Sabtu, 16 Maret 2024

Peramal 5 (Pengalaman Ramadhan Athar Luana)

#cerita5

Menyiapkan Hidangan Berbuka


Suasana senja mulai menyelimuti rumah Luana dan Ibu di bulan Ramadan. Luana, gadis kecil berusia lima tahun, bersemangat untuk membantu ibunya menyiapkan hidangan berbuka puasa hari itu.


"Dek, maukah kamu membantu ibu menyiapkan hidangan berbuka puasa?" tanya Ibu dengan senyum lembut.

Luana langsung antusias, "Tentu, Ibu! Aku akan membantu dengan senang hati."

Mereka berdua kemudian bergegas masuk ke dapur. Luana berdiri di samping ibunya sambil memperhatikan dengan seksama setiap langkah yang dilakukan ibunya dalam menyiapkan hidangan.

Ibu tersenyum dan berkata, "Kita akan membuat kolak pisang dan minuman es buah hari ini, Lu. Apakah kamu bisa membantu memotong pisang?"

Luana mengangguk, "Bisa, Ibu!" Dia kemudian mengambil pisau kecil dan memulai tugasnya dengan penuh antusiasme.

Sementara itu, Ibu sibuk menyiapkan bahan-bahan lainnya. Dia mengeluarkan santan dari kulkas dan mempersiapkan bumbu-bumbu untuk membuat kolak.

"Lu, ingat untuk hati-hati saat memotong pisang," Ibu memberikan instruksi sambil tetap fokus pada pekerjaannya.

Luana mengangguk serius, "Baik, Ibu! Aku akan berhati-hati."

Mereka berdua bekerja dengan cermat dan penuh kasih sayang. Luana belajar banyak hal dari ibunya tentang kebersamaan, kesabaran, dan rasa syukur dalam melakukan ibadah.

Setelah semua bahan tersedia, mereka berdua mulai memasak. Luana membantu ibunya mencampurkan santan dan gula merah di dalam panci untuk membuat kuah kolak.

"Santannya sudah cukup, Lu. Sekarang masukkan potongan pisang ke dalam panci," Ibu memberikan instruksi sambil tersenyum.

Luana dengan hati-hati memasukkan potongan pisang ke dalam panci yang berisi kuah santan. Dia merasa senang bisa membantu ibunya dalam menyiapkan hidangan berbuka puasa.

Ketika hidangan hampir selesai, Ibu menatap Luana dengan penuh kasih sayang, "Terima kasih, Nak, karena sudah membantu ibu dengan baik. Ini akan menjadi hidangan berbuka yang istimewa berkat kerja kerasmu."

Luana tersenyum bahagia, "Terima kasih, Ibu. Aku senang bisa membantu."

Akhirnya, kolak pisang dan minuman es buah pun siap disajikan. Luana merasa bangga dan berbahagia bisa berbagi momen kebersamaan dan kebahagiaan bersama ibunya dalam menyiapkan hidangan berbuka puasa.

Mereka berdua kemudian duduk bersama di meja makan, menikmati hidangan yang telah mereka buat dengan penuh cinta dan kebersamaan. Sembari menikmati makanan, mereka berdoa dan merasa bersyukur atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada mereka.

Luana merasa begitu beruntung memiliki seorang ibu yang selalu mendampinginya dan mengajarkannya tentang kebaikan dan keikhlasan dalam beribadah. Hubungan keduanya semakin erat dan penuh kehangatan setiap kali mereka berbagi momen seperti ini.

Dengan hati yang penuh syukur, Luana dan Ibu menikmati hidangan berbuka puasa mereka, sambil merasakan keberkahan dan kasih sayang yang terpancar dalam setiap suapan makanan yang mereka nikmati bersama.

0 Comments:

Posting Komentar