Selasa, 24 November 2020

Pesan Bapak : Bisa juga jadi MC Ramadhan

Bapak sangat aktif menggerakkan anak anak dan pemuda untuk aktif ke masjid. Banyak kegiatan yang bapak buat untuk meramaikan masjid. Dimulai dari kegiatan lomba, kegiatan mengaji, kegiatan LIQO semua dilakukan untuk memeriahkan masjid dengan anak anak dan para pemuda, karena menurut bapak, Jika masjid dipenuhi oleh anak anak dan pamuda maka masjid akan makmur jamaahnya.


Namun sayangnya saya sebagai anak tidak terlalu tertarik dengan kegiatan itu. Saya hanya ke masjid untuk sholat berjamaah saja, setelah itu saya pulang untuk mengaji di rumah. Bapak sering sekali menegur saya dan menanyakan kenapa tidak mengikuti kegiatan di masjid. Jawaban saya singkat, padat dan jelas "MALAS.

Mendengar jawaban saya bapak tidak marah, namun selalu mencari cara yang "halus" untuk menyadarkan saya akan kegiatan positif tersebut. Sampai akhirnya saya didaftarkan untuk mengikuti lomba MC di masjid. Bapak mendaftarkan tanpa sepengetahuan saya. Saya ingat saat itu sedang dalam keadaan bulan suci Ramadhan.

Lomba diadakan sore hari.

"Kak, cepat mandi, pakai baju koko terus berangkat ke Masjid" Perintah bapak

"mau ngapain Pak" jawab saya

"ikutan lomba MC sana, sudah bapak daftarkan" perintah bapak lagi

"nggak mau ahh, males. Gak bisa kakak, malu" jawab ku

"sekali-kali ikut sana, teman teman kamu juga banyak yang ikut kok. Coba aja dulu siapa tahu menang atau paling gak dapat pengalaman" perintah bapak lagi

"siapa aja emang yang ikut" tanya saya lagi

"udah cepet sana mandi, pakai baju koko nya terus berangkat" perintah bapak dengan nada suara agak meninggi

Setelah selesai mandi dan berpakaian koko, saya meluncur ke masjid dengan sepeda. Sesampainya di masjid, benar kata bapak sudah banyak teman teman saya yang duduk di dalam masjid sambil bersholawat. 

Anak anak yang sudah hadir dipanggil satu per satu. Sampai akhirnya tiba giliran saya maju dengan membawa teks MC yang diberikan panitia. Saya mulai menjadi MC pura pura dalam lomba tersebut, kata demi kata yang ucapkan dengan baik. 

Setelah selesai saya maju kedepan untuk membacakan teks MC yang dilombakan. Sontak saja teman teman saya yang mendengarkan, merespon dengan ucapan "waahhh... udah ini mah, anak pak Ubaid pasti menang". Saya cuek saja, karena merasa apa yang saya lakukan biasa saja.

Dan entahlah siapa yang menjadi pemenang saat itu, karena seingat saya belum sempat diumumkan, karena sudah keduluan adzan magrib!!! hheehheehe 

Pesan Bapak :

Walaupun hanya sebatas perlombaan
Insyaalah itu akan menempa mental kakak saat berbicara di depan banyak orang
Siapa tahu nanti kakak bisa diberi kepercayaan 
untuk bisa berbicara di depan orang banyak
Insyaallah!!!

Salam Literasi, Salam Indrakeren

#Day21NovAISEIWritingChallenge

0 Comments:

Posting Komentar