Selasa, 07 Desember 2021

Materi Dasar Penulisan Pertama

Belajar lagi, belajar terus dan terus belajar. Belajar disini, belajar disana, belajar dimana-mana. Selama pandemi menjadi pembicaraan warga dunia, kegiatan saya adalah masuk dari komunitas menulis satu ke komunitas menulis lainnya. Kesempatan belajar secara online tidak saya sia-siakan. Selain itu memang ada alasan lain, yaitu GRATIS! 😂

Gratis memang, namun tetap kualitasnya FASNTASTIS. Saya sudah membuktikannya dari beberapa kali ikut pembelajaran online, baik melalui WAG atau zoom. Semuanya saya ikuti dengan sungguh-sungguh, hingga akhirnya ilmu baru saya dapat dari belajar bersama-sama.

Kali ini saya ikut komunitas baru. Saya dapat informasi ini dari Ibu Aam Blogger Inovatif. Awalnya saya hanya komentar di kolom IG nya, namun setelah itu saya diberikan link pendaftarannya. Sampai akhirnya saya sekarang sudah bergabung dalam KMO.

KMO merupakan akronim dari Komunitas Menulis Online. Belum banyak hal yang saya ketahui, saat ini dalam saya hanya melihat dan ikutan berkomentar itupun sesekali saja. Maklumlah saya masih newbie alias amatir banget, jadi saya ngikut aja dulu, siapa tahu berhasil. 😎

Oh... iya, saya sudah dapat materi pertama tenang menulis. Materi tersebut di share oleh admin KMO di WAG. Admin tersebut bernama Kak Kirana Adreena. Kak Kirana memberikan materi pertama tentang Materi Dasar Kepenulisan. 

Materinya saya save di blog sederhana ini, agar terdokumentasi dengann baik. Selain itu agar saya tidak lupa dan manjat-manjat di grup. heheheh... Yukk simak materinya dengan membaca perlahan. Monggo!!!!

🍁Materi Dasar Kepenulisan

Sebenarnya tanda baca hal dasar dalam menulis. Sebelum masuk materi pertama sama Kang Tendi, saya berbagi ilmu sedikit supaya pas kalian ngerjain tugas sudah paham penempatan huruf kapital setelah tanda baca, ya. 

❤️Tanda baca. 

Nah, kebanyakan di sini banyak salah tanda baca, berantakan banget. Termasuk tanda titik yang boros dan tanda koma tidak sesuai tempat. Saya kasih contoh yang benar, ya!

  1. Aku merasa sedih.... Karena teman hantuku itu pergi,, padahal dia baik dan sopan padaku..?
  2. Aku merasa sedih(,) karena teman hantuku itu pergi(.) Padahal dia baik dan sopan padaku(.)?

Nah, tanda baca CUKUP SATU. Jangan banyak-banyak, ya. 

Selanjutnya, setelah tanda baca, beri spasi. Jangan dempet. Contohnya:

  1. Aku pasrah dengan takdir ini,mata batin yang terbuka membuatku menderita.Meski pun begitu aku harus bersyukur. ❌
  2. Aku pasrah dengan takdir ini, mata batin yang terbuka membuatku menderita. Meskipun begitu aku harus bersyukur.✅

Nah, lebih enak dibaca yang mana? Yang kedua, 'kan? Yuk, diubah. 

❤️Huruf kapital. 

Pasti di sekolah sudah diajarkan sedikit tentang kapital, 'kan? Nama orang dan tempat kapital. Awal kalimat dan setelah tanda titik itu kapital. Setelah koma huruf kecil kecuali nama orang dan tempat harus besar. Jangan lupa! Beri paragraf atau jarak. Misalnya:

Kalimat 

Kalimat

Kalimat

Kalimat

Kalimat 

Kalimat

Materi kedua penulisan Dialog 

🍁Penulisan Dialog

Kali ini saya mau memberi materi kepenulisan seputar dialog. Kebanyakan di sini masih salah dan belum paham cara menulis dialog yang benar dan sesuai PUEBI. Yuk, langsung aja disimak supaya tulisan kalian semakin enak dibaca. 

1. Menggunakan Tanda Kutip Dua (") 

Wajib pakai tanda ini, ya, Kak. 

"Aku sakit," kata Alia.? 

Untuk dialog dalam chat atau telepon, kita sepakat pakai kurung siku ([]) 

[Halo, kamu di mana?]

[Di hatimu, eaaaak!]

2. Dialog Tag 

Frasa dialog tag sebelumnya memakai TANDA KOMA, dan frasa TIDAK KAPITAL. Contoh: 

 "Aku benci dia." Kata Dina. 

"Aku benci dia(,)" kata Dina. 

"Mau apa?" Tanya Dila. 

"Mau apa?" tanya Dila.

"Pergi!" Seru Arian.

"Pergi!" seru Arian.

Mengapa harus memakai tanda koma, Kak? Karena frasa 'kata', 'tanya', dan 'seru' masuk dialog tag. Jadi, harus pakai koma dan jangan kapital, ya.  

Berikut jenis frasa dialog tag lain: 

🌱Netral  

kata, ucap, ujar, cetus, tutur, ungkap, tandas, tanya, sapa, panggil, pungkas, tegas, ajak, pinta  

🌱Netral sebagai respon 

balas, jawab, sahut, terang, jelas, sela, tukas, potong 

 🌱Memuat nada emosi 

caci, cerca, sindir, ejek, hina, cela, kelakar, dan canda 

🌱Nada emosi tinggi  

jerit, teriak, seru, raung, dan sergah 

 🌱Nada emosi rendah 

lirih, bisik, dan gumam 

3. Dialog Aksi atau Bukan Dialog Tag 

Nah, kalau dialog aksi pakai tanda apa, Kak? Dialog aksi artinya SELAIN DARIPADA FRASA DIALOG TAG DI ATAS. Jadi, harus pakai tanda titik dan WAJIB KAPITAL. Contoh: 

"Aku rindu." dia menangis di hadapanku.

"Aku rindu." Dia menangis di hadapanku.

"Kamu di mana?" tangannya bergetar.

"Kamu di mana?" Tangannya bergetar.

Lihat perbedaannya, 'kan? Intinya selain daripada frasa dialog tag di atas, penulisan dialog pakai titik dan kapital.  Sudah paham? Kalau belum silakan bertanya!

🍁PARTIKEL DI- DAN KE- 

Penulis Pemula WAJIB BACA! 

Saya mau sharing tentang kesalahan yang paling sering dilakukan penulis pemula. Ini juga berguna buat kalian yang mau menulis artikel, karya non-sastra, atau karya sastra. 

Tentang partikel di-.  Yang harusnya pisah, malah digabung. Yang harusnya gabung, malah dipisah. Apa aja itu? 

1. Partikel Di- 

🌱Jika menunjukkan kata tempat, wajib dipisah. Rumusnya di- + kata tempat = pisah.  

Di mana 

Di rumah 

Di sini 

Di sana 

Di kafe 

Di rumah sakit 

Di samping 

Di bawah 

Di taman 

🌱Jika menunjukkan kata kerja, harus digabung. Rumusnya di- + kata kerja = gabung. 

Dimakan 

Dibuang  

Dijilat 

Dibunuh 

Diminum 

Dimanfaatkan  

Dicairkan 

Dihancurkan 

Dirasakan 

2. Partikel Ke- 

??Jika menunjukkan kata tempat, harus dipisah. Rumusnya ke- + kata tempat = pisah. 

Ke rumah 

Ke mana?

Ke sini 

Ke depan 

Ke belakang 

Ke taman 

Ke kafe  

Ke China 

Ke Hongkong 

🌱Untuk kata kerja, jarang digunakan karena termasuk kata tidak baku dan tidak dianjurkan. Seperti: 

Kemakan 

Kebuang 

Keciduk 

Jadi, lebih baik diganti menjadi: 

Termakan 

Terbuang 

Terciduk 

Lanjut materi ke empat, kebut kejar jam tayang. 

🍁PENGGUNAAN ELIPSIS 

Tanda elipsis (...) digunakan dalam kalimat yang terputus-putus atau menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat ada bagian yang dihilangkan. Biasanya dalam kutipan langsung.  

Aturannya: 

1. Sebelum dan sesudah tanda titik, wajib pakai spasi. Jangan dempet, ya, Kak! 

Mungkinkah...dia mencintaiku?❌

Mungkinkah ... dia mencintaiku?✅

2. Elipsis tengah tiga titik (...), elipsis akhir empat titik (....). Kenapa empat? Yang tiga sebagai elipsis, yang satu sebagai tanda titik penutup kalimat. Jadi, setelah tanda elipsis empat, harus kapital, ya.  Tiba-tiba....? 

Tiba-tiba ....? 

Oh .... aku tidak merasa begitu. ❌

Oh .... Aku tidak merasa begitu.✅

3. Setelah tanda elipsis tiga (...) jangan kapital kecuali nama orang atau tempat.  

Bagaimana ... Hati bak teriris.❌

Bagaimana ... hati bak teriris.✅

Namaku ... Andriana.❌

Hotelnya bernama ... Alisha. ✅

4. Elipsis dialog tag pakai tiga titik ditambah satu tanda baca frase dialog tag. "Aku harus pergi ...," ucapnya sendu.? 

"Ke mana ...?" tanyanya malas. 

"Pergi, aku muak ...!" bentaknya emosi.

"Aku benci ...." Ia menggenggam kedua tanganku.

Dialog terakhir itu elipsis + dialog aksi jadi kapital.  

Saran: 

Jangan terlalu banyak memakai elipsis, ya. Gunakan hanya ketika dialognya terjeda atau terpotong. Kalau masih bisa diganti memakai tanda koma, jangan pakai elipsis.   

Oh ... ternyata dia begitu. 

Lebih baik diganti menjadi: 

Oh(,) ternyata dia begitu.? 

🍁Penggunaan huruf kapital 

1. Sebagai Huruf Pertama pada Kalimat 

(M)ereka telah meninggalkan kampung setelah Merapi meletus.  

2. Sebagai Huruf Awal Gelar Keturunan atau Gelar Agama 

(S)unan Amangkurat II 

(P)aus Yohanes Paulus  

Apabila gelar tidak diikuti nama orang dan tidak berada di awal kalimat, maka penulisannya tetap diawali dengan huruf kecil.  

Banyak (p)angeran yang pergi meninggalkan istana.  

3. Sebagai Huruf Awal Gelar Jabatan 

(P)residen Joko Widodo 

Apabila tidak diikuti nama orang dan tidak berada di awal kalimat, maka penulisannya tetap diawali dengan huruf kecil.  

Pekan depan ada kunjungan (b)upati di kampungku. 

4. Sebagai Huruf Awal Nama Jabatan atau Institusi 

Rapat dipimpin oleh (D)irektur Bank Indonesia.  

Huruf kapital tidak digunakan untuk jabatan yang tidak merujuk nama orang, instansi, atau tempat.  

Banyak orang bercita-cita menjadi (m)enteri.  

5. Sebagai Huruf Awal Nama Orang 

Huruf kapital selalu digunakan sebagai huruf awal nama orang, contoh: Helena Wulandari, Seno Gumira, Aji, Wendaka. Terdapat beberapa pengecualian huruf kapital sebagai berikut: 

a. Penulisan kata binti atau bingung dalam sisipan nama orang ditulis dengan huruf kecil.   

Hasan bin Muhammad 

Fatimah binti Ali Mahmuddin 

b. Penulisan sisipan pada bentuk bahasa lain di antara nama juga ditulis dengan huruf kecil. 

Vasco da Gama 

Alexander van Humbold 

c. Huruf kapital tidak digunakan untuk nama yang telah menjadi ukuran jenis atau volume tertentu.  

300 ampere 

mesin diesel 

6. Sebagai Huruf Pertama dalam Kalimat Kutipan Langsung 

"(L)usa kita harus bertemu," kata Kirana. 

"(A)pa yang sedang kaupikirkan?" tanya Adreena. 

7. Sebagai Huruf Pertama dalam Penulisan Judul Naskah 

MAHIR BERBAHASA INDONESIA 

Lelaki yang Kucemburui Masa Lalunya 

8. Sebagai Huruf Awal Setiap Kata dalam Penulisan Sub Judul 

Tanda Baca 

Jenis Kata Gramatikal dan Leksikal 

🍁 Dialog Hiks 

Untuk pembuka, kita langsung ke unek-unek aja. Pernah nggak, sih, kalian enak-enak baca cerita yang bagus, alurnya mengalir, eh jadi hilang selera karena di dialog ada kata 'HIKS'? Kalau iya, kita satu server. Meskipun nggak semua orang merasa terganggu, tapi bagiku itu merusak feel ke hati pembaca. Kok bisa? 

Kata 'hiks' termasuk bunyi-bunyian, 'kan? Suara orang terisak atau menangis sesenggukan. Nah, sangat kurang indah dibaca bila diletakkan dalam dialog, sejajar dengan perkataan tokoh. Lebih baik, kata 'hiks' dijadikan narasi aja. Selain lebih terdeskripsi, feel ke pembaca juga lebih dalam. Contoh: 

"Papa jahat, hiks. Kenapa kayak gini, hiks. Bukannya aku juga anak papa? Hiks hiks hiks," kata Dian. ? 

Kita ubah menjadi: 

"Papa jahat! Kenapa jadi begini, sih? Bukannya aku juga anak papa?" kata Dian sambil menangis sesenggukan/terisak. Bulir-bulir air mata berlomba-lomba membasahi pipinya. Jika teman-temannya menangis karena cinta, ia justru sakit karena pertengkaran orang tua. 

Nah, bandingkan. Lebih mendalam yang mana? Usahakan juga kalau buat dialog, sertai aksi tokoh supaya gak monoton. Okey?  

🍁Dialog Telepon dan Chat. 

Kalau telepon pakai tanda petik dan kurung siku. Yang tanda petik sebagai kita?tokoh utama?yang tanda kurung siku sebagai lawan bicara. Ini untuk POV orang pertama. (Ini materi lama ada banyak versi soal ini. Aku pribadi kalau telepon pakai kutip 2 dengan keterangan kalau dia lagi nelpon.) 

Contoh: 

"Halo?" sapaku.  

[Iya?] balasnya di sana. 

Untuk POV orang ketiga, pakai tanda petik semuanya. Diberi keterangan layaknya dialog tag atau dialog aksi. Contoh: 

Disya pun mengangkat telepon. 

"Halo?" sapa Disya. 

"Sya, kamu gak kenapa-napa, 'kan?" tanya Syifa khawatir. 

Dialog Chat: 

Pakai kurung siku semuanya, di aplikasi bisa diatur posisi seakan-akan kayak chat beneran. Nah, di FB gimana? Kalian bisa pakai beberapa cara ini: 

A. Keterangan tokoh di atas sebelum dialog. 

@chaaa 

[Woy, ke mana lu?] 

@rizzzka 

[Sabar, njir! Belom siap gw] 

@kara01 

[Astaga, Ukhty, pap dong!] 

@rizzzka 

[Dasar mesum ??] 

B. Keterangan tokoh dialog tag/aksi 

[Woy!] Aldi mengirim pesan. 

[Sabar, masih pembuangan.] Dela tertawa di sana. 

🍁Alur/Plot

 Dari segi keilmuan di bidang sastra alur/plot cerita terbagi 3: 

1. Alur maju/lurus

Artinya cerita berurutan dari awal hingga akhir 

Contohnya: kisah seorang tokoh sejak lahir, sekolah, hingga menikah. 

2. Alur mundur(masa lalu/flashback)

Artinya cerita dimulai dari bagian akhir kisah lalu kembali menuju awal. 

Contohnya: kisah sepasang kakek nenek yang mengenang kembali masa mudanya. 

3. Alur bolak-balik(sunsang/maju mundur)

Ini jarang dipakai, karena membutuhkan kekuatan tokoh, alur, dan karakter tepat, agar pembaca tidak bingung dengan ceritanya. 

🍁MULTI POV 

Kalian gak boleh campur aduk POV dalam satu part. Bukannya gak boleh, sih. Lebih tepatnya saran, jangan dicampur. Misalnya setengah part POV Dina, setengahnya lagi POV author. Bikin bingung pembaca. Mending satu part Dina, satu part sisanya author.  

Kalau boleh saran juga, sih jangan kebanyakan POV. Maksimal tiga. Author POV (sudut pandang ketiga), pemeran utama, pemeran pendamping utama. Misalnya author POV, istri POV, suami POV. Jangan tetangga, anak, teman online kau jadikan POV semua. Pusyiiiing!  

🍁SKAP, SKIP! 

Nih, yang paling gak suka. Simak, ya. Banyak pastinya nemu cerita yang tengahnya ada bacaan *skip kantin *skip *percepat *skip sekolah dsb. Itu SALAH. Salah banget. Seharusnya bisa diubah jadi narasi, kenapa di-skip? Dikira lagi nonton drama? * 

Sesampainya di kantin sekolah, mereka pun berbincang-bincang. Bla bla bla. Bla bla bla. Bla bla bla. Bla bla bla. Bla bla bla. 

Sekian, jika ada yang ditanyakan silakan! 

Yuppp, banyak banget yaa materinya. Materinya banyak, tentunya manfaatnya banyak. Materinya bisa dijadikan modal untuk menulis cerita yang lebih baik. Semga saya bisa istiqomah untuk terus berkomitmen dalam menyelesaikan tantangan demi tantangan di KMO. 

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉

0 Comments:

Posting Komentar