Selasa, 12 Maret 2024

PERAMAL (Pengalaman Ramadhan Athar Luana)

#Cerita1

PERSIAPAN RAMADHAN

Suasana di rumah Athar dan Luana semakin terasa khidmat menjelang bulan suci Ramadhan. Wangi harum makanan yang dibuat oleh ibu mereka menyelimuti rumah, sementara suara adzan yang berkumandang dari masjid di seberang jalan menambahkan kesakralan suasana.


"Athar, sudahkah kau mempersiapkan dirimu untuk menyambut Ramadhan yang akan segera tiba?" tanya Luana sambil menyapu lantai di ruang tengah.

Athar mengangguk, "Tentu saja, aku sudah memperbaiki jadwal olahragaku dan merencanakan untuk lebih banyak beribadah di masjid."

Luana tersenyum, "Aku juga telah menyiapkan diriku. Aku membuat jadwal belajar Al-Qur'an agar bisa membaca lebih banyak surah saat bulan Ramadhan nanti."

Namun, ketika Luana melihat Athar hanya memperbaiki jadwal olahraga dan tidak menyentuh aspek spiritualnya, dia mulai merasa kecewa. "Athar, itu tidak cukup. Ramadhan bukan hanya tentang menjaga tubuh, tapi juga menjaga hati dan jiwa kita. Kau harus lebih fokus pada ibadah dan kebaikan."

Athar merasa tersindir oleh kata-kata Luana. "Aku tahu apa yang kubutuhkan, Lu. Aku bisa merencanakan sendiri bagaimana cara menjalani Ramadhan."

Namun Luana tidak menyerah, "Tapi Athar, ini bukan hanya tentangmu. Ini tentang meraih berkah Ramadhan bersama-sama sebagai keluarga. Kita harus saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain untuk menjadi pribadi yang lebih baik."

Athar mulai merenung, dia menyadari bahwa Luana benar. "Maafkan aku, Lu. Aku akan lebih serius dalam mempersiapkan diri menyambut Ramadhan."

Luana tersenyum lega, "Tidak apa-apa, Athar. Yang penting kita saling mendukung dan memotivasi satu sama lain."

Dari situlah, Athar dan Luana mulai bekerja sama dalam mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadhan. Mereka membantu satu sama lain dalam menjalankan ibadah dan melakukan kebaikan.

Mereka menyusun jadwal kegiatan yang lebih seimbang, mencakup olahraga, belajar agama, dan berbuat baik kepada sesama.

Athar belajar lebih banyak tentang keagamaan dari Luana, sementara Luana juga mendapat inspirasi dari Athar dalam menjaga kebugaran tubuhnya.

Hubungan mereka semakin erat, dan semangat mereka untuk menyambut Ramadhan semakin membara.

Bulan Ramadhan telah semakin dekat, dan Athar dan Luana siap untuk menjalani bulan penuh berkah ini dengan penuh semangat dan kebersamaan.. Mereka merindukan momen-momen indah di bulan yang suci ini, di mana keberkahan dan kebaikan berlimpah.

Dengan tekad yang kuat, mereka mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Mereka membersihkan diri mereka tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga dari segi spiritual, membuang jauh-jauh keburukan yang ada dalam diri mereka.

Dalam setiap doa mereka, Athar dan Luana menyatakan kerinduan mereka kepada Allah SWT, memohon agar diberi kekuatan dan petunjuk dalam menjalani bulan Ramadhan dengan penuh kesungguhan.

Mereka meyakini bahwa bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri, meraih ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan semangat yang membara, Athar dan Luana menantikan kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh antusiasme dan kegembiraan.

Ketika akhirnya bulan Ramadhan tiba, mereka menyambutnya dengan senyum yang cerah dan hati yang penuh kebahagiaan. Mereka siap untuk menghadapi bulan yang penuh berkah ini dengan penuh dedikasi dan kesungguhan.

Dalam menyambut Ramadhan, mereka berjanji untuk menjalani setiap harinya dengan penuh kesungguhan dan dedikasi. Mereka percaya bahwa setiap ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan mendatangkan keberkahan yang berlipat ganda, serta menguatkan ikatan batin dengan Sang Pencipta.

0 Comments:

Posting Komentar