Selasa, 25 Agustus 2020

Senyum "GOKIL" Ibu Salamah

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Silaturrahmi itu menambah rezeki, Amin

Selamat Pagi para Pejuang Pendidikan, semoga selalu sehat, semangat, dan bahagia dalam melakukan aktifitas setiap hari serta selamat berwisata membaca di blog sederhana ini.


Untuk membuktikan judul resume saya, saya pasang senyum ceria Ibu Salamah sebagai pembuka resume ini. Semoga senyum itu membawa keceriaan di Pagi hari ini dan bisa tertularkan kepada kita semua yang sedang berwisata membaca di blog sederhana ini.

Teman-teman, tadi malam kita disugukan materi yang GOKIL. Oh...Iya temen-temen, tadinya judul resume ini mau saya tulis GOKILnya Ibu Salamah, tapi setelah saya berselancar di Instagram beliau yang sudah saya follow, ternyata kata senyum lebih membawa aura positif untuk resume ini. Namun GOKIL tetap saya masukkan dalam tulisan sederhana ini. SeGOKIL apa Ibu Salamah ? Mari baca terus sampai paragraf terakhir teman-teman.

GURU ORISINIL

Perempuan hebat yang tinggal di Wonosobo, Jawa Tengah ini, merupakan sosok Guru Orisinil. Guru yang Asli atau Tulen tanpa pemanis buatan. Hadirnya Ibu Salamah semalam dalam WAG belajar menulis OmJay membuat perubahan pola pikir semua peserta yang mendengarnya. Suaranya yang lembut dengan intonasi yang jelass menambah rasa keingintahuan dari para peserta semalam, kira-kira apalagi yang akan disampaikan Ibu Salamah? 

"Halo semua Sahabat Guru Hebat Indonesia". Itu awalan voice note yang disampaikan Ibu Salamah semalam, selebihnya adalah kisah yang patut dijadikan motivasi dalam menulis dan pengalaman super dalam mendidik. 

Berawal dari undangan dari para guru senior yang meminta bantuan untuk dibimbing dalam mengikuti Uji Kompetensi Awal kepada beliau, membawa Ibu Salamah kedunia tulis menulis. Dari bimbingan Uji Kompetensi Awal ini Ibu Salamah menuliskan semua materi yang diberikan kepada para guru senior. Pada saat itu Ibu Salamah hanya berfikir menulis saja tanpa berkeinginan untuk diterbitkan. Namun lama kelamaan ide untuk menerbitkan materi menjadi sebuah buku muncul dalam pikiran, mulailah beliau mencari informasi tentang bagaimana buku diterbitkan, dan hasilnya mencari penerbit sulit untuk didapatkan. 

Guru Orisinil yang bertugas di SD N 2 Wonosobo ini tidak patah semangat dalam mencari informasi tentang penerbit. Sampai tanpa disengaja beliau melihat akun FB seseorang yang ternyata seorang Editor di Penerbit Mayor. Iseng-iseng Direct Massage dikirim untuk mengawali percakapan dan gayung pun bersambut, komunikasi yang baik dan positif pun terjadi.

Saat semua guru tidak ada yang menulis di kabupaten tempat beliau mengajar, para guru menganggap menulis itu kegiatan yang tidak penting dan memandang miring kepada beliau. Namun buku yang Berjudul Uji Kompetensi Awal terbit pada tahun 2011 dan laku keras saat itu. Materi-materi yang ditulis oleh Ibu Salamah didapat dari Ilham/petunjuk yang entah dari mana datangnya. Karangan dalam buku beliau melalui proses mengira-ira akan kebutuhan para guru yang akan mengikuti Uji Kompetensi Guru, mungkin bisa diberikan materi Pedagogik yang berkaitan dengan Profesionisme guru. Maka untuk menguatkan isi buku tersebut Ibu Salamah mencari silabus yang dapat dikembangkan hingga menjadi buku yang bermanfaat untuk para pembacanya. Adahal yang membuat beliau haru berbalut sedih bahkan terpuruk dalam perjalanannya menerbitkan buku. Kenapa Ibu Salamah bersedih padahal bukunya sudah diterbitkan dan bermanfaat ?

Menulis memang mudah, namun untuk menemukan ide dan mencocokkan materi dengan materi yang lainnya itu yang memerlukan proses yang tidak mudah. Hal itu yang dirasakan Ibu Salamah dalam menerbitkan bukunya, beliau harus mencocokkan silabus, antara KD, indikator, tujuan dan lain lain, bahkan dalam membuat satu soal beliau memerlukan waktu samai 4 jam.

Haru berbalut sedih dirasakan Ibu Salamah, ketika beliau melihat buku karangannya di Fotocopy sampai ratusan eksemplar, tidak terbayangkan kekecewawan seorang penulis menihat kenyataan tersebut. Kesedihan mendalam dirasakan Ibu Salamah ketika tahu yang memperbanyak bukunya adalah rekan guru di wilayahnya mengajar. 

Bukan Ibu Salamah namanya jika semakin terpuruk dalam keadaan, beliau tidak memperhitungkan keuntungan royalti yang hanya 750.000 jika memang benar-benar itu yang beliau dapatkan. Padahal dari buku tersebut yang harganya 55.000 penulis hanya mendapat 10% dari setiap penjualan buku dipasaran. Saat ini Ibu Salamah berkonsentrasi bagaimana menggerakkan mental orang-orang agar bisa lebih menghaargai karya guru!

Pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan Wonosobo membuat Ibu Salamah mendapatkan dukungan yang memotivasi. Berdasarkan curhatan Ibu Salamah tentang kejadian yang menimpanya, Kepala Dinas saat itu berucap "Harusnya guru-guru muda didukung dan disupport, bukan dijatuhkan karyanya". Setelah pertemuan tersebut, dari dua buku yang ditulis Ibu Salamah, beliau diundang kesegala penjuru Wonosobo untuk menjadi Narasumber UKG, dan dari buku yang ditulisnya Ibu Salamah mendapatkan rezeki yang lebih banyak dan barokah sebagai Narasumber.

Dunia menulis sudah menjadi Cinta dan Candu bagi Ibu Salamah sehingga banyak buku yang beliau tulis. Terutama tulisan yang beliau tulis di Instastory yang beliau posting di akun IG beliau @salma_abimanyu setiap hari. Motivasi, kegundahan, kegalauan, keterpurakan bagaimana kita harus bangkit dan berdiri kembali hal tersebut yang beliau tuliskan di instastory instagram beliau.  

Dibalik senyum Ibu Salamah ternyata beliau mendapat kabar dari dokter. Dokter mengatakan beliau mengidap penyakit yang mengakibatkan beliau tidak bisa hamil. Ketegaran Ibu Salamah membuat beliau tidak mudah percaya begitu saja akan kabar tersebut, maka beliau tetap berusaha mencari cara agar dapat hamil, ternyata jalan yang harus dilaluinya agar bisa hamil adalah dengan proses bayi tabung. Saat satu persoalan selesai, pasti akan ada persoalan lain yang datang, begitu juga dengan Proses Bayi Tabung ini.

Buah dari kegigihan Ibu Salamah yang tidak pernah surut langkah dalam mewujudkan tujuan yang ingin beliau capai. Membuat beliau ingat betul pada tahun 2015 buku fenomenal yang ditulis beliau meluncur dipasaran pada bulan Agustus yang berjudul Drilling Psikotes, dan hebatnya dalam jangka waktu hanya 2 bulan buku tersebut langsung terjuan lebih dari 2000 eksemplar dan mendapat predikat buku Best Seller.

Buku tersebut menghasilkan rezeki yang sangat banyak, itu benar-benar diluar kendali otak dan ekspektasi Ibu Salamah. Rezeki tersebut bisa digunakan untuk menghidupi keluarga, ikhtiar untuk memiliki momongan dengan cara bayi tabung dan salah satu yang paling penting adalah mengobati buah hatinya yang sudah disuspec menderita kista di otak. Maka Ibu Salamah sarankan para sahabat guru Indonesia untuk menjadi penulis buku mayor.

KREATIF 

Bravo !! Luar biasa perjalan Ibu Salamah dalam menerbitkan buku. Ketangguhan Ibu Salamah dalam menghadapi ujian hidup dalam dirinya juga Luar Biasa. Semua Ibu Salamah lalui dengan terus tersenyum dan memohon kepada Allah swt. Cerita tentang Senyum Ibu Salamah belum berakhir sampai disini, masih banyak kisah inspiratif dalam diri beliau yang bisa kita ATM-kan. Seperti apa kisahnya ?

Buku-buku yang Ibu Salamah tuliskan memberikan manfaat lebih kepada beliau. Beliau sering diminta menjadi mentoring psikotes di Rumah. Kegiatan Ibu Salamah super padat, dimulai aktifitas sebagai guru, kemudian dilanjutkan membimbing psikotes dan latihan CPNS, sebelum tertidur beliau masih menyempatkan diri untuk mengurusi keluarga kecilnya.

Kreatifitas Ibu Salamah ketika musim CPNS harus membuat soal dan memprediksi soal yang akan keluar dalam soal sebenarnya. Semua itu bukan hanya sebatas bimbingan, namun berkat kreatifitas beliau banyak yang berhasil lulus SKD CPNS, karena tidak tanggung-tanggung 98% lulus SKD CPNS. Terupdate sekarang yang sedang dibimbing sebanyak 25 guru SD yang akan ikut test SKB.

Guru Kreatif perlu disematkan juga pada diri Ibu Salamah, karena bukan hanya dalam hal menulis buku, menerbitkan buku dan memaksimalkan buku-buku yang ditulisnya menjadi ladang penghasilan baru. Sebagai seorang Guru Ibu Salamah juga dapat menemukan bakat terpendam dalam diri murid-muridnya. Bakat yang dimiliki para siswa diikut sertakan dalam lomba dan hebatnya bisa berprestasi. Buktinya Juara 2 OSN IPA SD, Juara Pidato dan Juara Tari yang semuanya merupakan lomba tingkat Nasional. 

Ide kreatif dari Ibu Guru yang pernah berfoto dengan Bapak Jokowi seakan tidak ada habisnya. Kecintaannya terhadap dunia menulis, beliau tularkan kepada peserta didik. Beliau sampai turun langsung dalam membimbingnya, bahkan siswa tersebut sampai dapat menerbitkan buku, walaupun masih terbit dalam format buku indie.

INOFATIF

Teman-teman prestasi Ibu Salamah seperti tidak ada habisnya, semua kesempatan yang positif digarap oleh beliau, menjadikan beliau sangat Inofatif dan Multitalent. Karya Inofatif beliau diantaranya membuat kincir angin dari barang bekas, membuat musik pembelajaran yang bertemakan pahlawan beliau berkaloborasi dengan seorang mahasiswa, dan video-video media pembelajaran yang beliau buat sendiri.

Pernah dengan tentang Apoteker Cilik !! Ibu Salamah pernah mengikut sertakan peserta didiknya untuk mengikuti lomba tersebut. Hebatnya beliau berhasil membawa peserta didiknya diperlombakan sebagai Apoteker Cilik tingkat Dunia dalam hari Farmasi Indonesia. Bayangkan teman-teman, tingkat Dunia! Rancangan berfikir Inofatif beliau benar-benar terus diasah agar menemukan tantangan yang terbarukan.

Banyak prestasi-prestasi yang berhasil diraih oleh Ibu Salamah. Namun keistimewaan tersebut tidak mau beliau ceritakan, karena beliau lebih senang menceritakan bagaimana proses beliau melewati keterpurukannya dan berhasil bangkit kembali dari setiap cobaan hidup yang beliau rasakan. Hal tersebut beliau berikan sebagai motivasi bagi semua yang sudah mendengar atau membaca kisah perjalan beliau. 


LITERASI

Semua berawal dari Literasi. Ibu Salamah mencintai dan candu terhadap Literasi. Berkat Literasi beliau bisa menerbitkan buku pada penerbit mayor, berkat literasi pula beliau dapat mendapatkan rezeki yang banyak, berkat Literasi pula hal yang tidak mungkin bisa menjadi nyata. Bertemu Menteri Pendidikan RI Bapak Muhajir Effendi yang pada saat itu sedang memegang buku yang Ibu Salamah tulis. Paling fenomenal menurut saya adalah saat Ibu Salamah berkesempatan bertemu dengan Presiden RI Bapak Joko Widodo dalam acara ulang tahun PGRI bahkan sempat berfoto bersama. Semua itu beliau dapat dari LITERASI. Literasi pulalah yang memotivasi Ibu Salamah untuk menyelesaikan novel pertamanya yang berjudul "ME", yang sekarang masih dalam proses pengerjaan. Berbagai prestasi yang diraihnya juga berasal dari Literasi serta berkat Literasi pula kita bisa berkumpul di blog sederhana ini dan membaca tulisan ini hingga paragraf terakhir.  

Penutup dari resume ini, Literasi yang membentuk diri Ibu Salamah. beliau berpesan tetapkan langkah, satukan otak, bulatkan tekad, lurus ke depan, raih semuanya, bravo, kita bisa kita mampu dan kita akan melewati setiap rintangan dengan mudah. Majulah guruku, majulah Indonesiaku.. Bravo Literasi!

Bagaimana teman-teman, Ibu Salamah GOKIL-kan? Ibu Salamah itu Guru Orisinil yang Kreatif serta Inofatif berkat Literasi. Jadi Se-GOKIL apa kita selama ini ?, sudah GOKIL-kah kita selama ini?. Jika belum mari Kita tebarkan senyum dan "GOKIL" bersama Ibu Salamah. ciee!

Mari Belajar Giat, Belajar Sepanjang Hayat -Ibu Guru Salamah-
Mari Belajar Giat, Belajar Sepanjang Hayat -Ibu Guru Salamah-


Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Salam Literasi, Salam Indrakeren

18 Comments:

  1. penulis resume nya GOKIL juga engga yah ?..... mantap

    BalasHapus
  2. Mantap resumenya pak Indra
    Saya mesti banyak belajar dari pak

    BalasHapus
  3. Penulis gokil menulis gokil dan hasilnya gokil tiada tara. Hehe...
    Tetap kereenn

    BalasHapus