Anti celingak-celinguk, matanya mencari sosok berambut kribo. Yaaa... Siapa lagi kalo bukan kak Lukman. Tumben memang, jarang sekali Anti mencari kakaknya disaat senggang seperti ini. Biasanya kalo bukan di kamar main gawai atau pergi kumpul dengan teman-temannya.
Bukan hal aneh memang untuk gadis seusianya. Gawai dan kumpul dengan teman-teman menjadi menu wajib dalam rutinitasnya. Namun kali ini Anti sibuk mencari si kribo Lukman.
"Ibu... Lihat Kak Lukman?" tanya Anti kepada ibunya yang sedang sibuk berdandan, sepertinya Ibu mau pergi sama Bapak.
"gak lihat de, coba tanya bapak" jawab Ibu sambil memoles pipinya dengan bedak tipis. Anti bergegas ke halaman samping, biasanya Bapak berada disana sebelum beraktifitas.
Anti menghampiri bapak yang sedang sibuk dengan si Blankon. Yaaa Blankon burung Love Bird berwarna biru kesayangannya. "Pak" tanya Anti sambil mencolek bahu Bapak.
"Yaaa de." jawab Bapak sambil bersiul seakan-akan ngobrol bersama si Blankon.
"Lihat kak Lukman" tanya Anti lagi, kali ini Anti sudah berada di depan Bapak.
"Kak Lukman sedang Bapak suruh beli makanan Blankon, sebentar lagi juga balik" jawab Bapak menjelaskan.
"Ada apa de, tumben cari Kakakmu?" Bapak balik bertanya.
"Mau belajar nulis novel sama Kakak" jawab Anti
"Kak Lukman! nulis novel! emang kakakmu bisa?" tanya Bapak dengan wajah tak percaya.
"ssstttt... bisa" jawab Anti sambil bergegas menuju teras rumah ketika mendengan suara motor RX King kakak.
***
"Kak, ayooo belajar lagi di KMT#5" rajuk Anti kepada kakaknya yang baru saja memarkir motor RX Kingnya.
"Sabar" jawab kakak kribo sambil ngeloyor masuk rumah.
"Jam berapa Kak" sambung Anti sambil mengikuti langkah kakanya
"Sabar" jawab Lukman lagi.
"hhhffff" gerutu Anti sambil terus mengekor di belakang kakaknya.
***
Lukman masuk ke kamarnya. Anti masih tetap mengekor di belakangnya. "Bukk" Anti kejedod pintu. Ternyata Lukman menutup pintu sebelum Anti masuk. Terdengar suara Lukman terkekeh dari dalam kamar. "Kakaaaaaakkk,, sakit tau" teriak Anti sambil memegang kepalanya yang masih sakit dan mencoba membuka pintu kamar kakaknya yang ternyata sudah dikunci dari dalam.
"Sabar" teriak kakaknya dari dalam kamar.
20 menit kemudian kakak kribo baru keluar dari kamar. Bau harum, pakaian rapih, rambut disisir walaupun masih terlihat tidak rapih. "Wooiii... ayo!" panggil Lukman kepada adiknya yang sedari tadi menunggu di depan kamarnya sambil muka ditekuk.
"Siapp" teriak Anti semangat.
"Bikinin kopi dulu ya de" pinta Lukman sambil cengengesan.
"Siap" kali ini teriakan Anti tidak semangat yang tadi, langkah kakinya langsung menuju dapur untuk membuatkan pesanan kakaknya.
***
"Ini kopinya tuan!" ledek Anti yang langsung duduk di sebelah kakak kribonya.
"Nuhun" ucap Lukman sambil menyeruput kopi buatan Anti.
Kakak beradik siap belajar menulis Novel. Narasumber yang akan membagikan ilmunya bernama Kak Darmaiyah, beliau memiliki nama pena Rajuk Rindu. Begitu kira-kira profil singkat yang Anti ingat, ketika kemarin Kak Kribo memberitahukannya.
"De" kode Lukman kepada Anti, yang dijawab yap oleh Anti.
***
Apa itu Novel ?
Semua kita pasti sudah pernah membaca novel.
Novel adalah sebuah karya yang di dalamnya memiliki karakteristik sendiri. Novel merupakan suatu karya sastra berbentuk prosa naratif yang panjang, dimana di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang kehidupan seorang tokoh dan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak dari setiap tokoh dalam novel tersebut. isi cerita sebuah novel jauh panjang dari cerpen, paling sedikit 100 halaman atau 3.5000 kata. yang memiliki alur cerita yang cukup kompleks, terdapat lebih dari satu impresi efek dan emosi.
Dulu sebelum kita mengenal teknologi, kita hanya bisa membaca novel dalan bentuk buku yang sudah dicetak, sekarang begitu teknologi semakin canggih, untuk membaca sebuah novel, kita tidak perlu lagi mengeluarkan uang membeli buka, tinggal isi kouta, kita bisa baca novel dengan nyaman dengan banyak pilihan aplikasi dan kita bisa memilih jenis novel apa yang ingin kita baca, bahkan aplikasi Noveltoon dan Mangatoon menawarkan membaca novel dengan gratis, cukup donwload Aplnya, kamu bisa baca sepuasnya, tanpa harus beli koin.
***
"Kerenkan de materinya?" tanya Lukman kepada adiknya yang terlihat fokus membaca materi awal ini. Anti hanya dengan anggukan kepalanya, menandakan setuju.
"kira-kira ada tips nya gak yaa. Tips buat bikin novel gitu kak, biar gampang" tanya Anti tanpa menoleh kearah kakak kribo.
"..." belum Lukman menjawab, Anti sudah langsung menjawab pertanyaannya sendiri "Baca!". Mereka kemudian tertawa dan melanjutkan menyimak.
***
Saya akan memaparkan versi saya, bagaimana tips menulis Novel dengan mudah. Mau tahu gak.
1. Kenali Audiens
Sebelum menulis novel, tentukan dulu, siapa yang kita inginkan menjadi pembaca novel kita, maka kenali dahulu audiens yang akan jadi sasaran.
Kita akan menulis novel untuk rentang usia berapa?.
Misalnya kita menargetkan audiens di usia 13 tahun, remaja yang berusia 13 akan memiliki ketertarikan atau minat baca yang berbeda dengan remaja yang berusia 15 tahun ke atas, atau sebaliknya.
Nah... Jadi sebelum memulai menulis, tetapkan target pembaca pada usia berapa, karena audiens menjadi penentu novel kita diminati atau tidak.
Kalau kita ingin targetnya orang dewasa, jangan menulis novel remaja, begitu juga sebaliknya, jika kita ingin pesan yang terkandung di dalam novel kita untuk remaja, jangan kita tulis novel kita berbau dewasa. Tulislah cerita novel tersebut sesuai dengan karakter usia yang kita inginkan.
Namun ada juga novel yang bersifat umum, bisa dibaca oleh semua umur dan kalangan yang sifatnya ringan, misalnya novel tentang kehidupan keluarga cemara.
***
"Berarti aku bikin novel untuk teman-teman seumuran aku aja ya kak" tanya Anti kepada kakanya.
"Iyaa... biar anak SMU se-kecamatan pada baca cerita kamu ya de" jawab Lukman mengarahkan
Anti merawang ke langit-langit, memikirkan tulisan apa yang ingin ditulisnya. Tulisan yang pas dan diminati oleh pembaca seusiannya. "kira-kira Anti nanti tulis apa ya Kak" tanya Anti ke kakaknya.
"heeeiii... simak dulu materinya sampai selesai. Setelah itu baru mikir mau nulis apa" jawab Kak Lukman, yang disepakati oleh Anti.
***
2. Menentukan ide cerita
Jika sudah mengenali audiens yang akan jadi sasaran, maka selanjutnya bisa menentukan ide cerita. Hal ini berlaku untuk penulis pemula maupun profesional.
Untuk penulis pemula, kadang terkendala dalam mencari ide, sebenarnya ide ini bisa datang dari mana saja, sebagai acuan ada beberapa tips agar mudah mendapatka ide cerita.
- Ide bisa muncul dari diri sendiri
Sebenarnya ide menulis bisa datang dari mana saja, bisa dari orang di sekitarmu atau yang paling dekat yaitu dirimu sendiri. Tanyakan kepada dirimu sendiri, kira-kira apa yang membuatmu gelisah. Apa sebabnya.
Identifikasi hal yang selalu mengusik pikiranmu. Jadi, apa yang membuatmu gelisah atau bahkan bikin kamu nggak bisa tidur? Apa yang membuat pikiranmu suntuk dan sebagainya. - Amati Orang Lain
Kalau kamu merasa pengalaman hidupmu tidak ada yang menarik untuk dijadikan ide cerita, flat aja gitu kayak papan seluncur, kamu bisa lho mengambil pengalaman orang lain untuk dijadikan sebagai ide cerita, teman dekatmu misalnya.
Kalau kamu punya teman dekat yang punya masalah dan sering curhat, kamu bisa menjadikan pengalaman temanmu menjadi sebuah ide.
Maka, jadilah pendengar ber-attitude baik ya, saat ada sahabatmu yang pengin curhat. Atau, kamu mau buka jasa konseling sekalian, biar punya banyak stok ide cerita? Hehe. - Tangkap Fenomena di Lingkungan Sekitar
Ide juga bisa kamu dapatkan dari hasil mengamati apa yang tengah terjadi di lingkungan sekitarmu.
Banyaknya pengangguran gara-gara pemdemi covid19 mungkin
Permasalahan keluarga dan sosial masyarakat juga bisa kita jadikan ide cerita, seperti cerita dalam novel Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan. Kita bisa eksplorasi lebih dalam fenomena apa pun yang tampak di lingkungan sekitar. - Imajinasi
Buat kita yang suka banget berhalu ria, jangan sedih kalau dikatain halu. Justru ini bisa jadi poin plus.
Sebab, dari kegemaran berhalu itu, kita bisa mendapatkan ide untuk menulis cerita. Kebanyakan penulis novel menemukan ide ceritanya dengan berimajinasi atau berhalu ria - Banyak Membaca
Membaca adalah jendela dunia, kata bijak yang tidak asing lagi bagi kita, Maka, rajin-rajinlah membaca. Membaca apa saja, buku cetak, buku elektronik, surat kabar cetak atau pun online. Nah, kegiatan membaca ini bisa menjadi salah satu cara untuk menemukan ide cerita yang nantinya akan di kembangkan menjadi sebuah novel. - Menonton
Cara lain untuk bisa mendapatkan ide cerita adalah dengan menonton. Nonton apa? Apa pun, bisa film, berita, sinetron, video klip lagu. Semua itu bisa jadikan inspirasi dalam menemukan ide cerita. Ide tak melulu harus orisinal.
Kita boleh menjadikan apa yang kita tonton sebagai sumber inspirasi, tapi hanya idenya, ceritanya harus di kembangkan sendiri dengan kekhasan gayamu.
***
"Kisah persahabatan dan percintaan seperti cocok de, kalo kamu mau coba nulis novel" ucap Lukman memecah konsentrasi Anti yang sedang serius memperhatikan.
Anti hanya menjawab dengan meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya. Lukman yang paham langsung melanjutkan membaca materi dari Kak Darmaiyah.
***
3. Mengembangkan Ide Cerita dan menentukan temaSetelah kita menemukan ide cerita, selanjutnya ide tersebut kita kembangkan, nah...ide yang kita kembangkan itulah yang kita tulis sesuai dengan alur cerita yang kita inginkan.
Nah...... untuk menentukan Tema, kalau saya sesudah ide cerita yang dikembangkan selesai semua saya tulis, baru saya baca tulisan saya secara berulang-ulang, setelah itu baru saya memberi tema, kira-kira bagian mana yang paling menarik kita jadikan tema.
4. Tentukan Karakter pemeran utamanya.
Dalam pembuatan novel tokoh karakter adalah kunci dari cerita. Sehingga saat kita memulai menulis, kita sudah harus benar-benar memberikan karakter kuat kepada si tokoh atau pemeran, Buatlah karakter yang “kuat” dan “nyata”.
Untuk mendapatkan karakter: kita bisa mencari inspirasi dari karakter atau tokoh di sekitar kita. dan menjadikan mereka karakter fiksi yang akan kita tulis.
Untuk memperkuat karakter, kita dapat mengembangkan tokoh dengan cara mendeskripsikannya. Cara ini akan membantu pembaca untuk memvisualkan karakter.
Mengungkapkan karakter seorang tokoh, dengan cara deskripsi, sebagai author harus menjelaskan secara rounded atau secara keseluruhan, jadi di saat para readers membaca tulisan atau novel kita, mereka seakan-akan masuk ke dalam tokoh karakter yang sedang kita ceritakan. Sehingga para pembaca merasa cerita yang kita tulis itu seperti nyata dan tokoh itu ada. Semua yang ada dalam diri tokoh itu begitu terkesan untuk pembaca.
***
"Kak" panggil Anti kepada Kaka Kribonya.
"Hmmm.." jawab Lukman santai
Sambil melihat langit-langit Anti mengatakan "Repot juga yaaa untuk membuat ide dan menentukan karakter pemerannya"
"Perlu casting gak yaa kak" lanjut Anti.
"Gak usah nora yaaa de, ini kan mau nulis novel, bukan mau bikin film, gak usah pake casting-casting segala. Ribet!" sewot Lukman.
Jempol Anti diacungkan tanda setuju atas jawaban kakanya. Materi masih banyak yang perlu dibaca. "Ayo semangat kak Kribo" teriak Anti sambil mengacak-acak rambut kakaknya.
***
5.Buatlah draf alur cerita dan plot
Sebaiknya sebelum mulai menulis dibuat terlebih dahulu draf alur ceritanya. Hal ini untuk memudahkan kita saat menulis nanti. Walaupun begitu, kita nggak diharuskan terlalu kaku memegang draf awal dari alur tersebut. Karena biasanya ketika menulis, pergerakan alur cerita akan berkembang dengan sendirinya.
Plot adalah hubungan yang mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lainnya sehingga saling berhubungan yang memicu terjadinya krisis dan menggerakkan cerita menuju klimaks (puncak konflik). Dengan kata lain, adanya suatu peristiwa dibenturkan dengan peristiwa lain, yang saling bergesekan sehingga memantik konflik. Plot inilah yang sesungguhnya menggerakan cerita dari awal sampai akhir yang menghiasinya jalannya cerita tersebut dengan ketegangan, konflik dan penyelesaian (ending).
6. Buat Dialog yang Penuh Arti
Setelah plot atau alur cerita kita buat, kita tinggal menentukan dibagian mana yang dibutuhkan dialog, dialog juga perlu diperhatikan. Dialog yang penuh arti akan membantu pembaca semakin mendalami kisah novel kita.
Tulislah dialog yang penting-penting saja. Tulis dialog yang ada tujuannya, dan langsung menjelaskan masalah. Jangan memilih dialog yang berputar-putar apalagi bertele-tela, hasilnya justru akan membuat hambar cerita novel kita.
***
Lukman heran melihat Anti yang sedari tadi garuk-garuk kepala, "kenapa de? belum keramas yaaa".
"Heeehhh..... sembarangan!" oceh Anti.
"Anti sedang bingung untuk membuat Alur dan Dialognya kak" ucap Anti mencoba menjelaskan.
"selow aja, mengalir aja, tulis aja dulu nanti dibaca lagi, trus edit dikit-dikit" Lukman menjelaskan.
Anti mengangguk-angguk seakan mengerti penjelasan kakaknya. "Kok kakak bisa tahu?" tanya Anti.
"Ayah waktu itu pernah cerita, temannya yang penulis menyarankan untuk menulis saja dulu jangan banyak mikir, kalo banyak mikir nanti novelnya gak jadi-jadi" Lukman menjabarkan pernyataannya.
"Ok... Ayo semangat" teriaaak Anti sambil mengepalkan kedua tangannya.
***
7. Setting Novel
Setting novel adalah menentukan latar cerita. Sebuah novel tanpa latar akan terasa aneh dan mengganjal. Latar atau lokasi bisa dimanapun. Bisa di lokasi yang sekarang sudah ada, dan bisa juga menggunakan latar imajinasi dalam pikiran kita.
Prinsipnya jika seorang penulis menggunakan setting latar nyata, maka penulis harus tahu betul lokasi atau tempat yang menjadi latar cerita yang ditulis. Misalnya latar yang digunakan lokasi terkenal, seperti monas, penulis harus mendeskripsikannya secara mendetail. Mengambarkan latar secara detail, menarik dan hidup, membantu pembaca membayangkan secara nyata dalam imajinasi mereka. Secara tidak langsung, kita sudah mengajak berinteraksi pembaca masuk dalam dunia imajinasi kita.
Bagaimana cara mendeskripsikan suatu tempat yang mampu mengajak pembaca hidup dalam imajinasi? Sederhana, cukup paparkan dan ceritakan setiap detail sudut, tempat dan keunikan. Masukan impresi di dalam tulisan agar emosi pembaca ikut terbawa.
***
"Kak mau kemana?" tanya Anti ketika Kakak Kribo berdiri. Sebenarnya Anti tidak ingin tahu Kak Kribo mau kemana, namun karena HPnya dibawa, maka Anti terpaksa menanyakan perihal tersebut.
"Mau Futsal" jawab Lukman santai
"HPnya jangan dibawa sihh" rengek Anti manja
"Kamu kan punya HP de" ucap Lukman
"Iya punya!, tapi kan Aku gak gabung grup KMT#05" gerutu Anti sewot.
"Aku juga belum selesai membacanya Kak. Masih ada sedikit materinya lagi tuh. Setting masih agak bingung aku. Ayo lahh... jangan dibawa HPnya!" pinta Anti yang sedang bersemangat belajar menulis novel.
"Nanti Kakak ajarin, klo cuma setting doank enceerr. Tukeran HP aja yaa" pinta Lukman memberikan solusi.
"Ok!!! tapi jangan buka-buka HP Aku yaaa. Awas aja!" ucap Anti
"Tenang aja de, kakak gak bawa obeng kok" canda Lukman
"Maksudddnnyaaaa....." ucap Anti sambil melotot.
Lukman langsung ke luar kamar dan bergegas, tidak lupa mengusel-usel hijab yang dikenakan adiknya.
Dalam kebingungan Anti terhadap point ketujuh, Kak Darmaiyah menuliskan kembali materinya.
***
Setelah selesai menulis sebuah novel, berhasilkan sudah menjadi penulis novel.
Jawabnya BELUM...
Karena menulis novel hal yang sangat gampang, semua orang bisa melakukan. Sekarang yang jadi permasalahan. Apakah novel kita ada peminatnya? Apakah novel yang kita tulis laku di pasaran? Ternyata menulis Novel lebih mudah dari pada mencari pembaca. Dan mencari pembaca lebih gampang dari pada mempertahankannya tetap setia di apl kita.
Seorang penulis novel, dikatakan berhasil apabila novel yang ditulisnya itu, jika diterbitkan dan dicetak, bukunya bisa terjual ribuan perhari. Dan apabila novelnya ditulis di Apl, sehari pembaca ribuan orang.
Mungkinkah seorang penulis pemula, novelnya bisa di minati pembaca ribuan sehari. Mungkin!, tidak ada yang mustahil.
***
Itulah materi terakhir yang disampaikan Kak Darmaiyah. Materi kali ini membuat motivasi Anti tumbuh. Membuat Novel yang tadinya tidak terpikirkan olehnya, kini ia ingin mencoba untuk membuatnya.
#kmt05_day6
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow
Menulis novel membutuhkan energi yang luar biasa banyak. Sebab, di tengah menulis, banyak godaan dan rayuan untuk berhenti atau mengalihkan ke hal lain. Begitulah. 😁
BalasHapusIlmu luar biasa yang terbalut lewat cerita. Mantap pak Indra.
BalasHapusPak Indra selalu keren. Tiak ada yang tidak mungkin asla memenuhi kriteria novel yang menarik.
BalasHapusPak Indra keren selalu keren... Semangat tiada yang mustahil...bismilah...
BalasHapusSalut sama yang bisa bikin novel, klo aku bikin cerpen aja masih ngos-ngosan 😩
BalasHapus