PATIDUSA merupakan singkatan dari em-PAT, TI-ga, DU-a, SA-tu. Puisi Patidusa meruakan genre atau jenis terbaru di bidang literasi puisi. Patidusa baru ditemukan oleh Agung Wibowo dan diberi nama oleh Agus Supriyadi.
Format Puisi PATIDUSA
Tidak seperti puisi secara umum, Patidusa memiliki pattern dalam penulisan sehingga bisa dibilang menulis puisi Patidusa memiliki tantangan yang berbeda. Patidusa juga menitik beratkan pada pemilihan diksi yang dalam agar Patidusa yang dituliskan bisa dinikmati para pembacanya.
Pada puisi secara umum jumlah kata tidak dibatasi dengan syarat. Pada puisi biasa penulis bisa merangkaibanyak kata dengan indah sehingga pembaca terhanyut.
Dalam Patidusa penulisan memiliki syarat khusus atau bisa dibilang format khusus yang harus dipatuhi para penulisnya. Format Patidusa sangat sederhana hal tersebut akan diulas secara tajam dan terpercaya pada pointer berikut ini :- Patidusa Asli, Patidusa yang memiliki Format 4-3-2-1, 1-2-3-4 dst.
- Patidusa Bias, Patidusa yang memiliki Format 1-2-3-4, 4-3-2-1 dst.
- Patidusa Cemara, Patidusa yang memiliki Format 1-2-3-4, 1-2-3-4 dst.
- Patidusa Tangga, Patidusa yang memiliki Format 4-3-2-1, 4-3-2-1 dst.
Kunci Patidusa adalah Membentuk makna kuat, padat, di tiap bait. Sehingga mengantarkan penulis pada penyampaian isi puisi yang mendalam.
NOTE : Jangan Lupa berikan tanda titik pada setiap bait ke empat.
Salam Literasi, Salam Indrakeren
Kereeeen
BalasHapusSiap Terimakasih
HapusAlhamdulillah wasyukurillah terima kasih atas apresiasinya kepada pola puisi Patidusa 4321
BalasHapus