Kamis, 09 Desember 2021

Belajar POV (Point of View)


Haduh materi saya ilang semua gegara hp diinstal ulang. 

POV itu sudut pandang. POV ada tiga macam. 

  • Sudut pandang orang pertama. Pakenya "Aku" dia yang bercerita. 
  • Sudut pandang orang kedua. Pakenya dirimu. 
  • Sudut pandang ketiga. Pakenya, dia, dirinya, atau sebut nama. 

Yang paling sering digunakan menulis itu POV 1 dan 3. Untuk POV 1, dia punya keterbatasan. Gak boleh nyeritain lebih dari sepengetahuannya. Kalau POV 3 itu bebas, lebih luas cakupannya.

***

Tulisan saya di atas merupakan hasil copy paste dari citcat di wa grup. Awalnya obrolan sebatas materi tentang materi dasar penulisan. Namun di dalam materi tersebut ada banyak istilah-istilah yang baru bagi saya. Pada akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya tentang hal yang asing bagi saya, yaitu POV.

saya bertanya 😁

Disaat kita ada kemauan, disitulah banyak jalan akan terbuka. Ketidaktahuan saya tentang POV dijawab dengan cepat oleh Kak Kirana Adreena, admin KMO kelompok 10. Tulisan pada awal artikel ini merupakan jawaban dari Kak Kirana, walaupun materinya hilang karena teruninstall, Kak Kirana tetap memberikan jawaban tentang POV. Tapi, emang dasar saya newbie tetap aja bingung... hahhaahahaa, maaf yaa Kak!

Alhamdulillah ada banyak penulis hebat dan berpengalaman di KMO kelompok 10. Beberapa orang teman dunia maya mencoba memberikan pandangannya tentang POV. Sebuah pertanyaan sederhana dari saya atas dasar ketidaktahuan, malah jadi bahan diskusi positif di dalam grup. Terimakasih yaaa, saya jadi banyak belajar. Oh... iya, beberapa jawaban tentang POV saya copy pastekan yaa... 😊 

POV Versi Kak Kirana Adreena

Belajar POV (Point of View) 

POV : Ini kependekan dari Point of view. Ini juga dari Bahasa Inggris yang artinya adalah sudut pandang. 

Orang pertama (POV 1) 

👉 Ini adalah salah satu sudut pandang yang cukup sering digunakan selain sudut pandang orang ketiga. Hal yang menjadi ciri khas utamanya adalah pemakaian kata ganti seperti aku, saya, gue, gua, ana, ane, aye. 

💐Kelebihan : Penulis dapat menggali isi hati karakter (jalan pikiran, keputusan, dan sebagainya) lebih mendalam.

💐Kekurangan : Cerita hanya berpusat pada karakter itu saja, ada kekhawatiran karakter penulis akan tercampur dengan karakter tokoh.

Contoh :🍒 Aku berjalan menelusuri lorong gelap itu. Tak ada seorang pun di sana, tiba-tiba ... sekelibat bayangan hitam besar melintas tepat dihadapanku. 

🍒Aku berdiri di sana menatap senja yang lama menghilang. Sesekali menoleh ke arah gadis yang berdiri di atas bebatuan, aku mengernyit heran, karena gadis itu baru pertama kali terlihat di sana. 

🍒Biasanya, hanya aku sendiri yang menatap lembayung kala malam mulai menarik terang ke peraduan. 

🍒Seketika membuatku merinding. Lalu bertanya, apa itu? 

Orang kedua (Pov 2)

👉Sudut pandang ini dapat dikatakan sebagai yang eksekusinya paling sulit. Tidak sedikit juga penulis fiksi yang salah paham dengan prinsip dasar penggunaan sudut pandang orang kedua. Ciri khas utamanya adalah pemakaian kata ganti seperti, kamu, kau, anda, dan sebagainya.

💐Kelebihan : Melibatkan pembaca ke dalam cerita. Seolah penulis adalah pembuat skenario game visual novel dan pembaca adalah pengendali karakternya.

💐Kekurangan : Sulit untuk digarap.

Contoh PoV 2:

🐾 Kamu berjalan menelusuri lorong gelap itu. Tak ada seorang pun di sana, tiba-tiba ... sekelibat bayangan hitam besar melintas tepat dihadapanmu. 

Seketika membuatmu merinding. Lalu bertanya, apa itu? 

🐾 Kau berdiri di sana menatap senja yang lama menghilang. Sesekali kau menoleh ke arah gadis yang berdiri di atas bebatuan, kau mengernyit heran karena gadis itu baru pertama kali terlihat di sana. Biasanya, hanya kau sendiri yang menatap lembayung kala malam mulai menarik terang ke peraduan. 

🗒 : Saya juga belum begitu paham tentang pov 2 ini. 

Orang ketiga (Pov 3)

Dalam sudut pandang orang ketiga, penulis berperan sebagai “kamera”. Artinya, bertugas menyoroti setiap adegan. Salah satu tips untuk mengasah deskripsi menggunakan sudut pandang ini adalah mempelajarinya dari cara suatu film menyorot adegan. Kak Orizuka menegaskan pentingnya mempertimbangkan alasan memilih sudut pandang orang ketiga, entah karena keseharian karakternya yang dianggap penting atau yang lainnya. Ciri khas utamanya adalah pemakaian kata ganti orang ketiga seperti dia, orang itu, sosok itu, dan sebagainya

Kelebihan : Penulis dapat menceritakan beberapa karakter dan adegan sekaligus

Kekurangan : Penulis tidak bisa mengeksplor karakter lebih dalam seperti dari pemikiran, isi hati, dan sebagainya.

🌿 Contoh :  lelaki itu berjalan menelusuri lorong gelap itu. Tak ada seorang pun di sana, tiba-tiba ... sekelibat bayangan hitam besar melintas tepat di hadapan lelaki itu. Seketika membuat dia merinding. Lalu bertanya apa itu? 

🌿Aliya mengatakan pada Ibunya, jika dia hendak pergi hangout bersama sahabatnya ke sebuah mall yang baru saja diresmikan pengoperasiannya. Namun, seketika saja wajah sumeringah itu berubah, saat dirinya tak mendapatkan izin dari wanita paruh baya itu 

POV versi Kak Merry Heafy

Sudut pandang, atau POV, adalah perspektif dari mana sebuah cerita diceritakan. Sederhananya, POV adalah tentang siapa narator, siapa yang bercerita. Ada tiga opsi POV utama dalam penulisan fiksi:

1.    Pertama Person POV

Mempekerjakan kata ganti "saya" "saya" atau "saya", orang pertama biasanya digunakan POV dalam penulisan fiksi. Karakter "aku" ada dalam cerita, menceritakan pengalamannya secara langsung. Dalam sudut pandang ini, pembaca dapat melihat sekilas perasaan batin dari kegembiraan, kegembiraan, kesedihan, dan frustrasi karakter.

Meskipun orang pertama dapat membuat pembaca merasa terhubung secara emosional dengan penulis dan karakter, itu terbatas pada satu perspektif, satu suara, sehingga dapat dianggap bias dan tidak lengkap.

2.    Kedua Person POV

Orang kedua menggunakan kata ganti "kamu" dan "kamu". Ini adalah POV yang paling sulit untuk dilakukan secara efektif dan bisa sangat menantang bagi penulis yang kurang berpengalaman. Namun, sudut pandang ini dapat membawa pembaca ke dalam tindakan dan menggaet pembaca sejak awal.

Contoh paling sukses dari sudut pandang orang kedua adalah seri Choose Your Own Adventure dan Bright Lights, Big City oleh Jay McInerney.

3.    POV orang ketiga

Orang ketiga menggunakan kata ganti "dia", "dia", "mereka", atau "itu". Narator tidak hadir dalam cerita dan menceritakan kehidupan dan pengalaman karakter.

Sudut pandang ini mungkin merupakan perspektif yang paling umum digunakan karena menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan perspektif yang lebih luas daripada dua lainnya. Tergantung seberapa banyak yang diketahui narator, ada tiga jenis sudut pandang ini:

● Orang ketiga terbatas: Narator hanya mengetahui pemikiran dan pengalaman satu karakter. Dan karakter ini umumnya protagonis.     

● Kelipatan orang ketiga: Narator mengetahui pemikiran dan pengalaman beberapa karakter dalam cerita. Contoh tipikal dari sudut pandang ini adalah A Song of Fire and Ice karya George RR Martin .     

● Orang ketiga mahatahu: Narator, seperti Tuhan, tahu segalanya tentang semua orang dalam cerita. Narator yang maha tahu menjadikan sudut pandang ini sebagai yang paling objektif dan dapat dipercaya.

***

Nah itu hasil citcat atau obrolan seru di kelompok 10. Jawaban Kak Kirana dan Kak Merry tidak jauh berbeda. Pada intinya kedua jawaban sama-sama memberikan jawaban yang memuaskan bagi saya yang masih polos ini. 

Walaupun demikian, terus terang saya juga masih bingung sekali tentang POV. Oleh karena itu, materi ini saya dokumentasikan pada blog sederhana ini, agar dapat diingat kembali pada saat penyampaian materi. Selain itu, saya akan coba praktekkan dalam program SarKat setiap hari. 

Terimakasih atas jawabannya saya ucapkan, kepada diri saya "Ayooo... semangat! Pasti bisa kok!". Untuk teman-teman KMO, yuukkk saling memberikan motivasi agar banyak yang berhasil. Aamiin. 

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉

9 Comments:

  1. Luar biasa...emak dapat ilmu baru, Sukses...

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah berbagi ilmunya.

    BalasHapus
  3. Belajar terus, terus belajar. Semangat Pak Indra.

    BalasHapus
  4. Obrolan di grup bisa jadi bahan tulisan di blog. Mantap Pak Indra.
    Terima kasih sudah berbagi aktivitas di KMO, saya juga jadi ikutan tahu hehe

    BalasHapus
  5. Masih belum bisa praktek menulis genre fiksi. Ini menjadi tambahan ilmu. Terima kasih Pak Indra.

    BalasHapus
  6. Mari belajar POV... Semangat Pak Indra .. tetus bekajar hal baru. Terimakasih sudah berbagi.

    BalasHapus
  7. Wah ni.menambah wawasan dan mempertajam.pengambilan pov....terimakasih Bung Indra. Kereen. Salam literasi

    BalasHapus
  8. Terima kasih ilmunya,Pak. 👍 Sangat membantu

    BalasHapus
  9. Penting nih buat bikin tulisan terutama cerpen. Sering kebalik2. Hehe

    BalasHapus