Kamis, 17 September 2020

Mengasah Budaya dan Konsisten Menulis

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini. 

Bung Roma kembali berarti CLBK kembali bersemi lagi. Pertemuan awal dengan Bung Roma sangat berkesan, sampai-sampai posisi postingan saya tentang CLBK yang bernilai dari Bung Roma masih menduduki posisi ketiga resume yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan pembaca semua.

Kali ini Bung Roma kembali membawa CLBK dalam materi yang diberikan pada WAG Belajar Menulis bersama OmJay. Namun kali ini menurut saya CLBKnya berupa contoh langsung untuk eksekusi ide untuk dituliskan. Jangan disipan-simpan, jangan ditunggu-tunggu tuliskan segera, sehingga CLBK yang diharapkan bisa terwujud. Cihuyyyy...  


Ini Kisah Bung Roma, Tanpa Rekayasa!

Menulis buku tentunya memiliki keistimewaan tersendiri, yakni tersalurkannya ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki ke dalam sebuah tulisan secara formal. Di samping itu, menulis merupakan sebuah kegiatan yang membutuhkan pembiasaan. Membiasakan diri menulis setiap hari perlu dilakukan. Dalam hal ini, menulis apa saja, semua topik bisa dituliskan.

Kegiatan menulis telah membuat saya untuk selalu mencoba menuliskan apa yang terlintas di  benak saya. Termasuk menulis puisi, baik puisi berbahasa Indonesia maupun puisi berbahasa Inggris. Saat ini materi ajar Bahasa dan Sastra Inggris di kelas XI terkait puisi. Jadi sambil mengajar siswa menulis puisi, maka sekali mendayung, saya juga mengasah kemampuan untuk menulis puisi. Setiap sore saya menulis minimal 1 puisi. Temanya tentang apa saja yang terlintas di pikiran saya. Nah, ini terkait  COBA dan LAKUKAN.

Dalam menulis, kita biasanya mentok di ide. Saya punya cara agar ide itu tidak mentok, Kendala kita menulis adalah merangkai kalimat yang panjang. Apalagi dalam konteks menulis buku.

Tulisan-tulisan maksimal 6 kata dalam satu kalimat ini telah sering saya ujikan ke siswa, jika mengajar di WA. Mempraktekkan salah satu isi tulisan saya di buku Digital Transformation yakni Cyber Pedagogy. Ini terkait BUDAYAKAN dan KONSISTEN dari CLBK. Maka saya mencoba menuliskan ide saya dengan maksimal 6 kata dalam satu kalimat. Kemudian antara kalimat satu dengan yang lainnya selalu memiliki kaitan.

Bung Roma

Kisah Bung Roma tentang Budaya dan Konsisten masih sangat menyulitkan untuk penulis pemula. Membudayakan menulis tidak akan terjadi jika kita tidak konsisten menulis, begitu juga sebaliknya jika tidak konsisten jangan harap menulis bisa menjadi budaya. Jika dua hal tersebut belum bisa dipraktekkan, yang perlu kita lakukan sebagai penulis pemula adalah mulai saja menulis yang sederhana dan tidak perlu banyak-banyak. Jadi ayo mulai menulis sederhana agar budaya dan konsistensi menulis akan terbentuk secara perlahan.

Walaikumsalam Warohmatullohi Wabarokatuh

Salam Literasi, Salam Indrakeren

5 Comments: