Rabu, 20 Maret 2024

Peramal 9 (Pengalaman Ramadhan Athar Luana)

#cerita9

Pesantren Kilat Ramadhan di Sekolah

Athar dan Luana sangat antusias menyambut bulan Ramadhan, terutama ketika mereka mengetahui bahwa sekolah mereka akan menyelenggarakan pesantren kilat Ramadhan. Mereka berdua merasa senang karena bisa belajar lebih banyak tentang agama dan meningkatkan ibadah mereka bersama teman-teman sekolah.



Suatu pagi, di hari pertama pesantren kilat Ramadhan, Athar dan Luana bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Mereka berdoa bersama Ibu di rumah sebelum berangkat.

"Semoga Allah memberkahi kita dalam menuntut ilmu agama di pesantren kilat ini," ucap Luana dengan penuh semangat.

Ketika mereka tiba di sekolah, suasana sudah ramai dengan kegiatan pesantren kilat yang akan dimulai. Mereka disambut oleh Ibu Guru yang ramah, yang menjelaskan jadwal kegiatan hari itu.

"Ibu Guru, apa yang akan kita pelajari hari ini?" tanya Athar dengan antusias.

"Hari ini kita akan memulai dengan sholat Dhuha berjamaah di musala sekolah," kata Ibu Guru sambil tersenyum. "Setelah itu, kita akan belajar tentang tata cara wudhu yang benar."

Athar dan Luana segera bergabung dengan teman-teman sekolah lainnya untuk melaksanakan sholat Dhuha berjamaah. Mereka merasa bahagia bisa beribadah bersama-sama di pagi hari.

Setelah sholat, mereka diajari oleh Ibu Guru tentang tata cara wudhu yang benar.

"Ibu Guru, apakah boleh saya mencoba wudhu pertama kali?" tanya Luana dengan malu-malu.

"Tentu saja, Luana. Ayo, Ibu akan memandu kamu," jawab Ibu Guru dengan lembut.

Athar juga ikut bertanya-tanya tentang wudhu. "Apakah langkah-langkahnya harus diikuti dengan urutan tertentu, Bu?"

"Ya, Athar. Langkah-langkahnya harus diikuti sesuai dengan tata cara yang benar," jawab Ibu Guru sambil memberikan penjelasan yang lengkap.

Setelah belajar wudhu, mereka semua berkumpul untuk memulai sesi hafalan surat pendek.

"Sekarang, kita akan mulai menghafal surat Al-Ikhlas bersama-sama," kata Ibu Guru sembari menunjukkan buku yang berisi surat tersebut.

Athar dan Luana serta teman-teman lainnya dengan antusias mengikuti instruksi Ibu Guru. Mereka berusaha keras untuk menghafal surat tersebut dengan benar.

Saat istirahat, Athar dan Luana duduk bersama teman-teman sekolah lainnya.

"Bagaimana, Lu? Apakah kamu sudah berhasil menghafal suratnya?" tanya Athar kepada Luana.

"Belum semua, tapi aku akan terus berusaha," jawab Luana dengan semangat.

"Kita bisa bantu satu sama lain, Lu. Ayo, kita coba lagi bersama-sama," kata Athar sambil memberikan semangat kepada Luana.

Mereka semua merasa bangga bisa menjadi bagian dari pesantren kilat Ramadhan yang penuh berkah di sekolah mereka. Setelah hari yang penuh dengan kegiatan pesantren kilat, Athar dan Luana pulang ke rumah dengan perasaan bahagia dan puas. Mereka merasa telah mendapatkan banyak ilmu dan manfaat dari kegiatan tersebut, dan berdoa agar Allah senantiasa memberkahi mereka dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan ini. ***

0 Comments:

Posting Komentar