DUMAI - Rumah sederhana diujung gang menambah sunyi suasana malam menjelang subuh. Ardi berjalan menelusuri jalan setapak untuk sampai ke rumah sederhana tersebut. Tidak ada angkutan kota menuju ke lokasi tersebut, apalagi saat langit masih sangat gelap seperti sekarang ini.
"Assalamu'alaikum...." Ucap ardi berkali-kali sambil mengetuk pintu yang terbuat dari kaya tersebut.
Cukup lama Ardi menunggu di luar. Entah sudah berapa kali tangannya mengetuk pintu agar orang yang ada di dalamnya segera membuka. Namun semakin sering pintu diketuk, semakin tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya.
"Kak .. Udah lama menunggu" tanya suara dari balik badan Ardi.
"Astagfirullah... bikin kaget saja kamu wan. Darimana saja sih, malam-malam begini keluyuran. Rumah dibiarkan kosong tidak ada yang menunggu. ..." Cecar Ardi
Belum selesai Ardi selesai berbicara, Ridwan melewati sosok Abang yang sangat dihormatinya itu, sambil membuka pintu.
"Masuk Bang, istirahat, jangan marah-marah terus. Aku ada urusan sebentar keluar." jawab Ridwan sambil merebahkan tubuhnya di atas kursi panjang.
"Masih nongkrong kamu wan, sama gerombolan pemabuk di dekat terminal" selidik Ardi
"Istirahatlah Kak, baru sampaikan. Jangan banyak ribut. Ssstttt" Jawab Ridwan sambil meletakkan jari telunjuk di depan mulutnya, kemudian memejamkan mata.
Ridwan hanya diam, dan sangat khawatir dengan pergaulan Ridwan. Oleh karean sebab itu Ridwan ingin diajaknya untuk pergi ke Kampung Halamannya di Jawa Tengah. Rencanya Ardi ingin berangkat besok lusa.
#Jan15AISEIWritingChallenge
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
0 Comments:
Posting Komentar