Cinta dan Juna saling melirik, bingung, cemas, serta takut terhadap apa yang terjadi. Surat yang terkena bercakan darah yang diberikan oleh Om Sandy masih dipegang erat oleh Cinta. Beberapa saat yang lalu Om Sandy memberikan surat tersebut yang katanya dari Ayah mereka. Tumben sekali Ayah memberikan surat kepada mereka, apalagi suratnya ada bercak darah pada permukaannya. Ditambah kondisi Om Sandy yang sangat lusuh serta ada beberaa goresan lupa pada tangan dan kakinya. Terbesit tanya dipikiran mereka berdua. Apa yang sebenarnya terjadi terhadap Ayah mereka?
"Buka saja suratnya" Pinta Juna terhadap Cinta.
Surat pemberian Om Sandy perlahan mulai dibuka. Bagian atas surat mulai dirobek perlahan "sssrreeekk" begitu kira-kira suaranya terdengar pelan. Sebuah lembaran putih lusuh yang sudah teremas terlihat dilipat menjadi dua bagian. Cinta mengambilnya dan memberikannya kepada Juna untuk segera dibacanya. Surat yang terlipat dua segera dibuka, kemudian mereka baca dalam hati isi surat yang diberikan Om Sandy yang katanya diberikan oleh Ayahnya.
"Jl. Melati No 13, Rt. 15/23, Klampok - Jawa Tengah"
Kalimat pertama dalam surat lusuh dari Ayah adalah sebuah alamat di Jawa Tengah. Entah apa yang dipikirkan Ayah saat menuliskan surat ini kepada Cinta dan Juna. Apakah hanya itu tulisan dalam surat tersebut? Untuk saat ini jawabannya Iya, karena memang hanya itu yang bisa terlihat oleh Cinta dan Juna. Gelas berisi air dingin diteguk oleh Juna berkali-kali, seraya berfikir apa maksud dari alamat yang diberikan Ayah kepada mereka. Sebuah alamat yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya. Apa ada hubungannya dengan bisikan Om Shandy?. Tanpa sengaja gelas diletakkan di atas surat lusuh dari Ayah. Tetesan embun yang berada di tepi gelas perlahan turun mengenai surat lusuh dari Ayah. Secara perlahan air yang mengenai kernas memberikan reaksi yang mengakibatkan tanda hitam muncul secara perlahan menuliskan sebuah kalimat "SEGERA DATANG!!!".
#Dec12AISEIWritingChallenge
0 Comments:
Posting Komentar