Rabu, 17 Februari 2021

Hidungku tak Perawan lagi

Benda tumpul agak pipih sekiranya memiliki panjang kurang lebih satu jengkal orang dewasa berhasil masuk kesalah satu lubung hidung ini. Seorang dokter yang melakukannya hanya mengatakan "maaf ya Pak, memang ini tidak enak sekali", membuat saya hanya bisa mengikuti arahan darinya untuk duduk tegap sekaligus menengadahkan kepala dalam kondisi masih di dalam mobil.


Benda yang disapa stick oleh para nakes ini perlahan masuk ke lubang hidung sebelah kiri. Dokter memasukkan secara perlahan, namun tetap saja rasanya tidak nyaman. Hanya hitungan detik benda tersebut sampai kepada batasnya, rasanya seperti tersedak atau diputar-putar seperti kita mengorek kuping dengan cutton bad, ngilu-ngilu geli kurang lebih seperti itu rasanya.

"hasilnya mau ditunggu atau dikirim lewat WA Mas" tanya dokter setelah beberapa detik yang lalu menyelesaikan tugasnya.

"ditunggu saja" kata istriku yang kebetulan bisa mendampingi hari ini, dengan izin terlebih dahulu dengan atasannya tentunya.

"Berdoa kak, semoga hasilnya sesuai dengan keinginan" suara Ibu yang memang Aku ajak untuk menemani, berusaha menenangkan muka panik yang Aku perlihatkan.

"Iya, yah berdoa agar lancar semua urusan" Istriku menambahkan seraya menepuk-nepuk pundakku.

Perhatian mereka bukan tanpa alasan. Bukan hanya kekhawatiran tentang hasil dari test yang baru saja dilakukan, namun lebih karena kondisiku sedang dalam keadaan tidak prima. Batuk dan Pilek ditambah lagi sakit sinusitis yang saya idap membuat mereka khawatir akan hasilnya.

Kurang lebih 30 menit hasil Rapit Test Antigen atau Swab Antigen keluar. Seorang suster membawakan secarik amplop putih panjang. "Bapak Muhammad Indra Wahyuddin, ini hasil testnya sudah keluar" ucap Suster sembari memberikan hasil test tersebut.

Kuberikan hasil test tersebut kepada istriku untuk dibacanya, namun istriku kembali memberikan hasilnya kepada Ibu. Akhirnya Ibu yang membuka hasil test Antigen hari ini. 

Perlahan amplop yang memang tidak direkatkan dengan lem tersebut dibuka. Dua lembar kertas ukuran A4 terlipat dua kali seperti halnya sebuah surat ketika dimasukkan ke dalam amplop. Kertas pada lembar pertama tertulis kwitansi pembayaran test Antigen sebesar dua ratus tiga puluh ribu rupiah dengan stempel lunas ditengah-tengahnya. 

"Yaa Allah, semoga hasilnya negatif ya Ayah" do'a Istriku.

Kertas kedua tertulis hasil Swab Antigen a.n Muhammad Indra Wahyuddin menyatakan saat ini dalam keadaan SEHAT/TIDAK SEHAT dan hasil Swab Antigen POSITIF/NEGATIF.  

"Alhamdulillah" ucap kami bersamaan.

Terlihat titik air mata disudut kedua wanita yang menemani test hari ini. Kekhawatiran mereka tentang penyakit sinus akan mempengaruhi hasil test swab menjadi positif tidak terbukti. Saya menjadi lega setelah mendengar hasil tersebut. Alhamdulillah.

Hasil test Antigen yang menunjukkan hasil negatif dapat digunakan sebagai lampiran salah satu syarat untuk menghadiri penyerahan SK CPNS secara simbolis esok hari. Semoga acara besok bisa berjalan lancar, Aamiin.

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren

12 Comments:

  1. Alahmdulillah negatif walaupun sdh tdk perawan lagi hidungnya hahaha

    BalasHapus
  2. "Selamat, Anda negatif," adalah ucapan yang ditunggu-tunggu ketika menjalani tes antigen. Beda dengan pasangan sutri yang sudah lima tahun belum dapat momongan, kalimat itu terdengar horror sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh... iya Pak D
      Kata negatif harus diletakkan dalam kondisi yang tepat

      Hapus
  3. Wah, selamat atas lulusnya CPNS yah... dan selamat sehat...

    BalasHapus
  4. Sekarang ini banyak yg senang dengan kata "negatif"
    Selamat untuk "negatif" nya, selamat juga untuk CPNS nya Pak keren

    BalasHapus
  5. Selamat menempuh hidup baru Bang Indra. Semoga jadi ASN yang bermartabat. Walau hidung sudah tidak perawan

    BalasHapus