Letakkan kaki atau sentuh dengan tangan Anda, maka jadilah jejak Anda di dunia nyata, tidak percaya silahkan dicoba, gratis! Namun perlu diingat jejak Anda di dunia nyata akan hilang dengan perubahan lingkungan sekitarnya. Perlu diingat juga, jejak Anda akan sulit ditemukan walaupun tidak hilang, karena jejak yang Anda tinggalkan hanya tersirat bukan tersurat. Sulitnya mencari jejak di dunia nyata, sampai harus membentuk tim khusus untuk memecahkan jejak tersebut, biasanya disebut detektif. hehehee....
Kini dengan kecanggihan teknologi yang segala sesuatunya tinggal touch memungkinkan kita menemukan sesuatu lebih dekat, tepat dan cepat. Luangkan waktu sebentar, bermanja-manja dengan gawai, tulis/ucapkan yang ingin ditemukan, maka mesin pencari akan menyediakan apa yang akan Anda butuhkan. Gokil kan!
Paman Besut berbagi rahasia
Siapa Paman Besut? Sstttt... terus baca hingga selesai, nanti Anda akan tahu siapa Paman Besut, ok!
Kemarin sore hujan deras sekali, air hujan seakan tidak memberi celah kepada diri ini untuk menghindar walau setetes. Saking adilnya semua air hujan membasahi tubuh ini, yang pada akhirnya sebuah materi harus terlewati. Yaa, materi GMLD harus saya lewati karena saya harus berteduh lama sekali. Namun, jejak digital baik sekali, saya bisa mendapatkan ilmu hebat dengan cara memanjat grup WA di pagi hari. Kini saatnya jemari merangkai kata membuat resume yang siap dinikmati. ๐
Ngemeng-ngemeng tentang jejak digital narasumber semalam sangat lugas memberikan contoh tentang jejak digital. Contoh yang diberikan narsum sangat kontekstual dan real (no tipu-tipu). "yg mau kenal lebih jauh tentang saya silahkan googling nama saya" sebuah kalimat yang saya copy dari obrolan di WA grup. Hasilnya, taaa.... daaaa....
Setelah googling saya mendapatkan banyak informasi tentang beliau. Kok bisa banyak yaaa, hasil pencariannya. Wajah Pak Dedi bisa banyak seperti itu di google karena, beliau sudah berkecimpung di dunia digital sejak 2005. Instagram, Youtube hingga Podcast beliau aktif di dalamnya. Ada hal yang menarik ketika saya menemukan Pak Dedi Dwitagama di dunia maya tepatnya podcast. Ternyata menyampaikan ide dengan suara saja bisa menjadi sebuah jejak digital, seperti tokoh Paman Besut yang diperankan oleh Pak Dedi Dwitagama.
Siapa lagi yang memiliki jejak digital?
Bukan Paman Besut namanya (Upss) Pak Dedi maksud saya, jika tidak membuat interaksi dalam setiap penyampaian materinya, Semalam Pak Dedi mecari relawan yang mendapatkan tugas untuk menjawab pertanyaan darinya. "Sepanjang Anda sekolah dari TK sampai perguruan tinggi bahkan S3, adalah nama seorang guru atau dosen yang Anda kenang?"
Tentunya respon dari peserta GMDL sangat antusias. Keantusiasan para peserta terekam dengan jejak digital di bawah ini yang sudah saya rangkum untuk Anda.
Menurut Pak Dedi, jika kita belum terekam dalam mesin pencarian google maka anda bukanlah siapa-siapa karena ketika seseorang ingin mencari tahu tentang sesuatu, kini dapat kita temukan dengan mudah melalui google. Namun ada beberapa pahlawan jaman dahulu seperti Ki Hajar Dewantara, Cut Nyak Dien, Nabi Muhammad, Sidarta Gautama yang meski pada jaman mereka dahulu tidak memiliki akses internet namun dengan mudah kita dapat menemukan informasi tentang mereka di google karena kisah tentang mereka telah diarsipkan oleh orang lain.
Bagaimana membuat Jejak Digital
Perlu kita cermati bersama bahwa jejak digital adalah jejak data yang diperoleh ketika seseorang menggunakan internet. Jejak digital bisa berasal dari unggahan foto, aktivitas berbagi pesan, aktivitas perbankan, meninggalkan komentar, dll. Lalu timbul pertanyaan bagaimana membuat jejak digital. Hmmm.. rasanya cukup mudah untuk menjawabnya yaa. ๐
Bukan rahasia lagi bahwa penggunaan media social sudah menjadi kebutuhan. Asalkan memiliki akun di plaform google kita sudah bisa melalukan banyak hal di dunia maya. Caranya juga mudah banget (pakai s) bangets. Posting/unggah itu cara kita untuk membuat jejak digital di dunia maya/internet. Gampang kan!
Mengelola jejak digital
Nah.. ini dia PR untuk kita sebagai pengguna media sosial. Membuat jejak digital yang kita tinggalkan tetap aman dan tidak disalahgunakan oleh orang lain. Bagaimana cara mengelolanya yaa?
- Membuat konten positif dengan menyertakan nama diri Anda.
- Pastikan konten yang Anda upload mengandung unsur kebaikan bukan kebalikannya
- Pilihlah ruang media sosial yang membuat Anda nyaman (misalkan : Instagram, Facebook, Youtube, Twitter, Podcast atau Blog)
- Sering-seringlah mengubah password media sosial demi keamanan.
Perlu diketahui juga ketika kita sudah masuk kedalam dunia maya dan meninggalkan jejak digital, maka kita harus siap dengan tanggpan dari netizen. Sama seperti kita saat membuat konten di media sosial. Kita boleh memposting/unggah apapun yang kita suka, netizen pun boleh memberikan tanggapan sesuai apa yang mereka rasakan. Tanggapan yang datang bisa positif atau negatif.
Jika yang kita dapatkan adalah tanggapan negatif, maka tidak perlu ragu dan takut untuk membuat jejak digital. Kuncinya, jika ada yang komentar negatif balas dengan santun, tidak perlu marah. Jika takut foto disalah gunakan, buat jejak digital berupa tulisan, beri nama jelas dan tidak perlu memasang foto. Menulis atau membuat konten apa saja, yang penting positif, kita semua tidak tahu jika suatu saat tulisan atau konten yang kita buat digemari banyak orang.
***
Di era teknologi yang terus berkembang, tentunya para pengguna dunia maya akan memiliki jejak digital yang ditinggalkan. Apapun media yang digunakan, jejak digital akan dapat ditemukan. Maka bijaklah dalam memposting/mengunggah konten yang ingin ditinggalkan. Siapa yang bisa memilah konten yang ingin dibagikan? sang pemilik jempollah yang akan mempertanggung jawabkan. So, hati-hati dengan jempolmu, karena jempolmu adalah harimaumu. (Hauuummm)
Siap meninggalkan sesuatu yang positif di masa yang akan datang. Yukkk... bijak bermedia sosial agar jejak digital yang ditinggalkan akan bermanfaat untuk Anda, kalian, mereka dan semua yang membutuhkan.
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow ๐
La ini blog keren yang rekommended untuk kita jadikan insirasi. Tulisannya.. pertanda jam terbang sudah tinggi.. Mantabs.
BalasHapusSssttt... terbangnya jangan tinggi-tinggi nanti gak bisa turun... heheehe
HapusTerimakasih sudah mendarat di blog sederhana ini...
Sehat Selalu
Oh, itu ya Paman Besut. Hehe
BalasHapusIya, itu paman besut Pak Padil... hehehe
Hapussudah tahu sekarang yaaaa
Ini yang saya suka dari tulisan ini....renyah. Tulisannya terasa ringan dan renyah, padahal yang dismpaikan materi berat. Mencari jejak digital....sampai-samapi cari jasa detektif lagi. Ya to Mas,,,tuh si baju ijo.....kok diam saja. Salam buat Bos Indraken ya. Jangan lupa !!
BalasHapusJejak digital yg kEreeenn ... jempol 2 Pak...๐๐
BalasHapusYuk gunakan jempol untuk meninggalkan jejak digital positif. Semangat Pak guru.
BalasHapusHm...nambah jejak lagi ya Mas Indra ๐
BalasHapusMantap (pake "s") Mantaps...
Mantap Pak Indra...
BalasHapusMantap dan terus semangat p
BalasHapusLuar biasa... Master Indra, tulisan yg terurai dan indah. ijin ATM
BalasHapusMantap. Semangat terus, jangan kasih kendor ๐ช๐ช๐ช
BalasHapusWah hebat pak indra, keren, ijin minta diajari pak ๐
BalasHapusCakeeppp
BalasHapusSemangat terus Pak Indra semoga sukses
mantap tulisannya blognya juga luar biasa mohon bimbingannya pa
BalasHapusKeren....mengalir deras seperti air hujan kemarin๐ค
BalasHapusAmazing banget Pak Indra. Salam sehat dan Sukses slalu.
BalasHapus