Jumat, 09 Oktober 2020

Menulis itu semudah update status

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 

Diiringi suara hujan yang jatuh dari siang tadi menimbulkan hawa dingin dipermukaan kulit, namun dinginnya udara tidak menyurutkan semangat untuk mengikuti kegiatan WAG belajar menulis bersama OmJay yang tetap dinanti. Diawali dengan kalimat "Belajarlah sampai ke negeri Cina" sebagai pembuka blog sederhana ini, mari kita belajar lebih banyak lagi . 


Seringkan mendengar atau melihat kalimat Belajarlah sampai ke negeri Cina tersebut. Malam ini WAG Belajar Menulis kedatangan guru berprestasi dari Pontianak yang berhasil mendapat pengalaman belajar kilat di Cina selama tiga minggu. Penasaran apa yang akan dibagikan oleh guru SDN 11 Pontianak Timur yang bernama Dedi Suhendi atau bisa kita panggil dengan sebutan Ya'Dedi

Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. 
Semakin banyak ilmu, 
kita tak akan menyalahkan orang lain.

Keren yaa kalimat pembuka Ya'Dedi Suhendi, kalimat tersebut berjalan lurus dengan kalimat pembuka blog sederhana saya ini. Menurut Yak Dedi Kunci keberhasilan seorang penulis adalah menciptakan semangat, motivasi, kemauan, usaha, konsistensi, jangan lupa untuk berdoa memohon kemudahan, bimbingan, kesehatan, kecerdasan, dan seterusnya. Trik selanjutnya mencari teman yang bisa menginspirasi, mendorong, dan memberi semangat, seperti yang dicontohkan guru blogger Indonesia yaitu OmJay.

Kunci menulis tersebut hanya akan menjadi motivasi bagi kita semua, jika tidak kita praktekkan dalam menulis. Jadi, latihan menulis buku dapat diawali dengan cara menuliskan tulisan pendek, kegelisahan, sesuatu yang disukai/hobi/minat, pengalaman, keahlian, impian, kebutuhan orang lain. Bisa berupa opini satu paragraf, dua paragraf atau tiga paragraf. Hari berikutnya, bisa ditambah satu paragraf lagi. Hingga menemukan identitas menulis dan menemukan apa yang ingin disampaikan ke dalam lembaran-lembaran yang nantinya bisa disatukan menjadi buku yang diimpikan.

Menulis bisa kita lakukan dalam waktu senggang atau ikut latihan menulis secara kursus. Namun menulis sendiri/pribadi secara otodidak dan banyak bertanya kepada senior juga bisa dilakukan. Keuntungan menulis secara pribadi memberikan rasa kepuasan diri. Jiwa di dalam diri lebih bebas, terhindar dari rasa takut. Baik itu takut terhadap persaingan, ataupun rasa takut karena aturan baku dan ketat. Karena salah satu kunci sukses menulis buku menurut Ya'Dedi adalah mengabaikan segala aturan yang mengikat yang justru melemahkan semangat.


Menulis itu semudah update status

Ini yang menarik menurut saya, coba baca lagi judul tulisan saya! Sudah terbayang sekarang bagaimana mudahnya menulis, jika kita lakukan seperti kita menulis status di media social, tentunya mudah sekalikan.

Ya'Dedi mengatakan untuk bisa menulis seperti mengupdate status, kita harus tanamkan dalam diri ini bahwa menulis mudah, semudah update status. Misalnya, dari sebuah pengalaman. Apa pun pengalaman Bapak/Ibu pada hari ini tulis saja. Gunakan teknologi untuk menyimpannya. Bisa di laptop, hp, blog, facebook, dan sebagainya.

Masih menganggap menulis buku itu sulit? Barangkali kita gemar update status di media sosial. Saat kita menulis status, apa yang kita tuliskan berdasarkan apa yang kita rasakan. Entah itu perasaan tentang diri kita sendiri, tentang penilaian terhadap orang lain atau karena bacaan/tontonan yang baru saja dilihat.


Menulis itu semudah kita mendeskripsikan apa yang kita lihat

Mata merupakan salah satu modal kita untuk menulis bahkan untuk menjadi penulis, karena menurut Ya'Dedi lagi menulis itu tidak selalu muluk-muluk dan tidak selalu rumit. Menulis itu, sesederhana yang kita lihat. Menariknya, objek yang diperlihatkan hanya satu, namun sudut pandang penulisannya bisa berbeda dari penulis satu dengan penulis lain. 


Menentukan Topik Tulisan Menulis Buku

Hal ini yang masih menjadikan tulisan saya khususnya masih campur aduk, namun saya tidak khawatir, karena Ya'Dedi mengatakan saat memulai menulis, hal umum yang dirasa sulit adalah menentukan topik tulisan. Pemilihan topik bisa kita pilih berdasarkan “minat”. Anggap saja, penentuan topik kita ambil sesuai dengan minat kita. Bahkan, ketika kita membaca surat kabar, ada satu paragraf yang menarik hati. Hal yang menarik tersebut bisa dicatat, kemudian tambahi gagasan, ide, sanggahan, menambahi data lain yang diperoleh. 

Dari data-data tersebut, cukup tuliskan per kalimat di bawahnya. Setelah semua gagasan, ide, dan yang ingin disampaikan sudah berbaris-baris, tidak ada salahnya untuk keluar sejenak. Minum kopi atau minum teh. Setelah merasa lebih rileks, bisa melanjutkan dengan menambahkan kalimat penjelas di belakang poin-poin yang tadi tertulis. Jika cara itu sulit, menentukan topik bisa dimulai dari menulis kehidupan diri kita sendiri. Barangkali, justru lebih menjiwai. Siapa tahu, hasil dari corat-coret curhat, bisa menjadi novel. Bukankah di dunia ini banyak ketidakpastian!! Bagaimana siap menulis..... ?


Kreativitas dalam menulis

Jika ingin menulis buku yang lebih serius. Maka, bisa dikemas agar tidak terlihat drama. Kunci dari semua itu, tergantung kreativitas kita mengarahkan tema dan topik bahasan. Misalnya, mencari paragraf yang menarik dari buku yang kita sukai. Kemudian tulis satu paragraf saja, kemudian lakukan pengembangan. Jika trik-trik di atas sudah dilalui, biasanya akan lahir dengan sendiri ulasan yang ingin kita sampaikan. 

Teman-teman, jika ingin tulisannya ada roh, perlu penghayatan. Ide yang biasa-biasa saja jika dikemas dengan penghayatan dan penjiwaan pembaca akan muncul emosinya. Emosi, dalam menulis buku menjadi penarik rasa ketertarikan. Tulisan yang ditulis dengan pengahayatan, mampu menghidupkan sebuah tulisan. Perhatikan contoh berikut ini :


Dari contoh tersebut, terlihat perbedaannya. Aturan penghayatan penting sekali selama pengarapan sebuah buku. Baik itu buku ajar, buku fiksi, buku motivasi, dan sebaginya. Butuh yang namanya impresi dan seni. Cara tersebut dapat diperoleh dengan banyak cara kreatif. Cara kreatif ada banyak, tidak terbatas. Di mana, setiap orang memiliki kreatif sendiri. Mungkin cara saya menulis kreatif dengan cara saya. Tentu, cara saya tidak bisa diterapkan dengan cara Bapak/Ibu. Hal tersebut dapat kita lihat referensi membuat tulisan yang penuh penghayatan dan bernilai seni yang baik dari blok Ya'Dedi yang bisa teman-teman lihat disini.

Membangkitkan emosi diri bisa dengan mencari permasalahan, dengan permasalahan tersebut kita berusahan utk mencari solusinya. Permasalahan yang kita cari paling tidak masalah yg dekat dengan kita. Kemudian permasalahan tersebut kita analisis dan tuliskan sedikit demi sedikit, namun hal ini perlu kepekaan dan seni dalam mengembangkannya.

Agar kreativitaas semakin terasah kita bisa mempelajarinya dengan banyak membaca karya orang lain, berlatih untuk melakukan karya seni seperti puisi, karena dengan latihan, kita akan terbiasa untuk membuat tulisan kita dengan seni dan penghayatan serta Jangan lupa untuk bergaul dengan orang-orang yang berjiwa seni.


Tentukan tujuan Menulis

Ya'Dedi menutup belajar menulis malam ini dengan mengingatkan kepada kita semua untuk menentukan tujuan menulis. Misalnya, saya menulis tujuannya untuk ekspresi diri, untuk naik pangkat, untuk hobi, dan sebagainya. Hal tersebut dimaksudkan dengan adanya tujuan diharapkan tulisan kita bisa lebih terarah.

Ingat..... Menulis harus punya motivasi, tujuan, tekad, niat, kemauan, usaha, silaturahmi, dan doa. Eh ... satu lagi, harus punyai impian. Apa impiannya? Menjadi penulis hebat.

Bagaimana teman-teman, bapak/ibu guru keren siap menjadi penulis hebat, siap menulis setiap hari, siap menulis untuk memberikan motivasi, mendorong, dan memberi semangat untuk kita dari kita.

Salam Literasi
Salam Indrakeren

Wassalamu'alaikum Wr Wb

11 Comments:

  1. Keren, memotivasi saya yang belum rajin menulis.Update status terus, nulis macet. Sip, Bung Indra.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Pak D...
      Semangat bersama Ayo Terus Menulis....

      Hapus
  2. Mantap. Semoga menjadi Penulis HEBAT..melalui MEMBACA dan Menulis setiap hari. Hatur Nuhun Pak Indra.
    Resume sangat Menginspirasi.

    BalasHapus
  3. asyiiik, teknis, dan aplikatif pastinya. Ayo alhh mencoba.

    salam
    SA
    My blog at: suciptoardi.wordpress.com

    BalasHapus
  4. Sedang mencoba untuk konsisten menulis di blog lagi. Semoga istikamah. Aamiin.

    BalasHapus
  5. Wah semakin tambah ilmu menulis ....memang belum semudah update status ... tapi terimakasih ilmunya nggih

    BalasHapus
  6. Terimakasih ilmu yang bermanfaat, jadi semakin semangat untuk menulis

    BalasHapus
  7. Nyatanya Bung Keren tulisannya sudah buanyaaaakkkk

    BalasHapus
  8. Ahsiyyap, Pak. Mendingan buat status di blog. Hehehe. Salam

    BalasHapus