I (Imagination and Idea), otak kecil kita memiliki kekuatan super untuk berimajinasi tentang apa saja dan kita bisa mewujudkan imajinasi tersebut. Huruf ketiga adalah S (See/Lihat), apa makna S disini, See atau lihat bisa kita ketahui jika sudah merubah imajinasi menjadi produk, contohnya adalah buku solo pertama atau tantangan yang diberikan kepada kita, jika sudah berhasil kita taklukkan. Terakhir adalah A (Addict/Kecanduan), maknanya memang terkesan negatif, namun jika diartikan dalam hal yang positif, kecanduan memiliki arti kembali melakukan proses yang sudah menghasilkan produk. Artinya proses yang sudah menghasilkan hal yang positif boleh diteruskan/lakukan lagi, sehingga menjadi kebiasaan untuk memunculkan produk-produk yang lain (disini kebetulan contohnya buku).

Jadi kata BISA yang saya angkat dalam judul buku solo pertama, bukan hanya sekedar bisa biasa, namun bisa yang luar biasa. BISA!

Bukan hanya saya saja yang BISA luar biasa, namun semua orang memiliki potensi untuk BISA luar biasa. Melejit setinggi-tingginya dengan cara selalu belajar meningkatkan kompetensi. Menulis adalah salah satu cara melejitkan kompetensi tersebut.

Satu Dua Tiga (123)

Selain judul buku BISA! Pasti bisa menulis. Angka 123 juga menjadi hal yang istimewa antara saya dan YPTD. Angka ini merupakan urutan buku yang telah dicetak oleh YPTD. Angka 123 seolah-olah sebagai pertanda, agar kita semua selalu berurut dan konsisten dalam melakukan apa yang kita senangi.

Bapak Thamrin Dahlan memberikan pesan kepada saya dalam kata pengantar yang beliau tulis pada buku saya. Sesungguhnya muara tulisan adalah buku dan sesungguhnya buku adalah Mahkota seorang penulis.

Alhamdulillah saya ucapkan syukur yang luar biasa. Dalam perjalanan hidup ini, saya dipertemukan dengan orang-orang hebat dan komunitas literasi yang aktif dalam memberikan saran, masukkan juga kritik. Semua hal itu dilakukan agar saya/kita/kalian berkembang, tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik pada masa yang akan datang.

Doa dan Harapan untuk YPTD

Terimakasih Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan, itu merupakan kata yang tepat saya ucapkan. Jika bukan karena YPTD mungkin buku solo saya masih dalam bentuk file disalah satu folder laptop. Berkat YPTD file tersebut berhasil dicetak menjadi buku solo pertama berjudul BISA! Pasti Bisa Menulis.

Sumbangsih saran untuk kesuksesan Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan pada masa yang akan datang. Saya ingin menyampaikan beberapa hal, sebagai berikut :

1. Editor hal yang paling penting diperbaiki.

Pertama adalah editor. Saya mengalami sendiri hasil dari buku yang saya terima dari YPTD. Memang bukan sepenuhnya kesalahan yang perlu dibesarkan. Namun, jika ada editor mungkin bisa mengurangi resiko kesalahan bagi penulis pemula yang ingin menerbitkan buku. Khususnya tentang nomor halaman pada buku yang ngacak. Jika ada tangan dingin editor pasti nomor halaman ngacak tidak akan terjadi.

2. Diberikan pilihan jenis kertas.

Sebenarnya jika berhubungan dengan kertas, merupakan hak seseorang. Terus terang dengan kertas yang sekarang saya tidak masalah. Namun, jika ada penulis yang menginginkan jenis kertas lain, mungkin YPTD dapat memfasilitasinya.

3. Buku digital perlu, tapi buku fisik tetap ada.

Terus terang saya lebih senang membaca dibuku dari pada di gawai atau laptop. Tingkat radiasanya yang tinggi membuat mata saya cepat lelah. Namun lagi-lagi dengan perkembangan zaman, literasi harus mengikuti perkembangan tersebut. Saya menyarankan jika buku digital jadi diwujudkan, maka bagi penulis tetap mendapatkan buku fisik.

4. Perbanyak Lomba Menulis

Sudah sering saya menguji nyali dengan mengikuti lomba menulis. Rasanya adrenalin terpacu setiap jemari mengetikkan kata untuk dirangkai menjadi tulisan yang akan dilombakan. Yaaa... walaupun saya belum pernah menjadi pemenang, paling tidak ada pengalaman yang bisa saya ceritakan dalam blog saya setiap mengikuti lomba menulis. Nah... YPTD dapat melakukan hal tersebut lebih sering. 

5. Program Harian

Bedah buku pada hari selasa ba'da isya. Yaa... YPTD sudah melaksanakn program ini dan menjadi pprogram unggulan YPTD. Namun, pasti akan lebih seru jika program kegiatannya lebih banyak lagi. Misalkan webinarnya tidak hanya hari selasa, bisa dibuat seminggu dua kali. Serta belajar di WAG dengan memanggil narasumber tentang menulis. Jadi blog tidak hanya tempat posting tulisan yang sudah ditulis pada blog, namun ada materi yang bisa didapatkan setiap minggunya

Penutup

Di hari jadinya yang pertama pada tanggal 19 Agustus 2021, semoga YPTD menjadi yayasan literasi yang tangguh. Sehingga dunia literasi Indonesia akan terus berkembang dan tumbuh. Aamiin.

#Salam Kenal
#Salam Literasi
#Salam Indrakeren
See You Tomorrow

0 Comments:

Posting Komentar