Kamis, 17 Juni 2021

Modal Dasar Menulis

Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar,
maka menulislah
.” (Imam Ghozali)

Lama sekali grup Kelas Menulis Tinta Batch #05 ngambang! Para anggota grup dibuat penasaran oleh admin grup. Kegiatan di dalam grup hanya sebatas menyapa antara anggota grup. Sampai ada segelintir anggota yang tidak sabar, hingga memberikan kritik kepada admin grup. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena admin grup langsung merespon dan menjelaskan pengarahan. Kegiatan KMT#05 bukannya mengambang, namun lebih kepada menunggu jumlah kuota grup terpenuhi. 

Sampailah para tanggal 16 Juni 2021, KMT#05 pertama akhirnya mengudara. Admin memberikan aturan dan arahan kepada para anggota. Namasumber pertama yang memberikan vitamin literasi pada hari tersebut bernama Rustam Effendi yang berasal dari provinsi Kalimantan Timur. Beliau menyebarkan virus literasi dengan tema Modal Dasar Menulis. Paparan beliau saya coba resumekan dari awal hingga akhir. Semoga bisa dinikmati hidangan literasi yang saya sajikan.

Menulis bukan sebuah pekerjaan berat, tetapi bukan juga pekerjaan ringan. Semua kembali pada masing-masing individu. Hal yang berat bisa menjadi ringan jika kita memiliki niat dan tekad yang kuat untuk melakukannya. Akan tetapi, sesuatu yang mudah dan ringan bisa menjadi sangat berat tanpa dibarengi niat yang kuat.

Tidak ada salahnya jika kita memulai menulis sekarang ini, berapa pun usia kita. Untuk sebuah kebaikan, umur bukanlah sebuah masalah. Selagi ada kesempatan di depan mata, gunakanlah waktu terbatas yang kita miliki untuk menebar kebaikan dengan tulisan.

Beberapa hal yang harus kita ketahui dan yang menjadi modal kita untuk menjadi penulis.

  1. Bakat bukanlah segalanya.
    Sebagian orang berpikir bahwa untuk menjadi penulis, diperlukan bakat pada bidang tersebut. Ternyata ini pola pikir yang kurang tepat dan tidak bisa dibuktikan. Bakat bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan seseorang untuk menulis dan menjadi penulis yang baik.

    Mengapa? Karena bakat sendiri masih bersifat fluktuatif, bisa naik dan bisa juga turun.
    Bakat yang diasah, dilatih, dan dipupuk akan menjelma menjadi sebuah ketrampilan dan kekuatan yang dahsyat.

    Namun, jika bakat yang kita miliki, cenderung kita abaikan, sangat mungkin ia akan berkurang, bahkan hilang sama sekali.

    Jadi, bagi kakak yang merasa tidak memiliki bakat menulis, bukan berarti tidak bisa menjadi penulis. Ala bisa karena biasa. Dan ikuti terus kelas ini hingga selesai, insha Allah kakak semua akan merasakan dan mengetahui bahwa menulis tidak sesulit yang dipikirkan. 😊

  2. Perlu niat atau tekad yang kuat.*
    Untuk memulai apa pun, diperlukan niat yang kuat. Begitu juga untuk kegiatan menulis, seseorang harus memiliki tekad yang kuat dimulai dari kemantapan dalam hati, bertekad untuk menulis, bertekad untuk menjadi penulis. Karena niat yang kuat bisa menjadi modal yang sangat besar bagi seseorang untuk memulai dan konsisten menulis.

  3. Ilmu Pengetahuan (Knowledge)
    Modal utama yang harus dimiliki oleh seorang penulis selanjutnya adalah ilmu pengetahuan. Semakin banyak ilmu yang dimiliki, maka semakin banyak pula pesan yang akan disampaikan kepada pembaca.

    Oleh karena itu, seseorang yang ingin menjadi penulis harus selalu upgrade ilmunya, wawasannya. Gak boleh ketinggalan informasi apalagi ketinggalan zaman.

  4. Banyak Membaca
    Membaca merupakan aktivitas yang wajib dilakukan oleh penulis. Dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi serta wawasan yang akan dijadikan referensi dalam tulisannya. Banyak karya-karya hebat yang lahir dari para penulis yang berpengaruh bagi kehidupan banyak orang untuk melakukan perubahan yang lebih baik.

    Bayangkan jika kita mampu menuliskan sebuah karya, kemudian itu dapat mempengaruhi terhadap ribuan orang untuk melakukan perubahan yang lebih baik, maka bukan hanya kepuasan materi yang kita dapatkan. Secara batiniah kita akan merasa senang karena dapat bermanfaat untuk orang lain.

    Satu hal yang harus penulis pahami kenapa membaca itu sangat perlu. Seorang penulis pasti seorang pembaca, tetapi seorang pembaca belum tentu seorang penulis. Itulah sebabnya membaca menjadi kebutuhan bagi seorang penulis.

  5. Pengalaman (exsperience)
    Seorang penulis harus kaya akan pengalaman, karena pepatah mengatakan “pengalaman merupakan guru terbaik sepanjang sejarah kehidupan”.

    Pengalaman berharga akan tercatat sebagai momen penting dalam kehidupan yang tidak akan pernah terlupakan. Biasanya seseorang lebih mudah menuliskan sesuatu berdasarkan apa yang sudah dialaminya.

    Sebagai contoh seorang mahasiswa yang telah lulus menjadi sarjana di salah satu universitasnya, lalu ia tidak ingin melewatkan momen penting selama hidupnya berlalu begitu saja seperti air yang mengalir. Sehingga ia harus menuliskan ke dalam sebuah karya tulis baik berupa cerpen, novel maupun karya ilmiah.

    Dari beberapa tulisan tersebut jika kita mampu menyampaikannya dengan baik dan menarik, maka suatu saat karya itu akan tercatat menjadi tinta sejarah yang akan dibaca oleh ribuan orang. Dengan demikian pengalaman apa pun yang kita miliki jika kita mampu memanfaatkannya menjadi sebuah karya, maka akan menjadi modal dasar untuk meraih kesuksesan di bidang menulis.

  6. Waktu yang cukup untuk menulis
    Menulis membutuhkan waktu yang tidak instan karena ada proses yang harus ditempuh dalam mengumpulkan bahan tulisan. Sebelum melakukan kegiatan menulis, sebaiknya memperhatikan langkah-langkah dan perencanaan yang harus ditempuh agar informasi yang terdapat dalam tulisan sampai kepada pembaca. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh meliputi lima tahap, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, tahap revisi, tahap penyuntingan, dan tahap publikasi.

    Untuk penulis pemula yang mengikuti kelas menulis, langkah-langkah yang harus dilakukan cukup 2, yakni tahap prapenulisan dan tahap penulisan.  Sedangkan tahap selanjutnya akan didampingi oleh mentor. Sebab jika penulis apalagi yang masih pemula, jika menulis sambil melakukan editing, sudah pasti tulisan tidak akan pernah selesai.

  7. Bergabung dengan komunitas menulis.*
    Manusia adalah makhluk sosial. Jiwa dan sifat berkumpulnya pasti muncul dalam segala kondisi. Bagi kita, penulis pemula, sangat perlu berkumpul dengan komunitas yang memiliki minat sama.

    Berada di tengah orang-orang yang satu frekwensi, akan membuat motivasi kita untuk menulis tetap terjaga. Di samping itu, kita dapat belajar dari karya-karya orang lain dan memperoleh ilmu tentang kepenulisan yang sangat bermanfaat.

Jadi, siapa pun kita, apa pun latar belakang kita, kita sangat berpotensi menjadi seorang penulis. Menulis adalah sebuah pekerjaan kemanusiaan. Dengan menulis, kita bisa memengaruhi pola pikir orang dan masyarakat, menanamkan sebuah nilai, bahkan merubah peradaban dunia.

#kmt05_day1

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You


2 Comments:

  1. Mntab dan sempurna artikelnya,...semoga tetap semangat berkarya dan mnginspirasi. Lanjutkan 🙏👍

    BalasHapus