Suapan demi suapan masuk ke dalam mulut Juna. Juna hanya nurut saja dengan polah Cinta yang menyuapinya. Seperti Ibu yang menyuapi anaknya.
"Aaa... Aa... yang besar buka mulutnya Nak" Canda Cinta setiap menyuapinya, sambil tersenyum bahagia.
Keceriaan Cinta membuat Juna ikut bahagia. Jika dipikirkan, cepat sekali perasaan Cinta berubah!
Lambung sudah terisi penuh. Beberapa penumpang sudah kembali menaiki Bus Medan Jaya. Termasuk Juga Cinta Juna yang sudah mulai kepayahan, karena kekenyangan. Entah berapa porsi menu makanan yang mereka lahap.
"Ayoo.. ta" ajak Juna.
"Gak kuaatt jalaan...." gerutu Cinta manja, sambil menggembungkan pipinya.
"Samaaa..." jawab Juna, sambil duduk kembali.
Sosok pria tegap yang saat itu duduk di sebelah Cinta datang menghampiri Juna serta Cinta. Berdiri tepat di belakang bangku yang Juna duduki.
"Mas Ardi... " sahut Cinta
"Haii... ta" jawab Ardi
Juna yang mendengar sapaan mereka, spontan menolehkan kepalanya menghadap ke arah posisi Ardi berada.
"Halloo... masih ingat saya?" sapa pria yang berdiri di belakang Juna.
" ??? " Juna hanya mengernyitkan dahi,
"siapa sebenarnya pria ini?" gumam Juna dalam hati.
#Jan05AISEIWritingChallenge
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
Juna lupa atau tak ingat ya...keren ditunggu lanjutannya
BalasHapusWah masih bersambung ceritanya ya pa...
BalasHapusWah, pak Sucipto Ardi pasti berasa muda lgi ni kalo baca ini. Hihihi
BalasHapusSalam Pak