Menulis itu mahal! Entah benar atau tidak kalimat yang saya tulis pada awal artikel ini. Namun yang saya rasakan seperti itu. Jika ada yang setuju terimakasih, tapi bagi yang tidak setuju cobalah untuk setuju. 😁
Mahal disini bukan berarti sesuatu yang komersil. Disini lebih kepada proses yang harus dilalui setiap jenjang penulis, baik penulis baru atau penulis senior yang menurut sudut pandang saya perlu diapresiasi tinggi. Sekali lagi ini menurut saya, jika ada yang setuju terimakasih, tapi bagi yang tidak setuju cobalah untuk setuju. 😋
Untuk mengawali sebuah tulisan/artikel setiap penulis harus melewati yang namanya mencari ide menulis. Dimana mencari ide menulis tersebut? jawabannya bermacam-macam tentunya. Ide bisa datang lewat indera manusia, pengalaman, perasaan, impian, pembelajaran, atau bahkan ide bisa muncul dari sebuah obrolan warung kopi yang ringan.
Dari banyaknya kemungkinan ide yang datang pada awal menulis, seharusnya menulis menjadi kegiatan yang terus-menerus bisa dilakukan. Namun pada kenyataannya banyak ide yang dicari atau bahkan ide yang datang tidak bisa menjadi sebuah artikel/tulisan. Yang lebih gila lagi ide tersebut hanya ada di dalam pikiran, tanpa pernah merasakan satu kata dari ide tersebut dituliskan.
Gilanya lagi!! Ide yang sudah ditemukan dan tidak sempat untuk dituliskan, Hilang! Sungguh amat disayangkan. Padahal, mungkin saja tulisan tersebut akan sangat bermanfaat bagi pembaca atau bahkan bermanfaat bagi kita yang menuliskannya.
Kenapa ide menulis bisa menghilang! Tentunya banyak faktor dan alasan mengapa ide bisa menghilang. Beberapa alasannya akan coba dituangkan dalam tulisan ini.
- Menunda
Menurut KBBI menunda merupakan kegiatan mengulur waktu. Nah timbul pertanyaan kapan akan dikerjakan saat suatu kegiatan sudah ditunda. Jika ada komitmen untuk mengerjakan pada waltu yang sudah ditentukan tidak masalah, Yang jadi masalah adalah ketika yang tertunda tidak pernah lagi dikerjakan. Rugi deh!!! - Tulis Hapus
Galau! Mungkin itu kata yang tepat bagi yang suka menulis lalu dihapus. Menurut Ibu Kanjeng menulis saja dulu, tuliskan apa yang ada dipikiran kita. Jika proses menulis terus menerus dihapus, yaaaa... kapan jadi artikelnya!!! - Tidak menemukan kalimat pembuka
Mungkin hal ini yang terjadi sehingga alasan nomor dua dilakukan. Terkadang untuk mengawali tulisan memang membuat kita deadlock. Hal ini bisa diatasi dengan banyak membaca, tulisan yang perlu dibaca yaitu Kalimat Pembuka dalam Menulis. - Alasan Template/Alasan Default/Alasan Klise/Cuma Alasan
Ini yang sering saya lakukan dan mengakibatkan ide menghilang. Banyak alasan template/default yang dijadikan tameng. Malas, tidak ada waktu, lelah, sibuk, dan tertawa saya membacanya. Karena saya juga merasakan hal itu!!!
- Langsung Tuliskan
Segera GILA! masih ingat tulisan yang saya tulis, jika belum silahkan baca disini. - Selesaikan! setelah itu baru di edit
Swasunting memenga penting, seperti yang Pak D tuliskan dalam artikenya. Namun selesaaikan dulu baru diswasunting, agar tidak mengendur semangat menulisnya - Buat catatan beneran
Nah ini yang saya lakukan jika sedang mendengarkan atau menyimak sebuah materi. Saya membuat catatan kecil di dalam buku saku. Catatan tersebut dibuat dalam bentuk mind map atau urutan pointer. Hal ini saya lakukan agar suatu saat hal yang tertunda tersebut ingin dituliskan tetap masih ada catatannya - Hilangkan alasan
Sulit! namun tetap bisa dilakukan. Coba perlahan yaaa dan hilangkan setiap alasan dengan mengingat pesan dari Omjay "Manulislah setiap hari dan lihat apa yang akan terjadi"
Salam Literasi
Salam Indrakeren
makasih pak indra ganteng yg menginspirasi
BalasHapus