Beberapa hari ini grup menulis dibanjiri dengan jenis puisi baru. Awalnya jika saya tidak salah menyimpulkan, puisi telelet diposting oleh Ibu Kanjeng. Ibu Kanjeng sempat memposting puisi teleet yang ditulisnya beberapa kali di beberapa grup.
Sampai akhirnya puisi telelet sampai di rumah Lagerunal, kenapa saya sebut rumah? karena grup ini yang memiliki aturan jelas akan postingan yang ingin diinformasikan. Jadi tidak sembarang posting, jika salah posting akan disempriiiiit oleh tim admin.
Ok, kembali ke puisi telelet. Kenapa namanya telelet? Terus terang, saat pertama kali membaca kata telelet, tidak pernah terpikir kata tersebut adalah nama sebuah jenis puisi. Menurut Ibu Anis telelet memiliki arti Tiga Empat Lima Enam Lima Empat Tiga. Ibu Anis menjelaskan hal tersebut pada grup puisi telelet yang dibidani oleh Ibu Aam.
Contoh Telelet buatan Bu Anis
Masih menurut Ibu Anis, Puisi Telelet diciptakan oleh Bapak Dr. Marjuki, M.Pd. Berawal dari beliau ingin menulis puisi dengan kata-kata yang mudah dipahami. Akhirnya beliau mencoba membuat puisi dengan jumlah bait 7 dan memiliki konfigurasi menarik.
Menariknya lagi Ibu Anis menjelaskan, bahwa puisi telelet ini diciptakan khusus untuk pemula. Para pemula yang sulit membuat puisi yang berkualitas dengan nilai satra tinggi. Puisi ini dipilih bahasa sederhana tidak harus tinggi bahasa sederhana yang mudah dipahami tetapi jika dirangkai akan memiliki keindahan sendiri.
Puisi ini mensyaratkan rima akhir kalimat dua huruf yg sama, hal ini tentu berbeda dengan puisi pada umumnya. Rima tidak boleh berasal dari kata yang sama dalam puisi. Namun, kata yang dijadikan rima boleh diulang-ulang di awal atau tengah baris.
Selain itu ada istilah landai serta terjal. Ada-ada saja istilah yang digunakan dalam telelet ini. Saya terus terang bingung mengartikannya, karena memang sulit masuk kedalam logika otak kecil saya. Namun, lagi-lagi Ibu Anis memberikan gambar yang dapat mengartikan rasa bingung saya.
Terus terang saya juga masih bingung dibuatnya. Semoga info tentang telelet bertebaran di dunia maya. Sehingga bisa dipelajari bersama dengan seksama. Pada akhirnya telelet akan menjadi rsalah satu eferensi puisi buatan kita.
Salam kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow
Mataap.. secepat kilat menulis resumenya..
BalasHapusIkat ilmu dengan menuliskannya
HapusResum yang keren
BalasHapusTerimakaish Bu Aam
HapusMenarik,,,siapp belajar
BalasHapusSaya juga siap belajar Bu Yus
HapusTerus terang jadi makin terang saya dengan telelet penjelasan Bung Indra.. Terimakasih ya. Salam Literasi...salam juga sama Bung kaos hijau ini suruh istirahat dulu apa kagak capek jalan terus hehehe
BalasHapusAkan disampaikan salamnya Pak Har
HapusWah, Luar biasa. Keren!
BalasHapusTerimakasih
Hapus