Sekolah kami ada di Jakarta, Sekolah mungil dengan semangat luar biasa. Sekolah kami juga termasuk sekolah swasta yang diperhitungkan keberadaannya di wilayah binaan. Sekolah mungil ini memiliki banyak fasilitas yang dapat memanjakan peserta didik betah berlama-lama berada di Sekolah, bahkan peserta didik selalu mendelay ketika sudah dijemput untuk sekedar ngobrol bersama teman-teman. Di Sekolah dua lantai yang minimalis ini terdapat kolam renang serta playground, ruang komputer dan perpustakaan. Kantin dan Cafetaria menambah kenyamanan di Sekolah kami. Sekolah minimalis ini memiliki kelas yang juga minimalis, jika di sekolah lain jumlah siswa dalam satu kelas bisa lebih dari 20 peserta didik, di sekolah kami maksimal hanya bisa menampung 12 peserta didik dalam satu rombel. minimaliskan !!!
Prestasi Sekolah kami tidak banyak tapi cukup membanggakan untuk sekolah ukuran kecil dengan jumlah siswa kurang lebih 70 siswa, itu total siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, Semakin terasakan minimalisnya sekolah kami ini yaa!!. Beberapa piala berhasil masuk ke dalam lemari penyimpanan yang diletakkan pada ruang receptionist. Piala-piala tersebut diletakkan disana agar bisa memotivasi siswa agar dapat berprestasi lebih tinggi lagi. Mulai dari Piala saat juara 1 Futsal, Piala juara 1, 2, 3 dalam lomba pidato Bahasa Inggris, beberapa piala dari lomba Loketa, O2SN, OSN, FL2SN serta beberapa piala dari beberapa ajang yang kami ikuti tertata rapi dalam lemari penyimpana tersebut. Namun ada piala yang tidak ada dalam lemari tersebut. Apa kira-kira piala tersebut ?
SOSOK BERBAJU COKELAT
Lima tahun yang lalu Sekolah kami kedatangan seorang berbaju cokelat rapi, dilengkapi dengan topi yang juga cokelat, dengan atribut lain yang menempel dibajunya seperti pluit, bed yang menempel di seluruh baju yang dipakainya, belum lagi dasi berwarna merah putih yang melingkar di lehernya menambah sosok tersebut menjadi pusat perhatian. Jalannya yang tegap dan sikapnya yang ramah membuat para siswa yang ada di Sekolah menjadi penasaran, Siapa sosok berbaju cokelat ini?
Siapa itu mister ? Gagah ya mister ! Ngapain mister kesini ? itu Pramuka ya mister ! Banyak pertanyaan karena keingintahuan para siswa terhadap sosok tersebut. Rasa penasaran semakin tumbuh seiring sosok berbaju cokelat memperkenalkan diri dihadapan para peserta didik, didampingi kepala sekolah serta beberapa guru, sosok berbaju cokelat menyapa para siswa untuk berkenalan. Suaranya yang tegas dengan mimik wajah yang ramah membuat para siswa senang menyimak perkenalan pada saat itu.
Selamat Pagi ! Salam Pramuka ! Tepuk Pramuka 3x ! Sapa sosok berbaju cokelat. Para siswa senyum senyum, tengak tengok bahkan ada yang melamun, ada juga beberapa siswa yang berusaha menepuk tangan walaupun kurang yakin karena irama yang tidak selaras dengan tepukan sosok berbaju coklat.
Sekolah mungil ini memang tidak ada pelajaran Pramuka atau ekskul Pramuka. Namun nilai-nilai yang ada di dalam Pramuka tetap kami ajarkan bahkan kami praktekkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar setiap hari, seperti bekerjasama, tanggung jawab, keberanian, kepemimpinan, kemandirian, kedisiplinan, keterampilan, kepedulian, serta cinta alam, memang seluruh kegiatan tidak berbalut seragam coklat khas Pramuka. Oleh karena itu para siswa dibuat kagum saat kedatangan sosok berbaju coklat.
EKSKUL BARU, EKSKUL PRAMUKA
Rasa penasaran para siswa terhadap sosok berbaju cokelat, membawa perubahan yang besar untuk Sekolah kami. Sekolah mungil ini sekarang akan ada ekskul Pramuka. Berbeda dengan ekskul yang ada di Sekolah kami yang merupakan ekskul pilihan bagi setiap siswa, Jika ekskul yang baru ini, seluruh siswa wajib untuk ikut, dimulai dari kelas 1 hingga kelas 6 wajib untuk ikut dalam kegiatan tersebut.
Sejarah bagi Sekolah kami, kegiatan Pramuka pertama di Hari Selasa lima tahun yang lalu dilaksanakan. Memang belum semua siswa mengenakan seragam cokelat itu, namun semangat para siswa dengan rasa penasarannya membuat yang belum memakai seragam Pramuka pun tetap bersemangat. Kegiatan dibagi menjadi dua kelompok, Pramuka Siaga (Kelas 1,2,3) dan Pramuka Penggalang (Kelas 4,5,6), kegiatannya pun dipisah agar terlihat lebih tertib. Pramuka Siaga dilakukan pukul 13.30 s.d. 14.30, Jika Pramuka Penggalang pukul 15.00 s.d. 16.00.
Kegiatannya Pramuka pada pertemuan pertama belum terlalu banyak hanya sebatas pengenalan dan pengetahuan dasar Pramuka, seperti siapa bapak pandu sedunia, kapan hari Pramuka diperingati, latihan baris berbaris, yel-yel, beberapa sandi, dan yang paling menjadi perhatian serius para siswa adalah membaut tandu serta mengikat simpul.untuk membuat pionering dijelaskan oleh Kakak Abdul. Ya Kakak Abdul adalah pembina Pramuka pertama kami.
PEMBINA TIDAK DATANG LAGI!!
Satu bulan terlewati, semua siswa antusias mengikuti kegiatan Pramuka walau hanya satu minggu sekali, namun ada masalah yang harus segera diatasi, karena Kak Abdul tidak bisa datang lagi. Antusias siswa terhadap kegiatan ekskul Pramuka membuat kami para guru menyusun strategi agar kegiatan ini tetap bisa berjalan sesuai jadwal setiap minggunya. Agak kesulitan memang, karena kami semua tidak ada yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kepramukaan, Bisa! Tapi tidak mahir.
Struktur organisasi dibuat, agar kita yang menjalankan lebih memiliki tanggung jawab. Dibawah bimbingan kepala sekolah, jadilah struktur organisasi kepramukaan di Sekolah kami. Miss Yanti, Mister Galih dan Mister Indra ditunjuk untuk menjadi pembina di Sekolah kami.. Setiap minggu kami bergantian memberikan materi kepramukaan yang kami comot dari berselancar di dunia maya, ada juga dari beberapa buku Pramuka yang kami gunakan seperti buku tebal berjudul Boyman, serta buku syarat kecakapan umum atau biasa disebut buku SKU yang berwarna hijau, merah atau kuning.
Miss, Mister, Bapak, Ibu dalam Pramuka tidak berlaku. Kami semua para guru dipanggil Kakak, terasa lebih muda walaupun kami memang masih muda. Kak Yanti, Kak Galih, Kak Indra, panggilan para siswa menambah semangat dan rasa percaya diri dalam memberikan materi Pramuka bagi kami yang memang tidak begitu mahir dalam bidang kepramukaan.
Para siswa setiap minggu bertanya, kok Miss Yanti yang ngajar? Kemana Kak Abdul? Sekarang, Mister Galih ya yaang jadi pembina? Mister Indra ngajar Pramuka juga? Memang tidak menyurutkan semangat para siswa dalam mengkuti kegiatan pramuka, para siswa tetap semangat, fokus, serta bahagia. Mungkin para siswa merasakan sesuatu yang berbeda jika yang mengajar pramuka adalah guru yang mengajari mereka di kelas. Tapi itulah kenyataannya kami yang mengajar pramuka sekarang, dengan ide kreatif yang kami kembangkan dari media yang kami punya.
LOMBA, AYO KITA SIAPKAN!
Semenjak ekskul Pramuka mulai diadakan, undangan bulanan tentang kegiatan pramuka selalu datang ke Sekolah kami. Tapi kali ini yang datang undangan ajakan untuk berpartisipasi mengikuti lomba. Kami bingung bagaimana cara mempersiapkannya, karena waktu persiapan yang diberikan kurang dari satu bulan dan kami tidak ada yang berpengalaman. Ikut lomba pramuka memang sering kita dengungkan saat kegiatan pramuka dilaksankan, namun jika lomba datang disaat kita tidak siap, itu menjadi kepanikan yang sangat menantang.
Lomba akan diadakan di SMPN 161 Jakarta Selatan jenis lomba yang diperlombakan oleh panitia berupa lomba untuk Pramuka penggalang. Jadilah kami, para pembina harus berpikir dengan keras, karena daftar semua lomba harus dipelajari dulu oleh para pembina. Bayangkan pembinanya harus mempelajari dulu baru mengajari para pasukannya. Lomba yang dipertandingkan bagi penggalang memang bukan ecek-ecek seperti Pengtahuan Kepramukaan, PBB, Sandi-sandi, yel-yel, serta tali temali.
Tahapan pertama dalam mengikuti lomba adalah memilih memilih Regu, regu yang terdiri dari delapan putra-putri penggalang. Memilihnya mudah, karena semua ingin ikut lomba, ngajarinnya yang luar biasa ekstra. Ekstra belajar bagi para pembimbingnya, ekstra juga mengajarkannya kepada peserta didik.
Terlanjur basah, ya sudah harus disiapkan dengan baik dan benar. Setelah regu ready, dipilih dari yang terbaik. Mempersiapkan Pramuka penggalang ini yang luar biasa, Pengetahuan kepramukaan itu banyak, siswa bosan mempelajarinya, belum lagi berbagai macam sandi yang harus dihafal dan dipelajari seperti sandi kotak dan sandi morse. Yel-yel yang membuat otak ngebul memikirkan dan mempraktekkannya, pembina harus menyiapkan lagu untuk yel-yel beserta gerakannya. Belum lagi kekompakan PBB yang masih jauh dari kata kompak, satu lagi tali temali untuk membuat tandu dan pionering, wadduuuuhh luar biasa. Namun hebatnya para siswa menjalankannya dengan semangat dan enjoy!
Alhamdulillah para penggalang antusias dalam mengikuti persiapan lomba ini. Biasanya latihan pramuka diadakan seminggu sekali, semenjak ada lomba latihan menjadi tiga kali seminggu dan penambahan waktu selama satu jam. Latihannya diperbanyak dan para peserta juga semangat, namun hasil dari latihan, waduuhhh!!! Jika dipersentasekan masih belum 50% persiapan, Pengetahuan kepramukaan dan sandi belum hafal, yel-yel dan PBB belum kompak, serta tandu masih kendor ikatannya dan belum bisa berdiri pioneringnya.
Kami para pembina mulai panik walaupun mimik wajah masih menarik. Anak-anak penggalang juga sudah mulai ada rasa pesimis pada dirinya, karena mereka juga merasakan belum optimal dalam persiapan. Digeber itu istilah dalam balapan motor, begitu juga persiapan penggalang mendekati hari perlombaan. Lomba tentang hafalan dimaksimalkan dengan terus melakukan tanya jawab antar peserta dan terkadang pembina yang ikut mengetest kesiapan para peserta. Yel-yel dan PBB ditambah semangatnya, dikompakkan gerakkannya serta dimotivasi terus agar tidak kendor. Tali temali dicontohkan dalam mengikat tandu dan pionering agar kencang dan kokoh.
PERLOMBAAN
Pagi ini anak anak siap mengikuti lomba Pramuka pertama mereka. Persiapan sudah maksimal, karena itu yang bisa kita lakukan. Atribut lengkap dan semangat pantang kendor. Beberapa saat semangat itu perlahan kendor ketika para peserta lain berdatangan, aura yang berbeda, atribut yang lengkap dan sama dari atas kepala hingga ujung kaki membuat kami sadar persiapan kami belum ada apa-apanya. Tapi kami menguatkan mereka dengan mengatakan jangan melihat sesuatu dari covernya, kita harus buktikan kita juga salah satu yang terbaik, SIAP Mister!!!, jawab mereka. Semangat siswa bangkit lagi.
Satu persatu peserta maju menunjukkan hasil dari latihan mereka, tidak ada yang jelek, semua bagus dan sangat bagus, baik dalam lomba pengetahuan pramuka, simbol-simbol, yel-yel, PBB, serta tandu dan pionering. Kami yang melihatnya saja takjub, mereka bisa kompak dan menarik pada setiap penampilan. Membuat kami yang menonton sambil menunggugiliran deg-degan, sambil berharap kami juga bisa menampilkan penampilan yang maksimal.
Sekarang kami mendapat giliran, kecakapan pramuka, simbol-simbol maju pertama kali, disusul tandu dan pionering dan diakhiri dengan PBB serta yel-yel. Semua berjalan lancar, anak-anakpun puas dengan penampilan mereka, semangat yang luar biasa serta suara yang lantang membuat kami diperhatikan.
Lomba ini menjadi pengalaman yang berharga, kenapa? Karena tidak ada satupun lomba yang dapat piala. Kami hanya mendapat pelakat apresiasi atas keikutsertakan dalam lomba pramuka ini. Apa yang didapat tetap syukuri, Alhamdulillah paling tidak lemari piala bertambah isi, dan siap menjadi motivasi untuk lomba pramuka yang berikutnya. Kami yakin prestasi akan datang, jangan khawatir Guys!. Ingat!! Ini lomba pertama dari kami.
#Jan27AISEIWritingChallenge
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
Mungil tapi gudangnya prestasi
BalasHapusAamiin
HapusTerimakasih sudah mampir Ibu Yusni
Semangat..esok pasti dpt juara guyss
BalasHapusSiap..
HapusPengalaman akan membawa kepada suatu yang membanggakan
Salam Pramuka