Anggap saja tulisan ini adalah fiktif belaka. Tokoh dan tempat kejadian mungkin sama namun "tidak" ada unsur kesengajaan di dalamnya. Jadi jika ada yang merasa tersinggung dengan tulisan sederhana ini, anggap saja Anda sedang membaca kisah fiktif belaka. Deal!
Kita mulai sekarang!
Guru, adalah seseorang yang memberikan ilmu. Guru adalah patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Jika tidak ada guru, maka hilanglah harapan untuk memajukan dunia. Guru tidak hanya harus memberikan ilmu pengetahuan dan pendidikan, tetapi seorang guru juga harus memberikan contoh sikap yang baik terhadap murid-muridnya. Dan bukan hanya itu, seorang guru juga harus memperlakukan muridnya dengan baik.
Guru sebentar lagi memperingati hari guru. Tanggalnya sudah ditentukan pada tanggal dua puluhan di bulan kesebelas. Maka gembiralah duhai para guru, kehadiranmu dihargai sangat tinggi. Jasamu tiada tara, sikapmu ditiru, kehadiranmu dinantikan dan ilmu berjalan disematkan dalam dirimu. Hebat yaa profesi guru!
Sikap seorang guru merupakan cerminan sikap murid-muridnya. Sudah seharusnya seorang guru memberikan contoh sikap dan perilaku yang terpuji di hadapan murid-muridnya khususnya ketika berada di lingkungan sekolah. Meskipun demikian, tak sedikit guru malah melanggar tata tertib dan melakukan hal yang tidak terpuji. Amat disayangkan!
Guru Masa Gitu
Yakinlah guru juga manusia, sama seperti roker yang juga manusia. Tentunya seorang guru juga memiliki kesalahan yang perlu dikoreksi. Koreksi terhadap guru dapat berdampak baik terhadap guru itu sendiri. Bahkan koreksi tersebut dapat dijadikan contoh bagi guru lain.
Guru masa gitu ditulis berdasarkan kaca mata seorang guru amatir. Saking amatirnya bingung mau mulai dari mana untuk menuliskannya. Sejak kata pertama sulit sekali mencari jembatan untuk mengaitkan materinya. Ngeri ada yang tersinggung!
Guru masa gitu akan saya tuliskan dari point pertama hingga selanjutnya, saya mulai yaa!
1. Guru datang terlambat sudah tidak ada
Guru datang lebih awal dari muridnya itu harus. Menyapa murid-murid ketika melewati pintu gerbang dan berjalan menuju kelas sungguh hal yang menyenangkan. Berdoa bersama siswa-siswa di dalam kelas dan mulai belajar bersama sungguh aktifitas yang menggembirakan.
Namun, saat bel pulang sekolah berbunyi pukul 12:00 gurunya juga ikut pulang. Padahal jam pulang guru sudah ditentukan pukul 15:00. Kenapa gurunya ikut pulang, sedangkan jam belum mengharuskan mereka pulang. Kenapa guru melakukan itu? mungkin ada hal yang mendesak, disikapi saja!
2. Guru mencari tambahan rezeki, boleh kok!
Gaji guru memang belum merata. Ada ketimpangan antara guru PNS, GTY dan honorer, tentunya mencari rezeki tambahan menjadi solusinya. Memberikan tambahan belajar kepada peserta didik atau biasa disebut les menjadi pilihan terbanyak. Bahkan ada juga guru yang nyambi sebagai pengemudi transportasi online. Boleh donk gak masalah yang penting halal dan barokah! Aamiin.
Namun, bagaimana jika guru mencari rezeki dengan melakukan hal yang tidak terpuji. Seperti apa hal yang tidak terpuji? misalnya, ingat ini misalnya yaaa! berarti jika ini dimisalkan seharunya tidak ada yang melakukan. Ingat, seharusnya tidak ada yang melakukan yaaa!
Mark up anggaran belanja untuk kepentingan pribadi, tentunya hal ini tidak dibenarkan. Ada lagi nih, menolong mengharapkan akan mendapatkan komisi! sebenarnya tidak masalah mengaharapkan komisi, namun kalau sudah kelewatan, sepertinya boleh dijitak guru seperti ini. tuk! Atau yang lebih parah, memang ada yang lebih parah? ada yang lebih parah, saya sampai kesal dibuatnya! heheheh...
3. Guru wajib memberi nilai, pasti!
Ya iyalah wajib memberi nilai, masa guru tidak memberi nilai. Pemberian nilai biasanya dilakukan ketika seorang siswa menyelesaikan tugas, ujian, dan pada saat pengambilan rapor. Itu merupakan hal yang benar, bagaimana pemberian nilai yang tidak benar?
Tembak saja, dor.. dor.. ! Padahal guru tidak dibekali senjata api, namun dapat memberikan nilai dengan cara menembak, dor! Jika ada guru yang memberikan nilai dengan sistem dor, sungguh sangat tidak pantas menjadi guru, berhenti saja sebelum dipecat! Dor! Apalagi sampai ada guru yang memberikan nilai rapor dengan memasukkan nilai semester lalu yang di dor! hadeeehh cape deh.
4. Sssttt.. Guru absen online
Absen online kan enak yaaa, Absen dilakukan dengan cara komputerisasi tentunya akan mengurangi tingkat kecurangan. Kejujuran dapat ditingkatkan dan tentunya tanggung jawab dapat diraih.
Namun, absen online bukan tanpa celah. Setiap aturan dapat dilanggar dengan mencari titik lemahnya. Absen online tidak luput dari adanya titik lemah. Absen online berbasi sidik jari, seharunya sistem ini akan sangat sulit dimanupulasi. Namun, tetap saja ada celah yang dapat digunakan, tukeran jempol jadi solusinya. Jempolku bukan jempolku, jempolmu bisa menjadi jempolku!
Absen online foto lebih gila lagi. Padahal tingkat keamanannya sudah cukup tinggi. Bayangkan seluruh data diri akan tampil pada absen foto tersebut, bahkan hari, tanggal dan lokasi akan tertera dengan jelas. Namun, lagi-lagi sedikit celah langsung digunakan sebagai bentuk kecurangan dengan menggunakan aplikasi edit foto! Parah curang, gak tau malu!
***
jadilah guru yang berprestasi,, setuju! pasti!
Titimangsa:
Tempat : Masih di Bumi,
Tanggal mendekati hari guru!
***
Akhirnya sampai di akhir perjalanan. Anggap saja latar tulisan yang baru Anda baca berada di planet badut. Planet badut berjarak sangat random dari planet di luar angkasa, kira-kira jaraknya suka-suka para pembaca saja. Transportasi yang digunakan juga cukup dibayangkan saja, suka-suka. Ok!
Jadilah guru yang membanggakan. Paling tidak untuk diri sendiri, agar tidak malu. Masa guru pulang duluan, absen diwakilkan, nilai rapor ditembak dor! Jangan biarkan ego menguasai diri. Perbanyak istighfar agar tetap istiqomah dalam menjaga amanah yang diberikan.
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉
Mari sama-sama memperbaiki diri, jangan lakukan "Guru Masa Gitu". Jika sudah terlakukan, hentikannn!!!
BalasHapusyuppp... hentikan!
HapusTulisan Pak Indra selalu bergizi. Tembak "dor", terkena deh ...
BalasHapusdor!
HapusMoga kita bukan bagian dari guru yang
BalasHapus"Guru Masa Gitu" .. ok puisinya juga keren Pak indra
Terimakasih Bu
HapusSehat selalu