Secara Bahasa, welcome merupakan ucapan selamat datang dalam Bahasa Inggris. Ucapan selamat datang bisa diucapkan dalam berbagai hal, tergantung dari individu yang mengucapkannya. Serta ucapan selamat datang atau welcome bisa digunakan dalam berbagai keadaan, lagi-lagi tergantung dari individu yang mengutarakan.
Malam dua puluh Februari dua ribu dua puluh satu. Hujan turun lebat sekali, disertai angin kencang dan sesekali ada guntur yang menggelegar. Suara hujan terdengar saat jatuh ke atas genting beramai-ramai. Kami yang di bawahnya sedikit khawatir, jikalau ada tetesan air yang menembus atap rumah. Untuk mencegah hal tersebut, sudah disiapkan beberapa ember dititik-titik tertentu yang memiliki potensi air masuk secara tiba-tiba.
Tuk…tuk…tuk…
suara air yang menetes masuk ke dalam ember pelastik kosong. Menimbulkan bunyi
yang berbeda, tidak seperti yang biasa kita dengar pada lagu hujan. Semakin
lama, semakin banyak terdengar suara tetesan air yang masuk ke dalam ember
pelastik kosong.
“Welcome”
ucapku dalam hati, seraya melanjutkan tidur malam itu.
Hujan deras
semalam yang mengakibatkan timbulnya tetesan air di dalam rumah. Ternyata
menimbulkan rezeki yang tidak terduga. Air hujan seakan-akan tidak puas hanya
masuk ke dalam ember kosong, yang sekarang hampir penuh. Namun, Air hujan juga
berusaha keluar dari salurannya dan mengalir disepanjang jalan yang ditemuinya.
Pagi itu menjadi pemandangan yang biasa saja bagi yang biasa mengalaminya,
namun untuk yang belum terbiasa akan menimbulkan kepanikan. “Banjirr…banjirr…”
mungkin seperti itu kepanikannya.
Air
benar-benar tidak ada puasnya. Setelah ember pelastik terpenuhi dengan air.
Kemudian jalan-jalan sudah diisi penuh dengan air beserta barang-barang yang
hanyut. Sekarang air berusaha masuk ke dalam rumah warga. Dimulai dengan rasa
malu, kemudian masuk sedikit demi sedikit hingga akhirnya ubin teras rumah
merasakan dinginnya air tanpa pewangi lantai.
Pemilik rumah
tidak kalah sigap dengan air. Beberapa keset serta kain lap dan juga baju yang
sudah tidak layak pakai, berusaha ditumpuk di sepanjang pintu masuk dengan
harapan air tidak masuk melebihi teras rumah. “Berhasil…!” teriak pemilik
rumah.
Keberhasilan
pemilik rumah menahan laju air tidak dirayakan dengan suka cita. Karena dengan
kerjasama seluruh anggota keluarga, semua barang elektronik sudah berpindah
tempat ke lantai dua. Ibu bergegas mengemas pakaian yang ada dilemari bagian
bawah, diikat menggunakan kain sarung yang dibentangkan, kemudian tumpukan
pakaian masuk ketengah-tengahnya, terakhir ditemukannya setiap ujung kain untuk
proses akhir yaitu pengikatan.
Barang
elektronik dan pakaian berhasil diselamatkan. Bagaimana dengan kendaraan?
Kendaraan siap meluncur menerobos air yang ada disepanjang jalan. Berusaha
mencari dataran yang lebih tinggi dan kering bahkan tidak terjangkau oleh air
yang sedang naik tanpa bisa ditahan. Kali ini bukan anggota keluarga yang
ditemui, namun semua orang membawa kendaraannya untuk segera diselamatkan.
Allah punya
kuasa, air ciptaanya berhasil melumpuhkan penjagaan tumpukan kain di depan
pintu. Sesuai dengan sifatnya, air berhasil menyelinap masuk dari celah-celah
kecil yang dijumpainya. “Horee.. berhasil! teriak air jikalau bisa
melakukannya.
Pemilik rumah
yang mengetahui air berhasil meruntuhkan penjagaan di ring satu, mlanjutkan
strategi penyelamatan berikutnya.
Setelah berhasil mengangkut barang-barang ringan, tiba saatnya
memikirkan menaikkan Kasur keposisi lebih tinggi. Dengan kreatifitas seadanya,
meja panjang yang biasa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga dijadikan
pondasi awal, diatasnya ditumpuk beberapa bangku sebagai “ganjalan”. Setelah
semua dirasa kokoh, barulah seluruh anggota keluarga mengangkat Kasur di atas
kursi-kursi yang sudah disiapkan. Beberapa Kasur sudah berhasil dinaikkan.
Pemilik rumah merasa semua barag sudah bisa diamankan. Hanya barang-barang
berbahan dasar kayu yang dibiarkan terendam.
Disaat
pemilik rumah sibuk menyelamatkan barang-barang. Airpun sibuk masuk kesetiap
ruangan rumah. Ruang tamu, kamar, dapur, bahkan kamar mandi yang merupakan
tempat air berada tidak luput tetap dimasukki juga.
Adil
sekarang, barang-barang sudah lebih tinggi dari sebelumnya. Air berwarna coklat
yang katanya berasal dari saluran air, juga sudah berhasil masuk keseluruh
ruangan di rumah. Bahkan saat ini masuknya tidak malu-malu lagi, karena air
sudah berhasil masuk setinggi lutut orang dewasa.
Dimana
pemilik rumah berada. Pemilik rumah sekarang sudah bertengger di lantai kedua.
Melepas lelah dengan cara bercengkrama, memakan kudapan seadanya serta sesekali
melongok ke bawah, hanya untuk melihat sudah setinggi apa air sekarang. Tidak
lupa terselip doa agar air kembali ke dalam salurannya. Aamiin.
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
Semoga banjirnya segera surut
BalasHapusSehat sehat ya Pak dan keluarga
Semoga banjir segerap pergi dan Pak Indra tersenyum kembali. Ssemangat terus. Salam literasi
BalasHapusAlhamdulillah punya tempat tinggal tingkat 2, jadi ada pilihan untuk menghindar dari si Tamu Air. Sepertinya si Tamu tidak mengerti kalau Tuan Rumah tidak mau terima tamu.
BalasHapusSemoga Pak Indra dan keluarga tidak kurang suatu apa, tetap sehat dan semangat.
Salam tetap keren