Selasa, 01 September 2020

"Social Presence" Ilmu baru yang sangat bermanfaat.

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 

Social Presence yang terlewatkan!!!, Menjadi Ayah dengan dua anak Balita itu sesuatu sekali. Baru saja suara motor terdengar jam empat sore di depan pagar rumah, Dua makhluk kecil ini sudah heboh di dalam rumah untuk mencari tempat persembunyiannya. Saat Pintu dibuka mereka malah cekikikan gak karuan, seharusnyakan mereka diam agar tidak ketahuan, namun namanya bocah empat tahun dan dua tahun sedang bermain, tingkahnya sangat menggemaskan.

Disaat tubuh ingin bersandar karena kelelahan, mereka malah bersandar duluan, bukan sekedar bersandar namun mengajak main kuda-kudaan. Sang Kakak menjadi pemilik Kuda, Adik menjadi penunggang Kuda dan Ayah kebagian menjadi Kuda. Kegembiraan yang sederhana membuat mereka kelelahan dan tertidur duluan, tanpa terasa jam tujuh terlewatkan tubuhpun minta diistiratkan. Social Presence benar-benar terlewatkan.

Untungnya yang terlewatkan bisa discroll ke atas secara perlahan, Social Presence yang terlewatkan bisa dilihat, dibaca dan dipelajari berkat teknologi yang sudah sangat memudahkan. Sekarang tinggal memahami apa Social Presence itu? dan siapa nama Ibu Muda yang menyampaikan?

Suara Ibu Kanjeng benar-benar mengudara, suara yang teduh, penuh irama serta bijaksana. Memperkenalkan Ibu Muda yang akan berbagi kisah luar biasa, namun yang diberikan hanya link sebagai petunjuk yang membuat kita makin penasaran saja.  


IBU MUDA


Link sudah diklik, file juga sudah mulai ditarik. Ibu Muda yang dibicarakan di WAG memang cantik. Seperti yang terlihat di Foto sangatlah menarik. DR (C) Mudafiatun Isriyah, M.Pd ini nama Narasumber Muda pada pertemuan WAG malam ini. Ibu Muda adalah namanya, Saya pikir tadi hanya sebutan (istilah) saja Ibu Muda, ternyata memang panggilan kecilnya Ibu Muda sesuai namanya Mudafiatun yang memang masih terlihat Muda. Sudah cukup ya perkenalannya, jika ada yang mau kenal lebih jauh klik saja linknya


SOCIAL PRESENCE

Apa ini ? Makin lama materi yang diberikan Narasumber membuat penasaran saja. Istilah yang sangat asing ditelinga saya Social Presence. Menurut Williams dan Christy pada tahun 1976, menurut mereka Social Presence bahwa pada saat aktifitas komunikasi online/E-Learning ada derajar dimana seseorang menerima orang lain pada kenyataan yang sesungguhnya yaitu sebagai individu dan seluruh interaksi yang didalamnya terdapat nilai-nilai ikatan hubungan saling timbal balik.

Social Presence menurut para ahli


Masih bingung yaa tentang Social Presence, sama saya juga masih bingung ditambah dengan munculnya pengertian baru darin para ahli membuat Social Presence mudah diucapkan namun sulit untuk dipahami, atau mungkin saya saja yang tidak sampai dalam proses berfikir sehingga sulit untuk memahami Social Presence.

Ibu Muda menyimpulkan tentang Social Presence, menurut beliau Social Presence adalah Kualitas interaksi yang dilakukan oleh komunikan untuk memproyeksikan diri mereka secara social dan emosional sebagai orang nyata dalam pembelajaran online.


FASE SOCIAL PRESENCE

Fase Social Presence

Social Presence,
sudah ada sejak tahun 1970 pada saat itu terfokus kepada Telekomnikasi, perkembangan teknologi juga turut Social Presence berkembang, tepatnya pada tahun 1980 - 1990 dalam rentang 10 tahun tersebut Social Presence terfokus kepada Computer Mediated Communication (CMC). Pada dua fase tersebut dapat disimpulkan Social Presence  sangat dibutuhkan masyarakat jika dilihat dari dampak fungsi Social Presence tersebut. Baru pada perkembangan sebelumnya sampai saat ini Social Presence bisa dimanfaatkan dalam bentuk E-Learning dan Bimbingan Oline. Social Presence akan terus berkembang dalam dunia pendidikan teknologi pada tahun tahun selanjutnya.


KOMPONEN SOCIAL PRESENCE


Dalam Proses pembelajaran dengan sistem Social Presence diperlukan kerjasama yang baik, agar proses Social Presence dapat menghasilkan output yang baik. Paling sedikit tiga komponen pendukung Social Presence perlu digunakan, yaitu Guru sebagai sumber yang akan menyampaikan materi, Teknologi sebagai perantara agar materi tersebut tersampaikan dan terakhir siswa sebagai penerima materi yang disampaikan Guru lewat Teknologi. Jika ketiga komponen ini bisa berjalan beriringan, tentunya hasil yang diinginkan bisa tercapai. Melengkapi ketiga komponen tersebut keterlibatan orangtua dalam proses pembelajaran jarak jauh juga menjadi kunci kesuksesan Social Presence ini. 


PENDEKATAN SOCIAL PRESENCE 

Pandemi membuat semua beradaptasi dalam keadaan ini. Bahkan para Pendidika berusaha ekstra keras agar agar materi yang dibuat bisa diberikan serta tersampaikan kepada siswa dengan baik. Kerjasama antar ketiga komponen  Social Presence serta dukungan Orangtua sangat diperlukan. 

Social Presence yang tepat akan menjadikan peserta didik bisa berinteraksi social dalam lingkungan komunikasi online yang didasarkan pada interaksi sosial yang berhubungan dengan perilaku baik dan buruk. Dengan Social Presence diharapkan tetap dapat menumbuhkan sikap dan prilaku siswa dalam kontek berkomunikasi sehingga akan adanya timbal balik antar individu dalam proses Social Presence.  

Social Presence membantu siswa dalam proses belajar mandiri, serta dapat mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan potensi yang dimiliki. Integrasi antara pembelajaran online dan belajar tatap muka dalam pelaksanaan di kelas bisa dilakukan dengan ZoomGoogle meet dll, sehingga dapat memberikan wawasan kedalaman materi tentang Social Presence dengan mempertimbangkan situasi kondisi pembelajaran konkrit, efisiensi dan efektifitas pada proses pendidikan selama belajar serta motivasi pada proses pelaksanaan implementasi bahan ajar pada siswa di lapangan.


Sudah tahukan Social Presence itu apa ? Setiap pembelajaran harus melakukan pendampingan agar informasi yang diberikan tersampaikan dengan baik. Sebagai contoh pada masa PJJ saat ini, dengan tidak adanya tatap muka, maka tatap muka secara daring harus kita maksimalkan dengan cara mempersiapkan bahan ajar dengan menyesuaikan kondisi saat ini. Jika bahan ajar disiapkan secara matang, maka Social Presence juga akan maksimal.

Seperti ilustasi awal resume ini Social Presence dalam kegiatan bermain kuda-kudaan bersama Ayah, pasti akan berbeda jika bermain dengan Baby Sister. Kedekatan emosional akan didapatkan jika kegiatan bermain tersebut dilakukan bersama Orangtua. Begitu juga dalam mengajar, kehadiran guru setiap hari dalam bentuk daring akan memacu tanggung jawab peserta didik dalam belajar secara daring. Bagaimana siswa yang tetap tidak hadir dalam pembelajaran online, kita guru terus mengingatkan dan terus berinofasi agar siswa bisa hadir 100% dalam setiap Pembelajaran Jarak Jauh.

Tetap Semangat Pejuang Pendidikan, Ayo Terus Mengajar mencerdaskan anak bangsa dalam proses pembelajaran Social Presence.

Walaikumsalam Warohmatullohi Wabarokatuh.

Salam Literasi, Salam Indrakeren 


12 Comments: