Minggu, 17 Maret 2024

Peramal 6 (Pengalaman Ramadhan Athar Luana)

#cerita6

Kegiatan Ngabuburit



Athar dan Luana duduk di ruang tamu, menunggu waktu berbuka puasa. Wajah mereka tampak gelisah karena masih lama waktu Maghrib tiba. Mereka berpandangan, saling bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan untuk mengisi waktu yang tersisa.

"Ayah, Ibu, apa yang bisa kita lakukan selama menunggu berbuka puasa?" tanya Athar, mencoba meredakan kegelisahan.

Ibu tersenyum ramah, "Hmm, kita bisa melakukan ngabuburit, nak."

Athar dan Luana saling pandang dengan rasa penasaran yang sama. "Ngabuburit? Apa itu, Ibu?" tanya Luana.

Ayah menjelaskan dengan penuh semangat, "Ngabuburit adalah tradisi menyenangkan untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa. Biasanya dilakukan dengan berbagai kegiatan seru."

Athar dan Luana semakin tertarik. "Seperti apa kegiatannya, Ayah?" tanya Athar dengan antusias.

Ibu tersenyum, "Kegiatannya bisa beragam, mulai dari jalan-jalan sore, menyanyi, bermain permainan tradisional, hingga membuat kue bersama."

"Wow, itu terdengar menyenangkan!" Luana menyambut antusias. "Bolehkah kita mencoba ngabuburit hari ini?"

Ayah dan Ibu mengangguk setuju. Mereka kemudian mulai memikirkan ide-ide kegiatan ngabuburit yang seru.

Athar mencetuskan ide pertama, "Bagaimana kalau kita membuat kue kering bersama-sama?"

Luana dan kedua orang tua mereka menyukai ide itu. Mereka segera bergerak ke dapur untuk memulai kegiatan memasak.

Sambil menunggu kue kering matang, mereka memutuskan untuk bernyanyi bersama. Athar memainkan gitar sementara Luana dan Ibu bernyanyi dengan riang. Mereka juga sempat membicarakan pengalaman menyenangkan mereka selama bulan Ramadan tahun lalu, seperti saat berbagi makanan dengan tetangga dan berbelanja untuk persiapan berbuka.

Waktu berlalu dengan cepat saat mereka menikmati momen kebersamaan tersebut. Ketika adzan Maghrib berkumandang, mereka telah menyiapkan hidangan untuk berbuka puasa.

"Dengan ngabuburit, menunggu berbuka puasa menjadi lebih menyenangkan, ya?" kata Ibu sambil tersenyum.

Athar dan Luana mengangguk setuju, merasa bahagia telah mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan.

Mereka lalu duduk bersama di meja makan, siap untuk menikmati hidangan lezat yang telah mereka persiapkan dengan penuh kebersamaan. Setelah berdoa, mereka pun mulai menikmati makanan dengan penuh syukur dan kebahagiaan. Sembari makan, mereka bercerita tentang rencana sholat taraweh bersama di masjid dekat rumah.

0 Comments:

Posting Komentar