Cinta dilahirkan dari kisah Adam dan Hawa, dibawa terbang oleh Rama dan Shinta, kemudian ditenggelamkan dalam kisah Jack dan Rose, hingga cinta dibawa mati oleh Romeo dan Juliet, Sekarang cinta dihidupkan kembali dalam jari mister indra dalam postingan Membaca dan Menulis adalah Jodoh.
Romantis tidak paragraf pembuka yang saya tulis? Tidak ya!! Yaa... saya memang seperti itu, tidak romantis. Saya yaa begini, apa adanya! Selalu keren saja cukup bagi saya. 😎
Sobat menulis, menurut Omjay dalam materinya semalam di WAG. Beliau mengatakan bahwa Menulis dan Membaca adalah dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Tidak ada penulis yang tidak rajin membaca. Semua itu berproses hingga muncullah sebuah ide, ketika ide datang lekaslah menulis tanpa mengedit terlebih dahulu. Editlah tulisan anda saat sudah tersalurkan dalam bentuk tulisan. Jangan ragu dan takut salah, teruslah menulis nikmati prosesnya, karena dengan terus menulis Anda sedang melatih otak, mata dan bibir anda agar bersinergi dengan kedua tangan anda. Jika otak, mata, bibir dan tangan sudah menyatu, maka akan terlahir tulisan yang bermutu. Tulisan yang akan menarik hati setiap orang yang membacanya.
Dalam buku menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi yang ditulis Omjay. Pada salah satu babnya dituliskan bahwa Membaca Buku akan Membuka Dunia. Kalimat tersebut memiliki arti yang sangat dalam, namun kalimat tersebut hanya akan menjadi slogan saja jika tidak dipraktekkan kedahsyatannya. Ketika kita membaca sebuah buku, maka akan ada ilmu baru yang kita dapat, bahkan dengan membaca kita bisa keliling dunia dengan cara membayangkannya.
Membaca adalah makanan utamaku, Menulis adalah minuman pelepas dahagaku. Lagi-lagi kalimat yang bisa membangkitkan semangat membaca para penulis pemula seperti saya. Omjay meramu judul dengan sangat menarik. Menurut beliau Membaca adalah tempat seorang penulis menemukan dan mengembangkan ide-ide menulisnya. Sedangkan menulis adalah tempat dimana penulis menelurkan serta menetaskan ide-idenya dari proses membaca tersebut. Itulah sebabnya membaca dan menulis merupakan jodoh yang tidak bisa dipisahkan, bagaikan mata uang walaupun gambarnya berbeda namun akan saling melengkapi. Ciyehh!
Pernah merasakan lapar yang amat sangat hingga badan terasa lemas. Jika hal itu terjadi maka ketika melihat makanan tersaji maka adrenalin kita akan terpacu untuk memakan dengan lahapnya. Hal itu mungkin yang bisa saya bayangkan ketika membaca bab lainnya di dalam buku Menulis Setiap Hari dan Buktikan Apa Yang Terjadi karangan Omjay (Lahap Membaca membuatku Lahap Menulis).
Bagaimana jika kita malas membaca? Namun kita mau menjadi penulis. Kembali saya analogikan, Ok! Sekarang coba bayangkan, jika seseorang [maaf] yang sudah memiliki penglihatan yang sudah kurang jelas, maka orang tersebut akan sulit untuk berjalan. Begitu pula yang akan terjadi jika penulis malas membaca akibatnya akan Rabun membaca dan Lumpuh menulis. Mungkin bisa menulis namun tidak sebagus seperti penulis yang gemar membaca.
So...! Diakhir tulisan sederhana ini saya mengajak diri pribadi serta sobat literasi yang sudah membaca pada paragraf terakhir. Untuk membaca setiap hari dan buktikan tulisan apa yang akan terlahir dari jemari sobat literasi semua. Gemar Membaca untuk menjadi Penulis ternama!!
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
Mantap. Inspiratif.
BalasHapusTerimakasih Pak
HapusCiyeeee. Sajiannya mesra banget. Berasa aku membaca seraya pacaran. Hahaha. Salam, Pak
BalasHapushahahaha... bisa aja Bang Ozy
Hapussehat selalu
Bukan main!
BalasHapusBukan main memang Pak D..
HapusSehat selalu
Luar Biasa...share ilmunya pak...saya suka desain blognya..buatin tutorial pak
BalasHapus