Jumat, 12 November 2021

Tangkal Hoaks dengan Hoax

Tulisan ini sudah tertunda beberapa hari. Rasa ingin untuk menuliskan ada, namun waktunya yang sering menjadi alasan. Sehingga ide yang harusnya dituliskan kembali hilang, berantakan entah bagaimana untuk menyatukan.

Rabu tanggal 10 November 2021, tepat di hari pahlawan. Yaa, tepat di hari pahlawan ada materi yang menarik perhatian. Materi yang dibawakan oleh seorang wanita kelahiran Cilacap benar-benar kontekstual dengan perkembangan zaman. Materi yang disampaikan oleh narsumber yang bernama Heni Mulyani adalah strategi menangkal Hoaks.

Seperti apa materinya, mari kita baca perlahan materi yang sudah saya resumekan!

***

"Saring sebelum sharing!" Pernah lihat, baca atau  pernah dengar kalimat tersebut? atau pernah membaca pesan seperti ini, "konten yang baik belum tentu benar, tidak semua konten yang benar pantas untuk disebar dan konten yang benar belum tentu bermanfaat". Tiga kalimat tersebut saya tuliskan kembali dari MUI sabagai sumbernya.

Sesuai janji saya, mari kita kenal lebih dekat tentang apa itu Hoax? bagaimana menghadapinya? dan apa dampaknya bagi kehidupan? Lalu bagaimana menangkal hoaks yang sekarang sering berseliweran di dunia digital. #tangkalhoaks!

HOAX apa sih?

Hoaks sendiri dari asalnya sudah digunakan abad ke-17. Asal kata ‘hocus’. Hocus pocus, mirip dengan sim salabim di sulap. Dari sisi pengertiannya, hoaks adalah infomasi yang sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar.

Mengapa masih ada yang percaya hoaks? Padahal dari segi pengertian sudah dinyatakan bahwa informasi yang disampaikan belum tentu benar. Lahh kok masih ada yang percaya! Berikut ini alasan mengapa hoax masih dipercaya :

  1. Kemampuan literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata
  2. Polarisasi masyarakat
  3. Belum cakap memilah informasi dan minimnya kemampuan periksa fakta

Ada banyak alasan seseorang menyebarkan hoaks. Salah satunya motif ekonomi. Ada orang-orang yang membuat situs tertentu yang isinya provokatif. Ketika orang mengunjungi situs tersebut, maka akan mendapatkan keuntungan ekonomi (click bait). Pembuat dapat uang, kita dapat perpecahan, debat, dan sebagainya. Ada banyak motif lain yang perlu kita waspada bersama.

Contoh Hoax

Berikut contoh hoaks yang mungkin bapak dan ibu pernah dapat. Ada yang namanya satire atau parodi, konten palsu, koneksi yang salah.

Contoh berikutnya konten yang menyesatkan, konten yang salah, konten tiruan, dan konten yang dimanipulasi. 

Jaman sebelum Hoax menyerang

Sekarang sudah tahu tentang Hoax, sebelum kita lanjut mari kita nostalgia sebentar ke era internet belum ditemukan. Media informasi saat itu sangat terbatas. Ada TV, radio, dan koran cetak. Saya pernah mengalami juga bagaimana antrinya telepon di wartel atau telepon umum yang koin. Dulu berkirim surat lewat pak pos dan menunggu berhari-hari balasannya.

Sekarang, Semua berubah. Siapa pun bisa menjadi pembuat, penyebar, dan pengguna informasi. Dulu kalau nonton acara, setel TV. Saya kecil di Cilacap, belum masuk listrik. Kalau mau nonton TV harus pakai AKI. Itu pun menumpang di tetangga. 

Sekarang, semua saluran TV apa pun ada di genggaman. Bahkan banyak juga sosok-sosok yang menjadi milyarder karena mempunya channel Youtube sendiri.

Perubahan teknologi juga berdampak pada masifnya informasi yang diterima. Banyak informasi yang beredar di grup percakapan, baik informasi yang serius ataupun tidak serius. Belum lagi banyaknya grup percakapan yang kita ikuti. Bisa jadi bagi beberapa orang situasi ini tidak nyaman. Ketika banyak informasi yang hadir pada satu waktu. 

Ciri-ciri Informasi Hoax

Untuk mengatasinya Hoax, ciri-ciri yang perlu diketahui ciri-ciri hoax, dan cara cek berita hoaks. Hal ini adalah perisai untuk membatasi diri dalam menerima informasi yang tidak valid. Dengan mengetahui ciri-ciri hoax, Anda akan lebih bijak dalam mempercayai suatu berita.Apa saja ciri-ciri informasi hoaks? 

  1. Sumber informasi tidak jelas,
  2. biasanya bangkitkan emosi,
  3. kelihatan ilmiah namun salah,
  4. isinya sembunyikan fakta, dan
  5. minta diviralkan.

Dampak Hoax, ngeri!

Apa dampaknya? Akan timbul perpecahan dan saling curiga antara kita. Selain itu muncul kebingungan bedakan mana yang hoaks dan bukan. Dapat pula membuat meninggal seorang karena terlalu percaya dengan informasi yang didapat. Karena percaya hoaks akhirnya terlambat penanganan medis.

Tangkal Hoaks dengan Hoax

Periksa Fakta merupakan hal wajib yang harus dilakukan untuk menghindari serangan hoax. Hal yang perlu kita lakukan agar dapat terhindar dari Hoax adalah kehati-hatian. Pertama yang harus diperhatikan dalam periksa fakta yaitu teliti judul dan situsnya. Jangan terbuai dengan kata-kata ajakan untuk mengklik link. Sering ganti password pada media sosial. Hindari notifikasi yang terkoneksi dengan email. Terakhir adalah saling peduli untuk saring berita hoax.

Saya pribadi terus memikirkan bagaimana solusi menagkal hoaks yang sudah menjadi konsumsi warnga digital. Pagi, siang, sore dan malam berita haoks tidak bisa dihindarkan. Oleh karena itu, saya coba meramu menangkal hoaks dengan informasi yang saya dapatkan di dunia digital.

Saya merangkai penangkal jitu hoaks dengan hoax. Lohhh... kok ditangkal dengna hoax??? Tenang saja, ini bukan hoax yang sebenarnya, walaupun dengan penggunaan kota yang sama. Hoax yang dapat menangkal hoaks merupakan sebuah akronim dari hal yang akan saya tuliskan dalam bentuk infografis di bawah ini.


***

Mari harus saling peduli tentang informasi hoaks. Agar terjaga masa depan anak bangsa. Mulai untuk memahami, sharing informasi kemudian hentikan dimulai dari diri sendiri jika mendapatkan informasi hoax. Ayo bijak bermedia sosial! Tangkal hoaks dengan hoax!

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉

28 Comments:

  1. Akronim HOAX-nya keren. Hehe... menginspirasi

    BalasHapus
  2. Hoaks, jangan sampai jadi bagian dari penyebarnya..

    BalasHapus
  3. Luar biasa... Hoaks sangat merugikmerugikan orang banyak. Bahkan bisa merusak nama baik seseorang.

    BalasHapus
  4. sekarang hoaks itu banyak banget dan bikin ngeri
    makanya kita harus pinter-pinter menyaringnya sebelum menyebarkan berita yang kita dapat

    BalasHapus
  5. Semakin terbukanya informasi, semakin hoaks merambah. Waspada! Waspada!

    BalasHapus
  6. Wah tambah keren nih. Semangat menjadi guru literasi digital.

    BalasHapus
  7. Wow! Mantap idenya brilian. Mennagkal hoaks dg HOAX

    BalasHapus
  8. Zaman now banyak sekali hoaks berkeliaran. Kita harus waspada. Saring sebelum sharing jadi kunci.

    BalasHapus
  9. Waaw kereen resume yang mantab. Ayo bijak dalam berinternet...mulai dari diri kita.

    BalasHapus
  10. Okelah Pak Indra. Saya coba lalukan HOAX. Sukses GLD!

    BalasHapus
  11. Penagkal hoaksnya keren mister. Luar biasah goood.

    BalasHapus