Saya sudah mulai menulis namun kok masih tersendat, kenapa ya? Tidak usah khawatir karena memang itu merupakan proses yang harus dilewati. Terkarang rasa malas yang tidak bisa kita hindari membuat kegiatan menulis benar benar tersendat. Oleh karena itu saya harus CERMAT menangkap moment menulis. Jika momen sudah didapat, saya harus cepat eksekusi dengan CERMAT.
Carilah ide yang dekat dengan kehidupan penulis
Terkadang saya terlalu pusing dengan Ide menulis. Padahal kata para penulis senior di beberapa group yang saya ikuti, Ide menulis itu berserakan bahkan terkadang kita tidak menyadarinya jika kita memiliki banyak ide yang bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. (Contoh : Menulis tentang diri sendiri. Apa saja yang bisa ditulis? Bisa Hobby, Pengalaman, Makanan, Kegiatan sehari hari bahkan hal yang sifatnya cobaan seperti sakit boleh dituliskan juga)
Ejaan jangan terlalu dipirkan (pelajari sambil jalan saja)
Sudah ketik banyak banyak kemudian merasa ejaannya kurang baik. Akhirnya tulisan yang sudah banyak dihapus kembali. heheheheheh... itu sering banget terjadi pada saya saat menulis. Yang akhirnya mengakibatkan saya jadi malas menulis bahkan akhirnya tidak jadi menulis. Salah satu teman pernah memberi tahu "tulis saja dulu apa yang sedang kita pikirkan saat ide menulis datang, tuliskan hingga jadi sebuah kalimat, kalimat berubah menjadi paragraf, kemudian akhirnya menjadi sebuah cerita yang utuh".
Resumekan informasi dari berbagai sumber merupakan cara paling mudah dalam menulis
Ini cara awal saya belajar menulis di Group WA belajar menulis bersama Omjay. Mendengarkan narasumber bercerita tentang pengalaman menulisnya kemudian saya akan menuliskan resume dari materi yang diberikan dengan gaya menulis saya. Tidak ada cara baku dalam menuliskan resume, yang terpenting tuliskan saja. Nanti lama-kelamaan tulisan resume kita akan lebih baik.
Menyebarkan tulisan ke social media agar terpublikasikan (WA/IG/FB/Twitter/Youtube)
Agar timbul semangat menulis setiap hari, kita harus berani mempublikasikan tulisan kita di media social yang kita ikuti. Yang paling mudah adalah memasang tulisan kita di status WA atau jika kita sudah memiliki Group WA, tulisan yang kita tulis bisa kita share di group WA tersebut, dengan tujuan akan banyak orang yang membaca tulisan kita dan memberikan saran kritiknya agar tulisan kita bisa bertumbuh menjadi lebih baik lagi.
Ayo Terus menulis agar menjadi kebiasaan
Hal ini yang masih menjadi tantangan untuk saya pribadi. Untuk menulis setiap hari seperti yang Guru Blogger Indonesia katakan. Namun secara perlahan hal tersebut bisa dilakukan walalupun masih tetap berbenturan dengan rasa malas yang menggelayuti sambil berkata "rebahan saja, santai aja, ngapain menulis...and bla bla bla" kata si rasa malas. Si malas hanya bisa dikalahkan dengan satu kalimat "Menulislah setiap hari, buktikan apa yang terjadi" Joss.
Tekad
Kenapa Tekad, bukannya Tulis untuk "T" dalam akronim CERMAT.? Karena alasannya jika mau menulis pasti kita akan Tulis. Namun untuk menulis setiap hari kita tidak hanya mampu menulis, kita juga harus memiliki Tekad yang kuat agar bisa konsisten menulis.
Jadi untuk bisa menulis yang konsisten perlu keCERMATan dalam menangkap Ide yang muncul untuk segera dituliskan tanpa harus memikirkan ejaan yang benar terlebih dahulu. Salah satu cara yang mudah untuk menulis adalah meresumekan ilmu yang kita temukan dari berbagai sumber kemudian publikasikan agar bisa dibaca oleh orang banyak.
So, Ayo Terus Menulis dengan Tekad yang kuat agar konsisten menulis setiap hari bisa terwujud, seperti yang sering diutarakan Guru Blogger Indonesia "Menulislah Setiap Hari, Buktikan apa yang terjadi".
Salam Literasi, Salam Indrakeren.
Mantaap bermanfaat bagi pemula seperti saya..👍
BalasHapusMotivated👍
BalasHapus