Sabtu, 03 Juli 2021

Keadilan ada di Sila Kelima

Bagaimana nih? sudah di Sila terakhir! Sila pamungkas sebagai penutup Pancasila. Sila yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Keren sekali yaaa kalimat pada sila ke-5. Sebuah kata yang mengikuti kalimat sila ke-5 adalah "Sudahkah!".

Harusnya sudah, namun harus didahului kata jika. Harus saya awali dengan kata jika untuk menjawab kata sudahkah pada paragraf sebelumnya. Mengapa harus ada kata jika? karena, sila ke-5 bisa berhasil jika keempat sila awal bisa diamalkan secara sadar. 

Ketuhanan yang maha esa, bukan hanya simbol agama yang ada di KTP. Simbol yang dapat diperlihatkan kepada semua orang, namun tidak menjalankan ajaran beragama secara sadar, Jika yang pertama tidak dijalankan, bagaimana mau keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. hehehehe!

Kata adil sebenarnya sudah ada di sila ke-2, tentunya atau seharusnya kata adil sudak bisa diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun jika belum, ayo kembali dulu ke sila kedua. 

Bhineka tunggal ika menjadi tameng sila ketiga. Dari Sabang sampai Marauke katanya, ditambah lagi pulau Miangas hingga pulau Rote. Bersatu memang dalam NKRI, tapi dalam pengambilan keputusan negatif masih juga ada celah untuk bersatu dan ditutupi. Hal ini harus digaris bawahi, bahwa persatuan itu untuk mempersatukan! bukan untuk kepentinga Anda atau Saya, tapi kepentingan Kita! titik!

Keadila sosial itu bagi rakyat Indonesia. Tidak percaya! baca lagi di google tentang isi sila ke-5, disitu tertulis bagi rakyat Indonesia, jadi please buatlah keputusan yang dapat diterima oleh seluruh rakyat Indonesia. Sabang hingga Marauke, Miangas sampai pulau Rote, dapat diterima oleh 34 profinsi di Indonesia yang tergabung dalam NKRI!.

Bagaimana? masih memerlukan kata jika. Saran saya dihapus saja, biarlah kata jika digunakan oleh Melly Guslow dalam lirik lagunya. Untuk Pancasila tidak perlu ada jika, mari kita terapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan pribadi, keluarga, bertetangga, berorganisasi, berbangsa dan bernegara.

#HariKesaktianPancasila
#AISEIWritingChallenge
#Juni2021Challenge

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow

6 Comments:

  1. Ada saja masih dilanggar, apatah lagi jika tidak ada Pncasila sebagai sumber segala sumber hukum di Indonesia. Pancasila sebagai kompromi para pendiri bangsa hanya perlu ditegakkan, bukan malah dihilangkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju Pak D...
      "Ada saja masih dilanggar" rakya Indonesia harus tahu ini Pak D

      Hapus
  2. saya suka Melly Goeslow...he..he..

    BalasHapus
  3. Hehehehe... sebenernya tidak dipersiapkan.. idenya pun datang begitu saja.

    Yang jelas, setelah saya membaca tulisan peserta lain, kok timbul keinginan untuk membuat yang beda.

    Saya juga belajar dari Pak Supadilah (kawan bloger), beliau selalu membuat tulisan dari sesuatu yang dekat. Tulisan beliau selalu sampai ke diri saya.

    Ada juga Omjay yang tulisannya sesuai dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata aliran tulisan aka lebih lancar, jika ditulis dari hal yang dekat dengan kita.

    Mari belajar bareng Bu Lulu

    BalasHapus
  4. Memang tulisan ini keren. Layak menjadi juara. Luar biasa Mas Indrakeren!

    BalasHapus