Kamis, 14 April 2022

Ngabubuwrite : Catatan Latsar (bag 2)

Hari kedua sudah mulai terbiasa, walaupun masih ada juga debaran di dada. Kegiatan Latsar yang dilakukan secara virtual memang ada suka dan dukanya. Suka yang saya rasakan adalah mendapatkan ilmu dan teman baru, untuk dukanya... hmmm, kasih tahu gak yaa.😁

Kegiatan Latsar Hari Ke-2

Kuda besi saya pacu menelusuri Jl. Ciledug Raya. Tepat pukul 06.00 saya sudah mendarat di SDN Cipulir 05 Pg. Yaa.. Saya melaksanakan kegiatan Latsar di Sekolah, alasannya simple agar tetap bisa berkoordinasi dengan rekan sejawat bila ada kesulitan dalam penanganan siswa kelas VI. Maklum, saya merupakan wali kelas VI yang sedang melaksanakan Ujian Sekolah, agak worry jika meninggalkan peserta didik dalam keadaan Ujian Sekolah.

Kegiatan Latsar dimulai pukul 7.30. Seluruh peserta Latsar CPNS angkatan 148 masuk ke ruang maya. Hasil dari pengalaman hari pertama, kegiatan apel hari ini berlangsung berlangsung lebih baik, widyaiswara yang memberikan motivasi awal adalah Bapak Eko Hariadi. Beliau hanya menyampaikan sedikit kata tentang materi yang akan disampaikan para tutor pada hari ini.

Oh yaa, rangkaian acara apel juga berjalan lancar. Kolaborasi antar peserta yang sudah dijadwalkan oleh ketua kelompok terlihat kompak. Pemutaran lagu Indoneisa Raya dan Mars Bela Negara juga tidak ada masalah berarti. Pokoknya hari ini nice lah.

Bersama Pak Adiwijaya 

Alief, Agung, Farida, Imam, Intan, Indra, Suci, Nurul, Sapni, dan Wisnu kami bersepuluh masih dibersamai oleh Bapak Adiwijaya dalam Breakout room. Seperti hari pertama Bapak Adiwijaya memberikan kesan yang ramah dan baik kepada seluruh peserta. Sapaan dan kelakar darinya dapat mencairkan suasana antara kami bersepuluh.

Pada kesempatan kedua kami diberikan materi tentang Analisis Isu Kontenporer. Terus terang awalnya saya merasa bingung ketika membaca materi MOOC tentang materi Analisis Isu Kontenporer. Apa itu Kontenporer? setelah saya berselancar di dunia maya, saya menemukan arti dari kata tersebut. Menurut KBBI Online arti kata kontenporer adalah pada masa kini. Jadi Analisis Isu Kontenporer bisa diartikan sebagai Menganalisis permasalahan yang sedang terjadi masa ini.

Ok, kita mulai fokus ke materi ya. Bapak Adiwijaya memulai materi hari ini dengan menampilkan slide tentang teknik analisis isu dan solusi. Dalam materi kali ini beliau langsung memberikan studi kasus sebagai bahan belajar para peserta. 

Isu yang ditampilkan pada slide tentang isu yang sedang hangat di Provinsi DKI Jakarta. Banjir, kemacetan dan padatnya penduduk menjadi topik yang seru untuk dipelajari. Dari ketiga isu yang dipaparkan, ditetapkan isu banjir sebagai masalah yang akan diperbincangkan.

Metode AMKL, Fishbone, dan USG

Bagaimana banjir bisa terpilih menjadi masalah yang akan diperbincangkan? ada proses yang namanya AMKL yang menentukan banjir asik untuk dibicarakan. AMKL merupakan metode dalam mencari masalah yang akan diangkat dalam proses aktualisasi. AMKL (Aktual, Problematika, Khalayak, Layak) keempat faktor tersebutlah yang dapat menentukan masalah yang akan kita aktualisasikan.

Aktual bisa diartikan sebagai sebuah masalah yang sedang hangat diperbincangkan atau diperkirakan akan segera terjadi. Problematika merupakan sesuatu yang menarik dan mendesak untuk dicarikan solusinya. Sedangkan khalayak menyangkut hajat hidup orang banyak. Metode ini ditutup dengan layak, layak disini diartikan sebagai kita yang akan menjalankan aktualisasi ini, mampu atau tidak untuk melaksanakannya.

Balik lagi ke banjir, setelah banjir dipilih untuk diperbincangkan. Maka proses selanjutnya adalah mencari (Why) dari masalah banjir tersebut. Curah hujan, Saluran air yang belum optimal, Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan dan Wilayah resapan air yang sudah berkurang. Hal-hal tersebut merupakan (Why) yang bisa kita pilih kembali dengan metode AMKL, sehingga bisa didapatkan satu masalah yang bisa diperbincangkan.

Penggunaan metode AMKL ini bisa dilakukan terus, hingga mendapatkan masalah yang paling terjangkau/dekat dari tugas dan fungsi kita di satuan kerja. Setelah masalah teridentifikasi, maka proses selanjutnya akan menggunakan metode fishbone. Metode fishbone bisa diartikan sebagai peta pikiran atau tulang pohon. Dimana isu yang sudah ditetpakan akan menemui inti masalah yang nantinya dijadikan solusi dari isu yang akan diaktualisasikan.

Seperti pertemuan pertama dalam agenda I, Pak Adiwijaya juga memberikan kesempatan peserta untuk berdiskusi. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh seluruh peserta untuk mengeluarkan rasa penasarannya. Pertanyaan teknis, pengaplikasian metode dalam aktualisasi nanti, memberikan pandanan terkait metode satu dengan lainnya, bahkan sudah ada peserta yang memiliki isu yang akan diaktualisasikan. Keren!!! Hal tersebut menjadikan pertemuan pada agenda II, menjadi asik seperti pertemuan sebelumnya.

Materi terakhir yang disampaikan oleh Pak Adiwijaya, masih terkait dengan metode atau teknik menentukan isu atau solusi dari isu yang didapat. Metode USG merupakan metode selanjutnya yang dipaparkan oleh beliau. Metode tersebut adalah metode untuk mencari solusi dari masalah terkecil dari isu yang sudah ditetapkan.

Alhadmulillah, banyak ilmu baru yang saya dapat hari ini. Metode demi metode yang diajarkan menambah rasa percaya diri untuk mencari isu terdekat dari tugas dan fungsi satuan kerja. Semoga dalam penerapan dan pengaplikasiannya dalam pebuatan aktualisasi dapat berjalan lancar. Aamiin.

Penugasan

Sebelum ditutup dengan salam, pertemuan hari ini masih menyisakan penugasan yang harus dikerjakan. Apalagi tugasnya nih? tugas kemarin saja belum selesai.... huhuhuhuhuuuuuu.. semangat Ndra!!

  1. Tugas Individu (Analisis Isu di OPD/Satuan kerja terkait dengan Tugas dan Fungsi peserta)
  2. Tugas Kelompok (Analisis Isu Kontenporer [Kenakalan Remaja di DKI Jakarta])
Semangat latsar.... yo...ye...yoo....!!! 😁😂

Semoga semua tugas yang diberikan bisa diselesaikan dan semua ilmu yang didapat bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉

2 Comments: