Rabu, 17 November 2021

Hoaks, Senyumin aja!

Pernahkah Anda menerima pesan hoaks?  atau jangan-jangan Anda pernah meneruskan pesan Hoaks. Mungkin yang lebih ekstrim lagi, Anda yang membuat pesan hoaks tersebut. Hmmm... semoga tidak sampai seperti itu yaa. Ok, Paling tidak dari pernyataan tersebut, Anda pernah mendapatkan pesan hoaks.

Mendapatkan hadiah undian merupakan pesan hoaks yang sering kali tersebar. Jika tanpa adanya kehati-hatian maka akan terbuai dan mengklik sebuah tautan. Apa selanjutnya yang akan terjadi jika sudah terlanjur termakan informasi hoaks? jawabannya saya pernah tuliskan di blog sederhana ini dengan judul tangkal Hoaks dengan Hoax.

Jika Anda sudah mengklik link yang saya berikan, maka Anda sudah mendapatkan cara menangkal hoaks versi saya. Terus terang, kehadiran hoaks ditengah masyarakat sangat meresahkan, selain sulit untuk membedakan antara fakta dan hoks, juga dapat membuat masyarakat merasa tidak nyaman seakan ada ancaman yang sedia menghantui. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menerima setiap kabar yang beredar, kita harus mampu memfilter segala macam berita ada dan tidak dengan mudah menelan mentah-mentah tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.

Menjadi pejuang kebenaran dari berita Hoaks

Menurut narasumber cantik yang biasa disapa Ms Phia Hoax adalah tipuan yang kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada legenda dan desas-desus urban. Masih menurut Ms Phia, Di era digitalisasi saat ini hoax adalah hal sangat sering kita temui di media sosial baik dari Facebook, Whatsapp, Telegram, Blog dan Media sosial lainnya. Penyebaran berita atau info hoax adalah suatu hal yang sangat merugikan atau berdampak negatif bagi si penerima berita ataupun yang menjadi objek dari pemberitaan itu sendiri. 

Lalu bagaimana menyikapi gempuran hoaks yang beredar di masyarakat? salah satu cara menghindari berita hoax yaitu mencermati sumber berita dan mencari informasi lain melalui sumber berbeda lainnya guna mengetahui kebenaran berita yang didapatkan. Kita harus lebih bijak dalam mencermati berita-berita yang beredar di media sosial agar kita tidak menjadi korban berita Hoax. Kita juga dituntut untuk tidak asal menerima mentah-mentah berita yang ada.

Berpikir positif yuk!

Cara berfikir akan menentukan bagaimana kita bertindak dalam menyikapi sesuatu hal. Maka, senantiasa berfikir positif, dan menyikapi sesuatu dengan positif maka hasilnya akan memberi energi tindakan positif.

Membagikan energi positif yang kita miliki dalam platform digital sangat mungkin. Mengapa ? Teknologi digital mempermudah kita untuk dapat bertemu dengan banyak orang, meskipun secara daring, namun kita dapat membagikan energi positif dengan kesungguhan. Saling menyapa dengan  kesungguhan hati, mengucapkan simpati pada keadaan seseorangpun dilakukan dengan kesungguhan. Ingatlah bahwa kita harus memperlakukan orang lain dengan baik, sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain dengan baik pula.  

Hadapi dengan senyuman

Senyum itu ibadah, ya kan! Oleh karena itu, jika kita mendapatkan suatu informasi yang tidak benar, selain perlu kewaspadaan tentunya juga boleh diabaikan dengan cara berika senyuman terbaik yang kita miliki. Mengapa harus memberikan senyum, karena hasil jalan-jalan saya ke beberapa resume teman, Hoaks dapat menyebabkan penyakit. Jika tidak percaya teruskan membaca pada paragraf selanjutnya!

Hoaks dapat menyebabkan penyakit kepada orang yang mempercayainya jadi setelah yakin bahwa berita tersebut adalah hoaks dan saat kita sudah berusaha untuk menghindarinya namun tetap terus-terusan dihinggapi hoaks tersbut maka kita perlu menghadapi semuanya dengan senyuman, dewasa ini banyak kita temukan orang di jalan yang kadang senyum-senyum sendiri ketika sedang melihat HP namun kita tidak merasa aneh dengan hal tersebut justru kita sudah familiar karenatersenyum sendiri sekarang bukanlah hal yang aneh melainkan bagian dari literasi digital atau dengan kata lain bagian dari membangun tembok diri.

Karena di dunia digital semua orang memiliki dunianya tersendiri. Namun kadang hal ini membuat ambruk etika pergaulan misalnya ketika kita masuk toko atau swalayan, tak jarang para karyawan menyapa kita namun tetap fokus pada Hp/layar monitor komputer atau tetap melakukan pekerjaannya tanpa senyum dan eye contact dengan pengunjung tokp/swalayan.

Meski diakui bahwa hal yang paling menyenangkan dalam dunia digital adalah kita bisa menyapa siapa pun dan kapan pun rekan/sahabat/keluarga kita di seluruh penjuru dunia. Namun satu hal yang penting yang tidak bisa kita lupakan adalah kita harus memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana kita ingin dilakukan because every body is our client.

***

Pada akhirnya tulisan ini tidak bisa sempurna. Hasil dari jalan-jalan, comot sana-sini dari resume kawan, padu padankan dengan ide yang ada di kepala, jadilah resume sederhana yang dapat dinikmati. Ayooo.. jadi pejuang kebenaran ditengah gempuran hoaks. Memang tidak mudah, namun mulai saja dulu dan lihat perubahan yang terjadi. So, Hoaks! Senyumin aja 😉

#terimakasihkepadapenulisresume

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow 😉

2 Comments: