Saya mau curhat! Serius saya mau curhat saja di kamis menulis kali ini. Menurut google yang bertanya ke wikipedia, curhat memiliki arti curahan hati saat di mana satu orang mencoba untuk menceritakan sesuatu kepada orang-orang yang dianggap dekat, dan biasanya yang diceritakan itu masalah personal. Nah itu artinya yaaa, sekarang saya mulai yaa curhatnya.
Jadi begini sobat Lage, istri saya kedatangan tamu ditubuhnya. Menurut pemeriksaan, istri saya terkena virus yang lagi tren saat ini. Virus korona katanya (sengaja saya tulis dengan awalan "K", agar terasa beda saja).
Langkah awal yang saya lakukan adalah menyiapkan ruang isolasi di rumah. Alhamdulillahnya kami memiliki dua kamar, selama ini salah satu kamar saya gunakan sebagai gudang. Lemari baju anak-anak, mainan, ruang setrika baju, tas-tas besar berisi aneka ragam barang dan beberapa unit komputer jenis lama tersusun rapih pada kamar tersebut.
Secepat kilat barang-barang di kamar (sebut gudang) sudah berhasil dikeluarkan. Tak kalah cepat ruangan yang tadinya diperuntukkan sebagai gudang, kini sudah menjadi kamar tidur darurat. Akhirnya mulai malam minggu (3 Juli 2021), kami tidur terpisah. Saya tidur bertiga bersama anak-anak saya, istri untuk sementara tidur di kamar sendiri.
Sampai disini tidak ada masalah berarti. Tidur terpisah kamar tidak masalah, yang terpenting kami berempat masih tinggal diatap yang sama. Tidurpun masih terasa nyenyak hingga bangun keesokan pagi.
Pengalaman di pagi hari :
1. Masak sendiri
Mulai hari baru dengan rutinitas baru. Biasanya di pagi hari sarapan sudah menanti, namun karena istri sedang isoman, maka sarapan harus masak sendiri. Yaaa... masak sendiri dengan cara digoreng. Kenapa di goreng? Yaa... karena saya tahunya hanya digoreng.
Selesai sarapan, perut kenyang! biasanya tinggal rebahan, santai sambil nonton televisi atau memegang gawai. Khusus hari itu, hal tersebut harus dikesampingkan dulu. Banyak tugas yang harus diprioritaskan dan cepat diselesaikan.
2. Cucian piring
Setelah makan, tentunya cucian piring kotor memanggil-manggil agar segera diguyur dengan air bersih. Biasanya, memang saya yang mencuci piring di rumah. Namun kali ini terasa beda saja, kok terasa berat dikerjakan. Maaf
3. Bocah harus dimandikan
Yang perutnya kenyang ternyata bukan hanya saya saja, ternyata anak-anak juga kenyang. Ketika perut anak-anak kenyang pasti minta dimandikan. Lagi-lagi, biasanya ibunya anak-anak yang memandikan, namun kali ini Ayah harus turun tangan.
4. Tumpukan cucian
Seperti tidak ada habisnya pekerjaan. Cucian baju menumpuk! memang sih tidak terlihat karena ada di dalam mesin cuci, seandainya tidak dicuci sekarang tidak akan terlihat berantakan. Tapi, jika tidak dicuci sekarang, besok akan tambah menumpuk dan semakin malas dikerjakan.
Akhirnya cucian harus dikerjakan dengan waktu sesingkat-singkatnya. Gilingan pertama dengan deterjen bubuk. Gilingan kedua dan ketiga dinamakan bilas. Gilingan keempat diberikan pewangi pakaian. Gilingan kelima tidak ada, karena pakaian sudah masuk kedalam tabung pengering.
Belum sampai disitu, cucian tersebut tidak bisa pergi ke tiang jemuran sendiri. Maka, mulailah satu per satu cucian disusun dijemuran, baju kemeja dan celana panjang digantung dengan gantungan baju agar cepat kering. Sunggu pengalaman!
5. Setrika pakaian
Ini yang paling berat. Walaaaahhh ,,,, mau tidak mau harus dikerjakan, karena anak-anak bajunya harus disetrika sebelum dikenakan. Akhirnya ironman saya genggam gagang peganggannya.
Ternyata menyetrika tidak asal gosok saja. Perlu disiapkan pewanginya (padahal saat dicuci sudah diberikan pewangi). Dipilah-pilih, disatukan mana atasan, bawahan, pakaian dal*m, pakainan atasan anak, bawahan anak, pakaian dal*m anak dan perintilan yang lainnya. Sampai disini saja sudah berat sekali rasanya, padahal belum mulai menyetrika. Proses menyetrikanya tidak perlu saya uraikan, cukup tahu saja PANAS.
***
Pengalaman-pengalaman tersebut sudah saya kerjakan selama lima hari berturut-turut. Apa yang tertulis belum semua diuraikan, masih ada makan siang yang belum dituliskan, mandi sore anak juga belum tertuangkan, ada juga makan malam dan yang terpenting mengepel lantai belum dituliskan juga. Aaahhh, masih sembilan hari lagi isoman istri. Ternyata luar biasa pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Belum lagi istri saya setiap hari juga bekerja, bisa saja istri saya membagi waktu untuk mengerjakan semuanya. Luar Biasa
Semoga istri saya cepat pulih, diberikan kesehatan dan bisa beraktifitas seperti sedia kala. Ohhh... iya kenapa pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak dikerjakan oleh bibi (ART). ART yang bekerja di rumah saya, sudah terlebih dahulu isoman di kampung halamannya. Jadi nikmati saja prosesnya, anggap saja sebagai pengalaman menjadi Bapak Rumah Tangga.
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Berat! biar istri saja. Suami bantu juga, dalam bentuk kerjasama. Salam hebat untuk seluruh Ibu yang ada digrup Lage!
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
Jangan bosan jadi orang baik
See You Tomorrow
Semoga segera diberikan kesembuhan dan negatif untuk istrinya Pak Indra. Untuk sementara jadi Superman selama istri isoman Pak.
BalasHapusJadi superman yang pegang ironman.... hehehe..
HapusTerimakasih Bu
Sehat selalu
Mantap jadi bapak RT. Ternyata berat ya. Pokoknya saya acungi jempol bisa menyelesaikan semua tugas rumah...
BalasHapusTerimakasih Ibu..
HapusSehat selalu yaaa
😁😁😁 seru ya sesekali gantiin pekerjaan istri. Hee ... Semoga istrinya lekas sembuh.
BalasHapusTerkait korona, saya pernah baca salah satu dosen sastra Indonesia di Univ Andalas, Ria Febrina mengusulkan Corona ditulis dengan K (https://www.google.com/amp/s/www.jawapos.com/opini/09/02/2020/korona-atau-corona/%3famp)
Namun, meski begitu di KBBI masih belum ditambahkan korona yang merujuk pada virus yang sedang booming saat ini. Arti korona di KBBI masih seperti ini :
n 1 Astron cahaya semu di sekitar matahari, bulan, atau sumber cahaya yang terjadi karena penyebaran cahaya oleh titik-titik atau bagian kecil benda dalam atmosfer; 2 lingkaran sinar yang mengelilingi matahari; 3 Fis lapisan gas tipis di bagian luar matahari; 4 mahkota; 5 struktur seperti mahkota
Aamiin terimakasih Bu Ditta...
HapusHmm... dikasih ilmu baru nih. Terimakasih lagi Bu..
sehat selalu
Pengalaman yang unik. Ayo didokumentasikan Pak. Hehe.. Semoga lekas sembuh
BalasHapusHarus disusun TOC nya nih...
HapusTerimakasih Pak Supadilah
Semoga lekas sembuh pak, istrinya. Semangat menjadi bapak RT pak, kalau sudah terbiasa nanti ketika ibunya anak-anak sudah selesai isoman akan lebih ringan pekerjaan RT-nya karena si Bapak sudah mahir sehingga bisa saling bekerjasama dengan ibunya anak-anak.
BalasHapusSiap bekerjasama...
HapusMembangun keluarga SAMAWA..
Sehat selalu Pak
Bapak Rumah Tangga yg keren.
BalasHapusSemoga istrinya cepat sembuh Pak
Terimaaksih Nini
HapusSehat selalu
Sama juga pak, yang paling berat bagi saya adalah menyetrika, karena lama sekali. Meskipun terlihat santai, hanya duduk dan gosok-gosok pakaian, nyatanya tidak mudah. Salut pak untuk suami yang bisa mandiri begini.
BalasHapusTos Pak,,, ironman itu santai tapi berat yaaaa ternyata..
HapusHEheheehehe
SEhat selalu Pak Rizky
Luar biasa... Master Indra, seorang suami yg ideal patut ditiru oleh bpk2. Semoga istrinya cepat sembuh dari sakitnya. Isoma 10 hari-2 minggu. Insyallah cepat sembuh. Krn emak di rumah 3 orang terpapar covid.Alhamdulillah sudah sehat kembali. Yg terpenting jangan stress dan berdoa kpd Allah, Aamiin...
BalasHapusAamiin.
HapusTErimakasiih Bu..
Sehat selalu
Suami siaga..tetap bisa lakukan pekerjaan istri.. Semangat Pak,kan indah pada waktunya.semoga istri segera sehat dan terbebas dari covid-19..ada hikmah da balik semuanya..
BalasHapusMas Indra suami siaga, semoga sehat2 juga anak2, dan istrinya segera pulih yah..semangat..!
BalasHapusWuih keren. Jadi ironman yang sakti, bisa cuci, masak, jemur dan pel lantai. Baru rasa pekerjaan istri ternyata melelahkan ya. Nikmati saja.
BalasHapusBy the way, bersabarlah dan semoga mami cepat sembuh ya Bang. Bersabarlah. In Sya Alloh akan segera berlalu.